Keselamatan Kerja adalah Suatu bidang yang ditujukan untuk mencegah suatu bentuk
kecelakaan dilingkungan dan keadaan kerja.
Secara umum tujuan keselamatan kerja adalah untuk mencegah atau mengurangi
kejadian insiden/kecelakaan yang merugikan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan umum dari program keselamatan kerja
adalah meliputi :
1. Kemanusiaan.
Mencegah cidera atau kematian
2. Ekonomi
Mencegah kerusakan harta, mencegah pemborosan biaya, meningkatkan moral kerja
pegawai dan produktivitas perusahaan.
3. Sosial
Memenuhi tanggung jawab perusahaan untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan,
kesejahteraan dan ketentraman masyarakat, serta memenuhi peraturan/hukum yang
berlaku.
Agar tujuan umum ini dapat diterapkan, maka ia harus dijabarkan lagi ke dalam bentuk
tujuan-tujuan yang lebih nyata dan dapat diukur berdasarkan perkembangan persahaan
dimasa mendatang.
10/05/2010 1
Pencegahan kecelakaan dan cidera terhadap masyarakat umum, langganan, dan
karyawan harus dipadukan ke dalam semua segi kegiatan kerja sehari-hari.
Sesuai dengan undang-undang keselamatan kerja no. 1 Tahun 1970, maka semua
kegiatan mulai dari perencanaan penggunaan. pemeliharaan dan penyimpanan barang
yang mengandung dan dapat menimbulkan bauaha kecelakaan, harus memenuhi norma-
norma keselamatan kerja.
Banyak orang telah mengetahui, bahwa setiap kegiatan yang dapat menimbulkan
kecelakaan harus dilakukan sesuai dengan peraturan atau undang-undang keselamatan
kerja. Setiap peralatan (mesin) selalu dilengkapi dengan instruksi prosedure
pengoperasian dari pabriknya. prosedure ini selalu dikaitkan dengan aspek-aspek
keselamatan kerja. Namun demikian masih banyak peralatan yang dioperasikan tidak
sesuai dengan prosedur atau peralatan yang menurut peraturan keselamatan kerja tidak
layak untuk dioperasikan, tetapi beroperasi, sehingga mempunyai resiko terhadap orang
yang mengoperasikan atau lingkunganya. sebut saja misalnya, kompresor tanpa
pelindung tali kipas, sambungan kabel terbuka dsb.
Terlihat jelas disini bahwa kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja masih rendah.
bahkan yang sering diabaikan. Oleh karena itu dalam setiap kesempatan, penyuluhan
tentang pentingnya keselamatan kerja harus selalu diberikan atau diingatkan kembali.
terutama pada pegawai yang berhubungan erat dengan pengoperasian, pemeliharaan
atau pemasangan mesin.
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pegawai
dan lingkungan, maka PLN mewajibkan kepada setiap unit administrasinya untuk
mengikuti norma-norma keselamatan kerja
Adapun yang mendasari kewajiban keselamatan kerja di PLN adalah :
10/05/2010 2
(3) Surat Edaran No. 016/PST/78 tentang peningkatkan tugas para pengawas
pekerjaan
(4) Surat Edaran No. 055/PST/82 tentang kewajiban memakai alat pengaman kerja
dan sangsinya.
Selain itu Direksi atau unit memiliki atau diberi wewenang untuk membuat peraturan
keselamatan kerja sesuai dengan kondisi setempat dan sifat kerugiannya.
Peraturan terssbut juga mencakup sistem tagging dan prosedur “ijin untuk bekerja”
(permit to work) pada peralatan listrik dan mekanik. Peraturan ini dirancang untuk
menjaga keselamatan pegawai yang harus memperbaiki atau memelihara peralatan
mekanik dan peralatan lain pada unit.
(1) Hindari kecelakaan yang disebabkan oleh beberapa situasi, dengan cara
mematuhi larangan atau tanda-tanda yang dipasang pada daerah yang
berbahaya. Jangan bergurau ditempat kerja.
(2) Kenali dan perbaiki kondisi yang berbahaya, dengan cara membersihkan
ceceran minyak, memperbaiki penerangan yang kurang.
(3) Gunakan perkakas dan perlengkapan kerja yang tepat dan benar, alat listrik
portabel, tangga dan sebagainya.
(4) Gunakan prosedur dan metoda kerja yang aman dalam melakukan pemindahan
menangani bahan-bahan yang berbahaya, sistem “ ijin untuk bekerja”.
(5) Gunakan alat pelindung yang sesuai dengan jenis pekerjaannya; sarung tangan,
kacamata pengaman, pelindung telinga, topi pengaman, sepatu pemgaman dsb.
(6) Tingkatkan semua aspek keselamatan kerja dengan selalu menjaga kebersihan,
penyuluhan dan melalui kursus meningkatkan keahlian.
10/05/2010 3
Orang tua anda menanggung kesedihan yang mendalam.
Anda sendiri menderita CACAT SEUMUR HIDUP, menderita lahir dan batin
Namun jangan lupa bahwa hal tersebut diatas bisa saja terjadi. Pada suatu saat
kemungkinan anda dapat/terkena musibah kecelakaan ditempat anda bekerja
yang berakibat fatal anda tewas, anda luka parah, sebagian anggota tubuh anda
terpaksa harus dibuang, atau anda harus dirawat cukup lama.
(2) Kapan terjadinya bahaya/kecelakaan ditempat anda bekerja, tidak ada yang
mengetahui, termasuk anda sendiri, oleh sebab itu sebelum anda melaksanakan
tugas terlebih dahulu pakailah alat-lat keselamatan kerja sesuai dengan jenis
pekerjaan yang anda hadapi agar anda terhindar atau paling tidak mengurangi
bahaya maut yang selalu mengancam.
Pakailah selalu alat-alat keselamatan kerja yang diwajibkan pada waktu anda
melaksanakan tugas.
Berusahalah selalu memahami dan mematuhi prosedur/cara kerja yang
aman dan benar
10/05/2010 4
2.3. Ringkasan
Dasar Pertimbangan
BAB I.
TENTANG ISTILAH –I STILAH :
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. ” Tempat Kerja ” adalah tiap ruangan atau lapangan, tertuup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau sering memasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2 : termasuk tempat kerja
adalah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan
bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
10/05/2010 5
3. ” Pengusaha ” adalah :
a. Orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri dan
untuk keperluan itu menggunakan tempat kerja.
b. Orang atau badan, hukum yang secara berdiri sendiri yang menjalankan
sesuatu usaha bukan miliknya dan untuk keperluan itu menggunakan tempat
kerja.
c. Orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badan
hukum yang termaksud pada (a) dan (b) jikalau yang diwakili berkedudukan
diluar Indonesia.
4. ” Direktur ” adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan Undang-undang ini.
BAB II
RUANG LINGKUP
Mengatur tentang Keselamatan Kerja dalam segala tempat kerja, baik didarat,
didalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun diudara yang berada didalam
wilayah keskuasaan hukum Republik Indoneisa, yang antara lain :
a. Dilakukan pembuatan, uji coba dan penggunaan peralatan mesin dan instalasi
yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.
b. Dilakukan pembuatan, perdagangan, penggunaan dan pengangkutan barang-
barang mudah meledak, terbakar menggigit dan beracun.
c. Dilakukan pembangunan, pebaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran.
d. Dilakukan usaha petanian, perkebunan, pembukaan hutan dan pengolahan hasil
hutan.
e. Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan.
f. Dilakukan pengangkutan, barang, binatang dan manusia.
g. Dilakukan pekerjaan bongkar muat.
h. Dilakukan penyelaman dan pengambilan benda dan pekerjaan didalam air.
i. Dilakukan pekerjaan diketinggian.
j. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara.
10/05/2010 6
k. Dilakukan pekerjaan yang mengundang bahaya tertimbun, kajatuhan, kena
benda terpelanting, terperosok.
l. Dilakukan pekerjaan dalam tanki, sumur atau lobang.
m. terdapat atau penyibara debu, api, radiasi, asap, gas, getaran, sinar atau suara.
n. Dilakukan pembuangan atau penimbunan serempak atau limbah.
o. Dilakukan pemancaran, penyiaran, radio, telepon, TV atau radar.
p. Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan penyelidikan/riset yang
menggunakan alat teknis.
q. Dibangkitkan, dirubah, disalurkan, dikumpulkan atau disimpan listrik, gas, aor
atau minyak.
r. Diputar Film pertunjukan, sandiwara atau rekreasi menggunakan instalasi listrik
atau peralatan mekanik.
BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
10/05/2010 7
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengaman pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaan menjadi bertambah tinggi.
BAB IV
PENGAWASAN
BAB V
PEMBINAAN
Kewajiban pengurus untuk menunjukan dan menjelaskan pada tiap-tiap tenaga baru
tentang :
BAB VI
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
10/05/2010 8
BAB IX
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA
Barang siapa akan memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja dan memakai pelindung yang diwajibkan.
BAB X
KEWAJIBAN PENGURUS
- Penempatan undang-undang ini serta peraturan yang berlaku, pada tempat yang
mudah dilihat dan dibaca.
- Menyediakan secara cuma-cuma alat pelindung yang diwajibkan kepada tenaga
kerja, dan bagi setiap orang yang akan memasuki tempat kerja.
BAB XI
KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP
Keterangan
- Untuk isi selengkapnya bisa dibaca dari U.U No. 1 Tahun 1970
10/05/2010 9
KESELAMATAN KERJA :
INDUSTRIAL SAFETY
BIDANG KEGIATAN YANG DITUJUKAN UNTUK
MENCEGAH SUATU BENTUK KECELAKAAN
DILINGKUNGAN DAN KEADAAN KERJA.
KECELAKAAN KERJA
PENGUMUMAN
NO. : 023 / PST / 75.
Tentang
1. Orang dan atau pegawai yang tidak bertugas tidak diperkenankan masuk dan atau
berada didalam ruangan Pembangkit Listrik.
2. Pegawai Sentral yang tidak bertugas dan atau pegawai PLN yang lainnya yang
perlu/berkepentingan untuk masuk/berada didalam ruangan Sentral harus mendapat
izin dari Kepala Jaga.
10/05/2010 10
3. Para tamu yang mendapat izin masuk kedalam ruangan Sentral Pembangkit Listrik
harus didampingi/diantar oleh petugas jaga yang ditunjuk oleh Kepala sentral.
4. Didalam ruangan Sentral dilarang menggunakan / membawa benda atau alat yang
menimbulkan bahaya, yang mudah menimbulkan kebakaran, zat atau cairan yang
mudah menimbulkan bahaya korosi dan sebagainya
II. Keselamatan memasuki dan bekerja dalam ruangan-ruangan mesin PLTD /PLTG
dan PLTA.
1. Pegawai / pekerja Pembangkit Listrik yang memasuki dan atau bekerja diruangan
mesin Pembangkit Listrik harus dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut :
III. Keselamatan memasuki dan bekerja dalam ruangan – ruangan mesin PLTU yang
pendingin Generatornya menggunakan hawa/udara biasa
1. Pegawai / pekerja Pembangkit Listrik yang memasuki dan atau bekerja diruangan
mesin Pembangkit Listrik harus dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut :
3. Pegawai / pekerja yang bekerja didalam ruangan mesin turbin paling sedikit harus
terdiri dari 2 ( dua ) orang.
IV. Keselamatan memasuki dan bekerja dalam ruangan-ruangan mesin PLTU yang
pendingin Generatornya menggunakan gas Hydrogen ( H2 ).
10/05/2010 11
1. Pegawai / pekerja Pembangkit Listrik yang memasuki dan atau bekerja didalam
ruangan turbin
mesin Pembangkit Listrik harus dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut :
3. Pegawai / pekerja yang bekerja didalam ruangan mesin turbin paling sedikit harus
terdiri dari 2 ( dua ) orang.
V. Untuk keseragaman bentuk, maka penyediaan peralatan pengaman bekerja dilakukan
oleh masing-masing PLN Pembangkit/PLN Distribusu/PLN Expoloitasi.
VI. Jika setelah tersedianya peralatan kerja terjadi kecelakaan yang disebabkan karena
tidak mengindahkan ketentuan ini dan atau karena tidak menggunakan alat pengaman
kerja, maka PLN dibebaskan dari kewajiban memberi ganti rugi dan biaya-biaya lainnya
untuk maksud tersebut .
VII. Ketentuan ini mulai berlaku sejak dikeluarkankannya untuk ditaati pelaksanaannya.
SURAT - EDARAN
No. 055/PST/82
Tentang
KEWAJIBAN MEMAKAI ALAT PENGAMAN KERJA DAN SANGSINYA
10/05/2010 12
2. Mewajibkan pemakaian alat pengaman kerja bagi setiap petugas yang karena
sifat
pekerjaannya harus memakai alat pengaman yang telah disediakan oleh PLN, dan
mewajibkan pula untuk memelihara / merawatnya.
3. Mewajibkan kepada semua pengawas kerja yang bertugas ditempat tertutup ( sentral,
gudang, bengkel dan sebagainya ) maupun yang bertugas dilapangan, untuk :
3.1 Tetap berada ditempat pekerjaan yang dipercayakan kepadanya dan memberikan
peringatan-peringatan kepada petugas yang tidak memakai alat pengaman kerja.
4.2 Tidak diberikan tujangan kecelakaan dinas termaksud dalam Surat Edaran
Direksi PLN PLN No. 12A dan 12B/PST/78; apabila petugas yang bersangkutan
mendapat kecelakaan dan ternyata pada waktu menjalankan pekerjaan tanpa
memakai alat pengaman kerja yang tersedia..
DIREKSI
10/05/2010 13
Instruksi PLN No. 002/84
INSTRUKSI
NO. 002 / 84
Tentang
1. Adanya perhatian yang seksama dari semua unsur pimpinan, baik di PLN Pusat
maupun di Unit-unit kerja PLN, sehingga segala sarana yang diperlukan bagi
kelancaran pelaksanaan K3 dilingkungan PLN akan mudah dan cepat didapat.
4. Adanya alat pengaman kerja yang lengkap sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dihadapi di setiap unit PLN.
II. Berdasar hal-hal yang telah diuraikan diatas, dengan ini diinstruksikan kepada semua
pimpinan satuan PLN supaya melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
10/05/2010 14
Pembentukan seksi yang menjadi wewenang PLN Pusat akan direalisir dengan
keputusan Direksi PLN.
4. Melengkapi alat pengaman kerja secara minimal pada setiap unit PLN di wilayah
masing-masing dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku.
5. Dalam hal belum tersedia anggaran untuk pelaksana petunjuk tersebut diatas
agar disusun rencananya lebih dahulu untuk diajukan dalam rencana anggaran
tahun depan.
III. Segera menyampaikan laporan pelaksanaan instruksi ini kepada Direksi dengan
tembusan kepada DNKAM. Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
DIREKSI,
10/05/2010 15
3. KECELAKAAN KERJA
Adalah suatu kecelakaan yang terjadi pada seseorang karena hubungan kerja dan
kemungkinan disebabkan oleh bahaya yang ada kaitannya dengan pekerjaan
2. Alasan Ekonomi
Yaitu adanya biaya yang diperlukan atas kerusakan peralatan, ganti rugi dan
kehilangan waktu kerja selama kejadian dan penyelesaiannya, serta biaya
pengobatan.
3. Alasan Manajemen.
Yaitu perlu adanya pertanggung jawaban resmi dan membawa nama baik
perusahaan.
Jenis Kecelakaan
- Terjatuh
- Tertimpa
- Tertumpuk benda.
- Terjepit
- Terbakar atau kena ledakan
- Kontak dengan bahan beracun
- Terkena radiasi atau tegangan listrik
10/05/2010 16
3.4. Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja dan Tindakan Pencegahannya
Manusia, metoda dan tempat kerja, merupakan sumber bahaya yang paling potensial.
Suatu kecelakaan maupun kejadian yang tidak diharapkan adanya ketimpangan
unsur-unsur produksi, yang antara lain berupa :
Manusia
Peralatan
- Kesalahan perencanaan
- Peralatan yang tidak memenuhi persyaratan
- Dan lain-lain.
10/05/2010 17
Tindakan Pencegahannya
10/05/2010 18
3.5. CARA KERJA YANG AMAN
(1) Start
(2) Persiapan
(1) Karyawan
- Kematian/cacat
- Persoalan kewajiban karena cacat
10/05/2010 19
- Kesedihan keluarga
- dan lain-lain
(2) Perusahaan
- Timbulnya biaya pengobatan dan pertolongan
- Kerusakan peralatan
- Kelambatan produksi
- Penurunan produktivitas setelah bekerja kembali
- Naiknya biaya asuransi
- Hilangnya kepercayaan masyarakat
- Biaya melatih pekerja baru
- Dan lain-lain
Dalam kegiatan kerja, Manusia tidak dapat terlepas dari alat-alat pembantu seperti
tang, obeng, kunci pas, palu dan sebagainya, kecelakaan sangat sering terjadi dari
penggunaan alat-alat tangan, walupun sifat kecelakaan biasanya ringan.
Tetapi mengingkat bagian yang cidera justru sangat ital untuk bekerja seperti jari
tangan, maka waktu yang hilang juga menjadi besar, Antara lain karena pekerja yang
mengalami cedera/luka tidak bisa bekerja buat sementara waktu.
a. Alat-alat tangan harus terbuat dari bahan yang berkwalitas baik dan memenuhi
syarat
b. Alat-alat tangan harus digunakan sesuai dengan fungsinya. (jangan menggunakan
kunci pas untuk memukul)
c. Jangan menggunakan alat-alat tangan yang rusak seperti longgar, patah, aus,
bergerigi dan sebagainya.
3.5.2. Bekerja dengan Peralatan Listrik
10/05/2010 20
3.5.2.1. Peraturan Keselamatan Kerja Peralatan Listrik
a. Mati
b. Isolasi dan lakukan langkah-langkah untuk mengunci/mematikan dari konduktor
yang bertegangan listrik.
c. Hubungkan ke tanah secara effisiensi semua titik pemutus pasok listrik pada alat-
alat tersebut dan tempat-tempat bekerja.
d. Dilindungi dimana perlu untuk mencegah bahaya dan pasang tanda serta
peringatan bahaya
e. Lakukan kerja setelah keluar/terbit izin untuk bekerja atau izin untuk pengujian
pada alat-alat listrik.
f. Petugas yang melaksanakan pekerjaan harus benar-benar mengenai sifat dan
juga luas pekerjaan yang harus dikerjaan.
Ijin bekerja pada alat-alat listrik harus diterbitkan oleh petugas senior berwenang yang
bertanggung jawab jawab menjamin bahwa seluruh syart-syarat ini dipenuhi dan
semua tindakan-tindakan pencegahan untuk keselamatan kerja yang releven sudah
dijalankan. Di Pusat pembangkit petugas ini bisa jadi seorang Charge Engineer yang
telah berkecimpung pada pengujian penelitian atas lokasi pengetahuannya tentang
uni dan peralatan pada lokasi dia bekerja sebelum ditunjuk sebagai seorang petugas
senior berwenang.
Tidak boleh ada keselahan dalam pekerjaan listrik tegangan tinggi dan hal ini penting
bahwa petugas kompoten yang menerima izin bekerja mengerti betul batas-batas dari
pekerjaannya, sehingga ijin ini mengatur dan menjaganya secara keras.
10/05/2010 21
Sering harus bekerja pada alat-alat listrik tegangan rendah dan menengah yang
bertegangan sehingga perlu tindakan pencegahan dilakukan dan tidak ada alasan
untuk melaksanakan pekerjaan seperti itu dengan tidak aman.
Penggunaan tangga yang terisolasi, sarung tangan karet dan sepatu boot yang
cocok, tang terisolasi dan perkakas lain bersama-sama dengan pembatas dari sirkit
bertegangan yang berbatasan dapat dilakukan sepanjang terpisah dari bahaya listrik
bertegangan.
Meskipun ijin-ijin bekerja tidak diterbitkan untuk pekerjaan listrik tegangan rendah dan
menengah, pembatasan surat masuk dapat dikeluarkan yang mungkin merinci
pekerjaan yang pasti dikerjaan dan jika perlu diambil langkah-langkah pencegahan.
Juga petugas kompeten yang menerima pembatasan kartu harus mengerti secara
pasti apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Peraturan-peraturan ini memilki obyek yang sama seperti peraturan untuk peralatan
listrik, meningkatkan keselamatan dalam bekerja, dimana unit harus dibuat aman
sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Sebelum pekerjaan dimulai pada setiap bagian dari unit, maka isolasi fisik dan
pemblokiran unit dari semua sumber bahaya harus diambil sebagai tindakan
keselamatan utama.
Pipa-pipa dan bejana harus diberi tekanan atmosfir dan bila perlu dikosongkan
Ruang bakar cerobong dan sebagainya harus diberi ventilasi
10/05/2010 22
Peralatan pembakaran harus dibuat tidak beroperasi
Sirkir pendinginan hidrogen harus dipurge dengan gas dan diisi dengan udara.
Tindakan-tindakan ini perlu sebel;um izin bekerja peralatan mekanik ditertibkan
dimana diatur secara jelas cara-cara dalam unit yang sudah diisolasi, dibuat aman
dan tertutup/terkunci. Banyak pesiapan nyata yang melibatkan operator alat bantu
di bawah pengarahan enginer yang seterusnya menerbitkan izin kerja.
Sebagaimana di dalam hal ijin bekerja untuk peralatan listrik.Untuk menertibkan ijin
bekerja peralatan mekanik pada dasarnnya adalah sama, yaitu menjamin orang yang
menerima ijin bekerja tahu dengan pasti bagian dari unit di ijinkan untuk dikerjakan
dan kemudian bekerja dengan pasti dalam batas yang diatur.
Terdapat beberapa macam bahan kimia, minyak dan gas yang digunakan di PLTU.
Untuk itu diperlukan prosedure penanganan material (Zat) tersebut diatas sesuai
dengan peraturan keselamatan kerja. Pejabat yang berwenang membuat prosedur
dan memberi rekomendasi penanganan material tersebut adalah ahli kimia PLTU.
Pekerjaan pemaliharaan peralatan yang mengandung material tersebut diatas atau
berada didekatnya harus mendapat rekomendasi ahli kimia. Tanpa rekomendasi dari
pejabat ahli kimia pekerjaan tidak boleh dilaksanakan.
Petugas pemeliharaan listrik atau mesin yang akan bekerja pada electrostatic
precipitatorn (EP) harus meminta rekomendasi pada ahli kimia PLTU. Ahli kimia harus
memeriksa dan menguji keadaan didalam EP dan sekitarnya. Fungsi EP adalah
menangkap debu yang terkandung dalam EP dan sekitarnya .
Fungsi EP adalah menagkap e\debu yang terkandung dalam aliran gas buang.
Didalam gas buang terdapat unsur bahan kimia dan sisa bahan bakar yang tidak
terbakar yang dapat membahayakan manusia.
10/05/2010 23
Serupa dengan ruangan EP, generator berpendingin hidrigen juga diperlukan sama.
Tidak boleh ada orang bekerja pada generator berpendinginan hidrogen tanpa
mendapat rekomendasi dari ahli kimia.
Ahli kimia bertugas memeriksa dan menguji kandungan gas hidrogen pada generator
dan sekitarnya. Dan juga memerintahkan dilakukan tindakan pencegahan tertentu
untuk mengamankan terhadap kemungkinan ledakan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian serta tindakan pencegahan yang telah
dilakukan, ahli kimia menetapkan dan memberi rekomendasi bahwa pada generator
dan sekitar nya sudah tidak berbahaya untuk dilakukan pekerjaan.
Tugas lain ahli kimia yang berhubungan dengan pekerjaan pemeliharaan adalah
memberi rekomendasi untuk memasuki (bekerja) pada peralatan (ruang) terytutup
yang mengandung bahan kimia beracun atau kurang oksigen. Misalnya untuk
memasuki tangki bahan bakar minyak, minyak pelumas, saluran air pendingin, dsb.
10/05/2010 24
3.7. Akibat Kecelakaan
3.7.1. Karyawan
- Kematian
- Cacat Tetap
- Gangguan Kejiwaan
- Kesedihan Keluarga
- Lain-lain
3.7.2. Perusahaan
- Biaya pengobatan
- Biaya ganti rugi
- Kerusakan harta/peraltan
- Keterlambatan produksi
- Biaya melatih tenaga baru
- Naiknya biaya asuransi
- Lain-lain
Terdapat 3 ( tiga ) kecelakaan yang perlu diperhatikan, dan segera diambil tindak
lanjutnya
10/05/2010 25
4.2. Kecelakaan Yang Tidak mengakibatkan Kerusakan Pada Peralatan dan Tidak
Menimbulkan Luka Pada Manusia.
5. ALAT PELINDUNG/KESELAMATAN
10/05/2010 26
Alat Pelindung untuk Mesin dan Alat Kerja
Peralatan ini sudah disediakan sendiri oleh pabrik yang membuat dan yang
mengeluarkan mesin-mesin serta alat tenaga.
10/05/2010 27
Jika alat pelindung/pengaman tidak difungsikan, maka kemungkinan akan terjadi
kecelakaan seperti ini.
10/05/2010 28
Ia mengenakan :
- topi (helm) untuk melindungi
rambut (batok kepala)
- baju lengan pendek
- kacamata melindungi
matanya
- tanpa arloji atau cincin
- tanpa dasi dan syal
- sepatu kokoh
10/05/2010 29
dibungkus dengan alat
pelindung
PENETRATION TEST :
10/05/2010 30
a. Jarak tali dengan topi ( 1 1/2”)
b. Penusukan pada saat test maksimal = 3/4”
ELECTRICAL TEST :
- Dikenakan impact dari samping ..... > topi dijepit dengan kekuatan 20
iba force ..... > terjadi penciutan maksimum 1/2”
FIRE TEST :
Semua topi keselamatan ---- terbuat bahan yang dapat mematikan bila terbakar (self
extinguishing material.
10/05/2010 31
jenis kacamata ini memberikan
pelindung yang lebih baik untuk bekerja
dibengkel..
Jenis khusus dari kacamata pengaman
dibuat untuk pekerjaan khusus seperti
untuk mengelas gas. Rangka kacamata
menutup mata dengan sempurna.
Jenis kacamata pengaman ini
membantu pandangan yang lebih luas
dan juga mlindungi mata.
Pekerjaan panas :
- Bahan asbes atau kulit.
Bahan kimia
- Bahan karet atau bahan lain
yang tahan kimia.
Pekerjaan tangan :
- Bahan katun
5.2.5 Masker
Untuk melindungi organ pernafasan
dari :
10/05/2010 32
- Gas beracun
- debu
Test :
(Standard ANSI R 41.1)
- Impact test :
10/05/2010 33
Beban seberat 50 lbs,
dijatuhkan dari ketinggian 18
inchi.
10/05/2010 34
kebakaran dan kecelakaan akibat
bahan beracun
6. KECELAKAAN DINAS
Ketentuan Umum
Kecelakaan dinas adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja,
termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja yaitu :
a. Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja,
dan pulang ke rumah melalu jalan maupun diluar kerja.
b. Kecelakaan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sehari-hari baik ditempat kerja maupun di luar kerja.
c. Kecelakaan dalam melakukan perjalanan dinas di dalam negeri atau diluar negeri
yang harus dibuktikan dengan surat perintah perjalanan dinas, kecuali perjalanan
pengobatan dan perjalanan pensiun.
d. Meninggal dunia secara mendadak ditempat kerja, termasuk perjalanan ditempat
kerja sampai iba di Rumah Sakit, tetapi belum sempat mendapat perolehan dari
dokter dengan catatan bahwa yang bersangkutan dari rumah dalam keadaan sehat.
10/05/2010 35
e. Perkelahian ditempat kerja yang disebabkan pegawai yang bersangkutan mendapat
serangan dari fihak lain yang tidak diperkirakan sebelumnya atau melakukan reaksi
dari aksi yang dilakukan fihak lain.
f. Kecelakaan yang terjadi pada waktu instirahat antara jam-jam kerja dilingkungan
kerja.
Akibat suatu kecelakaan dalam kerugian badaniah dan kerusakan harta benda.
Yang penting pada masa sekarang adalah perhatian dari cidera/kelukaan dan
kerusakan harta benda yang berarti perhatian terhadap biaya-biaya dari kecelakaan
tersebut.
Jangkauan dari kerugian badaniah sampai kepada penyakit mental, syarat atau
sistim dari waktu pemaparan/waktu kerja dari setiap kondisi/situasi (nilai imbang
batas).
Suatu kecelakaan biasanya akibat dari suatu hubungan dengan suatu sumber
tenaga yang melebihi batas kemampuan badan ataupun bangunan.
Ini dapat diartikan tenaga yang diberikan melebihi kemampuan yang menerima.
Seperti seorang pengawas yang ditugaskan mengawasi area yang luas, yang
melebihi batas kemampuan dari pengawas tersebut.
Jadi suatu kecelakaan adalah suatu kejadian yang tak diinginkan yang mana
mengakibatkan kerugian badaniah ataupun kerusakan harta benda, ini biasanya
terjadi karena aanya suatu hubungan dengan sesuatu sumber tenaga diatas
kemampuan dari badan dan bangunan.
10/05/2010 36
Disamping ketiga kunci utama dari suatu kecelakaan yang tercatat diatas, masih ada
lagi batas-batas suatu kecelakaan antara lain :
Sebab-sebab Kecelakaan
Seperti kita ketahui unsur-unsur produksi yang merupakan manusia, peralatan dan
bahan-bahan produksi, lingkungan tempat kerja, management perusahaan
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar seperti hukum yang ditetapkan oleh
Pemerintah, peranan organisasi buruh dan konsumen serta faktor lingkungan luar
yang lain.
1. Manusia
a. Tidak cocoknya manusia dengan peralatan
b. Kurangnya motivasi
c. Kurangnya ketrampilan dan pengetahuian dan lain-lain
3. Lingkungan kerja
a. House keeping yang jelek
b. Kurangnya ventilasi, penerangan
c. Bising, suhu yang panas atau terlalu dingin dan lain-lain
4. Management
Kurang jelasnya ketentuan - ketentuan pelaksanaan dari ;
10/05/2010 37
a. Struktur management yang menyangkut hal-hal :
- Tujuan perusahaan, yaitu hasil kerja dan pengukurannya dan lain lain
- Organisasi yang mencakup rantai komando, lingkup pengawasan
b. Pengawas management
10/05/2010 38
10/05/2010 39
10/05/2010 40
10/05/2010 41
10/05/2010 42
10/05/2010 43
10/05/2010 44
10/05/2010 45
10/05/2010 46
10/05/2010 47
10/05/2010 48
10/05/2010 49
10/05/2010 50
10/05/2010 51
10/05/2010 52
7. ASPEK–ASPEK PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ( P3K )
Pengertian
Tujuan
1. Mencegah maut, jika bahaya maut sudah ada
2. Mencegah bahaya cacad
3. Mencegah infeksi
4. Meringankan rasa sakit.
(2) Yang dinamakan orang berada dalam bahaya maut ialah orang yang :
10/05/2010 53
a. berada dalam keadaan shock
b. pendarahan keluar atau kedalam yang hebat
c. pingsan
(3) Jika orangsudah berada dalam keadaan bahaya maut maka kira harus :
a. merawat dan mengobati shock
b. merawat dan mengobati orang yang ditasat pendarahannya
c. merawat dan mengobati orang yang pingsan.
b. pengertiannya
Cacad rohani kemungkinan yang diakibatkan karena kecelakaan yang
terutama mengenai otak (kepala).
cacad jasmani ialah cacad yang timbul karena kehilangan salah satu anggauta
badan, mata, kaki atau tanga.
kehilangan fungsi yang normal dari pada kaki dan tangan juga disebut cacad.
10/05/2010 54
a. apakah penderitanya pingsan
b. apakah ada pendarahan dan luka
c. apakah ada patah tulang
d. apakah penderita merasa sangat baik
Contoh :
C.
Contoh :
10/05/2010 55
Dikrim ke ........................ Dengan kendaraan ...............
.....................................
7.1. PERNAPASAN BUATAN
7.1.1. Pengertian
Yang dimaksud dengan pernapasan buatan ialah sesuatu usaha mencoba agar paru-
paru dapat bekerja kembali dengan cara mengembangkan dan mengempiskan paru-
paru itu. Pernapasan buatan ini diberikan kepada orang mati suri.
10/05/2010 56
gambar
a. Tekanan kedua punggung penderita dengan kedua telapak tangan kita sambil
menghitung satu dua tiga (dua detik)
b. Pada hitungan yang keempat tekanan dilepaskan dan lengan kita geser
keatas lengan penderita
c. Tariklah kejurusan perut penolong, sehingga rongga dada penderita
mengembang (tarik napas) dengan hitungan lima enam tujuh (2 detik)
d. Pada hitungan ke delapan tangan kembali bergeser kearah punggung (tulang
belikat) penderita
Catatan :
Gerakan ini dilakukan dengan tekun, sampai ada tanda-tanda sadar atau
meninggal. Dalam satu menit 12 - 15 X dan jika telah dilaksanakan selama 2 - 3
jam belum ada tanda-tanda hiduo, barulah dihentikan.
Jika Terdapat tulang iga yang patah, hanya dierjakan tarikkan lenagan kearah
penolong (tidak dengan tekanan punggung). Jika tulang lengan patah, cukup
dikerjakan dengan menggerakan bahu penderita naik turun 12 X dalam 1 menit.
10/05/2010 57
gambar
Dengan mempergunakan oranga (makin yang merupakan manusia hidup)
1. Metode ini sanat baik karena, enderita tetap dalam keadaaan terlentang dan
udara dapat dihembuskan langsung ke dalam paru-paru melalui mulut atau lobang
hdung.
2. Setelah mengadakan percoban / dan pengalaman selama 5 tahun, ternyata
bahwa metode ini sangat baik karena :
a. Dapat dilihat apakah dada penderita dapat mengembang atau tidak, untuk
membuktikan bahwa udara betul-betul masuk ke dalam paru-paru penderita.
b. Udara yang dihembuskan oleh penolong cukup mengandung zat asam dan zat
asam arang.
c. Jalan udara dapat terbuka dengan baik, sehingga udara dengan mudah dapat
mengalira ke dalam paru-paru.
d. Penolong dapat memeriksa apakah udara betul-betul masuk ke dalam paru-
paru atau tidak.
e. Kebocoran udara dari hidung dapat ditutup dengan pipi penolong kalu tidak
mungkin ditutup dengan jari penolong.
10/05/2010 58
Orang Sehat Orang Pingsan Cara Menengadahkan Kepala Pada Anak
Tengadahkan kepala
Jalan Udara Terbuka ke Paru-paru Lidah Menutup Kerongkongan Satu tangan dikening dan
satu tangan ditengkuk.
10/05/2010 59
10/05/2010 60
Mulut Ke Hidung
Pernapasan dilakukan 12 - 15
kali dalam satu menit.
7.2. PERDARAHAN
10/05/2010 61
a. Darahnya keluar sedikit-sedikit seperti titik embun
b. Ini tidak berbahaya karena pembuluh darah sangat kecil.
(2) Pada perdarahan yang hebat, apabila tidak berhasil dengan cara demikian, perlu
dilakukan tekanan pada pembuluh nadi itu antara luka dan jantung pada tempat
dimana pembuluh tersebut melintasi tulang.
gambar
10/05/2010 62
Tiap 20 menit harus dikendorkan sebentar dengan maksud untuk
memberikan makanan jaringan dibawahnya (jika lama tidak dibuka dapat
menjadi nakrose atau jaringan itu menjadi mati).
Memasang penasat darah antara luka dan jantung.
Penasat dapat dibuka sama sekali oleh seorang ahli di Rumah Sakit.
Catatlah dalam kartu luka (lihat gambar).
7.3.1. Pengertian
Pertolongan patah tulang adalah salah saru pertolongan yang sangat penting, karena
dengan itu berarti mencegah kehilangan salah satu anggauta badan (invalidieit).
7.3.5. Pertolongannnya
(1) Tujuan :
Mengurangi / menghentikan perdarahan
mencegah shock
Mencegah cacad.
Mencegah infeksi
Mengurangi sakit
(2) Tindakannya :
Pakaian yang menutup patah tulang tidak perlu dibuka
Pada patah tulang terbuka pakaian dibuka (dirobek) agar dapat dibalut.
Luka ditutup dengan kasa steril.
10/05/2010 63
Pada patah tulang terbuka hentikan perdarahan dengan pembalut penekan.
10/05/2010 64
Dibutuhkan dua bidai
Satu bidai meliputi dari tumit samapi ketiak.
Bidai yang lain meliputi tumit sampai lipatan paha.
10/05/2010 65
Sediakan bidai yang meliputi dari tulang belikat sampai jari-jari.
Ikatan dilakukan :
Atas dan bawah luka
Pada telapak tangan
10/05/2010 66
Cara menggendong Cara memapah
Cara mendukung
10/05/2010 67
2.a. 2.b.
Mempersiapkan tempat duduk penderita Penderita duduk dan siap untuk diangkut
dengan kedua tangan penolong
3.a. 3.b.
10/05/2010 68
c. Penderiita dalam keadaan untuk
diangkat penolong harus tegak
bersama-sama.
8. HOUSE KEEPING
8.1. HOUSE KEEPING bisa diartikan sebagai pemeliharaan rumah tangga didalam
perusahaan, atau memelihara tempat kerja dimana kita bekerja , sehingga didapat
kenyamanan ditempat kerja.
10/05/2010 69
House Keeping adalah merupakan suatu aktivitas didalam
pemeliharaan/perawatan keindahan lingkungan kerja, yang harus dilaksanakan
oleh semua karyawan semua bidang.
Oleh karena itu, untuk menciptakan hal tersebut adalah merupakan tanggung jawab
semua bidang/bagian, yang berarti merupakan tanggung jawab semua karyawan.
10/05/2010 70
2. Kain-kain lap/majun yang berminyak merupakan bahan yang mudah terbakar
dan buanglah pada bak sampah yang terbuat dari besi.
5. Penyusunan dari alat-alat kerja serta baut-baut yang terletak diatas tempat
kerja harus`rapi dan teratur, karena kalau penyusunannya tidak teratur dapat
membahayakan orang yang sedang bekerja/lewat dibawahnya.
6. Penumpukan dari pipa-pipa serta balok-balok kayu harus rapi dan teratur.
Untuk penumpukan yang tinggi, pada pinggir penumpukan itu setiap 1 x harus
diberi patok-patok besi atau kayu yang tingginya harus melebihi tinggi dari
penumpukan itu sendiri. Demikian juga penumpukan dari semen-semen harus
dibuat secara bersilang
10/05/2010 71
11. Tangga yang rusak berilah tanda, dan jika mungkin
perbaikilah.
- Alas = ¼ tinggi
12. Hindari pemasangan tangga didepan pintu, karena anda akan terjatuh apabila
ada orang yang membuka pintu.
13. Membonceng kendaraan alat - alat berat adalah tidak dibenarkan, karena
mengundang kecelakaan.
10/05/2010 72
- Yakinkan bahwa pada tempat tersebut sudah tidaki ada barang yang
mudah terbakar, serta tidak ada sumber api.
10/05/2010 73