Anda di halaman 1dari 14

KERAPIAN DAN TATA BUSANA SISWA-SISWI KELAS 11 IPS 3

SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 SANGGAU TAHUN AJARAN


2024/2025

DI SUSUN OLEH :

1. LAURENSIA MARSELA
2. BRILIAN AURELIA AGNES

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

SMA NEGERI 1 SANGGAU

KECAMATAN KAPUAS, KABUPATEN SANGGAU


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN AJARAN 2024/2025
LEMBAR PENGESEHAN
Judul karya tulis:

KERAPIAN & TATA BUSANA SISWA-SISWI KELAS 11 IPS 3

SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 SANGGAU TAHUN AJARAN 2024/2025

Disusun untuk memenuhi syarat mengikuti tugas Karya Ilmiah Bahasa


Indonesia Tahun ajaran 2024/2025

Disusun oleh:

1. Laurensia marsela
2. Brilian Aurelia agnes

WALI KELAS GURU PEMBIMBING

SISKA DAMARIS S.PD IDA JUNIARSIH S.PD

PENGESAHAN

KEPALA SMA NEGERI 1 SANGGAU

LASINO S,PD.,M.H
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapakan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah penelitian dapat tersusun sampai selesai.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca praktikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatsan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk akrena itu kami sangat menghargai kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I

KATA PENGANTAR II

DAFTAR ISI III

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang i


1.2 Tujuan ii
1.3 Manfaat iii

BAB II

KAJIAN TEORI iv

BAB III

METODE PENELITIAN v

BAB IV

HASIL PENELITIAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN vi

DAFTAR PUSTAKA vii


BAB I

1.2 Latar belakang

Fenomena yang dikutip oleh Udin S. winataputra mengemukakan bahwa


learning [ belajar ] mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap
dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Dalam proses belajar,
apabila seseorang atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan dalam proses
belajar. Dengan demikian kerapian berpakaian merupakan bagian dari proses
belajar.

Dalam UUD No.120, tahun 2003 Bab II pasal 3, UUD tentang sistem
berpakaian pendidkan Nasional, dinyatakan ;

‘ Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabar dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat,berilmu,kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.’

Berdasarkan UUD tersebut idealnya siswa dibentuk watak yang bermartabat guna
menjadi manusia yang sehat. Ditandai dengan kebersihan dan kerapian. Faktanya
banyak terjadi pelanggaran aturan-aturan sekolah seperti tidak sesuai aturan,baju
dikeluarkan,tidak menggunakan dasi,tidak menggunakan ikat pinggang
kelengkapan atribut sekolah,model rambut,serta aksesoris yang berlebihan.
Pelanggaran diatas terjadi pada anak-anak tertentu yang kurang disiplin,tidak
menjaga kerapian serta acuh dengan tata tertib sekolah.

Guna mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang tertera dalam UUD diatas.
Mengingat sekarang ini walaupun belum mencapai tahap kritis,tidak sedikit siswa
kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1 SANGGAU yang kurang mengindahkan kerapian
terutama dalam hal tata busana berpakaian.

Siswa kelas XI IPS 3 berjumlah 35, dari 35 siswa sebanyak [ 4 ] diantaranya


masih bermasalah dalam hal kerapian berpakaian. Pelanggaran tersebut
beragam,mulai dari tidak memasukan baju,tidak memakai dasi,tidak memakai ikat
pinggang,tatanan rambut yang tidak rapid an sebagainya.Jika dipresentase hanyak
[ 31] siswa yang menaati peraturan, sedangkan [ 4 ] siswa kelas XI IPS 3 kurang
mengindahkan kerapian dalam tata busana berpakaian. Hal ini terlihat jelas lebih
besar pelanggaran yang ditemukan dari jumlah yang ada.

1.3 Tujuan

 Untuk memahami pentingnya menjaga kerapian diri


 Mengetahui manfaat kerapian & tata busana yang baik ,baik
disekolah maupun diluar lingkungan sekolah
 Agar siswa-siswi dapat menyadari pentingnya menjaga kerapian
dalam tata busana berpakaian

1.4 Manfaat

 Meningkatkan kesadaran siswa-siswi kelas XI IPS 3 dalam


pentingnya menjaga kerapian & tata busana berpakaian yang
baik
 Agar siswa siswi XI IPS 3 menjadi lebih teratur dalam
berpakaian yang rapi
BAB II

1.5 KAJIAN TEORI

A. Kerapian adalah kata benda atau nomina yang merupakan turunan dari kata
dasar rapi, sehingga kerapian dapat menyatakan nama dari seseorang,tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan.

Adapun makna dari kata “kerapian” adalah perihal rapi atau keapikan. Sedangkan
makna dari kata “Rapi” adalah teratur ,baik,apik,bersih dan sebagainya. Rapi juga
diartikan serba beres serta menyenangkan {apabila menyangkut pekerjaan] dan
tidak asal-asalan, sebagaimana mestinya.

Turunan lainnya dari kata Rapi adalah merapikan yang merupakan kata kerja
dengan makna membereskan, menjadikan rapid an sebagainya.Kerapian juga
meruapakan salah satu aspek yang menjadi bagian dari penilaian guru pada siswa.

 KAJIAN TEORI KERAPIAN BERPAKAIAN


Kajian teori kerapian berpakaian merupakan salah satu topic yang sering
dibahas dalam bidang psikologi social dan ilmu fashion.Teori ini
menggali hubunngan antara penampilan seseorang terhadap penilaian
orang lain terhadap mereka.

Beberapa konsep utama dalam kajian teori kerapian berpakian antara lain:
1. Halo Effect: Konsep ini menjelaskan bahwa penampilan seseorang
dapat memengaruhi bagaimana orang lain menilai kepribadian dan
kompetensi mereka. Orang yang cenderung dinilai lebih positive
dibandingkan dengan yang berpakaian acak atau kusut
2. Impresi manajemen: Teori ini mengemukakan bahwa seseorang
dapat mengendalikan kesan yang ditimbulkan oleh penampilannya
memlalui pemilihan pakaian dan aksesori yang sesuai dengan kesan
yang ingin disampaikan.
3. Teori penandaan social: Konsep ini mengatakan bahwa pakaian dan
aksesori yang dipilih oleh seseorang dapat menjadi penanda status
social,kelompok social,identitas diri.
4. Konsistensi citra:Prinsip ini menyatakan bahwa penting untuk
memastikan bahwa penampilan seseorang konsisten dengan pesan
yang ingin disampaikan.Ketidaksesuaian antara penampilan dan
identitas diri dapat membuat orang lain bingung atau meragukan
keaslian seseorang.

Melalui kajian teori kerapian berpakaian ini kita dapat memahami betapa
pentingnya penampilan dalam interaksi social dan bagaimana kita dapat
menggunakan penampilan sebagai alat untuk meningkatkan hubungan social dan
kesuksesan dalam berbagaia aspek kehidupan.

B. Tata busana adalah suatu disiplin ilmu dan seni mengenai penerapan desain,
estetika, dan keindahan alami untuk pakaian dan hiasan tambahannya. Penerapan
tata busana dipengaruhi oleh corak budaya dan social, yang beragam tergantung
pada waktu dan tempat.

Teori tata busana merujuk pada aturan dan prinsip yang mendasari desain dan
pembuatan pakaian. Kajian teori tata busana melibatkan pemahaman tentang
sejarah busana,teknik kontruksi pakaian,bentuk tubuh manusia,pemilihan
bahan,serta tren mode yang sedang berlangsung. Melalu pemahaman teori tata
busana, para desainer dapat menciptakan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan
dan preferensi konsumen, serta mengikuti perkembangan mode dengan lebih baik.

Istilah busana berasal dari bahasa sansekerta yaitu “bhusana” dan istilah yang
popular dalam bahasa Indonesia yaut “busana” yang dapat juga di artikan
“pakaian”, namun demekian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit
perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau indah”
yaitu pakaian yang serasi,harmonis,selaras,enak dipandang,nyaman
melihatnya,cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan
pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.

Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dimulai dari kepala
sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi
sipemakai, secara garis besar busana meliputi :

1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti


baju,rok,kebaya,blus,bebe dan lain-lain.
2. Milineris yaitu pelengkapbusana yang sifatnya melengkapi busana mutlak ,
serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk krindahan seperti
sepatu,tas,topi,kaud kaki,kaca mata,selendang,jam tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan
sipemakai seperti cincin,gelang,kalung dan lain-lain.

Busana sendiri adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh,baik dengan
maksud melindungi tubuh maupun memperindah penambilan tubuh.Busana pada
umumnya suatu ekspresi atau ungkapan pribadi yang tidak selalu sama untuk
setiap orang..
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat


Pada tanggal 13 sampai dengan 14 maret 2024, di SMA NEGERI 1
SANGGAU di kelas XI IPS 3.

B. Metode penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa banyak siswa
kelas XI IPS 3 yang masih kurangnya menyikapi diri dalam kerapian dan
penggunaan tata busana siswa dan seberapa banyak siswa kelas XI IPS 3
yang sudah menyikapi diri dalam kerapian dan penggunaan tata
busana,sehingga metode penelitian yang tepat digunakan oleh penulis adalah
metode penelitian kualitatif.

C. Langkah penelitian
Langkah-langkah penelitian yang penulisnt tempuh adalah sebagai
berikut:

1. Pengumpulan data
Penulis mengumpulkan data dengan melakukan penelitian. Langkah
yang penulis tempuh pada saat melakukan penelitian dengan prosedur
kerja sebagai berikut:

Alat:

1) Buku tulis
2) Pulpen
2. Jadwal penelitian
Adapun agenda penelitian ditulis dalam table berikut:

Tabel 1.1
Agenda penelitian

No Tahap penelitian Waktu Uraian

Pengumpulan data 13 Maret 2024 Pengamatan kerapian


1. & tata busana siswa
kelas XI IPS 3 SMA
NEGERI 1
SANGGAU

Pengumpulan data 14 Maret 2024 Pengamatan kerapian


2. & tata busana siswa
kelas XI IPS 3 SMA
NEGERI 1
SANGGAU

3. Analis data
Setelah melakukan pengumpulan data, penulis melakukan analisi
berdasarkan hasil pengamatan. Data hasil pengamatan diteliti dan dikaji
untuk menarik kesimpulan.
4. Pembuatan kesimpulan
Setelah analis data dilakukan, didapatkan suatu kesimpulan yang menjadi
pemecahan dalam rumusan masalah. Kesimpulan itulah yang menjadi
hasil akhir dari penelitian ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang ada, bahwa masih ada
siswa kelas XI IPS 3 yang tidak memahami dan memiliki kesadaran diri
tentang kerapian dan penggunaan tata busana yang baik dan benar.
Namun, sudah banyak juga siswa-siswi kelas XI IPS 3 yang sudah
memahami keindahan dari kerapian dan penggunaan tata busana yang
baik dan benar.
1.8 Saran
Diharapakn kepada siswa-siswi kelas XI IPS 3 untuk lebih bisa
memahami keindahan dari kerapian diri dan penggunaan tata busana
yang baik dan benar, untuk menaati peraturann sekolah yang ada dan
menjadi suatu cara untuk menjadi pribadi yang rapid an paham akan
pentingnya penggunaan tata busana yang baik.
 Daftar pustaka

Eprints.uny.ac.id,digilib.uinsa.ac.id,https://esemkasajnb.wordpress.com/
2015/04/21/pengertian-busana/,https:/www.merriam-webster.com/dictionary/
neat
 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai