Anda di halaman 1dari 4

PENGUMPULAN DATA

Mata Kuliah Metodologi Keperawatan

DISUSUN OLEH
Callysta Kusumaningrum Cahyadi
22057
TK.IB

DOSEN
Ns Agnes Ely Krisdarlina Skep, MKep

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI


Jl. RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur
Telp. (021) 8007436, Fax. (021) 8004736
Email : akperpolri1@gmail.com
Website : akperrspolpus.ac.id
1.1 Data

Data adalah kumpulan fakta atau informasi yang dapat diukur, diobservasi, atau dihasilkan
melalui pengumpulan informasi dari berbagai sumber. Data dapat berupa angka, kata-kata,
gambar, suara, atau kombinasi dari semua itu. Data yang diperoleh melalui penelitian harus
akurat, artinya data yang dihasilkan harus memenuhi kriteria, yaitu : valid, reliabel dan obyektif.

Valid artinya ketepatan atau kecermatan pengukuran, artinya ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Reliabel menunjukkan kekonsistensian, artinya pengukuran diulang- ulang akan mendapatkan


hasil yang sama.

Objektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang, artinya antar peneliti akan
menyatakan hal yang sama terhadap hasil objek yang di teliti.

1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan informasi atau fakta yang diperlukan dari
berbagai sumber yang relevan untuk tujuan tertentu. Data dapat dikumpulkan melalui berbagai
metode seperti wawancara, survei, observasi, eksperimen, dan pengumpulan data sekunder dari
sumber seperti buku, laporan, dan basis data.

2.1 Metode Pengumpulan Data

metode pengumpulan data yang dapat digunakan tergantung pada jenis penelitian dan
sumber data yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa metode pengumpulan data yang
umum digunakan, yaitu :
1. Observasi: Metode ini melibatkan pengamatan langsung terhadap suatu fenomena atau
kejadian. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau non-partisipatif, dan dapat
dilakukan di lapangan atau di dalam laboratorium.
2. Wawancara: Metode ini melibatkan interaksi antara peneliti dan responden untuk
mendapatkan data. Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon,
dan dapat bersifat terstruktur atau tidak terstruktur.
3. Kuesioner: Metode ini melibatkan penyebaran kuesioner atau angket kepada responden
untuk mendapatkan data. Kuesioner dapat berupa pertanyaan terbuka atau tertutup.
4. Studi literatur: Metode ini melibatkan pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis,
seperti jurnal, buku, laporan, dan dokumen lainnya.
5. Studi kasus: Metode ini melibatkan analisis mendalam terhadap suatu kasus atau situasi
tertentu untuk mendapatkan data.
6. Eksperimen: Metode ini melibatkan pengujian hipotesis dengan memanipulasi variabel
tertentu dan mengamati efeknya terhadap variabel lainnya.
7. Analisis data sekunder: Metode ini melibatkan pengumpulan data dari sumber yang
sudah ada, seperti basis data, catatan medis, atau arsip organisasi.
2.2 Jenis – Jenis Data

Ada beberapa jenis data yang umumnya digunakan dalam pengumpulan dan analisis
data, yaitu :
1. Data Kualitatif: Data yang berupa deskripsi atau narasi tentang suatu fenomena atau
kejadian, tidak dapat diukur dengan angka atau hitungan. Contohnya: wawancara,
observasi, studi kasus.
2. Data Kuantitatif: Data yang berupa angka atau hitungan yang dapat diukur atau dihitung.
Contohnya: kuesioner, eksperimen.

2.3 Tujuan Pengumpulan Data

Tujuan pengumpulan data adalah untuk mengumpulkan informasi atau fakta yang
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang sedang dipelajari atau
dibahas. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pengumpulan data :
1. Mendapatkan informasi yang akurat dan relevan untuk mengambil keputusan yang lebih
baik
2. Mengidentifikasi masalah yang ingin diatasi
3. Memvalidasi hipotesis atau teori yang telah dibuat
4. Menilai risiko atau potensi masalah yang mungkin timbul.

2.4 Validitas Data

Validitas pengumpulan data adalah kemampuan data yang dikumpulkan untuk secara
akurat dan tepat mengukur variabel atau konsep yang dimaksud. Validitas ini sangat
penting karena dapat mempengaruhi kepercayaan dan kehandalan hasil penelitian atau
analisis data yang dilakukan.

Berikut beberapa jenis validitas pengumpulan data :

1. Validitas internal: Validitas internal mengukur sejauh mana hasil data atau penelitian
tersebut dapat mengukur variabel atau konsep yang dimaksud secara akurat dan tidak
bias.
2. Validitas eksternal: Validitas eksternal mengukur sejauh mana hasil data atau penelitian
dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas atau situasi yang berbeda.
3. Validitas konstruk: Validitas konstruk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data dapat mengukur variabel atau konsep yang dimaksud secara
akurat. Ini mencakup pemilihan variabel yang relevan, definisi yang jelas dan konsisten
dari variabel, dan instrumen pengumpulan data yang valid.
4. Validitas respons: Validitas respons mengukur sejauh mana data yang dikumpulkan
dapat dipercaya, dengan mempertimbangkan faktor yang dapat mempengaruhi respons
seperti kejujuran dan keinginan responden untuk memberikan informasi yang akurat.
5. Validitas respons (response validity): Validitas respons adalah ukuran sejauh mana klien
memberikan respons yang tepat dan jujur pada tugas yang diberikan.
2.5 Sumber Pengumpulan Data

Secara umum sumber pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu data primer, data yang
diambil langsung oleh peneliti tanpa melalui perantara, dan data sekunder yang artinya diambil
melalui pihak perantara dari sumber yang sudah ada. Data primer dan data sekunder sama-sama
memiliki kegunaan sebagai komponen penting dalam penelitian. Data tersebut sama-sama
berisikan informasi atau gambaran terkait kejadian maupun fenomena di lapangan. Data
sekunder dan data primer dapat digunakan secara masing-masing atau secara bersamaan. Jika
digunakan secara bersamaan, data sekunder biasanya digunakan sebagai data pendukung atau
data pelengkap data primer. Berikut ini adalah beberapa jenis sumber pengumpulan data :

1. Survei: Survei dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau wawancara untuk
memperoleh data dari responden.
2. Observasi: Observasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui teknologi seperti kamera
pengintai. Observasi dapat dilakukan pada individu atau kelompok, dan dapat mencakup
pengamatan pada perilaku, lingkungan, atau situasi tertentu.
3. Dokumen: Dokumen seperti laporan, catatan, atau rekaman dapat digunakan untuk
memperoleh data.
4. Studi kasus: Studi kasus dapat dilakukan untuk mempelajari suatu kasus atau fenomena
tertentu secara mendalam. Studi kasus dapat melibatkan pengumpulan data dari berbagai
sumber seperti wawancara, observasi, dan dokumen.

Anda mungkin juga menyukai