Anda di halaman 1dari 8

SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL 4 : PEKERJAAN TIANG PANCANG 4-1

4.1 Umum 4-1

4.2 Pengangkutan dan Pemasangan Tiang Pancang 4-1

4.3 Pemancangan 4-1


4.3.1 Peralatan Pemancangan 4-1
4.3.2 Pemancangan Tiang 4-2
4.3.3 Tiang Pancang yang Cacat 4-2

4.4 Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak 4-3


4.4.1 Pengakutan dan Penyimpanan 4-3
4.4.2 Pencatatan Pukulan Pemukul Tiang-Pancang 4-3
4.4.3 Uji Tiang Pancang (Percobaan Pembebanan) 4-3
4.4.4 Pengujian Bebas Statis pada Uji Tiang Pancang 4-3
4.4.5 Perpanjangan atau Perakitan (Build-up) 4-4
4.4.6 Perbaikan Kepala Tiang-Pancang 4-5
4.4.7 Pengukuran dan Pembayaran 4-5

4.5 Turap Beton 4-6


4.5.1 Material 4-6
4.5.2 Pelaksanaan Pekerjaan 4-6
4.5.3 Pengukuran dan Pembayaran 4-7

ST 4-i
SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL 4 : PEKERJAAN TIANG PANCANG

4.1 Umum

Pekerjaan tiang pancang terdiri dari pengadaan dan pemancangan tiang-tiang pancang beton bertulang
pra-cetak untuk pondasi dari gorong-gorong dan jembatan-jembatan, tiang pancang baja untuk pekerjaan-
pekerjaan perkuatan tebing pada gorong-gorong dan pancang kayu untuk pondasi pelindung tebing.
Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini dan mungkin memenuhi batasan,
kualitas dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar atau di lokasi dan kedalaman yang ditetapkan oleh
Direksi. Tipe dari tiang pancang beton, baja dan kayu yang akan dipergunakan ditunjukkan dalam gambar
atau dalam spesifikasi ini. Total kedalaman penetrasi dan panjang dari tiang pancang yang ditunjukkan
pada gambar merupakan perkiraan untuk memberikan nilai dukung atau fungsi-fungsi yang dibutuhkan
Kedalaman penetrasi dan panjang sebenarnya dari tiang pancang akan ditetapkan kemudian oleh Direksi
melalui investigasi geoteknik atau uji pemancangan oleh Kontraktor.
Panjang tiang pancang dan kedalaman penetrasi yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan hasil uji
pemancangan dan / atau investigasi geoteknik akan menggantikan semua ketentuan terdahulu yang
berlaku untuk tiang pancang.
Setelah parameter-parameter tersebut diatas diselesaikan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan, rencana-rencana terperinci untuk pembuatan tiang pancang, peralatan
pancang, metode pemancangan termasuk perlengkapan pipa, jadwal waktu pelaksanaan dan program
kendali mutu sedikitnya tiga puluh (30) hari sebelum memulai pelaksanaan tiang pancang.

4.2 Pengangkutan dan Pemasangan Tiang Pancang

Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pengamanan guna mencegah kerusakan pada tiang
pancang dan komponen-komponennya, mulai saat pembuatan, pengangkutan, penyimpanan, pemasangan
sampai dengan pemancangan. Tiang pancang yang rusak harus diganti baru oleh Kontraktor dengan biaya
Kontraktor sendiri.
Kontraktor harus memperkerjakan tenaga-tenaga ahli yang cakap dan berpengalaman dalam pekerjaan
tersebut yang akan menetapkan batasan mutu dan pemasangan yang diperlukan. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas kebenaran lokasi dari tiang-tiang pancang. Tiang-tiang pancang harus
ditempatkan dan dipancangkan oleh Kontraktor dan Kontraktor harus memelihara semua patok-patok
lokasi dan harus menetapkan semua elevasi pada bagian atas tiang pancang sebelum dipotong
panjangnya. Semua patok-patok lokasi dan patok survey harus diperiksa dengan teratur untuk memastikan
bahwa pelaksanaan pemancangan tidak mengakibatkan pergeseran dari patok-patok tersebut.

4.3 Pemancangan
4.3.1 Peralatan Pemancangan

Sebelum mendatangkan peralatan pemancangan ke lokasi, Kontraktor harus menyerahkan terlebih dahulu
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, jenis peralatan dan metode pemancangan yang diusulkan
oleh Kontraktor yang akan dipergunakan.
Tiang-tiang pancang harus dipancang dengan pemukul yang digerakkan dengan uap, udara, getaran,
gravitasi atau mesin disel. Bila pemukul dengan disel atau tipe lain yang memerlukan kalibrasi
dipergunakan, maka peralatan tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan peralatan kalibrasi yang
benar dan disetujui Direksi.
Pemukul gravitasi yang dipergunakan untuk pemancangan tiang pancang baja harus berbobot tidak boleh
kurang dari berat kombinasi dari kepala-pemancang dan tiang-pancang. Bila pemukul gravitasi
diperbolehkan untuk memancang tiang pancang beton, maka harus memilik berat tidak kurang dari lima
puluh persen (50%) dari berat tiang pancang dan tinggi jatuh pemukul tidak boleh lebih dari 2.40 m.

ST 4-1
SPESIFIKASI TEKNIK

Pemukul tiang pancang kecuali pemukul gravitasi, pemukul uap, udara atau diesel yang disetujui yang
menghasilkan cukup tenaga untuk menggerakkan tiang-tiang pancang pada kecepatan penetrasi tidak
kurang dari 3.2 mm setiap pukulan, dapat digunakan pemukul yang lain yang harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi sebelum digunakan.
Tiang pancang kayu, pada semua tahap selama pemancangan dan sampai penggabungannya didalam
bangunan di atasnya, harus secukupnya ditunjang dan ditahan dengan alat-alat penghantar, kuda-kuda dan
penyangga sementara atau peralatan pengarah lainnya untuk memelihara posisi dan kelurusannya dan
untuk mencegah kegagalan yang disebabkan oleh bengkok atau melengkung. Pengaturan harus
sedemikian rupa sehingga kerusakan pada tiang-pancang, kepala tiang pancang tidak akan terjadi.
Tiang pancang beton dan baja harus ditahan pada batas dan posisi dengan penghantar pada waktu
dipancangkan. Penghantar alat pemancang harus dibangun dengan cara sedemikian rupa agar
memberikan kebebasan bergerak pada pemukul dan harus ditahan pada posisinya oleh pekerja atau
dengan penguat kerangka baja untuk menjamin perkuatan mendatar yang kokoh pada tiang pancang
selama pemancangan. Kecuali bila tiang-tiang pancang dipancangkan melalui kedalaman air, maka
penghantar harus cukup panjang sehingga penggunaan alat penyangga menerus tidak diperlukan dan
harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memudahkan penempatan yang benar dari tiang pancang
yang ditumbuk.

4.3.2 Pemancangan Tiang

Pada umumnya, tiang-pancang dengan panjang maksimum harus dipergunakan. Dalam keadaan tertentu
penyambungan (“splice”) tiang-pancang akan diperbolehkan. Metode penyambungan (“splice”) harus
seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi.
Tiang pancang beton dan pancang kayu harus dipancang seperti ditunjukkan pada gambar atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi. Pemancangan harus dilakukan dalam variasi yang diperbolehkan sebesar
dua puluh (20) mm dari panjang tiang-pancang vertikal atau dari tumbukan yang ditunjukkan pada
gambar. Variasi maksimum yang akan diperbolehkan pada kepala tiang-pancang harus tujuh puluh lima
(75) mm dalam semua arah dari lokasi yang ditunjukkan pada gambar atau atas petunjuk Direksi.
Kemiringan akibat penyimpangan tidak boleh melebihi dua persen (2%) dari batas yang ditunjukkan pada
gambar.
Kepala dari semua tiang pancang beton dan kayu bila keadaan pemancangan sedemikian rupa sehingga
cenderung akan mengakibatkan rusak yang tidak semestinya harus diberi pelindung tambahan dengan
suatu penutup dan bantalan yang sesuai diatas kepala tiang-pancang dan disetujui oleh Direksi.
Untuk semua tipe tiang-pancang, kepala-tiang, sendi atau peralatan lain yang sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik harus disediakan sehingga tiang-tiang pancang dapat dipancang tanpa mengakibatkan
kerusakan pada tiang.

4.3.3 Tiang Pancang yang Cacat

Metode/cara pemancangan tiang pancang tidak boleh berlebihan dan tidak sewajarnya, sehingga
mengakibatkan hancur dan rusaknya kayu, beton atau perubahan bentuk dari baja. Usaha-usaha yang
dilaksanakan pada tiang-pancang untuk memaksanya dalam posisi yang benar bila atas pertimbangan
Direksi terlalu berlebihan tidak akan diperbolehkan. Tiang-pancang yang rusak karena cacat pada saat
atau karena kesalahan pemancangan atau dipancang tidak pada lokasi yang benar atau dipancang dibawah
elevasi yang ditetapkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi, harus diperbaiki atas biaya
kontraktor sendiri dengan salah satu dari metode berikut yang disetujui oleh Direksi untuk tiang-pancang
yang diragukan :
1. Tiang-pancang harus ditarik kembali dan diganti dengan yang baru dan bila perlu dengan
yang lebih panjang.
2. Tiang pancang kedua harus dipancangkan dekat dengan tiang pancang yang rusak atau
rendah.

ST 4-2
SPESIFIKASI TEKNIK

3. Tiang pancang harus disambung (“splice”) atau dirakit (“built-up”), bila tidak ditentukan
disini atau suatu bagian dari kaki pondasi yang ditambahkan untuk menanamkan tiang
pancang dengan benar. Semua tiang pancang yang terdorong keatas disebabkan
pemasangan tiang pancang didekatnya atau oleh sebab lainnya harus dipancang kebawah
lagi.

Tiang-pancang akan dianggap rusak bila terdapat retak yang tampak atau retak memanjang sekitar seluruh
permukaan tiang pancang atau suatu cacat yang menurut pendapat Direksi mempengaruhi kekuatan atau
umur tiang-pancang.

4.4 Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak


4.4.1 Pengakutan dan Penyimpanan

Beton kelas “A” yang ditentukan didalam Sub-pasal 2.5.2. dari bagian 2 “PEKERJAAN BETON” dari
Spesifikasi Teknik ini harus dipergunakan untuk semua jenis tiang pancang beton pracetak.
Metode penyimpanan dan pengangkutan harus sedemikian rupa agar tidak menyebabkan tiang pancang
akan pecah oleh benturan atau tegangan-lengkung yang berlebihan selama disimpan atau dibawa. Kecuali
bila ditentukan, tiang-tiang dibawa dengan peralatan tarik atau penyorong yang terpasang pada tiang
pancang. Bila tiang pancang beton diangkut atau dipindahkan, harus ditumpu pada tempat-tempat
sedemikian rupa sehingga tidak akan mengakibatkan kerusakan.

4.4.2 Pencatatan Pukulan Pemukul Tiang-Pancang

Jumlah pukulan pemukul (“hammer”) pada tiang-pancang beton dan kedalaman penetrasi setiap pukulan
harus dicatat untuk memastikan daya-dukung lapisan tanah. Bila tidak ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyediakan alat pancang yang sesuai untuk mencatat tiang pancang beton pada setiap
pukulan “hammer”. Untuk menghitung jumlah pukulan penghitung digital atau suatu alat lain, yang
disetujui untuk mencatat harus disediakan. Tempat-tempat yang elastis dan platis sebagai hasil dari setiap
pukulan dapat dicatat dengan mempergunakan penggaris yang lurus dan kuat diatas selembar kertas yang
ditaruh diatas tiang pancang dan menggoreskan sebuah pencil sepanjang penggaris pada saat pukulan
untuk mencatat pada kertas tempat-tempat, yang elastis dan plastis sebagai hasil pukulan. Berdasarkan
pemancangan yang dibuat, Kontraktor harus menghitung daya-dukung lapisan tanah, yang dijumpai dan
membuat laporan kepada Direksi. Direksi akan memberi petunjuk kepada Kontraktor untuk mengakhiri
atau meneruskan pemancangan sampai daya-dukung yang dikehendaki tercapai.

4.4.3 Uji Tiang Pancang (Percobaan Pembebanan)

Bila dikehendaki dalam spesifikasi atau diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus memancang tiang-
pemancang sepanjang yang ditentukan pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi untuk memastikan
jumlah dan panjang dari tiang-tiang pancang. Tiang pancang tersebut harus lebih panjang dari pada
panjang perkiraan yang didesain untuk menampung adanya variasi didalam kondisi tanah. Jumlah dari
tiang pancang uji harus diputuskan oleh Direksi, tetapi tidak boleh kurang dari satu dan tidak lebih dari
tiga untuk setiap pondasi. Beban uji pada tiang pancang akan ditentukan oleh Direksi. Kontraktor tidak
boleh mengadakan tiang-tiang pancang tersebut sebelum Direksi menyetujui jumlah dan panjang dari
tiang-tiang pancang yang diusulkan berdasar hasil uji tiang pancang oleh Kontraktor.

4.4.4 Pengujian Bebas Statis pada Uji Tiang Pancang

Uji beban harus dibuat dengan metode seperti petunjuk Direksi. Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan prosedur terperinci dari uji beban yang ingin dipergunakannya.

Aparatus uji beban harus dibangun sedemikian untuk memungkinkan bermacam-macam penambahan
beban yang ditempatkan secara bertahap tanpa menimbulkan getaran pada tiang pancang uji. Aparatus

ST 4-3
SPESIFIKASI TEKNIK

yang cocok dan disetujui untuk menentukan dengan teliti beban pada tiang pancang dan penurunan dari
tiang-pancang pada setiap perubahan beban, harus diserahkan oleh Kontraktor. Aparatus harus memiliki
kapasitas tiga kali dari beban desain (“desing load”) untuk tiang pancang dan harus ditempatkan cukup
jauh dari tiang uji untuk menghindari semua kemungkinan gangguan. Semua penurunan tiang pancang
harus diukur dengan peralatan yang memadai, dan harus diperiksa sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi.

Peningkatan dari penyimpangan akan dibaca segera setelah setiap penambahan beban dan pada interval
waktu lima belas (15) menit sesudahnya. Beban aman yang diperbolehkan dipertimbangkan sebesar lima
puluh persen (50%) dari bebas tersebut, yang setelah empat puluh delapan (48) jam penerapan terus
menerus telah mengakibatkan penurunan permanen tidak lebih dari pada enam setengah (6.5) mm, yang
diukur pada bagian atas tiang pancang.

Penambahan pertama dari beban yang diterapkan pada tiang-pancang-uji haruslah beban desain tiang-
pancang tersebut. Beban pada tiang-pancang harus ditingkatkan sampai dua kali beban desain dengan
menerapkan beban tambahan didalam tiga (3) tahap penambahan beban yang sama. Jangka waktu
minimal dua (2) jam harus menjadi antara waktu dari setiap penambahan yang sama. Jangka waktu
minimal dua (2) jam harus menjadi antara dari setiap penambahan kecuali bila tidak ada beban tambahan
yang harus ditambahkan sampai suatu penurunan kurang dari nol koma satu dua (0.12) mm yang
diperiksa selama selang waktu lima belas (15) menit dibawah beban yang diterapkan sebelumnya.

Penambahan beban harus diturunkan lima puluh persen (50%) dengan petunjuk Direksi, agar kurva
kegagalan yang terkontrol lebih teliti dapat digambarkan. Beban uji penuh namun demikian harus tetap
pada tiang pancang pengujian selama tidak kurang dari empat puluh delapan (48) jam. Beban uji penuh
harus disingkirkan sesudahnya dan penurunan permanen dicatat.

Setelah selesai uji-beban tiang pancang uji boleh dimanfaatkan sebagai bagian dari bangunan bila
menurut Direksi memuaskan untuk dipergunakan. Tiang pancang uji yang tidak dibebani akan
dimanfaatkan sesamanya. Bila suatu tiang pancang setelah dipergunakan sebagai tiang-pancang-uji tidak
memuaskan untuk dipergunakan didalam bangunan, maka harus disingkirkan bila diperintahkan oleh
Direksi atau harus dipotong dibawah permukaan tanah atau kaki pondasi bila mungkin. Laporan harus
disiapkan Kontraktor untuk setiap uji-beban dan laporan ini harus disertai dokumen-dokumen sebagai
berikut :
1. Rencana pondasi;
2. Peta lapisan-tanah;
3. Grafik pengujian dengan absis beban dalam ton dan untuk ordinat penurunan dalam
pecahan mm;
4. Penampilan table, shingga fungsi waktu (tanggal dan jam) pembacaan alat ukur dalam
atmosfer, beban-beban dalam ton, penurunan dan penurun rata-rata.

4.4.5 Perpanjangan atau Perakitan (Build-up)

Perpanjangan, penyambungan (spilice) atau perakitan pada tiang-tiang pancang beton, bila diperbolehkan
atau diperintahkan oleh Direksi harus dibuat seperti tampak pada gambar atau sesuai dengan Sub-pasal
ini. Setelah pemancangan tiang-pancang awal/pemula selesai dan tambahan kedalaman tiang-pancang
yang terjadi selama pekerjaan pemasangan, bila terdapat kerusakan, maka harus diperbaiki dengan las
atau dengan alat lain yang disetujui oleh Direksi. Permukaan tutup-baja pada kedua ujungnya seperti
tampak pada gambar. Permukaan-permukaan yang sudah bersih dari kedua tutup baja tersebut, yaitu satu
pada kepala tiang pancang pemula dan yang lain pada ujung bawah tiang pancang perpanjangan
kemudian harus diluruskan dengan teliti, berpasangan dan dilas kembali pada keempat sisinya seperti
tampak pada gambar dan atas petunjuk Direksi. Selama pengelasaan tiang-pancang perpanjangan harus
ditahan dengan teliti pada posisinya dengan mengikatnya pada derek atau dengan alat lain yang disetujui.

ST 4-4
SPESIFIKASI TEKNIK

4.4.6 Perbaikan Kepala Tiang-Pancang

Kepala tiang-pancang beton untuk bagian-bawah fondasi harus tertanam di dalam beton rakitan dari
bangunan, dimana bagian fondasi gorong-gorong harus ditumpu secara sederhana diatas kepala tiang-
pancang beton seperti tampak pada gambar.
Untuk kepala tiang-pancang yang harus tertanam didalam lantai pelat beton, tiang-panjang harus
dipancangkan sedemikian rupa, sehingga sedikitnya seribu (1000) mm dari panjang tiang-pancang yang
tersisa menonjol diatas permukaan beton seperti tampak pada gambar. Setelah pemancangan selesai,
semua beton tiang-pancang seratus (100) mm diatas permukaan-beton harus dipotong, dengan
membiarkan tulangan baja tampak terbuka. Tulangan-tulangan baja yang terbuka harus dibengkokkan dan
dibentuk kembali dan dirangkai dengan penulangan dasar saluran-bawah seperti tampak pada gambar.
Pemotongan beton pada tiang-pancang, harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak beton tiang-
pancang dibawah garis potong. Sebelum mengecor beton pada fondasi gorong-gorong kepala-tiang-
pancang yang dikasarkan harus dibasahi secukupnya dengan air dan dilumuri dengan selapis semen
mortar yang rapi untuk menjamin ikatan yang kuat dengan beton tiang-pancang dan beton fondasi.
Tian pancang yang tidak ditanam didalam beton, harus dipancang sampai kedalaman yang sama dengan
permukaan beton. Dasar dari bagian fondasi gorong-gorong harus dicetak keliling diatas kepala tiang-
pancang dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak ada ikatan yang terjadi antara beton fondasi gorong-
gorong dengan kepala tiang pancang.

4.4.7 Pengukuran dan Pembayaran


4.4.7.1 Tiang Pancang Permanen

Pengadaan

a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus didasarkan pada meter panjang (m) yang sebenarnya
diadakan diukur sepanjang sumbu tiang pancang dari kaki tiang pancang sampai kepala tiang
pancang.

b. Pembayaran
Pembayaran akan didasarkan pada harga satuan yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, prasarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap dan memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam Spesifikasi ini.

Pemancangan

a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus didasarkan pada meter panjang (m) yang sebenarnya
dipancangkan diukur sepanjang sumbu tiang pancang dari kaki tiang pancang sampai kepala
tiang pancang sebelum dipotong untuk disambungkan kedalam kaki pondasi.

b. Pembayaran
Pembayaran akan didasarkan pada harga satuan yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, prasarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap dan memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam Spesifikasi ini.

ST 4-5
SPESIFIKASI TEKNIK

Tidak akan ada pembayaran untuk memperpanjang tiang-tiang pancang pondasi yang
dilaksanakan oleh Kontraktor dengan memoles tiang-tiang pancang pondasi yang lebih pendek
dari pada yang ditentukan dalam gambar atau untuk memperpanjang tiang-tiang pancang
pondasi yang dilaksanakan oleh Kontraktor untuk kepentiangan Kontraktor sendiri.

4.4.7.2 Pengujian Beban Statis

a. Pengukuran
Pengukuran harus didasarkan pada jumlah uji beban statis yang dilaksanakan.

b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga satuan yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
yang lengkap dan memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua ketentuan tersebut dalam Spesifikasi ini.

4.5 Turap Beton


4.5.1 Material

Turap beton harus dengan tipe dan dimensi seperti yang ditunjukan pada gambar atau ditentukan oleh
Direksi dan dari material yang dibutuhkan seperti dibawah. Turap beton bila telah dipasang didalam
bangunan yang telah selesai pada pelaksanaannya harus rapat air pada seluruh sambungannya.

4.5.2 Pelaksanaan Pekerjaan

Turap beton dengan panjang penuh harus digunakan bila memungkinkan. Dalam keadaan khusus
perangkapan (“splice”) dari turap beton tersebut mungkin dapat diperbolehkan atas persetujuan dari
Direksi. Metode perangkapan harus seperti tampak pada gambar atau atas persetujuan Direksi.
Kontraktor harus memasang penguat-penguat sementara dan bangunan penghantar untuk menjamin agar
turap beton dipancangkan sampai pada kedalaman yang ditunjukan dan diteruskan sampai pada elevasi
seperti tampak pada gambar atau atas petunjuk Direksi. Peralatan pancang yang dipergunakan harus atas
persetujuan Direksi. Tutup pelindung yang cocok harus dipergunakan, bila perlu atau dibutuhkan menurut
perintah dari Direksi, utnuk mencegah kerusakan-kerusakan pada kepala turap beton. Umumnya
pelaksanaan pemacangan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dapat diterapkan sebagaimana
disyaratkan didalam Sub-pasal 4.3.2. sebelumnya.
Setelah pemancangan selesai, turap beton harus dipotong bila diperlukan, pada elevasi seperti tampak
pada gambar atau sesuai dengan perintah dari Direksi.
Metode yang dipergunakan dalam memancang tidak boleh cenderung berlebihan dan melewati batas yang
akan mengakibatkan perubahan bentuk dari beton.
Usaha-usaha pada turap beton untuk memasangnya keposisi yang benar, bila menurut pertimbangan
Direksi berlebihan, tidak akan diperbolehkan. Turap beton yang rusak, terpancang keluar atau melekat
dengan turap beton yang berdekatan atau terpancang dibawah elevasi-elevasi yang tampak pada gambar
atau yang ditentukan oleh Direksi, harus diperbaiki dengan metode yang disetujui oleh Direksi, atau
ditarik kembali dan diganti dengan yang baru dengan biaya Kontraktor sendiri.

ST 4-6
SPESIFIKASI TEKNIK

4.5.3 Pengukuran dan Pembayaran

a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran turap beton harus didasarkan pada luas area yang sesungguhnya
terpasang dari dinding yang terbuat dari turap beton dalam meter persegi (m2) pada garis-garis
desain tingkat-tingkat dan dimensi seperti tampak pada gambar atau seperti petunjuk Direksi.

b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah meter persegi yang diukur seperti ketentuan diatas
sesuai dengan harga satuan setiap meter persegi yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.

ST 4-7

Anda mungkin juga menyukai