PENDAHULUAN
Minyak bumi dalam bahasa inggris ‘petroleum’, dari bahasa Latin petrus–karang dan oleum–
minyak), atau disebut juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar yang berada di lapisan atas dari beberapa area kerak bumi.
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar
meruapakan deret senyawa alkana, bervariasi dalam komposisi dan kemurniannya.
Minyak bumi erat kaitannya dengan produk-produk petrokimia. Hal ini disebabkan dalam
minyak bumi terkandung bahan-bahan selain karbon, yaitu hidrogen sulfur, nitrogen, oksigen,
dan lain-lain.
Pada awalnya, minyak bumi banyak dimanfaatkan sebagai minyak tanah, namun seiring
dengan perkembangan teknologi maka minyak bumi diolah menjadi bahan lain yang sangat
berguna bagi manusia seperti bahan bakar (bensin, solar, kerosin, minyak diesel, dll.) yang
lebih dikenal dengan sebutan BBM (bahan bakar minyak). Minyak bumi bersumber dari
cadangan alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga makin hari cadangannya makin
menipis sejalan dengan tuntutan kebutuhan energi dunia yang semakin meningkat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutam terdiri dari
hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur,
oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang terbesar di
dalam minyak mentah.
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6
(enam) yaitu sikloheksana
3. Aromatik CnH2n -6
Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam
bensin karena :
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak
bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-
kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen
yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit.
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi
produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan
kimia. Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan tersebut antara
lain:
a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)
memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan
yang digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah
diproses untuk menghasilkan gasolin.
b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin.
Beberapa naphta digunakan sebagai :
- Pelarut karet
- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP-4
- Minyak tanah
2. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang
penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api, kapal
kecil komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.
3. Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini
biasanya dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis
tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking.
Minyak tanah atau disebut juga kerosen (parafin) adalah cairan hidrokarbon yang
tak berwarna dan mudah terbakar. Ini diperoleh dari hasil destilasi bertingkat dari
petroleum pada 150oC dan 275oC (rantai karbon C12-C15). Minyak tanah banyak
digunakan untuk lampu minyak dan kompor, sekarang banyak digunakan sebagai bahan
bakar mesin jet (Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Kerosen dikenal sebagai RP-1
digunakan sebagai bahan bakar roket. Pada proses pembakarannya menggunakan
oksigen cair.
Minyak tanah atau kerosin merupakan fraksi dari minyak bumi pada tingkat titik
didih diantara 150oC sampai dengan 300oC. Bahan bakar ini merupakan fraksi diantara
fraksi bensin dan fraksi minyak solar.
Minyak tanah yang digunakan sebagai bahan bakar memiliki komposisi yang
sebagian besar mengandung hidrokarbon alkana. Jika bahan bakar ini dibakar akan
memberikan nyala yang terang, dengan api berwarna putih. Minyak tanah jenis ini
dihasilkan langsung dari destilasi minyak mentah jenis parafin ataupun dari larutan
ekstraksi destilasi dari campuran beberapa jenis minyak mentah. Cairan SO2 merupakan
solven yang sangat banyak digunakan untuk proses tersebut (Wartawan, 2002).
Minyak tanah atau kerosin adalah bahan bakar minyak jenis distilat tidak
berwarna dan jernih. Kerosin merupakan produk minyak bumi dengan titik didih
antara 150 0C sampai dengan 300 0C dan memiliki berat jenis antara 0,79-0,83
gr/cm3 pada 60 0F.
b. Proses Adeleanu
1. Minyak Lampu
a. Warna
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini
adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang
dapat membakar dengan baik.
b. Sifat bakar
c. Viskositas
d. Kadar belerang
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang dipusatkan.
- Kapal perikanan.
Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk
kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin
kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar
aromatik didalam bensin tinggi.
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.
Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang telah
dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk
keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu
mengandung bahan pengharum.
DAFTAR PUSTAKA