Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KIMIA

HASIL PRODUK MINYAK BUMI

DISUSUN OLEH:

Putri Fielni

XI MIPA 4

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1

PALOPO TAHUN PELAJARAN 2022/2023


1. Aspal

Aspal adalah bahan hidrokarbon yang bersifat melekat dan berwarna hitam kecoklatan.
Selain itu, aspal juga tahan terhadap air. Sebenarnya, aspal adalah hasil hasil residu dari
proses distilasi yang tidak menguap. Selain aspal, hasil residu yang lain juga ada parafin
yang digunakan sebagai bahan baku dari lilin. Aspal juga sering disebut dengan bitumen.

2. Minyak Tanah (Kerosene)

Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 275 oC masih berupa uap dan masuk ke
kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 275 oC. Pada jalur ini, minyak tanah
(kerosene) meleleh dan bocor ke reservoir minyak tanah. Minyak tanah (kerosene)
merupakan campuran alkana dan rantai C12H26–C15H32. Minyak tanah juga dimanfaatkan
untuk bahan bakar, terutama untuk bahan bakar kompor, minyak tanah diperoleh dari
fraksi kerosin minyak bumi, selain dijadikan sebagai bahan bakar, minyak tanah juga
dimanfaatkan untuk bahan pembuatan cairan pengusir serangga.

3. Solar

Solar adalah bahan bakar diesel yang paling umum di Indonesia. Solar merupakan
campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34. Hasil olahan minyak bumi yang satu ini
digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel pada kendaraan bermotor. Contohnya antara
lain ada bus, truk, kereta api diesel dan traktor. Selain itu, solar juga dapat menjadi bahan
bakar pada mesin industri.

4. Liquified Petroleum Gas (LPG atau Elpiji)

Minyak mentah dengan titik didih di bawah 30°C berarti berwujud gas pada suhu
kamar. Gas pada tahap ini adalah bentuk gas yang awalnya larut dalam minyak
mentah, sedangkan bentuk gas yang tidak larut akan dipisahkan saat proses
pengeboran berlangsung. Gas yang dihasilkan pada tahap ini adalah bentuk
unsur Liquid Natural Gas (LNG) yang mengandung unsur utama propana (C3H8)
dan butana (C4H10), dan Liquid Petroleum Gas (LPG) yang mengandung metana
(CH4) dan etana (C2H6).

5. Petroleum Eter

Minyak bumi pada titik didih lebih kecil 90 oC, masih berbentuk uap, dan akan
masuk ke bagian pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada tahap ini, bahan
petroleum eter (bensin ringan) kemudian akan mengalami pencairan dan keluar
ke bagian penampungan di petroleum eter. Petroleum eter adalah campuran
alkana dengan rantai C5H12 hingga C6H14. Petroleum eter atau biasa disebut benzena
adalah senyawa hidrokarbon aromatik dengan yang memiliki 6 atom karbon. Benzena
memiliki sifat seperti bensin yang mudah terbakar dan mudah menguap disuhu ruangan.

6. Parafin wax

Parafin wax adalah benda padat bertekstur lunak yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Parafin wax pada dasarnya residu atau zat sisa dari proses penyulingan minyak bumi. Meski
ada banyak zat residu, parafin wax merujuk pada jenis hidrokarbon alkana. Memiliki rantai
karbon 20 sampai 40, dengan sifat elastisitas dan isolasi yang baik. Penggunaan paraffin
wax adalah sebagai bahan pembuat karet ban, isolator kabel dan komponen kelistrikan,
serta sebagai pollish pada furniture (Parrafin wax furniture).

7. Oli

Oli adalah hidrokarbon kental berwarna hitam yang memiliki lebih dari 20 atom permolekul.
Fraksi oli secara umum digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pelumas mesin yang
digunakan pada kendaraan atau mesin-mesin industri. Meski sekarang sudah ada oli full
sintetik, nyatanya oli mineral masih diminati karena harganya lebih terjangkau. Komposisi
oli mineral tediri dari 90% hidrokarbon, dan sisanya zat aditif. Zat aditif pada pada oli
digunakan untuk mengatur grade kekentalan oli dan kualitasnya (API).

8. Pelumas

Pelumas merupakan zat kimia yang umumnya cairan dan diberikan di antara dua benda
yang bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung
yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Jadi, selain mengurangi gaya gesek,
pelumas juga dapat melindungi mesin dari karat. Contoh dari pelumas adalah oli mesin
yang digunakan pada mesin pembakaran dalam.

9. Avgas (Aviation Gasoline)

Avgas adalah hasil olahan minyak bumi yang mirip dengan avtur, perbedaannya adalah
avgas hanya digunakan untuk pesawat dengan ruang pembakaran internal dan mempunyai
jenis mesin piston, selain digunakan untuk bahan bakar pesawat, avgas juga digunakan
untuk bahan bakar pesawat tempur serta mobil balap. Avgas dinilai kualitasnya
berdasarkan jumlah bilangan oktan pada anti ketikannya. Avgas mempunyai kandungan
timbal, sehingga dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

10. Tar

Tar adalah cairan berbasis karbon dan hidrokarbon kental yang didapatkan dari berbagai
jenis materi organik melalui proses distilasi destruktif. Tar dapat dihasilkan dari batu bara,
kayu, minyak bumi, dan gambut. Produksi dan perdagangan tar pinus pernah menjadi
penggerak ekonomi utama Eropa Utara dan Amerika kolonial. Fungsi utamanya adalah
untuk mengawetkan kayu yang menjadi bahan baku utama perahu, agar tidak cepat
membusuk. Pengguna tar pinus utama ketika itu adalah Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Tingkat permintaan terhadap tar pinus menurun setelah berkembangnya besi dan baja
sebagai bahan baku kapal. Selain dari materi organik, produk mineral serupa tar dapat
dihasilkan dari minyak bumi dan batu bara. Tar batu bara merupakan hasil samping
produksi kokas.

11. Petrokimia
Petrokimia adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil. Ini termasuk
bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metana, propana, butana, bensin, minyak
tanah, bahan bakar diesel, bahan bakar pesawat, dan juga termasuk berbagai bahan kimia
untuk pertanian seperti pestisida, herbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastik,
aspal, dan serat buatan.

12. Kerosin
Kerosin merupakan salah satu komponen minyak mentah yang banyak dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia. Pada zaman dahulu, kerosin digunakan sebagai bahan bakar kompor
minyak dan lampu minyak sebelum kompor gas dan lampu bohlam banyak digunakan
seperti sekarang ini. Selain digunakan untuk kompor minyak dan lampu minyak, kerosin
juga digunakan sebagai bahan bakar mesin jet yang secara teknikal lebih dikenal dengan
nama avtur (aviation turbine).

13.Bensin

Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 175 oC masih berupa uap dan masuk ke
kolom pendingin pada suhu antara 90 oC sampai 175 oC. Dengan cara ini, bensin meleleh
dan bocor ke tangki bensin. Bensin adalah campuran alkana dan rantai C6H14-C9H20.
Bensin adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri atas komponen oktan serta n-heptana.
Bensin memiliki sifat mudah menguap dan mudah terbakar sehingga sangat cocok
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.

14..Bahan Bakar Diesel

Bahan bakar diesel secara umum adalah bahan bakar apapun yang digunakan untuk mesin
diesel. Jenis yang paling umum adalah minyak bahan bakar yang berasal dari hasil distilasi
fraksi minyak bumi, tetapi ada juga produk selain dari turunan minyak bumi seperti
biodiesel, diesel biomassa menjadi cairan atau diesel gas menjadi cairan. Untuk
membedakan jenis-jenis diesel, bahan bakar dari minyak bumi umumnya disebut
petrodiesel. Diesel dengan sulfur ultrarendah (ULSD) adalah standar untuk mendefinisikan
bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur yang telah direndahkan.

15.Aviator Turbine (Avtur)

Aviator turbine atau yang sering disebut dengan avtur adalah hasil olahan minyak bumi
yang digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang yang mempunyai mesin berjenis turbin.
Avtur pada dasarnya terbuat dari bahan dasar kerosin, maka dari itu karakteristik avtur hampir
sama dengan kerosin. Avtur memiliki keunggulan yaitu volalitasnya lebih kecil, ini
meminimalisir terjadinya kehilangan bahan bakar karena penguapan saat terbang, avtur juga
memiliki keunggulan kandungan energi per volumenya lebih tinggi, hal ini berguna untuk
membantu penyaluran energi, sehingga pesawat dapat terbang dengan jarak yang jauh.

16.Nafta

Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 200 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom
pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 200 oC. Rute ini mencairkan nafta (nafta berat) ke
dalam reservoir nafta. Nafta adalah campuran alkana dan rantai C9H20-C12H26. Naftalena
merupakan hidrokarbon aromatik dengan rumus C10H8, berbentuk padatan berwarna putih.
Meski bentuknya padat, nafta bisa menyublim (berubah wujud menjadi gas) saat berada
disuhu ruang.
• Proses Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan minyak alami yang tidak dimurnikan yang berasal dari
endapan hidrokarbon yang sangat kompleks. Proses geologis yang terjadi secara terus
menerus mengakibatkan endapan hidrokarbon menjadi terbenam semakin dalam ke
dalam kerak bumi. Hal ini juga mengakibatkan kandungan dalam minyak bumi semakin
kompleks.

Material batuan di daratan yang terkena pengaruh cuaca dan aktivitas geologis selama
ratusan tahun terbawa ke lautan dan akhirnya terakumulasi menjadi lapisan yang
kompleks.

Biasanya material ini terjebak dalam lapisan batuan permeabel sehingga batuan ini
dapat dibor lalu dipasangkan pipa untuk menarik minyak bumi ke permukaan.

Setelah itu gas dan minyak yang didapatkan lalu distabilkan untuk kemudian dipisahkan.
Gas dan minyak diangkut dengan menggunakan pipa yang dihubungkan dengan tanker
kapal.

Dilansir dari The Essential Chemical Industry, jika gas diangkut dengan menggunakan
kapal, maka gas akan dilikuidasi terlebih dahulu. Inilah kenapa sebagian besar tambang
minyak bumi berada di lepas pantai.

Cara mengolah kandungan laut untuk diambil minyak bumi tentu dengan pengeboran di
lepas pantai.

Untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, minyak
bumi perlu dimurnikan. Salah satu caranya adalah dengan metode distilasi atau
penyulingan.

Dari proses distilasi ini dihasilkan produk yang beragam seperti gas, bahan bakar
minyak, solar, avtur, dan ter.

Pada proses distilasi ini, minyak bumi yang masih mentah dipanaskan dengan suhu
tertentu di dalam tanki khusus. Selama proses ini, akan terjadi fraksi atau proses
pemisahan komponen sesuai dengan ketahanan suhu masing-masing komponen. Dari
hasil fraksi ini maka didapatkan komponen yang beragam.

Pada suhu lebih kecil dari 20°C, tepat pada puncak tanki distilasi akan terdapat uapan
minyak mentah berupa gas. Gas ini yang kita gunakan untuk keperluan dapur yaitu gas
LPG.

Pada suhu 30°C hingga 85°C terdapat hasil penyulingan berupa bensin untuk motor dan
mobil.

Pada suhu 35°C hingga 175°C hasil penyulingannya berupa nafta yang banyak
digunakan dalam indutri kimia sebagai pelarut, bahan pembuatan plastik, dan juga
bahan baku pembuatan bensin dengan oktan tinggi seperti pertamax dan pertamax plus.

Pada suhu 175°C hingga 230°C hasil penyulingannya berupa kerosin. Kerosin digunakan
sebagai bahan bakar pembuatan avtur atau bahan bakar pesawat.

Pada suhu 230°C hingga 340°C hasil penyulingannya berupa solar yang digunakan
sebagai bahan bakar mesin diesel seperti truk-truk ekspedisi.

Pada suhu 340°C hingga 565°C hasil penyulingannya berupa minyak pemanas (fuel oil).
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, minyak pemanas digunakan dalam ketel uap
pembangkit listrik, bahan bakar kapal laut, dan juga pelumas atau oli.

Pada suhu lebih dari 565°C hasil penyulingan minyak Bumi berupa aspal sekaligus hasil
terakhir dari penyulingan. Aspal digunakan sebagai pelapis utama dalam pembuatan
jalan.

Anda mungkin juga menyukai