Anda di halaman 1dari 3

Pengalaman Tesis Online Para Mahasiswa di Tengah Pandemi

Tahun 2020 memberikan kesan berbeda pada beberapa mahasiswa yang sedang mengerjakan laporan
akhirnya. Memiliki pengalaman tesis online menjadi sesuatu menarik untuk diceritakan kepada keluarga
atau teman-teman. Pasalnya, mereka juga harus tetap melaksanakan sidang meskipun sedang di rumah.

Pengalaman Mahasiswa Saat Menghadapi Tesis Online

Menjalani masa pengerjaan tesis secara online memang menjadi pengalaman unik bagi beberapa
mahasiswa. Mereka tidak perlu datang ke kampus untuk mendapatkan bimbingan, melainkan bisa
melakukannya secara daring melalui internet. Berikut beberapa pengalaman mereka selama pandemi :

1. Sangat Tergantung Dengan Koneksi Internet

Pandemi yang sedang berlangsung kini mengharuskan semua orang untuk melaksanakan perintah
physical distancing sehingga perkuliahan juga dilakukan secara online. Hal ini membuat beberapa
metode pengajaran menjadi berbeda bila dibandingkan dengan ketika belajar di dalam kelas.

Seluruh mahasiswa dan dosen diharuskan tetap melaksanakan perkuliahan dilakukan secara online
sehingga saat ini semua tenaga pengajar maupun peserta didik sangat bergantung pada koneksi internet.
Hal ini menyebabkan keduanya perlu memastikan paket data mereka dalam kondisi aman.

2. Tidak Adanya Tatap Muka

Baik proses perkuliahan dalam bentuk belajar dan mengajar di kelas ataupun pengerjaan laporan akhir
kini hanya dapat dilaksanakan secara online. Hal ini menyebabkan tidak adanya tatap muka antara dosen
dengan mahasiswa karena cukup dilakukan melalui media chatting.

Namun, beberapa dosen memilih metode belajar menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet yang
memungkinkan penggunanya mengaktifkan kamera sehingga kedua belah pihak, yakni dosen dan
mahasiswa dapat melakukan interaksi dengan bertatap muka, meskipun tidak secara langsung.

3. 100% Kegiatan Perkuliahan Dilakukan di Rumah

Penyebaran virus corona yang semakin pesat dan menimbulkan hasil positif setiap harinya membuat
pemerintah dan pihak kampus terpaksa memberikan larangan untuk melakukan pertemuan di dalam
kelas. Hal ini menyebabkan seluruh dosen, pekerja maupun mahasiswa perlu mengikuti kebijakannya.

Meskipun kebijakan pemerintah mengharuskan para mahasiswa dan dosen untuk melakukan physical
distancing, namun kegiatan perkuliahan tetap harus dilanjutkan, yakni dengan melaksanakannya secrara
daring di rumah masing-masing sehingga tenaga pengajar serta peserta didik tetap aman dari Covid-19.

4. Bisa Berpakaian Lebih Santai


Pengerjaan tesis yang dilakukan secara online memungkinkan bagi mahasiswa untuk mengerjakannya di
rumah sehingga tidak perlu memakai pakaian terlalu rapi atau formal seperti ketika digunakan ke
kampus. Tak hanya peserta didik, dosen pun juga dapat berpakaian lebih santai daripada sebelumnya.

Namun, apabila hendak melaksanakan perkuliahan melalui aplikasi Zoom atau Google Meet yang
notabenenya bisa saling bertatap muka, maka harus mengenakan pakaian rapi serta nyaman dilihat. Hal
ini bertujuan agar mahasiswa terkesan menghormati kehadiran dosen pada pertemuan tersebut.

5. Bisa Berkonsultasi Perihal Tesis Kapan Saja

Jika biasanya mahasiswa tingkat akhir harus mendatangi dosen ke kampus atau bahkan menuju rumah
beliau, maka kini mereka dapat berkonsultasi dengan bebas secara online, baik melalui telepon ataupun
media chatting sehingga waktu yang digunakan terkesan lebih fleksibel bagi keduanya.

Meskipun bisa dilakukan dengan mudah, namun mahasiswa harus tetap beretika ketika menghubungi
dosen. Mengucap salam serta memperkenalkan diri terlebih dahulu juga perlu dilakukan sebelum
meminta bimbingan terkait tesis. Hal ini bertujuan agar pembimbing lebih berkenan memberikan ilmunya.

6. Tidak Perlu Pergi ke Kampus

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perkuliahan dilakukan secara online sehingga
mahasiswa dan dosen bisa saling berinteraksi di rumah masing-masing. Pengerjaan tesis juga dapat
dilakukan tanpa harus repot-repot pergi ke kampus apalagi hingga berpakaian rapi.

Mengerjakan tesis sekaligus meminta bimbingan atau bahkan melaksanakan sidang bisa dilakukan di
rumah. Hal ini juga bertujuan untuk mengikuti kebijakan pemerintah maupun kampus dalam menerapkan
physical distancing guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 seperti saat ini.

7. Penelitian Menjadi Terhambat

Sekilas memang kebijakan tersebut menguntungkan para mahasiswa. Terlebih mereka memiliki waktu
yang lebih leluasa dalam mengerjakan tesisnya. Namun, beberapa peserta tesis terkadang mengalami
kendala perihal penelitiannya. Apalagi jika belum selesai dilakukan tentu sangat mengganggu pikiran.

Beberapa penelitian yang harus dilakukan di luar rumah menjadi terhambat akibat kebijakan baru ini.
Alhasil, beberapa mahasiswa harus rela menunda pengerjaan tesis dan juga kelulusan mereka
dikarenakan tidak adanya data valid untuk dilaporkan kepada dosen pembimbing.

8. Sidang Tesis Dilaksanakan Secara Online


Proses terkahir sebelum kelulusan dan kepemilikan gelar adalah harus melalui sidang untuk
mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya. Meskipun berada di tengah pandemi, namun beberapa
mahasiswa tetap melaksanakan agenda wajib tersebut secara online.

Mereka juga diwajibkan untuk berpakaian rapi serta menjelaskan laporan akhirnya di hadapan para
dosen penguji. Sidang tesis ini biasanya dilaksanakan melalui aplikasi Zoom sehingga kedua belah pihak
bisa saling bertatap muka ketika sedang berinteraksi.

9. Ucapan Selamat Secara Online

Setelah lega karena telah melalui tahap terakhir menuju kelulusan, para mahasiswa kerap kali mendapati
ucapan baik dari keluarga, sanak saudara maupun teman-temannya. Biasanya berbagai hadiah dengan
berbagai bentuk disuguhkan untuk pemegang gelar baru tersebut.

Namun, kebijakan pemerintah mengharuskan masyarakat untuk melaksanakan physical distancing


sehingga perayaan kelulusan tersebut menjadi tertunda, termasuk upacara wisuda. Oleh sebab itu, saat
ini ucapan hanya dilakukan via chatting atau biasanya juga melalui video call.

Itulah beberapa pengalaman tesis online yang telah dirasakan oleh beberapa mahasiswa tingkat akhir
dengan pengambilan gelar berupa S2. Meskipun terkendala beberapa masalah, namun mereka tetap
semangat menjalaninya hingga mencapai kelulusan sesuai harapan pribadi maupun keluarga.

Sumber : ide penulis

Anda mungkin juga menyukai