Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: NI PUTU RISKIA NARAYANI

KELOMPOK

: SIANOSIS

TANDU
Tandu adalah satu ketrampilan pramuka dalam bidang PPPK (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan). Fungsi utama dari tandu adalah untuk evakuasi korban pada pertolongan
pertama secara aman dan nyaman menuju tempat lebih lanjut. Dalam PPPK terdapat
berbagai jenis tandu seperti tandu sepinal, tandu sorong, dan tandu lipat.
Cara Pembuatan
Tnadu bersifat darurat oleh sebab itu pembuatannya dapat menggunakan alat apa saja
yang tersedia di lokasi kegiatan. Bagi seorang anggota pramuka tongkat dan tali yang
selalu menemani diberbagai kegiatan merupakan alat yang cukup ideal untuk membuat
tandu.
Alat yang digunakan untuk membuat tandu

Siapkan dua batang kayu/bambu sebagai induk tandu dengan panjang sesuai
dengan kebutuhan korban (sesuaikan dengan tinggi tubuh korban). Bisa juga
menggunakan tongkat pramuka 2 buah jika sesuai dengan kondisi korban. Untuk
diketahui panjang tongkat pramuka umumnya 160 cm jadi harus disesuaikan
denga kondisi korban.

Tongkat pendek ukuran 60 cm 2 buah, digunakan sebagai anak tandu. Namun


dalam situasi yang sangat darurat dan sulit mencari anak tandu bisa
menggunakan tali.

Tali pramuka secukupnya.

Cara Pembuatan Tandu Darurat :


Untuk membuat tandu darurat, Harus memiliki keterampilan Tentang Tali-Temali
seperti :

a. Simpul Pangkal : simpul yang digunakan pada awal pembuatan tandu darurat.

b. Simpu Jangkar : simpul yang digunakan dalam proses pengamanan jaring tandu.

c. Ikatan Palang : untuk mengikat bambu panjang dan bambu pendek pada tandu darurat

Cara membuat / merakit


Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah :

Letakkan tongkat secara sejajar pada lantai, dengan jarang antar tongkat minimal
50 cm.

Palangkan tongkat pendek pada kedua tongkat pramuka.

Mulailah Simpul pangkal pada Tongkat Pramuka untuk mengikatkan tali pada
tongkat. (Gambar A)

Ikatlah pertemuan Tongkat Pendek dan Tongkat Pramuka dengan menggunakan


Ikatan Palang. (Gambar B)

Setelah keempat ikatan palang selesai, sisa ikatan palang dari salah satu sisi
saling silangkan antara yang atas dan bawah di tengah-tengah. Tali dari atas di
tarik ke arah atas kembali, begitu juga sebaliknya. (Gambar C)

Buatlah simpul jangkar pada masing-masing tongkat induk tandu. (Gambar D)

Ulangi langkah 5 dan 6 sampai selesai dengan jarak masing-masing simpul


jangkar antara 20 25 cm.

Untuk mengakhiri pembuatan tandu, gunakan kembali simpul pangkal pada


ujung tandu.

Jika terdapat mitella dapat digunakan sebagai alas kepala korban dengan cara dililitkan
melingkar antara dua induk tandu. Jika tidak ada bisa menggunakan bahan-bahan lain
yang bisa memberikan rasa nyaman di kepala korban. Apabila dalam evakuasi melalui
medan yang cukup sulit, bisa ditambahkan pembalut gulung atau tali untuk mengikat
korban dengan induk tandu. Ini untuk mengantisipasi agar korban tidak terjatuh dari
atas tandu.
Terkadang terdapat pembuatan tandu atau usungan tanpa menggunakan anak tandu
(tongkat ukuran 60 cm). Pembuatan tandu atau tandu darurat semacam itu memang

lebih cepat tetapi kurang kuat dan kurang stabil sehingga kurang aman digunakan dan
kurang memberikan rasa nyaman pada korban.

Daftar Pustaka

Buku Pedoman Kepramukaan, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta tahun 1983

__________. 2014. PPPK : Tandu Darurat (Cara Membuat). Diakses pada 04


November

2014

di

http://www.ensiklopediapramuka.com/2013/07/pppk-

tandutandu-darurat-cara-membuat.html

Sahabat Tunas. 2014. PPPK : Tandu Darurat (Cara Membuat). Diakses pada 04
November

2014

membuat.htm

di

http://www.tunas-kelapa.net/pppk-tandu-darurat-cara-

Anda mungkin juga menyukai