Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENERAPAN WARNA

DISUSUN OLEH:

ANGGOTA KELOMPOK 5 BUSANA 01:

NUR REZKY AMALIA (1828041019)

LISDAYANTI (

NUR HASANAH (

SYAMSANI (

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan membemberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena ketebatasa pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 03-oktober-2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN

BAB I PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENERAPAN WARNA


B. PRINSIP PENERAPAN WARNA
C. KOMBINASI WARNA HARMONIS
D. SIMBOL UNGKAPAN BENTUK GARIS
E. PENERAPAN WARNA DALAM BERBUSANA

BAB II PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kita ini hidup dapat melihat dunia yang luas dan beragam, dunia ini tampak
sangat indah karena adanya Warna, warna merupakan hal yang dapat kita lihat tapi
tidak bisa kita rasakan. Warna itulah yang menyebabkan dunia terlihat bewarna
warni. Warna sekarang pun sudah terbagi menjadi bermacam macam. Dan terus
mengalami pengembangan hingga saat kini. Warna pun sudah diteliti dan digunakan
dari 2000 tahun yang lalu. Warna memiliki banyak sekali fungsi. Banyak orang yang
mengenal warna, tapi tidak mengetahui dari mana warna berasal, apa saja macamnya,
dan apa saja maknanya. Lewat makalah ini saya ingin memberikan sedikit
pembeberan tentang warna. Agar kita tidak saja hanya bisa melihatnya namun juga
memahaminya.

Penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli


berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori,
metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun
sebelumnya. Warna adalah estetika yang penting, karena melalui warna itulah kita
dapat membedakan secara jelas keindahan suatu objek. Warna dapat didefinisikan
secara subjektif/psikologis yang merupakan pemahaman langsung oleh pengalaman
indera penglihatan kita dan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang
dipancarkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian penerapan warna?
2. Bagaimana prinsip penerapan warna?
3. Bagaimana kombinasi warna harmonis?
4. Bagaimana simbol ungkapan bentuk garis?
5. Bagaimana penerapan warna dalam berbusana?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian penerapan warna.
2. Untuk mengetahui prinsip penerapan warna.
3. Untuk mengetahui kombinasi warna harmonis.
4. Untuk mengetahui simbol ungkapan bentuk garis.
5. Untuk mengetahui penerapan warna dalam berbusana.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENERAPAN WARNA


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan adalah
perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan
adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai
tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau
golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
Warna merupakan salah satu bagian yang penting bagi para grafik desainer, sebab
warna dapat mewakili maksud dan tujuan dari sebuah desain. Misalnya warna yang
mencolok biasanya digunakan para grafik desainer untuk menarik perhatian orang- orang
yang melihatnya, penggunaan warna yang mencolok ini bisa di gunakan pada warna
tulisan, latar belakang, dan lain-lain.
Menurut Fheng shui warna merupakan getaran, dan rata-rata orang akan
melakukan respon terhadap sebuah getaran secara sadar maupun tidak. Warna juga
berpengaruh terhadap kenyamanan dan mood seseorang. karena itu warna yang di
gunakan pada desain yang kita buat akan mempengauhi pandangan orang dengan desain
tersebut
.
B. PRINSIP PENERAPAN WARNA
Beberapa prinsip penggunaan dan penempatan warna dalam suatu komposisi. Prinsip
penerapan warna tersebut adalah:
 Law of areas
 Balance through crossing or repetition
 Keyed colors

1. Law of areas
Untuk mengatur dan menempatkan berbagai macam warna dalam suatu komposisi, kita
dapat menerapkan prinsip law of areas yaitu: ‘daerah yang luas diberi warna tenang,
sedangkan daerah yang sempit diberi warna yang menyolok’.
Warna-warna tenang adalah warna yang tergolong dalam:
 Warna-warna dingin (menurut huenya)
 Warna-wana gelap (menurut valuenya)
 Warna-warna suram (menurut intensitasnya)

Warna-warna mencolok adalah warna yang tergolong dalam:

 Warna-warna panas (menurut huenya)


 Warna-warna terang (menurut valuenya)
 Warna-warna cerah (menurut intensitasnya)

2. Balance through crossing or repetition


Untuk mengatur dan menempatkan berbagai macam warna dalam suatu komposisi, dapat
juga menerapkan prinsip balance through crossing or repetition yaitu: warna-warna yang
sama diatur berselang-seling atau berulang secara berimbang.

3. Keyed colors
Untuk mendapatkan kesan serasi dari komposisi beberapa macam warna yang digunakan.
Dimana diketahui jika mengkobinasikan warna-warna itu satu sama lainnya ternyata
tidak dapat diciptakan komposisi warna yang harmonis, maka untuk mengatasinya dapat
dilakukan upya sebagai berikut:
 Menetralisir semua warna yang digunakan
 Mencampur sedikit dengan warna yang sama
 Memberi cadar atau menggelasir
 Mengikat semua warna dengan warna netral
 Menggunakan latar barik (tekstru) kasar
a. Menetralisir semua warna yang digunakan
Setiap warna yang akan digunakan terlebih dahulu dinetralisir,yaitu dengan cara
mencampur ‘sedikit’ warna komplemennya.
b. Mencampur sedikit dengan warna yang sama
Setiap warna yang digunakan dan dikombinasikan harus dicampus dengan sedikit warna
yang sama dari salah satu warna yang tersedia.
c. Memberikan cadar atau menggelasir
Komposisi warna-warna yang telah dibuat pada bidang kertas, dibiarkan mongering betul
terlebih dahulu, kemudian dilapisi permukaannya dengan lapisan warna tembus pandang
(transparant).
d. Mengikat semua warna dengan warna netral
Semua warna yang dikombinasikan dalam sebuah bidang dipisahkan satu sama lainnya
oleh warna netral (Putih,Hitam, dan Abu-abu).
e. Menggunakan latar barik (tekstur) kasar.
Warna-warnayang dikombinasikan diletakkan pada dasar/latar belakang yang bertekstur
kasar sehingga hasilnya terkesan seperti permadani atau handuk.

C. KOMBINASI WARNA HARMONIS


Kombinasi warna-warna harmonis tanpa dikunci dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 Harmonis dari kombinasi warna-warna yang berhubungan
 Harmonis dari kombinasi warna-warna kontras

1. Harmonis dari kombinasi warna warna yang berhubungan


Kombinasi warna harmonis dengan menggunakan/menerapkan warna-warna yang
berhubungan dapat digolongkan atas:
 Kombinasi warna monochromatic
 Kombinasi warna-warna analogus
 Kombinasi warna-warna accentend neutral
a. Kombinasi warna monochromatic
Monochromatic adalah kombinasi dari berbagai warna yang diciptakan dengan shade dan
tint yang berbeda. Misalnya merah tua, merah dan merah muda. Tidak perlu dijelaskan
lagi mengapa perpaduan warna ini harmonis.

b. Kombinasi warna-warna analogus


Analogous adalah kombinasi dari dua warna yang berdekatan dalam lingkaran
warna/color wheel. Pilih satu warna utama lalu ambil 1-2 warna yang berdempet pada
warna tersebut. Kombinasi warna analogous masuk kedalam color harmony karena
warna-warna yang dipilih masih mirip atau transisi dari warna utamanya; prinsip
kesatuan.
c. Kombinasi warna-warna accented neutral
Kombinasi warna netral merupakan kombinasi warna-warna sekeluarga yang diberi
aksen-aksen warna netral (Putih,Hitam dan Abu-abu).

2. Harmonis dari kombinasi warna-warna kontras


Kombinasi warna harmonis dengan menggunakan/menerapkan warna-warna kontras
dapat digolongkan atas:
 Harmonis dari kombinasi warna yang berkomplemen
 Harmonis dari kombinasi warna kontas hue-nya.

a. Harmonis dari kombinasi warna yang berkomplemen.


Kombinasi pasangan warna-warna yang berkomplemen terbagi atas 3 kelompok,yaitu:

 Komplemen sederhana (the simple complement)


Komplemen sederhana merupakan kombinasi dari dua warna (sepasang warna) yang
berkomplemen, dimana kedua warna tersebut saling berhadapan dalam lingkaran
warna.
 Komplemen terpisah (the split complement)
Komplemen terpisah merupakan kombinasi tiga warna harmonis. Ketiga warna
tersebut adalah satu warna tertentu dengan dua warna yang mengapit komplemen
sederhananya dalam lingkaran warna Brewster.

 Komplemen ganda (the double complement)


Komplemen ganda merupakan kombinasi dari dua pasang warna komplemen, dimana
setiap warna komplemen tersebut saling berdekatan dalam lingkaran warna, misalnya:
jingga kekuning-kuningan (JK) dan kuning (K) dengan ungu (U) dan ungu kebiru-
biruan (UB).

3. Harmonis dari kombiansi warna-warna konras hue-Nya.


Kombinasi warna-warna kontras menurut hue-Nya ini biasa pula disebut kombinasi triad
yang merupakan kombinasi tiga warna dalam satu kelas atau tingkatan. Bentuk pilihan
kombinasi warna ini pada color wheel menyerupai segitiga sama sisi.
Dengan menggunakan rumus ‘segi-3 sama sisi’ pada lingkaran warna seperti pada
gambar diatas, maka dapat diperoleh 4 (empat) kelompok kombinasi warna triad, yaitu:
 Kombinasi 3 warna pertama: Kuning (K), Merah (M) dan Biru (B).
 Kombinasi 3 warna kedua: Jingga (J), Ungu (U), dan Hijau (H).
 Kombinasi 3 warna antara I: Ungu kebiru-biruan (UB), Jingga kemerah-merahan
(JM), dan Hijau kekuning-kuningan (HK).
 Kombinasi 3 warna antara II: Jingga kekuning-kuningan (JK), Hijau kebiru-biruan
(HB), dan Ungu kemerah-merahan (UM).

D. SIMBOL UNGKAPAN BENTUK GARIS (Expression Line Symbol)


Symbol yang dimaksudkan disini adalah bentuk penyederhanaan secara grafis dari benda-
benda yang sering kita lihat di alam ini. Penyederhanaan bentuk itu yang akan
merangsang ingatan kita secara emosional sehingga kita meng-asosiasi-kan dengan
‘sesuatu’ yang mirip dan sering kali atau biasa kita lihat seperti bentuk tersebut. Sugesti
atau kesan ungkapan bentuk-bentuk garis tersebut akan semakin kuat bila disesuaikan
pewarnaannya, artinya bila melambangkan ketenangan maka warna-warnanya juga harus
yang mengesankan ketenangan.
Berbagai ragam bentuk atau pola symbol ekspresi garis antara lain seperti berikut:
1. Garis Tegak Bengkok ( Bending Upright Line).
Ungkapan garis yang meneyerupai bentuk tegak benkok akan memberi kesan: sedih,
lesu, dan duka.
Warna yang sesuai dengan ungkapan garis ini adalah:
 Warna dingin menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
2. Olak-olakan ke atas (Upward Swirls).
Ungkapan garis yang menyerupai bentuk olak-olakan ke atas akan memberi kesan:
kekuatan spiritual yang menyala, bersemangat, hasrat yang keras dan berkobar-kobar,
berapi-api.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna terang menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
3. Garis mendatar berirama (Rhythmic Horizontal).
Ungkapan garis mendatar berirama akan memberi kesan: malas, tidur, ketenangan
yang menyenangkan, kesukacitaan, dan ngantuk.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna sedang menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
4. Pancaran ke atas (Upward Spray)
Ungkapan garis yang seakan memancar ke atas memberi kesaan: pertumbuhan, ccita-
cita (idealism), dan spontanitas.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna sedang menurut hue-Nya.
 Warna terang-rendah menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
5. Perspektif semakin lenyap (Dimineshing Perspective).
Ungkapan garis yang menggambarkanperspektif semakin lenyap memberi kesan:
adanya jarak kejauhan, dan kerinduan.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna bebas menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
6. Perspektif terbalik (Inverted Perspective).
Ungkapan garis yang menggambarkan perspektif terbalik memeberi kesan: keluasan
tak terbatas, pelebaran ruang yang tak terhalang, kebebasan mutlak.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna dingin menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
7. Air Terjun (Waterfall).
Ungkapan garis yang menyerupai air terjun memeberi kesan: keunggulan, gaya berat,
dan penurunan yang berirama.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna dingin menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
8. Garis-garis lengkung terpusat (Concentris arches).
Ungkapan garis-garis lengkung terpusat memeberi kesan: perluasan ke atas dan
gerakan yang mengambang, serta kegembiraan ringan.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
9. Garis tegak lurus (Vertical Line).
Ungkapan garis-garis lurus tegak memeberi kesan: stabil, kuay, megah, sederhana,
kesungguhan, dan kemuliaan.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
10. Lengkung-lengkung kubah (Rounded Arches).
Ungkapan garis-garis lengkung menyerupai bentuk kubah memberi kesan: kuat,
kokh, dan kesungguhan.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna terang menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
11. Garis miring (Diagonals).
Ungkapan garis-garis miring (diagonal) memberi kesan: tidak stabil atau goyang
(labil), sedang bergerak atau beraksi, dan guyah.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna terang menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
12. Garis bentuk pyramid (Pyramide).
Ungkapan garis yang menggambarkan bentuk pyramid memberi kesan: Stabil,
megah, kuat, kekuatan yang masih padat, dan kepadatan (masif).
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
13. Garis lengkung gothic (Gothic Arches).
Ungkapan garis-garis lengkung gothic memberi kesan: kepercayaan, harapan
religious, kesetiaan yang tinggi, dan pengharapan.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna dingin menurut hue-Nya.
 Warna gelap menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas rendah.
14. Garis lengkung berirama (Rhythmic Curves).
Ungkapan garis-garis lengkung berirama memberi kesan: lemah gemulai, kecantikan,
keringanan, kemudaan, dan kegembiraan.
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna terang menurut value-ya.
 Warna ber-intensitas penuh.
15. Garis Pilin (Spiral Line).
Ungkapan garis-garis pilin/spiral memberi kesan: sedang tumbuh, kelahiran, dan
kekuatan yang sedang timbul.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas (jambon) menurut hue-Nya.
 Warna terang menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
16. Garis miring berbenturan (Conflicting Diagonals).
Ungkapan garis-garis miring berbenturan memberi kesan: peprangan, konflik,
kebencian, dan kebingungan.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna terang menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
17. Garis patah-patah (Zig-zag line)
Ungkapan garis-garis patah memeberi kesan: kegairahan, keriangan, ketajaman, dan
kegoncangan.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya.
 Warna terang menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
18. Garis-garis memancar (Radiation Lines).
Ungkapan garis-garis memancar memberi kesan: pemusatan, peledakan, dan letusan
tiba-tiba.
Warna yang sesuai adalah:
 Warna panas menurut hue-Nya
 Warna terang menurut value-Nya.
 Warna ber-intensitas penuh.
E. PENERAPAN WARNA DALAM BUSANA
Dengan dasar teori warna serta aplikasinya dalam menghasilkan suatu kombinasi
yang harmonis seperti dipaparkan di atas, diharapkan pembaca telah mengerti prinsip
teori yang akan diterapkan dalam padu padan busana. Harus dijadikan catatan, beberapa
dasar teori warna yang telah dibahas akan terdapat sedikit perkembangan dan perbedaan
dalam padu padan busana menggunakan color wheel.

Terjadinya sedikit perbedaan dikarenakan warna yang akan dikombinasikan tidak


berdiri sendiri, melainkan akan bersanding dengan warna kulit manusia (Skin tone) yang
biasanya berbeda warna. Beberapa warna tidak bisa diterapkan untuk yang berkulit lebih
hitam ataupun sebaliknya, tetapi hal ini tidak akan dibahas lebih lanjut. Yang perlu
diketahui sekarang hanyalah dasar dari penerapan teori warna yang menggunakan color
wheel sehingga akan menciptakan keharmonisan warna dalam berbusana.

1. Warna Aksen dalam Busana


Aksen merupakan penambahan suatu warna yang berbeda dari panduan-panduan
warna, namun tidak merusak kesatuan warna. Warna aksen ditentukan setelah melihat
warna domain yang digunakan. Dan tidak ada formula khusus untuk menggunakan warna
aksen yang akan digunakan. Jika warna domain adalah warna netral warna aksen yang
dipilih bisa warna apa saja, karena warna aksen yang akan digunakan tidak akan merusak
komposisi harmonis warna yang dikombinasikan bersama dengan warna netral.

2. Warna Monochromatic dalam Busana


Skema warna monokromatik adalah warna yang diperoleh dari hasil gradasi warna
yang kita pilih terhadap warna gelap ataupun warna terang dari warna tesebut.
Penggunaan warna monokromatik dirasakan lebih “aman” karena dapat menghindari
kesalahan pemilihan warna dan mempermudah dalam pemilihan komposisi warna. Satu
warna yang sama, tapi berbeda turunan warna (tints, tones, shades). Kombinasi ini
menciptakan suasana sesuai dengan persepsi warna dasar yang akan digunakan.
3. Warna Netral dalam busana
Warna-warna yang disebut netral dalam busana adalah warna hitam, putih, abu-abu,
dan termasuk dalamnya adalah warna cokelat, perak, dan emas. Warna-warna
tersebut tidak bisa dianggap warna utama dalam padu padan busana karena warna
netral tidak akan pernah salah jika dikombinasikan ke semua hue yang ada dalam
color wheel. Warna netral bisa berdiri sendiri dengan penerapan warna
monochromatic, sehingga warna akan terlihat harmonis dan menyenangkan di mata.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 PENGERTIAN PENERAPAN WARNA
penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan
oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
Warna merupakan salah satu bagian yang penting bagi para grafik desainer, sebab
warna dapat mewakili maksud dan tujuan dari sebuah desain.
 PRINSIP PENERAPAN WARNA
a. Law of Areas
b. Balance Thriugh Crossing or Repetition
c. Keyed Colors
 KOMBINASI WARNA HARMONIS
a. Harmonis dari kombinasi warna-warnayang berhubungan.
b. Harmonis dari kombinasi warna-warna kontas.
 SIMBOL UNGKAPAN BENTUK GARIS
 PENERAPAN WARNA PADA BUSANA

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
 Abdul aziz said, buku dasar desain dwimatra,badan penerbit UNM
 https://serupa.id/perpaduan-warna/
 https://moko.co.id/menggunakan-color-wheel/
 Meilani,Teori Warna: Penerapan Lingkaran warna Dalam Busana, BINUS university,
Jakarta barat

Anda mungkin juga menyukai