Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Keperawatan pada Ny.

R dengan Abortus Inkomplit di Lantai 6A RS Royal Prima


Medan

Oleh

Nurmala Sari

223302070053

Dosen pembimbing : Afeus Halawa, S.Kep., Ners., M. Kep.

Program Studi Profesi Ners

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

Universitas Prima Indonesia


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, atas rahmat dan
anugrahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Terimakasih juga saya
ucapkan Kepada bapak Dosen yang telah membimbing dan mengajari saya dalam pembuatan
Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Abortus Inkomplit lantai 6A RS Royal Prima Medan
yang tujuannya agar dapat menambah pengetahuan dalam memberi asuhan keperawatan kepada
pasien di masa yang akan datang.
Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, namun saya
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu saya dalam menyediakan
sumber informasi, memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini diwaktu yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan
orang banyak supaya menambah pengetahuan dalam pembelajaran di masa yang akan
mendatang.

Medan, 30 Januari 2023

Nurmala Sari
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Pengertian.................................................................................................................

B. Etiologi ....................................................................................................................

C. Komplikasi ..............................................................................................................

D. Pathway ...................................................................................................................

E. Tujuan Asuhan Keperawatan Abortus Inkomplit.....................................................

F. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis...........................................................................

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS.......................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.........................................................................

A. Pengkajian ................................................................................................................

B. Diagnosa ..................................................................................................................

C. Intervensi ..................................................................................................................

D. Implementasi ............................................................................................................

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................

A. Kesimpulan dan saran...............................................................................................

B. Kritik ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

Abortus atau yang sering dikenal dengan keguguran merupakan kematian janin dalam
kandungan pada kehamilan yang usianya kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram,sedangkan menurut WHO/FIGO,abortus adalah usia kehamilan yang kurang dari 22
minggu berat janin tidak diketahui, salah satu abortus yang sering terjadi adalah abortus
inkomplit. Abortus inkomplit merupakan Pengeluaran sebagian hasil konsepsi sebelum 20
minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus.

B. Etiologi

1. Faktor fetal
Keguguran pada hamil muda disebabkan abnormalitas zigot, atau plasenta. Selain itu
abnormalitas pada kromosom, abnormalitas kromosom diturunkan dari gen kedua orang
tuanya.

2. Faktor imunologi
Hubungan ibu dan janin bisa hancur oleh sel natural killer yang diaktivasi oleh kekebalan yan
dibuat oleh sistem imun termasuk masalah hormon dan hiperkoagulabilitas darah yang
disebabkan oleh peningkatan antibodi antikardiolipin yang mempunyai peran dalam
merangsang keguguran. Faktor lainnya disebabkan karena rokok, obat-obatan, stres, diet,
faktor lingkungan,dan infeksi.

3. Faktor Ibu

Faktor ibu yang dapat menyebabkan keguguran yaitu ibu yang mempunyai penyakit
mendadak misalnya radang paru- paru, tipus perut, radang ginjal, malaria. Selain itu toksin,
bakteri dan virus juga dapat menyebabkan kematian janin melalui plasenta.

C. Komplikasi

Komplikasi akibat abortus inkomplit antara lain : Perdarahan, Perforasi, syok, infeksi
sampai dengan kematian. Perdarahan bisa dihentikkan dengan cara melakukan tindakan kuret,
yang tujuan untuk membersihkan jaringan yang tersisa di uterus. kemudian perforasi dapat terjadi
terutama pada uterus dalam posisihireretrofleksi.

D. Pathway

Pathways abortus inkomplit :

E. Tujuan Asuhan Keperawatan Abortus Inkomplit

Menurut (Anitasari, 2014)tujuan asuhan keperawatan pada kasus abortus inkomplit yaitu
membantu ibu hamil dan keluarga melalui beberapa aspek, yaitu aspek fisik, psikologis, sosial,
spiritual dan kultural sehingga dalam menghadapi masalah komplikasi kehamilan dapat teratasi
secara holistik.

F. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis

Adapun adaptasi fisiologis pada sistem reproduksi dan struktur terkait,antara lain:

1. Uterus

Kehamilan yang usia kurang dari 3 bulan, maka tinggi fundus uteri diukur dengan jari belum
dapat di raba dari luar.

2. Lochea

 Rubra: 1-2 hari PP,darah, sel desidua, sel trofoblastik

 Serosa: 3-4 hari, darah lama, serum, leukosit, sisa jaringan, darah menyembur, dan warna
merah muda atau coklat

 Sanguolenta : antara 5-9 hari,warna coklat sampai kuning

 Alba : 10 hari ke atas, berisi leukosit, sel epitel, mukoservik dan bakteri/ kuman

 Purulenta : cairan seperti nanah dan berbau busuk. Lochea pada abortus inkomplit darah
yang keluar berwarna merah muda disertai lendir,konsistensi cair dan menggumpal baunya
seperti darah menstruasi dan anyir.

3. Serviks

Seperti corong karena korpus uteri berkontraksi dan serviks tidak ada,seolah ada perbatasan
antara korpus- serviks: terbentuk semacam cincin.

4. Vagina dan Perineum

Estrogen yang menurun berperan dalam penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae,
Dispareunia sampai fungsi ovarium kembali normal.

5. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan secara normal volume darah untuk mengakomodasi penambahan aliran darah
untuk mengakomodasi penambahan aliran darah yang dperlukan oleh plasenta dan pembuluh
darah uterus.

6. Sistem Integumen

Suhu meningkat sampai 38 derajat, karena dehidrasi yang disebabkan darah yang keluar dai jalan
lahir dan nyeri abdomen

7. Sistem pencernaan

Dapat terjadi gangguan defekasi konstipasi karena penurunan tekanan otot abdomen, kurangnya
cairan dan rasa takut nyeri yang dirasakan.(Rahayu, 2016).

Adapun adaptasi psikologis yang terjadi yaitu pada awal kehamilan wanita kadang
merasa senang dan sedih. Biasanya dipengaruhi oleh mual, rasa lelah dan sering kencing.
Perubahan itu sering menampakkan episode dengan penuh air mata dan sangat peka.pada
kehamilan sering terjadi kecemasan yang menyebabkan rasa tidak nyaman dari hamil sampai
melahirkan. Reaksi psikologis dan emosional yang terjadi pada kehamilan yaitu ditunjukkan
adanya kecemasan,ketakutan dan kepanikan karena kurang terpapar informasi. Selain itu juga
terdapat kesedihan dan berduka, kesedihan dan berduka disebabkan perubahan psikologis dalam
tubuh seseorang terutama wanita.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengkajian

a) Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengatakan tidak ada penyakit di derita

b) Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit

c) Riwayat penyakit keluarga

Pasien tidak memiliki penyakit keturunan

d) Riwayat menstruasi

Meliputi : haid pertama, siklus haid, lamanya haid, jumlah darah yang keluar, pernahkan
mengalami nyeri haid

e) Riwayat pernikahan

Untuk mengetahui status pernikahan, lamanya pernikahan, menikah atau tidak menikah, berapa
kali perkawinan dan berapa jumlah anak yang dilahirkan.

f) Riwayat KB

Kaji apakah pasien pernah mengikuti KB kontrasepsi, jenis kontrasepsi, berapa lama pemakaian,
rencana KB setelah kuret dan kontrasepsi apa yang digunakan

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status
kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu atau kelompok dimanaperawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secarapasti untuk menjaga status
kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah danmerubah (carpenito, 2000).

Diagnosa yang muncul pada kasus abortus inkomplit yaitu:


a. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik d.d klien mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah

b. Ansietas b.d krisis situasional d.d merasa khawatir dengan kondisi yang dialami,tampak
gelisah dan tegang

c. Resiko pendarahan b.d komplikasi kehamilan

C. Perencanaan Asuhan Keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 8 jam, maka tingkat nyeri menurun,

Kriteria hasil :

Keluhan nyeri menurun (skala 5 menjadi 3), meringis menurun, gelisah menurun.

Intervensi :

 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas

 Identifikasi skala nyeri,

 Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Terapi murotal Arrahman),

 Ajarkan teknik non farmakologis (Tarik Nafas dalam).

b. Ansietas b.d krisis situasional d.d merasa khawatir dengan kondisi yang dialami,tampak
gelisah dan tegang

Tujuan ;

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 8 jam, maka tingkat ansietasmenurun

Kriteria hasil:

verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun, perilaku gelisah menurun, perilaku
tegang menurun.

Intervensi :
 Monitor tanda-tanda ansietas,

D. Implementasi

 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,

 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan,

 Anjurkan mengambil posisi nyaman,

 Demonstrasikan & Latih tarik nafas dalam.

c. Resiko pendarahan b.d komplikasi kehamilan

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 8 jam, maka tingkat perdarahan menurun

Kriteria hasil :

perdarahan vagina menurun (menjadi normal 80cc/perhari,tidak disertai gumpalan), membran


mukosa lembap , tekanan darah, nadi dan suhu tubuh tetap normal

Intervensi :

 Monitor tanda dan gejala perdarahan,

 Monitor TTV,

 Pertahankan bedrest selama perdarahan,

 Anjurkan meningkatkan asupan makanan & Vitamin K.

Merupakan proses keperawatan yang mengikuti rumusan dari rencana keperawatan. Pelaksanaan
keperawatan mencakup melakukan, membantu, memberikan askep untuk mencapai tujuan yang
berpusat pada klien, mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan dengan
perawatan kesehatan berkelanjutan dari klien.

Proses pelaksanaan keperawatan mempunyai lima tahap, yaitu :

a. Mengkaji ulang klien


Fase pengkajian ulang terhadap komponen implementasi memberikan mekanisme bagi perawat
untuk menentukan apakah tindakan keperawatan yang diusulkan masih sesuai

b. Menelaah dan modifikasi rencana asuhan keperawatan yang ada

Modifikasi rencana asuhanyang telah ada mencakup beberapa langkah.Pertama, data dalam
kolom pengkajian direvisi sehingga mencerminkan status kesehatan terbaru klien.Kedua,
diagnose keperawatan direvisi. Diagnose keperawatan yang tidak relevan dihapuskan, dan
diagnose keperawatan yang terbaru ditambah dan diberi tanggal.Ketiga, metoda implementasi
spesifik direvisi untuk menghubungan dengan diagnose keperawatan yang baru dan tujuan klien
yang baru.
c. Mengidentifikasi bidang bantuan.

Situasi yang membutuhkan tambahan tenaga beragam.Sebagai contoh, perawat yang ditugaskan
unutk merawat klien imobilisasi mungkin membutuhkan tambahan tenaga untuk membantu
membalik, memindahkan, dan mengubah posisi klien karena kerja fisik yang terlibat.

E. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan criteria
dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.Evaluasidisusun dengan
mengunakan SOAP yang operasional dengan pengertian :

S :adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secarasubjektif oleh klien dan keluarga
setelah diberikan implementasi keperawatan.
O :adalah keadaan objektif yang didefinisikan oleh perawatmenggunakan pengamatan yang
objektif setelah implementasi keperawatan.
A :adalah merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon
subjektif dan objektif klien yang dibandingkan dengan criteria dan standar yang telah ditentukan
mengacu pada tujuan rencana keperawatan klien.
P : adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukananalisis.
Adapun evaluasi dari semua tindakan keperawatan mengenai Asuhan Keperawatan Post Partum
Normal (episiotomi) yaitu :
 Rasa nyeri teratasi
 Ansietas teratasI
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Data demografi

1. Nama   klien :Ny. R
2. Umur  klien  : 23 tahuN
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Nama suami : Tn. Wahyunta
5. Umur suami : 25 tahun
6. Alamat : Gatot Subroto no 97 Medan
7. Status perkawinan : Kawin
8. A g a m a : Islam
9. S u k u : Jawa
10. Pendidikan : SLTA
11. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
12. Diagnosa medik : Abortus inkomplitke-0
13. Tanggal masuk RS : 06-01-2023
14. No. RM : 086926
15. Tgl Pengkajian : 07-01-2023

2. Keluhan utama saat ini


Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah, pasien mengatakan takut,cemas dan khawatir dengan
kondisi yang dialami saat ini, dan pasien mengatakan darah keluar dari jalan lahir.

3. Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien datang ke IGD RS Royal Prima pada tanggal 06 Januari 2023 pukul 01.00
WIB, pasien mengatakan hamil 8 minggu dan keluar darah dari jalan lahir, awalnya
darah yang keluar seperti darah mentruasi kemudian darah yang keluar menggumpal
seperti hati ayam pasien merasakan nyeri perut bagian bawah. Selama di rawat di
Rumah Sakit pasien mendapatkan terapi distraksi relaksasi.

5. Masalah Kehamilan
perdarahan yang keluar dari jalan lahir berbentuk gumpalan-gumpalan,dan merasakan nyeri
perut bagian bawah
6. Riwayat menstruasi

Pasien mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 14 tahun ketika sekolah SMP
kelas 1, dengan siklus menstruasi 28hari, dan lama menstruasi 4-5 hari, HPHT 18
November 2022, saat menstruasi klien mengatakan nyeri perut (disminorea), dan
pasien membiarkan nyeri yang dialaminya.

7. Riwayat KB

Pasien mengatakan belum pernah KB,rencana mengikuti KB setelah melahirkan anak


pertamanya.

8. Pemeriksaan fisik
a. Tanda - tanda vital
- Tekanan darah : 130/77 mmHg
- Nadi : 93x/menit
- Suhu : 36ºC
- RR : 20 x/menit
b. Keadaan umum : Komposmentis
c. Payudara
- Inspeksi: bentuk payudara simetris kanan dan kiri,areola berwarna coklat kehitaman ukuran
lebih luas,putting tenggelam
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembengkakan
- Colostrum : tidak ada colostrum
d. Abdomen
- Keadaan : lembek
- Diastasis rectus abdominis : -
- Fundus uteri : belum dapat diraba dari luar
9. Pengkajian kebutuhan khusus
a. Kenyamanan

Pasien merasakan kurang nyaman dengan keadaan yang dialami. P : nyeri perut

Q : seperti diremas- remas

R : Perut bagian bawah

S:5

T : nyeri yang dirasakan hilang timbul

Pasien tampak meringis kesakitan, pasien tampak gelisah, pasien sulit tidur.

10. Pemeriksaan penunjang

PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK

Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Rujukan

HEMATOLOGI

Darah Rutin 1

Hemoglobin 12.9 11.7 - 15.15 g/dL

Hematokrit 38.6 33.0 - 45.0 %

Leukosit 10.96 3.60 – 11.00 ribu/µL

Trombosit 302 150 - 440 ribu/µL


11. Terapi pengobatan
a. Infus
Ringer Laktat (RL) 20 tpm

b. Suppositoria

Cygest 1x 400 Mg/rectal

c. Oral

- Folavit MCG 1000 (1x1)

- Kalnex tab 500mg (3x1)

- Methylergometrin (3x1)

- Cefadroxil (2x1)

- Asam Mefenamat (3x1)

- Ferofort (1x1)
12. Analisa data
Tgl / jam Data Fokus Problem Etiologi

07-01- Ds : Pasien mengeluh Nyeri Akut Agen


2023 nyeri perut bagian Pencedera
bawah Fisik
(14.00)
P : nyeri perut

Q : seperti diremas -
remas

R : perut bagian
bawah

S: 5

T : nyeri yang
dirasakan hilang
timbul

Do :

-pasien tampak
meringis kesakitan

-pasien tampak
gelisah

- pasien sulit tidur

-Tekanan darah:
130/77 mmHg

-Nadi: 93x/menit
-Suhu :36ºC

-RR : 20 x/menit

Ds : pasien Ansietas Krisis

mengatakan situasional

takut,cemas dan

khawatir dengan

kondisi yang dialami

saat ini

Do :

-pasien tampak

gelisah

-pasien tampak takut

dan tegang

- muka tampak pucat

Ds: pasien Risiko Komplikasi


perdarahan kehamilan
mengatakan darah
keluar dari jalan lahir.

Do :

-pasien menggunakan
pembalut yang
terdapat darah

-perdarahan pervagina

±100cc/hari

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik d.d klien mengeluh nyeri, tampak meringis,
gelisah
2. Ansietas b.d krisis situasional d.d merasa khawatir dengan kondisi yang
dialami,tampak gelisah dan tegang
3. Risiko perdarahan d.d komplikasi kehamilan

C. INTERVENSI
Tgl/jam Diagnosa Tujuan & kriteria Planning

keperawatan hasil

07 -01- Nyeri Akut Setelah dilakukan Management


tindakan Nyeri
2023 b.d Agen
keperawatan selama
pencedera a. Identifikasi
(14.05) 3 x 8 jam, maka
fisik d.d klien lokasi,
tingkat nyeri
mengeluh karakteristik,
menurun,dengan
nyeri,tampak durasi,frekue
kriteria hasil :
meringis,geli nsi, kualitas,
sah -keluhan nyeri intensitas
menurun (skala 5 nyeri
b. Identifikasi
menjadi 3)
skala nyeri
-meringis menurun c. Berikan
teknik non
farmakologis
-gelisah menurun

untuk
mengurangi
rasa
nyeri(Terapi
murotal
Arrahman)

d. Ajarkan
teknik non
farmakologis
(Tarik Nafas
dalam)

(14.10) Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi


krisis tindakan Ansietas
situasional keperawatan selama
a. Monitor
3 x 8 jam, maka
d.d merasa tanda-tanda
tingkat ansietas
khawatir ansietas
menurun,dengan
dengan b. Anjurkan
kriteia hasil :
kondisi yang keluarga
dialami,tamp -verbalisasi khawatir untuk tetap
ak gelisah akibat kondisi yang bersama
dan tegang dihadapi menurun pasien
c. Latih
-perilaku gelisah
menurun kegiatan
pengalihan
-perilaku tegang
untuk
menurun
mengurangi
ketegangan
Terapi
Relaksasi

a. Anjurkan

mengambil
posisi
nyaman

b. Demonstrasi
kan & Latih
tarik nafas
dalam

07-01- Risiko Setelah dilakukan Pencegahan


Perdarahan tindakan perdarahan
2023
d.d keperawatan selama
a. Monitor
(14.15) komplikasi 3 x 8 jam, maka
tanda dan
kehamilan tingkat perdarahan
gejala
menurun,dengan
perdarahan
kriteria hasil :
b. Monitor
-perdarahan vagina TTV
menurun(menjadi c. Pertahankan
normal bedrest
80cc/perhari,tidak selama
disertai gumpalan) perdarahan
d. Anjurkan
-membran mukosa
meningkatka
lembap
n asupan
-tekanan darah,nadi makanan &

dan suhu tubuh tetap Vitamin K

normal
D. IMPLEMENTASI
Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanggal

keperawatan

Nyeri Akut b.d a. Mengidentifikasi S:pasien 07/01/2023


Agen pencedera lokasi, karakteristik, mengatakan
fisik d.d klien durasi, frekuensi, nyeri perut
mengeluh kualitas, intensitas bagian bawah
nyeri,tampak b. Mengidentifikasi
O:pasien tampak
meringis,gelisah skala nyeri
meringis
c. Memberikan teknik
kesakitan
non farmakologis
untuk mengurangi A: tujuan belum

nyeri berhasil

d. Mengajarkan teknik P:lanjutkan


non farmakologis ( Tarik intervensi
Nafas dalam)

Ansietas b.d a. Memonitor tanda- S; pasien masih


krisis situasional tanda ansietas merasakan
d.d merasa cemas
b. Menganjurkan
khawatir dengan
keluarga untuk tetap O: pasien
kondisi yang
bersama pasien tampak
dialami,tampak
c. Melatih kegiatan gelisah,tegang
gelisah dan
pengalihan untuk
A: tujuan
tegang mengurangi
belumberhasil
ketegangan
d. Melatih kegiatan P: intervensi di
pengalihan untuk lanjutkan
mengurangi
ketegangan

Risiko a. Memonitor tanda dan S: pasien


Perdarahan d.d gejala perdarahan mengatakan
komplikasi b. Memonitor TTV darah keluar dari
kehamilan c. Mempertahankan jalan lahir
bedrest selama
O:pembalut
perdarahan
pasien terdapat
d. Menganjurkan
darah berwarna
meningkatkan asupan
merah disertai
makanan & Vitamin
gumpalan
K
A:masalah
belum teratasi

P; intervensi di
lanjutkan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abortus atau yang sering dikenal dengan keguguran merupakan kematian janin dalam
kandungan pada kehamilan yang usianya kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram,sedangkan menurut WHO/FIGO,abortus adalah usia kehamilan
yang kurang dari 22 minggu berat janin tidak diketahui, salah satu abortus yang sering
terjadi adalah abortus inkomplit. Abortus inkomplit merupakan Pengeluaran sebagian
hasil konsepsi sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal di dalam
uterus
B. Kritik dan saran
Makalah kami masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kami.Besar harapan
kami kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, L. M., & Sayono. (2015). Faktor Risiko Kejadian Abortus (Studi
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang). J. Kesehat. Masy.
Indones., 10(1), 23–29.
Amita, D., Fernalia, & Yulendasari, R. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi
Sectio Caesarea di Rumah Sakit Bengkulu. Jurnal Kesehatan Holistik,
12(1), 26–28.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/download/
124/69
Anitasari, B. (2014). Aplikasi Teori Keperawatan Need for Help
Wiedenbach Dan Social Support Pada Kasus Abortus Inkomplit.
Apriliana, A. (2019). Pengaruh Terapi Murotal Ar-Rahman Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Caesar di RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. 44(12), 2–8.
Çelik, A., Yaman, H., Turan, S., Kara, A., Kara, F., Zhu, B., Qu, X., Tao,
Y., Zhu, Z., Dhokia, V., Nassehi, A., Newman, S. T., Zheng, L.,
Neville, A., Gledhill, A., Johnston, D., Zhang, H., Xu, J. J., Wang, G.,
… Dutta, D. (2018). faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Abortus Inkomplit RSIA Siti Khadijah 1 Makassar Tahun 2018.
Journal of Materials Processing Technology, 1(1), 1–8.
http://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001

Anda mungkin juga menyukai