Anda di halaman 1dari 7

Teknik Pemilihan Subjek Penelitiaan

Makalah disusun untuk tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian Kualitatif”


Dipresentasikan pada: Senin, 31 Oktober 2022

Dosen Pengampu:
Ju’subaidi, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 9/PAI K:


Muhamad Zaki (201200342)
Luluul Maknun (201200331)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN 2022
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Untuk mengetahui sesuatu yang masih asing dan sama sekali baru, seorang
peneliti dapat diumpamakan seperti orang yang baru saja tiba di suatu tempat yang
baru pertama kali dikunjungi dan semuanya tampak asing. Untuk mengatasi
keterasingan tersebut harus mencari tentang tempat itu. Tapi pertanyaannya kepada
siapa harus mencarinya.
Untuk dapat memecahkan masalah tersebut kita harus mengetahui ilmu
atau metodologinya, dalam makalah ini akan kita bahas tentang komponen atau
langkah awal penelitian yaitu menentukan subjek penelitian, karena apabila kita
ingin meneliti sesuatu, terlebih dahulu kita menentukan subjeknya kalau kita sudah
menentukan subjeknya maka kita akan menentukan apa yang akan kita teliti
(objeknya).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian subjek penelitian?
2. Bagaimana analisis dalam subjek penelitian?
3. Apa saja persyaratan sebagai subjek penelitian?
4. Apa saja macam-macam subjek penelitian?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian subjek penelitian
2. Mengetahui analisis dalam subjek penelitian.
3. Mengetahui persyaratan subjek penelitian
4. Menegetahui macam-macam subjek penelitian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Subjek Penelitian


Dalam dunia penelitian seringkali calon peneliti masih
mencampuradukkan antara istilah subjek penelitian, responden dan sumber data.
Meskipun dalam sub bab ini hanya akan menekankan pemahaman lebih lanjut
tentang subjek penelitian, namun agar tidak terjebak dalam pemahaman istilah,
maka penulis merasa sangat bertanggung jawab untuk memaparkan sedikit tentang
responden dan sumber data, mengingat masih terkait dalam dunia penelitian.
Subjek secara etimologi artinya pokok pembicaraan, pokok bahasan,
pokok kalimat, pelaku, mata pelajaran, orang, tempat, atau benda yang diamati.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia subjek adalah sesuatu yang
diperbincangkan, didiskusikan, dikaji, dan diteliti.2
Sedangkan secara terminologi menurut Suharsimi Arikunto, subjek
penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian
melekat, dan yang dipermasalahkan.3
Saifuddin Azwar mengatakan bahwa subjek penelitian adalah sumber
utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variable-variabel yang
diteliti.4
Dari beberapa literatur diatas dapat kita pahami bahwa subjek penelitian
adalah segala sesuatu, baik orang, hewan, benda ataupun lembaga (organisasi),
yang sifat keadaannya (atributnya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian
adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek (variable)
penelitian. Kedudukan subjek penelitian itu sendiri merupakan unit yang sangat
sentral dalam penelitian, karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel
atau objek yang akan diteliti dan diamati berada.
Dalam penelitian survai sosial, subjek penelitian ini adalah manusia
sedangkan dalam penelitian-penelitian psikologi yang bersifat eksperimental
seringkali digunakan pula hewan sebagai subjek, di samping manusia. Dalam
proses pelaksanaan eksperimen, hewan atau manusia sebagai subjek penelitian ini
ada yang berpartisipasi secara aktif dan ada yang berpartisipasi hanya secara pasif.5
Karena seperti yang kita ketahui penelitian eksperiman biasanya.
Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan
hasil penelitian. Apabila subjek penelitiannya terbatas dan masih dalam jangkauan
sumber daya, maka dapat dilakukan studi populasi, yaitu mempelajari seluruh

1
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2003), hal. 565
2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), hal. 1905.
3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 116.
4
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 34
5
Ibid., hal. 34-35
objek secara langsung. Sebaliknya, apabila subjek penelitian sangat banyak dan
berada diluar jangkauan sumber daya peneliti, atau batasan populasinya tidak
mudah untuk didefinisikan, maka dapat dilakukan study sampel.
Berlanjut dengan pengertian responden dan sumber data. Responden
adalah orang yang dapat merespons, memberikan informasi tentang data
penelitian. Sedangkan sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti
mengamat, membaca, atau bertanya tentang data.6
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh penelitian sebagai berikut.
Judul penelitianya yaitu “Hubungan antara pemberian pekerjaan rumah (PR) pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) setiap hari dengan perasaan benci
dengan pelajaranya”.
Variabel pertama: pemberian PR untuk IPA setiap hari. Variabel kedua:
perasaan benci siswa terhadap pelajaran IPA. Variabel utuh: hubungan antara
pemberian PR dengan rasa benci pada pelajaranya.
Untuk subjeknya yaitu misalnya siswa kelas II Sekolah Dasar (SD). Jadi
siswa adalah subjek penelitian, responden, dan sumber data. Disebut subjek
penelitian karena siswa merupakan tempat variabel melekat. Dinamakan
responden karena siswa dapat diberi pertanyaan langsung tentang variable yang
diteliti. Sedangkan karena siswa mengetahui tentang dirinya sehingga dapat
diperoleh darinya sumber data yang diinginkan. Secara ringkasnya dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1) Subjek penelitian : siswa kelas II
2) Responden penelitian : siswa kelas II, guru IPA, orang tua siswa
3) Sumber data : siswa kelas II, guru IPA, orang tua siswa

B. Unit Analisis dalam Subjek Penelitian


Berbicara tentang subjek penelitian, tentunya akan terdapat sangkut
pautnya dengan unit analisis. Karena untuk menentukan dengan tepat banyaknya
subjek penelitian yang harus diambil, calon peneliti harus mengingat apa yang
menjadi unit analisis dari penelitianya.7 Tetapi disini penulis tidak akan membahas
apa itu defenisi dari unit analisis itu sendiri, melainkan dengan memaparkan
contohnya.
Seringkali mahasiswa atau calon peneliti mengajukan pertanyaan tentang
berapa sebaiknya jumlah subjek atau responden penelitian yang harus diambil.
Misalkan judulnya “Korelasi antara Kreatifitas dengan Prestasi Belajar”, lalu
muncul pertanyaan “berapa sekolah yang harus diambil sebagai subjek
penelitianya?”
Namun, judul diatas masih belum spesifik dalam arti calon peneliti atau
mahasiwa tidak menerangkan siswa atau mahasiswa, kelas berapa, dan sebagainya.
Maka yang menjadi unit analisis atau satuan subjek penelitian ini adalah siswa atau
mahasiswa yang diukur kreatifitas dan prestasi belajarnya. Jadi seharusnya

6
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 116
7
Ibid., hal. 117.
mahasiswa atau calon peneliti menanyakan tentang berapa jumlah siswa yang
menjadi subjek penelitian bukan tentang berapa jumlah sekolahnya.

C. Syarat Sebagai Subjek Penelitian


Ada persyaratan tertentu yang harus mereka miliki untuk layak ditetapkan
sebagai informan penelitian. Moleong menyebutkan bahwa ada lima persyaratan
yang harus dimiliki oleh seorang agar layak dijadikan informan, yaitu:8
1. Orang tersebut harus jujur dan dapat dipercaya.
2. Orang tersebut memiliki kepatuhan pada peraturan.
3. Orangnya suka berbicara, bukan orang yang susah berbicara, apalagi pendiam.
4. Orang tersebut bukan termasuk anggota salah satu kelompok yang bertikai
dalam latar penelitian.
5. Orangnya memiliki pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi.

D. Macam-macam Subjek Penelitian


Subjek penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu subjek primer dan subjek
sekunder. Subjek primer adalah mereka yang tergolong sebagai pelaku (orang)
utama) (asli) yang dijadikan penelitian. Sementara subjek sekunder adalah mereka
yang hanya sebagai pelaku pendukung terhadap pelaku utama yang diteliti. Subjek
sekunder dipergunakan sebagai sumber data tambahan untuk memperkuat data
yang dikemukakan subjek primer. Jadi statusnya tidak mutlak ada.
Dalam praktik penelitian, subjek primer adalah yang menjadi incaran
peneliti yang pertama dan utama. Subjek sekunder hanya sebagai tambahan atau
pendukung. Maka, seseorang yang akan meneliti harus sebisa mungkin mampu
mendeteksi antara subjek primer atau subjek sekunder agar penelitian yang
dilakukan tepat sasaran sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang
dilakukan. Jika penelitian dilakukan tidak pada subjek primernya, sangat
dimungkinkan, dan sering terjadi, ada informasi yang telah direduksi atau
terdistorsi sehingga tidak autentik atau kurang valid.9

8
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, hlm.196
9
Ibid.,, hal.28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Subjek penelitian adalah segala sesuatu, baik orang, hewan, benda ataupun
lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya (atributnya) akan diteliti. Dengan kata
lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau
terkandung objek (variable) penelitian.
Dalam penelitian survai sosial, subjek penelitian ini adalah manusia
sedangkan dalam penelitian-penelitian psikologi yang bersifat eksperimental
seringkali digunakan pula hewan sebagai subjek, di samping manusia. Dalam
proses pelaksanaan eksperimen, hewan atau manusia sebagai subjek penelitian ini
ada yang berpartisipasi secara aktif dan ada yang berpartisipasi hanya secara pasif.
Karena seperti yang kita ketahui penelitian eksperiman biasanya.
Untuk menjadi subjek penelitian harus memenuhi syarat tertentu. Untuk
menentukan dengan tepat banyaknya subjek penelitian yang harus diambil, calon
peneliti harus mengingat apa yang menjadi unit analisis dari penelitianya. Subjek
penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu subjek primer dan subjek sekunder.
Daftar Pustaka

Arikunto, S. (1990). manajemen penelitian. Jakarta: Rineka cipta.


Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
M. Echol, J. d. (2003). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Pendidikan Nasional, D. (2005). Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Prastowo, A. (2011). Metodeologi Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif
Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai