Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
JL. PINTU SELATAN KM.3 NO.17 KOLAKA TELP./FAX 0405-2323791
Nama : Rahmawati
NIM : 182432024
Mata Kuliah : Kegawat daruratan 1
By : Ns. Abgan

1. Karakteristik kondisi kegawat daruratan cidera ringan dan tidak gawat, maka
dianggap sulit diprediksi karena lebel warna yang sesuai ialah
a. Keterbatasan dana dan sarana a. Merah
b. Keterbatasan waktu dan sarana b. Kuning
c. Keterbatasan data dan sarana c. Hijau
d. Keterbatasan waktu , d. Hitam
data, dan sarana e. Abu-abu
e. Keterbatasan waktu , dana dan 5. Pasien dengan label merah dalam
sarana kategori TRIAGE yang membutuhkan
2. Prinsip umum ASKEP GADAR cepat dan respon kurang lebih 0-10 menit untuk
tepat setelah perawat mealukan prioritas kegawatan berikut merupakan
TRIAGE maka langkah selanjutnya yang salah satu contoh kasus yang sesuai
dilakukan perawat ialah ialah
a. Evaluasi a. Luka bakar, syok, diare
b. Diagnosa kperawatan b. Cidera kepala berat/TCB, syok, diare
c. Tindakan keperawatan c. Cidera kepala berat/TCB, kejang
d. Pelayanan berkelanjutan dengan nyeri dada,dan diare
e. Tindakan penyelamatan d. Syok, diare, dan panas tinggi yang
3. Dalam PPGD terdapat sistematika terus menerus
penanganan pasien GADAR, setelah e. Cidera kepala berat/TCB, syok,
tindakan resusitasi survey sekunder kelainan persalinan
maka tindakan selanjutnya ialah 6. Pada saat dilakukan pengkajian untuk
a. Terapi defenitif menilai Airway jika pasien masih dapat
b. Pengkajian ulang berbicara artinya pasien
c. Stabilisasi rujukan a. Tidak memiliki masalah Airway
d. Pertimbangkan terapi selanjutnya b. Tidak memiliki masalah brithing
e. Menegakan diagnosa keperawatan c. Tidak memiliki masalah Circulasi
4. Untuk memudahkan pemilahan d. Tidak memiliki masalah disabilitas
penderita berdasarkan Kebutuhan e. Tidak memiliki masalah exposure
terapi serta 7. Istilah pasien dengan posisi lidah jatuh
Sumber daya yang tersedia saat kebelakang sehingga menyebabkan
dilakukan TRIAGE . untuk kasus dengan pasien tidak dapat bernafas ialah
a. Gurgling d. Besarnya keluhan pasien dan
b. Snoring penyebab gangguan kebutuhan
c. Stridor e. Besarnya ancaman kehidupan dan
d. Sangau penyebab gangguan kebutuhan
e. Cegukan 12. Pada pengkajian primer survey untuk
8. Untuk menilai adanya sumbatan jalan mengatasi masalah AIRWAY maka
nafas partial atau sebagian dengan selain tindakan pemberian posisi yang
ditemukannya cairan maka tindakan tepat pemasangan alat merupakan
yang dapat dilakukan perawat untuk factor pendukung penting diantaranya
membebaskan sumbatan tersebut ialah
dengan a. OPA, NA,
a. Head tild b. LMA, NEEDLE THORAKOTOMI
b. Chin lift c. OPA, NEEDLE THORAKOTOMI
c. Jaw trust d. SUCTION, NEEDLE THORAKOTOMI
d. Finger swab e. SUCTION, NEEDLE THORAKOTOMI
e. Heimlich maneuver 13. Salah satu bentuk penanganan pasien
9. Pada pengkajian primer untuk tahapan dengan kondisi kegawatdaruratan
Disability, maka pengkajian tingkat dengan masalah pernapasan maka
kesadaran dapat dilakukan dengan diberikan tindakan yang benar ialah
istilah a. Pemberian oksigen-berikan
a. GCS tindakan head till-melakukan
b. AVPU baging(BVM)
c. AFPU b. Pemberian oksigen-memberi
d. SAMPLE bantuan nafas-melakukan
e. SEMPLA baging(BVM)
10. Pada pengkajian sekunder untuk pada c. Pemberian oksigen-berikan
tahapan riwayat penyakit, maka tindakan chin lift-melakukan
pengkajian dapat dilakukan dengan baging(BVM)
istilah d. Pemberian oksigen-berikan
a. GCS tindakan jaw trust-melakukan
b. AVPU baging(BVM)
c. AFPU e. Pemberian oksigen-berikan
d. SAMPLE tindakan heimlich maneuver-
e. SEMPLA melakukan baging(BVM)
11. Pada penanganan pasien GADAR maka 14. Tindakan pasien GADAR yang dapat
prioritas masalah sangat ditentukan dilakukan secara mandiri untuk
berdasarkan mengatasi masalah AIRWAY ialah
a. Besarnya keluhan pasien a. Head tild- chin lift - jaw trust- NPA-
b. Besarnya kekurangan persediaan Pemasangan intubasi
alat b. Head tild- chin lift- jaw trust-
c. Besarnya riwayat kesehatan yang suction-Pemasangan intubasi
diperoleh
c. Head tild- chin lift- pemasangan e. Krikothirodotomi
OPA- suction- krikotirotomi 18. Ketika seorang pasien mendadak sakit
d. Head tild- chin lift- pemasangan dan datang ke rumah sakit, atau kondisi
OPA- suction-Pemasangan NPA memburuk tiba-tiba selama di rumah
e. Head tild- chin lift- pemasangan sakit, maka waktu adalah penting dan
OPA- suction-Pemasangan intubasi respon klinis yang cepat dan efisien
15. Tindakan pasien GADAR yang dapat diperlukan untuk optimalisasi hasil klinis
dilakukan secara kolaborasi untuk yang diharapkan, sehingga dibutuhkan
mengatasi masalah AIRWAY ialah bukti klinis untuk menentukan hasil
a. Pemasangan intubasi- krikotirotomi yang diharapkan. Bukti tersebut yang
b. Pemasangan intubasi- dimaksud adalah
krikotirotomi- suction a. Deteksi dini- ketepatan analisa-
c. Pemasangan intubasi- kopetensi respon klinis
krikotirotomi-Pemasangan NPA b. Deteksi dini- ketepatan tindakan-
d. Pemasangan intubasi- kopetensi respon klinis
krikotirotomi-Head tild- chin lift c. Deteksi dini- ketepatan waktu
e. Pemasangan intubasi- respon- kopetensi respon klinis
krikotirotomi- pemasangan OPA- d. Deteksi dini- ketepatan
suction menyimpulkan-kopetensi respon
16. Seorang pasien yang mengalami kondisi klinis
gawat darurat masuk di UGD dari hasil e. Deteksi dini- ketepatan
pengkajian diperoleh pasien tersebut mendiagnosis-kopetensi respon
mengalami sumbatan jalan nafas total. klinis
kondisi tersebut yang sesui kasus di atas 19. Dalam rangka untuk penanganan pra
ialah kecelakaan meliputi promosi dan
a. Gargling- stridor- batuk-sianotik peningkatan kesehatan pengemudi,
b. Batuk- memegang leher-sianotik- penanganan kecelakaan maka system
pucat SPGDT dicanangkan sesuai
c. Batuk- memegang leher- Gargling- a. INPRES RI NO 4 THN 2011
stridor b. INPRES RI NO 4 THN 2012
d. Gargling- stridor- batuk- memegang c. INPRES RI NO 2 THN 2011
leher d. INPRES RI NO 2 THN 2013
e. Gargling- snoring- memegang leher- e. INPRES RI NO 4 THN 2013
sianotik 20. SPGDT merupakan sistem untuk
17. Pada tindakan keperawatan masalah koordinasi dan memperoleh dukungan
breathing beberapa tindakan dapat berbagai profesi untuk penderita gawat
dilakukan diantaranya ialaha darurat dalam keadaan?
a. Posisi chin lift a. Dalam keadaan bencana dan
b. Perbaiki posisi kejadian luar biasa
c. Pemasangan infus b. keadaan sehari-hari dan kejadian
d. Posisi jaw trust luar biasa
c. keadaan sehari, keadaan bencana a. Pra ruma sakit, antar puskesmas,
dan gawat darurat Antar rumah sakit
d. keadaan sehari-hari maupun dalam b. Pra ruma sakit, intra rumah sakit
keadaan bencana saja Antar puskesmas
e. keadaan sehari-hari maupun dalam c. Pra ruma sakit, intra rumah sakit,
keadaan bencana dan kejadian luar Antar rumah sakit
biasa d. Pra ruma sakit, intra rumah sakit,
21. sistem SPGDT dalam penanganan gawat Antar rumah sakit
darurat maka pelayanan yang diberikan e. Pra ruma sakit, intra rumah sakit,
sesuai prinsip Antar rumah sakit
a. cepat, tepat, dan cermat, 25. Kategori pelayanan SPGDT/S intra
b. cepat, cermat, dan, hemat Rumah sakit dapat meliputi
c. cepat, cermat, dan tepat a. Pertolongan UGD,ICU, dan BEDAH
d. tepat, cermat, dan cepat b. Pertolongan UGD , dan pertolongan
e. cepat, cermat, dan tepat oleh orang awam
22. Arti bantuan gawat darurat yang c. Pertolongan UGD,ICU, dan
dilakukan secara tepat adalah pertolongan oleh orang awam
a. pertolongan dilakukan sigap d. Pertolongan gadar oleh
b. Pertolongan dengan teliti masyarakat,ICU, dan pertolongan
c. Pertolingan dengan kehati-hatian oleh orang awam
d. Pertolongan yang sesuat rencana e. Pertolongan organisasi
e. Pertolongan yang diberikan sesuai masyarakat,ICU, dan pertolongan
masalah utama oleh orang awam
23. prinsip time saving is life and limb 26. Urutan keberhasilan Penanggulangan
saving dalam pelaksanaan SPGDT ini Pasien Gawat Darurat Tergantung dari
dilakukan sebelum dirujuk ke rumah Kecepatan
sakit yang dituju, tujuan ini untuk a. Kecepatan Dan Respon
a. menyelamatkan jiwa serta Petugas,Kemampuan dan Kualitas,
mencegah kematian Kecepatan Minta Tolong,
b. menyelamatkan jiwa serta Kecepatan ditemukan adanya
mencegah kecatatan penderita GD, 
c. menghemat waktu serta mencegah b. Kecepatan ditemukan adanya
kecatatan penderita GD, kecepatan Dan
d. menyelamatkan jiwa dengan Respon Petugas,Kemampuan dan
meminimalkan waktu Kualitas, Kecepatan Minta Tolong
e. meminimalkan waktu serta c. Kecepatan Minta Tolong, Kecepatan
mencegah kecatatan ditemukan adanya penderita
24. prinsip ASKEP GADAR cepat dan tepat GD, kecepatan Dan Respon
dalam penanggulangan pasien GADAR Petugas,Kemampuan dan Kualitas
pada sisitem SPGDT/S terbagi d. Kemampuan dan Kualitas,
pembagian pelayanan yang terdiri dari Kecepatan Minta Tolong, Kecepatan
ditemukan adanya penderita pelayanan GADAR, wilayah yang ”sesuai
GD, kecepatan Dan Respon Petugas dengan tempat rujukannya DKI
e. Kecepatan Minta Jakarta
Tolong, Kemampuan dan Kualitas, ,Banten,Lampung,KALBAR,KALTENG
Kecepatan ditemukan adanya ialah
penderita GD, kecepatan Dan a. RSUD. DR. SOETOMO
Respon Petugas b. RSUP. H. ADAM MALIK
27. Keberhasilan SPGDT dalam penanganan c. RSUP.DR. HASAN SADIKIN
gadar sangat ditentukan oleh d. RSUPN. DR. CIPTOMANGKUSUMO
a. SDM, Sistem transportasi, sistem e. RSUP.DR. WAHIDDIN
komunikasi, ketersediaan alat yang SUDIROHUSODO
modern, manajemen yang terpadu
b. SDM, Sistem transportasi, sistem Esay!!!
komunikasi, ketersediaan instalasi 1.
gadar yang prima, manajemen yang
terpadu
c. SDM, Sistem transportasi, sistem
komunikasi, ketersediaan alat yang
modern, manajemen yang terpadu
d. SDM, Sistem transportasi, sistem
komunikasi, sistem rujukan, mutu
pelayanan terpadu a. Sebutkan nama alatnya
e. SDM, Sistem transportasi, sistem Jawab: Selang endotrakeal (ETT) atau
komunikasi, ketersediaan alat yang gum elastic bougie
modern, manajemen yang terpadu b. Nama Kawat yang dimasukan dalam ET
28. Alur SPGDT/S diutamakan time saving is apa
life saving dengan ,mengupayakan
Jawab: stylet
respon time sependek mungkin
merujuk pada c. Fungsi kawat dalam ET apa
a. The right patien, to the right place
at the right time Jawab: sejenis kawat yang dimasukkan
b. The right time, to the right place at ke dalam kateter atau kanula dan
the right patien menjaga kanula tersebut agar tetap
c. The right place, to the right action kaku/tegak
at the right time
2.
d. The right patien, to the right place
at the right time
e. The right time, to the right place at
the right action
29. Agar pelayanan terpadu sesuai sistem
rujukan antar rumah sakit maka di
Indonesia disediakan jejaring rujukan
a. Sebutkan nama alatnya …………………………………………………………
Jawab: Laryngeal Mask Airway …………………………
b. Fungsinya apa
Jawab: membantu mengakses b. Berapa liter kapasitas O2 yang
area lambung untuk dilakukan Diberikan
dekompresi lambung Jawab:
…………………………………………………………
3. …………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………
5.
A B
a. Sebutkan nama alatnya
Jawab: alat THT atau laringoscope

b. Nama bagiannya A dan B


Jawab: A. Laringoscope B. Handle a. Apa nama alatnya
Jawab:
c. Arah panah menunjukan ujung …………………………………………………………
alat sampai batas anatomi apa …………………………………………………………
Jawab: …………………………………………………………
…………………………………………………… …………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………

4.

a. Apa nama alatnya


Jawab:
…………………………………………………………
…………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai