Anda di halaman 1dari 16

Pengkajian Hematologi dan Imonologik

A. Riwayat pasien
a. Keluhan utama
 Mudah lelah dan lemah
 Predisposisi pendarahan
Pendarahan lama
Pendarahan atau memar
Hematum atau hemartrosis
Epistaksis
 Lemfadenopati
 Penurunan berat badan
 Demam dan mengigil
 Bekeringat dan bekeringat malam
 Gatal
 Kemerahan
 Pendarahan gusi
 Nyeri sendi dan tulang
 Pruritus atau erupsi kulit
 Lesi ulseratif
B. Pemeriksan fisik

Pengkajian Hasil normal orang dewasa keterangan


Inspeksi
Inspeksi kulit : Warna kulit konsestensi pada
seluruh tubuh : pada orang
putih adalah ruam muda,tak
ada lesi atau kerusakan
integeritas.
 warna Anemia berat akan
menujukan warna kulit pucat
atau sionosis : polistemia
akan mengalami daerah
sianosis ruam :perhatikan
juga adanya juandis,yang
menujukan penikatan kadar
bili rubin.
 Lesi purpura Perhatikan petikia dan
ektimosis,umum terlihat pada
gangguan pembekuan.
 Intergritas Lihat adnya ulkus,infark dan
ruam : salah satu yang paling
umum adalah ruam kupu-
kupu pada lubus
eritematosus.

Inspeksi membran mukosa Gusi warna merah pucat Evaluasi lebih lanjut terhadap
mulut dengan permukaan pendarahan ,ginggivitis,ulkus
,atau kemungkinan pada
mulut.
Evaluasi kuku :observasi Dasar kuku bewarna merah Koilonicia (kuku bentuk
warna dan bentuk mudah dengan dasar kuku sendok)terlihat pada anemia
160 derajat hipokromik
Palpasi
Palpasi nodus limfe secara Nodus limfe tidak dapat di AIDS dan gabungan
beurutan : palpasi pada individu sehat kompleks –AIDS menujukan
lipadenopati
 Nodus oksipital
 Nodus postaurikular
 Nodus preurikular
 Nodus tonsilar
 Nadus submaksilaris
 Nodus submental
 Nodus sevikal dalam
 Nodus survikal
superfisial
 Nodus sevikal
posteriol
 Nodus supraklvikular
 Nodus nodus
aksilaris
 Nodus inguinalis

Jika ada pembesaran


,perhatikan :
 Ukuran
 Konsestensi (keras
atau lunak)
 Kedekatan (terfiksasi
atau dapat digerakan
)
 Sensasi ( nyeri atau
nyeri letak )
 Suhu (padana atau
dingin)
Palpasi hati dan limpa secara Batas hati mungkin dapat di Hasil umum pada anemia
bimanual palpasi pada orang dewasa hemolitik kongenital adalah
yang kurus : limpa tak adapa hepatosplenomegali
di palpasi
Perkusi Kepekak hati di perkusi pada Dengan penikatan lapang hati
Pekusi obdomen : perhatika garis kana mitklavikula dari adalah pembesaran.
hati dan limpa 6-12 ;pada garis
midsternal,ini 4-8 cm.
Kepekak limpa diperkusi Pembesarn limpa diduga bila
hanya posterior sampa garis ada araea pekak yang
mitklavikua kiri ataraa iga membesar.
keenam sapai kesepuluh.

Auskutasi
Askultasi bunyi jantung Tak ada murmur teauskultasi Pada anemia berat adan
,waspadai secara khusus anemia sel sabit,murmur
adanya murmur dapat terjadi.

C. Pemeriksa diagnostik

Pengkajian Hasil normal orang dewasa keterangan


Pemeriksan darah Pria : 4,72 - Mengevaluasi jumlah total
Jumlah sel darah merah 5,49x,106/mm3 SDM pada satu mm3 darah
(SDM) Wanita : 4,15-4,87 x
106/mm3
Hemoglobin ( Hb) Pria : 14,4-16,6 g/dl Pengukuran jumlah
Wanita : 12,7-14,7 g/dl hemoglobim pada contoh
darah khususu
Hematokrit (Ht) (% atau Pria : 42,9-49,1 ml/dl atau% Menentukan pretase SDM
mg/dl) Wanita : 37,9-43,9 ml/dl terhadap volume plasme
atau%
Meat corpuskular volume ( Pria : 80-100 um3 Volume reratif terhadap
MCN) Wanita : 79-98 um3 SDM
Rata-rata volume Pria/wanita : 25,4-34,6 pg Rasional hemoglobin
hemoglobin korpuskular terhadap SDM
(mean corpuscular
hemoglobin {MCH})
konsentrasi rata-rata Pria : 31% -37% Presentase saturasi SDM
hemoglobin korpuskular Wanita : 30%-36% dengan hemoglobin
(mean corpuscular
hemoglobin concentration
{MCHC})
Jumlah retikulosit 0,5%-1,5% Pengukuran jumlah SDM
baru pada sirkulasi
Jumlah sel darah putih 4500-11.000 sel/mm3 Jumlah total leokosit
Granulosit (%) 38-70 sel/mm3 Nilai untuk basofil,monosit
Netrofil 50-350 sel/mm3 ,dan liposit menujukan
Eosinofil 0%-2% presentase jumlah total sel
Basofil 1%-8% putih
Monosit 15%-45% Jumlah trombosit ada pada
Lifosit 150.000-400.000/mm3 sampel.
Trombosit

Waktu pendarahan 5 menit (metode duke’s) Pengukuran waktu dilakukan


2-7 menit (metode Ivy’s) dengan
Perlukaan kecik untuk
menghentikan pendarah dan
pentukan pembekuan
Waktu pembekuan 8-15 menit Pengukuran waktu
pembekuan berkuat pada
tabung gelas tes
Besi serum 42-135 ug/dl Jumlah besi pada spesemen
darah
Bilirubin Bilirubin terkunjugasi
Langsung 0,1-0,4 mg/dl Bilirubin tak terkunjugasi
Tak lasung 0,2-0,8 mg/dl Bilirubin tekunjugasi dan tak
Total 0,1-1,0 mg/dl terkujugasi total

Tes coombs’lansung Negatif Mendeteksi antibiotik yang


menepel pada SDM yang
dapat merusak sel tersebut
Tes coomb’s tak lasung Negatif Tes ini mengedentifikasi
antobiotik yang ada pada
serum
Hasil pecahan fibrin <10 ug/dl Peningkatan mengedetifikasi
peningkatan fibrinolisis
,digunakan untu diagnosa
dissemenatedintravaculer
coagulation (DIC)
Waktu tromboplastin persial 30-40 detik Mengevaluasi cara
(partial thromboplastin pembekuan mum dan sistem
{PTT}) intrisik dengan menghitung
jumlah faktor pembekuan
XII,XI,IX dan XII ;juga cara
pegawsan akuarat
heparnisasi pada pasien
Waktu protrombin 11-12,5 detik Mengevaluasi faktor
(prothombin time {PT}) V,VII,dan X protrobin,dan
fibrinogen dan mengukur
sistemik instrisik
Laju sedementasi (LSE) Pria : 1-15 mm/jam Pengukuran jumlah SDM
Wanita : 1-20 mm/jam yang turut dalan 1 jam
setalah pengabilah spesemen
Tes sel sabit Tidak ada sel sabit Pemeriksan untuk anemia sel
sabit bawaan
Biopsi sumsum tulang Produksi sel eritrosit,sel Digunakan untuk
mieleoid,dan trombusit erjadi mengedentifikasi,polisitemik
vera,dan tumor
metastatik;juga mengkaji
hematopoesis

Riwayay medik

a) Penyakit hematologis atau limfatik ,operasi tau perawatan


dirumah sakitsebelumya
 Anemia
 Sindrom malabropsi
 Mononukleusis
 Ccenderung berdarah atau memar
 Gangguan hati atau limfa (sirosis,hepatitis)
 Pembesaran atau nyeri nodus limfe
 Sering sakit atau infeksi
 Reaksi tranfusi darah
 Splenektomi
 Gastrektomi
b) Alergi
c) Terapi radiasi
d) Obat-obatan

Riwayat keluarga

a) Anemia
 jaundis
 kecenderungan pendarahan abnormal
 Gangguan imun
 ketidak seimbangnan abnormal sel darah ruang
kongenital
penyakit sel sabit
 Hemofilia
Riwayat sosial

 Stress
 Terpanjang radiasi
 Pola diet
 Penyagunaan alkohol
 Terpanjang zat kimia terhadap subtansi toksil (seperti : perekat,
insektisida,industri pembersihan)
Pengkajian Gangguan Hemonologi dan Imonulogi Akut

1. Disseminated intravscular coagulation (DIC)

Faktor pencetus

 Syok
 Sirosis
 Komplikasi obstetrik
 Glomerulonefritis
 Trauma
 Penyakit vaskuler
 Hepatitis
 Pertumbuhan neoplastik
 Sepsi gram negatif
 Infeksi pasca operasi
 Gigitan ular

Riwayat

 Pendarahan banyak dan lama


 Sakit kepelah
 Perubahan tingkata kesadaran
 Kelelahan
 Kelemahan
 Perubahan penglihatan
 Vertigo
 Hepotensi
 Oliguri
 Kejang
 Koma
Hasil pemeriksaan

 Gas darah ateri : hepoksia


 Pengawasan ditempat tidur ; hiotensi
 Pemerksan laboratorium ; PT dan PTT memanjang : peningkatan
waktu protrombin :penurunan jumlah trombosit ;penurunan
fibrinogen ;peninngkatan trombosit ; peningkatan hasil pemecahan
fibrin (tes definitif) ; peningkatan hasil degeradasi fibrinogen ;hasil
tes protamin sulfat positif,penurunan faktor pembekuan II,V dan
VII ;hematuria .
 EKG : Takikardiak

Pengkajian fisik
Inspeksi

 Takipnea
 Petekie
 Ekimosis
 Purpura
 Epistaksis
 Peningkatan lingkar perut (dari pendarahan)

Palpasi

 Nyeri tekan abdomen

Auskultasi

 kardiovaskuler : takikardiak,murmur

2. Acguired immunodeficiency syndrome (AIDS)

Faktor pencetus

 Penggunaan obat intravena


 Gaya hidup hemoseksual atau diseksual
 Tranfusi dengan darah atau produksi darah
 Kontak seksual dengan orang yang mempunyai resiko tinggi

Riwayat

 Kelelahan
 Malaise
 Penurunan berat badan yang tidak jelas
 Demam
 sakit tengorokan
 Batuk non-produktif ,kering
 Diare
 Keringat malam
 Kebutan
 Kekacauan mental

Hasi pemeriksaan diagnostik

 Tes tradiologik : Radiografi dada tidak bermakna sampai


pneumonia mengacam.
 Prosedur khusus : Biopsi paru transbronkial dapat menyataka
pnenumonia.
Pneumocytic carinii : Biopsi jaringan yang tepat dapat menujukan
sarkoma kaposi,s ; atau pneumonia p.carinii
 Tes fungi paru : hasil yang abnormal dan mungkin indikasi pertama
terjadi pneumonia p,carinii
 Gas darah ateri : Hepoksemia Pao2 rendah
 Pemeriksan laboratorium : penuruna sel T4 ; rasio rendah dari T-
helper terhadap T-suppssor,antibodi HTLV III positif,penurunan
SPD ,dan liposit ,ELISA (enzyme-linked immunosorbent) hasilnya
mungkin positif tetapi tes ini tidak akurat 100% .Hasi noda western
mungkin positif.
Pemeriksan fisik

Inspekai

 Takepnia
 Dispnea
 Sianosis
 Lesi warna coklat keunguan meningkat dikulit

Palpasi

 Pembesarn nodo limfe umum

Perkusi

 Lapang padang jelas pada perkusi

Auskultasi
 Lapang pandang jelas pada auskultasi

Polistemia vera
Faktor pencetus
 Keturuna yahudi
 Lebih sering pada pria pada wanita
 Biasanya terjadi pada usia 50 tahun

Riwayat

 Saki kepalah
 Vetigo
 Pusing
 Kelemahan
 Tinitus
 Gangguan penglihatan
 Epistaksis
 Nyeri abdomen
 Pelupa
 Kesulitandalam berkonsentrasi
 Nyeri sendi dan anggota badan
 Pruritus
 Hipertensi

Hasil pemeriksan diagnostik


 Tes radiologi : Radiografi abdomen menujukan pembesaran
limfe dan hati
 Prosedur khusus : biopsi sumsusn tunlang memperlihatkan
hiperselularitas dari SDM ,SDP,dan trombisit ,yang
merupakan hasil pemeriksaan diagnostik.
 Pengawasan ditempat tidur
 Pemeriksaan laboratorium : Hb,Ht,SDM,SDP,dan lekosit
meningkat ;jumlah elitrosit meningkat :asm urat dan
vitamin B12 meningkat ; peningkatan mielosit ;hematoria
(urin coklat,berkabut atau warna bersap)
 EKG ; takikardiak

Pengkjian fisik
Inspeksi
 Dispnea karena kerja
 Ortopnea
 Kompleks kemerahan
 Merah kehitaman pada membran mukosa
 Vena rentina membesar
 Ptekiae dan ekimosis
Palpasi
 Gout
Perkusi
 Splenomegali
 Hepatomegali

Auskultasi
 Kardiovaskuler ; takikardiak

Penyakit sel sabit


Faktor pencetus
 Ras kulit hitam dengan riwaya keluarga
 Faktor pencetus adanya kritis :
 Infeksi
 Stess
 Pembedahan
 Berada di ketinggian
Riwayat
 Anemia hemolitik kronik
 Nyeri anggota badan dan abdomen
 Gejalah seperti peumonia berulang
 Deman
 Malaise
 Sakit kepalah
 Epitaksis
 Ulkus pada kaki
 Kejang
 Gangguan kesadar
Hasil pemeriksan diagnostik
 Tes radiologi : Radiografi skeletal menujukan depormetas
tulang dan peningkatan kepdatan tulang : radiografi dad
menujukan kardiomegali : radiografi tengkorak mempunyai
penapilan seperti gelas dari tanah
 Prosedur khusus ; Elektroforesis HG membedakan atarah sel
sabit bawaan dan penyakit sel sabit : jika hanya ada
HbS,terdapat penyakit sel sabit ; bilah ada HbS damn HbA
,terdapat sel sabit bawaan.
 Gas darah ateri ; Hipoksia
 Pengawasan di tempat tidur ; TIK mungkin meningkat jika
terdapat pendarah serebra : keluaran urin menurun
 Pemeriksaan loboratorium : Hb dan Ht menurun ; SDM
menurun ;trombosit meningkat ,jumlah rentikolosit meningkat
;peningkata bilirubin,laju sedimentasi menurun besar ;sel sabit
didetifikasaikan pada usapan darah ; terdapat hematuria
 EKG ; Aritmeia

Pemeriksaan fisik

Inspeksi

 Pucat atau jaundis


 Dispnea karena kerja
 Kemunduran pertumbuhan dari karakteristik seks sekunder
 Batang tubuh pendek dengan ekstremitas panjang
 Bentuk tenggorokan memucat
 Kifisis
Palpasi
 Nyeri tekan pada sendi
Pekusi
 Kardiomegali
 Hepatomegali dengan neyeri tekan
 Splenomegali
Auskutasi
 Kardiovaskuler : murmur jantung sistolik,aritmia

Anda mungkin juga menyukai