Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO.

2, AGUSTUS 2020

Fashion Sebagai Komunikasi Identitas Sosial Mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu

Dhimas Abdillah Syarafa, Lisa Adhrianti, Eka Vuspa Sari


Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Bengkulu
Dhimasabdillah@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan identitas sosial dari mahasiswa FISIP
Universitas Bengkulu melalui fashion yang menjadi bagian dari komunikasi nonverbal. Pendekatan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik penetapan informan
menggunakan teknik purposive sampling. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar
foto dan sebagainya. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data, dengan cara memeriksa
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Teori yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan Teori Identitas sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa Fashion merupakan bagian
penting bagi mahasiswa karena fashion merupakan hal yang menjadi apresiasi dari orang lain menjadi
kunci utama dalam kepercayaan diri mereka dan membuat identitas mereka terbentuk di lingkungan
perkuliahan mereka melalui fashion yang mereka kenakan dan informan berpendapat bahwa mereka
mengikuti aturan berpakaian dari Fakultas maupun dari dosen yang bersangkutan, dan mahasiswa FISIP
lebih mengarah kepada cara mereka untuk mengkategorisasikan gaya berpakaian mereka dengan gaya
berpakaian yang ada dan yang mereka rasa cocok dan membuat mereka percaya diri saat berada di
lingkungan kampus.

Kata Kunci: Fashion, Mahasiswa, Identitas Sosial

Fashion as Communication of Social Identity of Social Sciences Students of Bengkulu


University

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the formation of the social identity of the students of FISIP
Bengkulu University through fashion which is part of nonverbal communication. This research approach
is a qualitative approach that is descriptive. The technique of determining the informants using purposive
sampling technique. The process of data collection is done by interviews, observations that have been
written in field notes, personal documents, official documents, photo images and so on. Data validity test
uses data triangulation techniques, by checking the data that has been obtained through several sources.
The theory used in this study uses Social Identity Theory. The results of the research show that fashion is
an important part for students because fashion is an appreciation of others being the main key in their
confidence and makes their identity formed in their lectures through the fashion they wear and informants
think that they follow the dress code of The faculty as well as from the lecturers concerned, and FISIP
students are more directed towards their ways to categorize their clothing styles with the existing clothing
styles and which they feel are suitable and make them confident while in the campus environment

Keywords: Fashion, Students, Social Identity

1
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

PENDAHULUAN menjadi alat komunikasi untuk


Fashion merupakan istilah yang menyampaikan identitas sosial seseorang

akrab dalam kehidupan sehari-hari. Fashion dengan menunjukkan siapa diri orang
didefinisikan oleh kita yaitu hanya sebatas tersebut yang bisa dikategorikan dalam
pakaian saja, namun dalam artian kelompok atau komunitas sosial yang ada
sebenarnya, fashion adalah semua yang berdasarkan pandangan (Laksmi; 2017).

menjadi tren di kalangan masyarakat. Hal ini Fashion yang menjadi bagian dari
mencakup busana, selera makan, hiburan, komunikasi nonverbal dan membentuk
barang barang konsumsi dan lain-lain. Alex identitas sosial merupakan hasil dari
Thio yang menurutnya bahwa “Fashion is a pengakuan dari orang yang melihat untuk

great though brief enthusiasm among menunjukan eksistensinya di kalangan


relatively large number of people for a masyarakat, maupun di kalangan
particular innovation”. Fashion merupakan mahasiswa. Istilah fashion kerap digunakan
sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, sebagai sinonim dari istilah dandanan, gaya

bukan seperti saat ini yang memaknai dan busana. Fashion dan gaya berpakaian
fashion sebagai segala sesuatu yang dipakai sendiri berfungsi sebagai daya tarik selain
oleh orang (Barnard, 2011: 11). menjadi penutup dan sebagai kesopanan
Identitas dalam masyarakat akan dan untuk mendeskripsikan dirinya di

terbentuk ketika kita berinteraksi dengan depan publik secara khusus dan
orang lain, dan identitas akan terbentuk menunjukan citra pribadinya.
saat seseorang mendapat pandangan atau Salah satu mahasiswa FISIP
reaksi orang lain terhadap kita. Maka bisa Universitas Bengkulu, Prissky mengatakan:
dikatakan bahwa fashion merupakan “Menurut saya, fashion mahasiswa
implementasi penting dalam FISIP sebenarnya tidak melanggar
tata tertib berpakaian yang ditetapkan
menyampaikan simbol dalam komunikasi , hanya saja di beberapa oknum, ada
nonverbal yang menjadikan komunikasi yang berpakaian kelewat santai.
Seperti memakai kaos. Tapi sesuai
makna dari citra diri secara pribadi, dan peraturan yang ada asal kaos tersebut
juga fashion menjadi cara untuk membuka masih sopan dipakai di kelas maka
sah-sah saja. Dan untuk gaya fashion
secara lebar untuk setiap orang yang beragam, menurut saya fashion
memberikan kesan saat berkomunikasi adalah cara individu mengekspresikan
dirinya. Jadi menurut saya kebebasan
dengan orang lain. Karena fashion bisa berpakaian juga tetap hak masing-

2
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

masing individu. Beda jika kita harus pemandangan yang asing lagi ketika
ke gedung jurusan atau dekanat yang
melihat mahasiswa menggunakan tote bag
memiliki peraturan lebih ketat”
(Pra Penelitian tanggal 28 Oktober saat ke kampus. Tas yang digunakan pada
2019)
area bahu ini mempunyai beragam desain
Berdasarkan pra penelitian diatas, yang dapat disesuaikan dengan selera atau
peneliti mengetahui adanya keinginan gaya berpenampilan mereka masing-
mahasiswa untuk tampil dengan gayanya
masing.
tersendiri yang menurut mereka masih Sehingga penelitian yang
menaati peraturan yang berlaku. Saat ini, mengambil subyek mahasiswa FISIP UNIB
fashion dan busana yang dipakai oleh ini bisa menjadi perwakilan sampel dari
mahasiswa saat ini digunakan untuk
banyaknya gaya berpakaian yang ada pada
menunjukkan nilai sosial atau status mahasiswa pada umumnya dan menjadi
seseorang, oleh sebab itu perebutan makna bagian dari penelitian yang mengacu pada
menjadi hal yang utama dalam hal gaya berpakaian mahasiswa FISIP yang
penilaian terhadap nilai sosial atau status
bisa dikatakan lebih mengarah pada gaya
orang salah satunya berdasarkan apa yang berpakaian yang fashionable dan memiliki
dipakai oleh orang tersebut. Kenyataannya berbagai macam gaya berpakaian sehinga
saat ini, penampilan dari ujung kaki sampai membentuk identitas sosial mereka di
ujung kepala, mahasiswa mengenakkan
lingkungan perkuliahan mereka melalui
pakaian mulai dari baju, celana, warna gaya berpakaian mereka.
jilbab bagi perempuan, sepatu, dan
aksesoris yang disesuaikan dengan gaya TINJAUAN PUSTAKA
mereka sendiri. Dapat dikatakan bahwa
fashion dengan karakteristik tertentu akan Komunikasi Nonverbal

mengkomunikasikan identitas sosial Komunikasi nonverbal diartikan


tertentu pula. sebagai penciptaan dan pertukaran pesan
Gaya berpakaian yang mereka dengan tidak menggunakan kata-kata seperti
gunakan, mahasiswa biasanya memakai gerakan tubuh, sikap tubuh, intonasi nada
pakaian yang menjadi trend remaja saat ini, kontak mata ekspresi muka kedekatan jarak
contohnya memakai hoodie dan totebag dan sentuhan-sentuhan. Kita juga ingin bisa
dengan warna yang sama. Bukan mengendalikan komunikasi nonverbal kita

3
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

sendiri sehingga kita dapat berkomunikasi atau status seseorang, karena kebanyakan
secara lebih efektif. (DeVito, 2011: 193). orang hanya menilai dari apa yang dipakai
oleh orang tersebut.
Pakaian adalah salah satu
komunikasi nonverbal yang termasuk dalam Status sosial dalam masyarakat

komunikasi artifaktual, yang didefinisikan Status yang dimiliki seseorang

sebagai komunikasi yang berlangsung dianggap masyarakat merupakan ciri dari

melalui penataan pakaian dan artefak, identitas sosial yang terpokok, mulai dari

misalnya pakaian, dandanan, barang pekerjaan seseorang, yang biasanya

perhiasan, kancing, baju, atau furnitur di dianggap sebagai status tetap dan tertinggi,

rumah anda dan penataanya, atau dekorasi walaupun tidak senantiasa demikian halnya.

ruang anda (Barnard, 2011, 7). (Soekanto, 1992).

Kedudukan atau status sosial


Fashion sebagai identitas
merupakan tempat seseorang dalam
Fashion merupakan bentuk
masyarakatnya, baik dalam lingkungan
komunikasi artifaktual, yaitu komunikasi
pergaulan, prestisenya dan hak serta
yang berlangsung dari artefak, seperti
kewajibannya (Soekanto, 2000: 265).
busana, dandanan, barang perhiasan, dan
Artinya, dalam sebuah pergaulan pada
hal itu membentuk komunikasi nonverbal,
interaksi sosial seseorang tergantung juga
karena komunikasi artifaktual merupakan
bagaimana prestisenya (kegengsiannya)
bagian dari komunikasi nonverbal
tergantung dari aspek status sosial, dan
(Subandy, 2007: vii). Oleh karena itu
seseorang mendapatkan suatu kedudukan
fungsi komunikatif dalam fashion membuat
sosial yang didapatkannya dari suatu
individu memberikan komunikasi
kelompok sosial.
nonverbal melalui pilihan warna, corak,
atau model pakaian yang digunakan. Teori Identitas Sosial
Komunikasi nonverbal yang menempatkan
Teori indentitas sosial
fashion menjadi kekuatan komunikasi yang
dikemukakan oleh Henry Tajfel (1957, 1959)
mudah untuk menjadi perhatian orang,
yaitu upaya untuk menjelaskan prasangka,
karena secara pandangan hanya melalui
diskriminasi, konflik antar kelompok, dan
fashion yang dikenakannya sehari-hari,
perubahan sosial (Sarwono, 1999: 90).
digunakan untuk memberikan nilai sosial
Menurut Henry identitas sosial adalah
4
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

bagian dari pengetahuan individu tentang bentuk komunikasi nonverbal yang


keanggotaanya dalam kelompok atau menghasilkan identitas sosial di kalangan
kelompok sosial yang disertai pentingnya mahasiswa. Dan mahasiswa yang akan
nilai dan emosi sebagai anggota kelompok, diteliti yaitu mahasiswa FISIP Universitas
dan mempunyai pengaruh yang besar dalam Bengkulu.
menjelaskan konsep identitas sosial, yaitu
dengan menggunakan kelompok sebagai HASIL PENELITIAN DAN
tempat untuk membentuk perasaan dan PEMBAHASAN
perilaku anggotanya. Penelitian ini membahas bagaimana

Konsep diri berkaitan erat dengan cara mahasiswa sekarang membentuk


anggota kelompok, perbandingan sosial identitas sosialnya di lingkungan
dengan outgroup, merupakan elemen yang perkuliahannya. Pembahasan ini akan

menentukan dalam berbagai proses yang menjelaskan hasil wawancara yang didapat

menjadi kelakuan kelompok yang bersifat dari informan, ada banyak cara mahasiswa
positif. Inti dari perbandingan sosial ini dalam menggunakan fashion saat di
adalah proses seseorang menentukan nilai kampus dengan menghubungkan kedua

relatif atau annggotanya, kemudian dilihat aspek dalam pembentukan identitas sosial,

sebagai hasil dari ketiga proses tersebut. yaitu aspek kategorisasi diri terhadap
pembentukan persepsi seseorang, dan
mengelompokan individu dalam satu hal.
METODE PENELITIAN
Individu merasa memiliki
Penelitian kualitatif adalah kesamaan dengan anggota kelompok dan
penelitian yang menghasilkan data cenderung melihat perbedaan dengan
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau kelompok atau individu lain dan aspek
lisan dari orang-orang dan perilaku yang perbandingan sosial merupakan proses
dapat diamati (Moleong, 2012: 4). Alasan yang dibentuk dari proses membandingkan
Peneliti menggunakan metode ini karena gaya berpakaian mahasiswa lain, baik
peneliti ingin menjelaskan secara positif maupun negatif, hal ini didasari
mendalam mengenai fashion saat ini bukan dengan motif dasar membandingkan orang
hanya menjadi pakaian sehari-hari lain itu karena kita ingin mendapatkan
dikalangan mahasiswa, namun menjadi gambaran positif tentang diri kita.

5
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

Sehingga kebanyakan dari mahasiswa berpakaian dan aksesoris yang dipakai oleh
memiliki keanggotaan kelompok gaya mahsiswa lain, merupakan suatu cara
berpakaian dan mengarisasikan dirinya mereka untuk menunjukan identitas dan
sebagai salah satu dari sekian banyak gaya status sosial, dengan alasan jawaban
berpakaian yang ada dan yang mereka pilih mereka yang hampir sama, yaitu fashion
berdasarkan rasa kesukaan mereka menjadi cara pertama untuk informan
terhadap gaya berpakaian tersebut dan rasa mengetahui dan mengenal secara langsung
nyaman terhadap kegunaan gaya jika mereka tidak mengenalnya terlebih
berpakaian itu. dahulu.
Teori identitas sosial merupakan Hal ini dijelaskan dari jawaban
sebuah pembentukan konsep diri yang informan yang menilai dari sudut pandang
menganalisis proses yang terjadi di level mereka sebagai persepsi atas apa yang
individu atau interaksi individu yang dikomunikasikan oleh mahasiswa lain
muncul dari identifikasi diri sebagai bagian melalui fashion yang menjadi salah satu
dari dalam kelompok. bentuk komunikasi artifaktual.
Dengan demikian, identitas sosial Komunikasi identitas yang
adalah bagian dari konsep diri individu disampaikan oleh mahasiswa lain melalui
yang berasal dari pengetahuannya selama fashion, seperti yang disebutkan oleh
berada di dalam kelompok tersebut. informan bahwa fashion menjadi gambaran
Berkaitan dengan fungsi dari fashion dari diri sendiri dan status sosial pun
sendiri yaitu untuk mengkomunikasikan terlihat dari gaya berpakaian mereka, dan
keanggotaan satu kelompok kultural baik status sosial merupakan bagian dari
pada orang- orang yang menjadi anggota identitas sosial yang menjadi penentu
kelompok gaya berpakaian tersebut bagaimana keberadaan mereka sebagai
maupun bukan, sehingga menjadikan mahasiswa yang bisa dikenal oleh
fashion menjadi bagian dari komunikasi. mahasiswa lain.
Identitas sosial di lingkungan Informan beranggapan bahwa
perkuliahan mereka sesuai dengan gaya mereka menjadikan fashion menjadi
berpakaian yang mereka kenakan sebagai kebutuhan mereka sebagai mahasiswa yang
mahasiswa. Pandangan mereka sebagai ingin berpenampilan menarik di lingkungan
mahasiswa jika melihat bahwa gaya perkulahannya yang berorientasi pada

6
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

identitas mereka sebagai mahasiswa yang dapat menafsirkan penampilan seseorang


mengikuti trend fashion. Proses seolah-olah fashion tersebut sengaja
kategorisasi diri dan perbandingan sosial membuat suatu pesan (Barnard, 2011: vi).
menjadil aspek yang dapat mengambarkan Proses pembentukan sosial yang
bagaimana informan mengkategorikan melibatkan kategorisasi diri seseorang
dirinya dalam kelompok mahasiswa yang kedalam objek yang dikategorisasikan,
mempunyai gaya berpakaian yang mereka selain itu, proses membandingkan dengan
inginkan dan membandingkannya agar bisa individu lain atau kelompok lain menjadi
mendapatkan hal yang positif tentang hal yang dilakukan oleh seseorang.
dirinya saat memilih gaya berpakaian Sehingga dalam pembahasan tentang
tersebut. komunikasi identitas sosial melalui gaya
Peran fashion bisa mengubah berpakaian ini, dalam proses pembentukan
identitas yang berkaitan dengan perubahan identitas sosial seseorang, hal yang
dalam diri meski hanya sementara, atau mendasari yaitu bagaimana proses
mungkin juga bisa bertahan selagi mereka penempatan diri seseorang itu dalam suatu
ada kenginginan unutuk mempertahankan lingkungan.
identitas yang mereka inginkan. Setiap Oleh karena itu, proses penempatan
orang bisa menemukan suatu hal yang diri mahasiswa sebagai objek yang
menarik pada fashion yang sedang tren, dikategorisasikan menjadi hal utama dalam
karena mereka telah menentukan identitas pembentukan identitas sosial. dalam gaya
sosial seperti apa melalui gaya berpakaian, berpakaian pun informan menyebutkan
yang mereka pilih. Hal ini bisa didasarkan bahwa mahasiswa lebih memilih untuk
dari kenyamanan mereka saat mengenakan mengkategorisasikan dirinya pada gaya
gaya berpakaian tersebut. berpakaian yang menurut mereka bagus
Fashion menjadi perlambang jiwa, dan menarik untuk dilihat, selain itu
dan bisa menunjukkan siapa pemakainya kenyamanan, kesukaan mereka terhadap
seseorang dapat mengkomunikasikan gaya berpakaian itu dan kepercayaan diri
sesuatu kepada orang lain melalui gaya, saat memakai gaya pakaian itu menjadi
dandanan dan busana yang dikenakan, poin penting untuk mahasiswa agar bisa
bahkan jika orang tersebut tidak peduli tampil percaya diri di lingkungan
dengan fashion yang mereka pakai, fashion perkuliahan mereka. Setalah proses

7
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

kategorisasi diri, maka seseorang akan Cipta Barnard, Malcolm. 2011.


membandingkan gaya berpakaian mereka Fashion Sebagai Komunikasi.
dengan indinvidu dengan gaya berpakaian Yogyakarta: Jalasutra
yang mahasiswa lain untuk mendapat Baudrillard, Jean. 2006. Ekstase
penilaian positif dari mahasiswa lain. Komunikasi. Terj Jimmu Firdaus.
Sehingga dalam hal gaya berpakaian Yogyakarta : Kreasi Wacana.
mahasiswa FISIP lebih mengarah kepada Budyatna, Muhammad & Leila Mona
cara mereka untuk mengkategorisasikan Ganiem, 2007. Teori Komunikasi Antar
gaya berpakaian mereka dengan gaya Pribadi. Jakarta: Kencana Prenada
berpakaian yang ada dan yang mereka rasa Media Group
cocok dan membuat mereka percaya diri Danesi, Marcel, 2011. Pesan, Tanda dan
saat berada di lingkungan kampus. Makna: Buku Teks Dasar Mengenai
Semiotika dan Teori Komunikasi,
KESIMPULAN DAN SARAN Yogyakarta : Jalasutera
Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar
Kesimpulan Manusia, Pamulang-Tangerang
Selatan: Karisma Publishing Group
Hogg, Michael A & Abrams, Dominic,
1998. Part 2 The Social identity
DAFTAR PUSTAKA
apporoach: Context and content. Social
Buku Psychology of intergroup relations and
group process
Abdurahman dan Muhidin. 2011. Panduan
Ernawati, dkk. 2008. Tata Buasana Jilid 1.
Praktis Memahami Penelitian.
Semarang: Aneka Ilmu Huda, M.
Bandung: Pustaka Setia
2012. Teori Psikologi Sosial Makro.
Alo, Liliweri. 2011. Komunikasi Antar
Yogyakarta: Ash-Shaff
Personal. Jakarta: Remaja
Ibrahim, Idi Subandy. 2011. Budaya
Rosdakarya
Populer Sebagai Komunikasi,
Ary H, Gunawan. 2000. Sosiologi
Yogyakarta : Jalasutra
Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Moleong, J. L. 2015. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja

8
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

Rosdakarya Skripsi dan Jurnal


Mulyana, Deddy. 2005, Ilmu Komunikasi
Berek, Petrus, Isak Dominikus. 2014.
Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Fashion sebagai komunikasi identitas
Rosdakarya
Sub Budaya.
Rakhmat, Jallaludin, M. 2011. Psikologi
Firdaus Ghani, Budiati Atik Catur, Nurhadi.
Komunikasi Bandung: PT Remaja
2016. Fashion Sebagai Komunikasi
Rosadakarya
Identitas Sosial Mahasiwa FKIP UNS.
Sarwono, Sarlito W. Eko A. Meinarno.
Hendariningrum, Retno. 2008. Fashion
2012. Psikologi Osial. Jakarta: Penerbit
dan Gaya Hidup : Identitas dan
Salemba Humanika
Komunikasi : Jurusan Ilmu Komunikasi
Sihabudin, A. 2011. Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta
Antarbiudaya, suatu Perspektif Multi
Isabella, Eka, 2010. Studi Tentang Identitas
Dimensi. Jakarta: Bumi Aksara
Mahasiswa di Yogyakarta Melalui cara
Soerjono, Soekanto.2009, Peranan Sosiologi
berpakaian: Program Srudi Jurusan
Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Sosiologi : Universitas Sanata Dharma
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Laksmi, 2017. Teori Interaksionisme
Kuantitatif Kualitatif Kualitatif, dan
Simbolik dalam Kajian Ilmu
R&D.
Perpustakaan dan Informasi: Jurusan
Bandung: Alfabeta
Perpustakaan dan Sains Informasi
Syani, Abduo, 2012. Sosiologi Semiotika,
Universitas Indonesia.
Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi
Nurdiani, Nina. 2014, Teknik Sampling
Aksara
Snowball Dalam Penelitian Lapangan
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu
Pawanti, H. Mutia, 2013. Masyarakat
Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia
Konsumeris Menurut Konsep
Worchel, S., Morales, J.F., Paez, D., &
Pemikiran Jean Baudrillard:
Deschamps, J.C. 1998. Social Identity:
Universitas Indonesia
International Prespectives. London:
Sumber dari Internet
Sage Publications
Angkuy. 2016. Fashion Sebagai Identitas

9
JURNAL KAGANGA, VOL.4 NO. 2, AGUSTUS 2020

Subkultur. Djarumcoklat.com Yuki, 2015. Sejarah Perkembangan


https://www.djarumcoklat.com/special- Fashion. yuk,fashion.blogspot.com
author/fashion-sebagai-identitas- subkultur [Website]. https://yuk-
(Diunduh pada 2019 Oktober 08) fashion.blogspot.com/2015/06/sejarah-
perkembangan-fashion/ (Diunduh 3 Maret
Grup 11 Semarang. 2016. Beda Fakultas,
2020)
Beda Gaya Berbusana. Liputan6.com
liputan6.com/citizen6/read/38405/beda-
fakultas-beda- gayaberbusana (Diunduh
pada 2020 Juli 01)

Mega, Annisa. 2017. Perkembangan Trend


Fashion di Indonesia. kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/annisamega/5
88321f3cc92731105931d89/p
erkembangan-trendfashion-di-indonesia
(Diunduh pada 2019 Oktober 08)

Sidiq. 2017. Tindakan Sosial: Pengertian


dan Contohnya. sosiologis.com [Website].
http://sosiologis.com/tindakan-sosial ;
(Diunduh pada 2019 Oktober 20)

Verkyuten, 2005. Konsep Identitas Sosial.


academia.edu
academia.edu/9347778/Konstruksi-
identitas-kultural-remaja-modern ;
(Diunduh 2019 Oktober 28)
Wiris, Riam, 2018. Pembahasan Mengenai
teori Identitas Sosial. egotvonline.com
https://egotvonline.com/pengetahuan/pemb
ahasan-mengenai- teori-identitas-sosial/
(Diunduh 17 Desember 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai