Minyak bumi (crude oil) terdiri dari campuran yang
sangat kompleks senyawa-senyawa hidrokarbon dan
senyawa-senyawa non hidrokarbon. Senyawa Hidrokarbon 1. Parafin Adalah senyawa HC jenuh dengan rumus umum CnH2n+2 (Alkana). Sifat kimia umum : stabil pada suhu biasa, tidak bereaksi dengan asam sulfat berasap, larutan alkali pekat , asam nitrat dan oksidator kuat. Bereaksi lambat dengan klor dengan bantuan panas matahari. C1 – C4 phase gas : C3 dan C4 merupakan komponen utama LPG C5 – C15 phase cair : terdapat dalam fraksi nafta, bensin, kerosin, bahan bakar diesel dan minyak bakar C16 - .. Phase padat : terutama terdapat dalam malam parafin. 2. Naften Adalah senywa HC jenuh dengan rumus umum CnH2n. Mempunyai sifat kimia yang hampir sama dengan parafin. Mempunyai struktur siklis, sehingga disebut juga sikloparafin. Senyawa naften yang banyak dikandung adalah Sikopentan dan sikloheksan. 3. Aromatis Adalah senywa HC tidak jenuh dengan rumus umum CnH2n-6. Mempunyai sifat kimia sangat reaktif aktif. Mudah dioksidasi menjadi asam, reaski substitusi dan addisi. Jenis yang banyak ditemui adalah C6-C8 yang dikenal dengan Benzene, Toluene dan Xylene (B-T-X) 4. Olefin Adalah senywa HC tidak jenuh dengan rumus umum CnH2n dengan ikatan rangkap dua (alkena). Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi sedikit banyak terbentuk dalam distilasi minyak mentah dan proses perengkahan. Karena mempunyai ikatan rangkap, maka olefin sangat reaktif dan merupakan bahan dasar utama industri petrokimia (etilene dan propilene) Kompleksitas Minyak Bumi Walaupun secara umum minyak bumi hanya terdiri dari empat golongan, akan tetapi komposisinya sangat kompleks. gabungan antar senyawa : parafin – naften, parsfin – aromatis, dll. Isomer (senyawa dengan rumus kimia sama, tapi rumus molekulnya berbeda) semakin banyak atom C-nya maka akan semakin banyak jumlah isomernya Senyawa Non Hidrokarbon 1. Belerang (Sulfur) Senyawa belerang yang terdapat dalam minyak bumi adalah : Hidrogen Sulfid ( H – S – H ) Karbon disulfid ( S – C – S ) Merkaptan (R – S – H ) Disulfid ( R – S – S – R ) Dll Kadar belerang bervariasi antara 0,04 – 6% berat. Minyak bumi Indonesia umumnya memiliki kadar belerang yang rendah (harganya lebih mahal) Kerugian Senyawa Belerang Pencemaran Udara Hal ini karena adanya bau yang tidak enak dan beracun seperti H2S, SO2. Terbentuknya smog (kabut tebal), hal ini terjadi karena gas SO2 yang terlarut dalam kabut. Korosi Senyawa belerang dapat menyebabkan korosi pada peralatan-peralatan proses, terutama alat-alat yang bekerja pada suhu tinggi. Menurunkan angka oktan bensin Menurunkan suspectibility bensin. Suspectibility bensin terhadap tetraetil lead (TEL) yaitu kenaikan angka oktan bensin jika satu galon bensin ditambah 1 cc TEL. fungsi TEL adalah untuk menaikkan angka oktan bensin. Dengan adanya kandungan senyawa sulfur dalam bensin akan menyebabkan penurunan suspectibility bensin. 2. Senyawa Oksigen Kadar oksigen dalam minyak bumi berkisar 0,1 – 2% berat. Dalam minyak bumi oksigen terutama terutama terdapat sebagai asam organik yang terdistribusi dalam semua fraksi dengan konsentrasi tertinggi pada minyak gas. 3. Senyawa Nitorgen Kadar senyawa nitrogen umunya rendah, berkisar dari kurang 0,1 – 2%. Minyak yang mengandung kadar belerang dan aspal tinggi, biasanya kadar nitrogennya juga tinggi. Jenis senyawa : Piridin Qinolin Pirol Indol Kerugian Senyawa Nitrogen Menurunkan aktivitas katalis yang digunakan pada proses perengkahan, reforming, polimerisasi dan isomerisasi. Kerosin yang mulanya berwarna jernih (seperti air), akan berubah menjadi kemerahan kalau terkena sinar matahari Nitrogen dalam bensin juga akan mempercepat pembentukan damar dalam karburator Menyebabkan terjadinya endapan dalam minyak bakar dalam penyimpanan 4. Senyawa Logam Praktis semua logam dapat terdapat dalam minyak bumi, tapi karena jumlahnya sangat kecil maka pada umumnya tidak menimbulkan permasalahan. Kecuali beberapa jenis logam seperti : besi, nikel, vanadium dan arsen yang dapat bersifat racun bagi katalis. Pada saat distilasi minyak mentah, senyawa logam cenderung untuk berkumpul dalam fraksi residu.