Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Industri Perjalanan

“ Pemanfaatan Simbol Suci Hindu Dalam Industri Pariwisata di Bali ”

Dosen Pembimbing :

Ida Anuraga Nirmalayani,SE., M.Ag.

Nama Kelompok :

Kadek Ayu Franciska Dewi 1813081073

Ni Nengah Sutamiati 1813081077

Dewa Ayu Rai Iswara Ratri 1813081079

Ni Nyoman Ayunita 1813081084

INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

FAKULTAS DHARMA DUTA

JURUSAN PARIWISATA BUDAYA

PRODI INDUSTRI PERJALANAN

2019
Judul Pemanfaatan Simbol Suci Hindu Dalam Industri Pariwisata di Bali
Jurnal Hindu dan Budaya yang Bersinergi Terhadap Pariwisata
Volume &
Vol.XVI/No.01
Halaman
Tahun April/2017
Penulis I Gusti Ketut Widana
Reviewer Kelompok 1
Tanggal 29 Oktober 2019
Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
sinergitas dari agama hindu dan budaya terhadap industri pariwisata
dibali yang saling berkaitan.Apakah Budaya atau Agama yang lebih dulu
diutamakan serta mampu memaknai setiap simbol agama hindu yang
tidak terlepas dari konteks yadnya.
Subjek Penelitian Subjek penelitian yang tertera pada jurnal ini ialah bersifat makro artinya
jurnal ini meneliti dengan anggota yang sangat banyak dibuktikan pada
penjelasan bahwasanya

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan


kualitatif dengan pendekatan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena,
variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan
menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan
dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang
terjadi di dalam suatu masyarakat hindu di Bali,pertentangan dengan
adanya pemanfaatan simbol suci hindu yang memang sebagian besar
masyarakat belum bisa memilah hal tersebut menjadi sejalur dengan
rangkaian yadnya atau hanya menjadikan hal tersebut sebagai peluang
komersil dalam meningkatkan pendapatan di bidang Industri Pariwisata
di Bali.
Inti dari Jurnal Penelitian ini menjelaskan beberapa masalah yang muncul dalam
perbedaan agama dan budaya bagi sebagian orang,banyak orang Bali
yang terlalu mengejar dan berambisi untuk mendapatkan keuntungan
dalam industry pariwisata tentunya sehingga Bali disebut sebagai “agama
budaya” mindseat masyarakat seperti ini lah yang harus dibenarkan
mengingat yang paling benar ialah melalui budayalah agama hindu
dilaksanakan,yaitu suatu bentuk aktivitas budaya yang sejatinya
merupakan pengamalan ajaran agama Hindu.Dengan adanya hal tersebut
berimbas pada smbol-simbol suci Hindu yang dijadikan sebagai ranah
komersil dalam mengimprove perekonomian dalam bidang industry
pariwisata di Bali.
Hasil Penelitian  Kata Simbol mengandung mengandung banyak arti pada
umumnya kata simbol mengandung arti untuk sesuatu atau bisa
juga menggambarkan sesuatu.Menurut Swami Sivananda
(1993:154) mengenai tentang simbol dicontohkan dalam pratima
atau patung yang merupakan pengganti dari simbol.Walaupun
dibuat dari kayu tetapi dengan adanya simbol dalam agama hindu
menjadikan hal tersebut menjadi berharga bagi peyembahnya
dikarenakan hal tersebut dipercayai sebagai penghubung dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
 Masyarakat Bali sangan beruntung karena menjadi senter dunia
sebagai salah satu pulau yang kental terhadap budaya dan agama
hindu nya tak terlepas dari simbol-simbol suci Hindu.Tetapi
dengan arusnya globalisasi yang begitu pesat membuat separuh
orang orang mengejar keberuntungan demi meningkatkan
perekonomian dalam Industri pariwisata tanpa memperhatikan
aturan yang sudah ditentukan .Semua hal dibuat bisa untuk dijual
dibuktikan dengan adanya menjual atau menawarkan paket
upacara yadnya yang mempunyai makna serta simbol sakral
dalam pelaksanaannya tetapi diperjual belikan secara murahan
bisa diambil contoh seperti upacara perkawinan yang dilakoni
oleh orang non-Hindu hal tersebut dianggap mempunyai nilai
estetis tanpa memikirkan aturan yang mencakup Tri Kerangka
Dasar Agama Hindu yaitu ( Tattwa,Susila,Acara).
 Simbol agama merupakan simbol suci yang dapat berbentuk
benda-benda ataupun non benda.Tetapi agama bukan kebudayaan
sebab berada pada bathin yang intinya berhubungan dengan
kepercayaan disebut dengan sraddha.Manifestasi sraddha
tersebutlah dapat dilakukan dengan jalan melahirkan simbol-
simbol suci
 Bentuk simbol agama hindu bila diperhatikan secara seksama
dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Ynag Maha
Esa dalam agama hindu dapat dicontohkan dengan manifestasi
nya yaitu Citradewata.Setelah terwujudnya simbol suci tersebut
maka dilanjutkan dengan kesakralan dari simbol suci yang berupa
arca,pratima,pura,banten dengan melaksanakan prosesi samskara
berupa upacara pembersihan (prasccita)
 Adapun aturan – aturan yang dibuat untuk menghindari kejadian
penodaan simbol agam hindu dimulai dari pengamanannya
dilakuka secara pondamental, dilanjutkan dengan pencegahan
melalui masyarakat umat hindu di bali yang harus mampu
mengawasi serta wajib ikut serta menjaga kesucian simbol suci
Hindu dalam kehidupan pariwisata maupun sehari- hari kemudian
apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka adanya
penanggulangan sesuai sanksi sesuai tingkat kesalahan yang
dilakukan.
Kesimpulan dan Mengetahui bentuk,makna,serta fungsi dari simbol suci hindu maka
Saran diharapkan semakin jelas pemahaman umat hindu dan juga pihak – pihak
lain selebihnya kepada lembaga pemerintah agar cakap dalam mengambil
tindakan dan kebijakan yang berhubungan dengan pemanfaatan simbol-
simbol suci agama hindu supaya terhindar penyimpangan serta penodaan
kesucian simbol-simbol suci dalam pesatnya arus globalisasi di bidang
Industri Pariwisata di Bali.

Anda mungkin juga menyukai