Kerapian Dan Tata Busana Siswa - 033921
Kerapian Dan Tata Busana Siswa - 033921
DI SUSUN OLEH :
1. LAURENSIA MARSELA
2. BRILIAN AURELIA AGNES
Disusun oleh:
1. Laurensia marsela
2. Brilian Aurelia agnes
PENGESAHAN
LASINO S,PD.,M.H
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapakan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah penelitian dapat tersusun sampai selesai.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca praktikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatsan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk akrena itu kami sangat menghargai kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN I
KATA PENGANTAR II
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI iv
BAB III
METODE PENELITIAN v
BAB IV
HASIL PENELITIAN
BAB V
Dalam UUD No.120, tahun 2003 Bab II pasal 3, UUD tentang sistem
berpakaian pendidkan Nasional, dinyatakan ;
Berdasarkan UUD tersebut idealnya siswa dibentuk watak yang bermartabat guna
menjadi manusia yang sehat. Ditandai dengan kebersihan dan kerapian. Faktanya
banyak terjadi pelanggaran aturan-aturan sekolah seperti tidak sesuai aturan,baju
dikeluarkan,tidak menggunakan dasi,tidak menggunakan ikat pinggang
kelengkapan atribut sekolah,model rambut,serta aksesoris yang berlebihan.
Pelanggaran diatas terjadi pada anak-anak tertentu yang kurang disiplin,tidak
menjaga kerapian serta acuh dengan tata tertib sekolah.
Guna mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang tertera dalam UUD diatas.
Mengingat sekarang ini walaupun belum mencapai tahap kritis,tidak sedikit siswa
kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1 SANGGAU yang kurang mengindahkan kerapian
terutama dalam hal tata busana berpakaian.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
A. Kerapian adalah kata benda atau nomina yang merupakan turunan dari kata
dasar rapi, sehingga kerapian dapat menyatakan nama dari seseorang,tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan.
Adapun makna dari kata “kerapian” adalah perihal rapi atau keapikan. Sedangkan
makna dari kata “Rapi” adalah teratur ,baik,apik,bersih dan sebagainya. Rapi juga
diartikan serba beres serta menyenangkan {apabila menyangkut pekerjaan] dan
tidak asal-asalan, sebagaimana mestinya.
Turunan lainnya dari kata Rapi adalah merapikan yang merupakan kata kerja
dengan makna membereskan, menjadikan rapid an sebagainya.Kerapian juga
meruapakan salah satu aspek yang menjadi bagian dari penilaian guru pada siswa.
Beberapa konsep utama dalam kajian teori kerapian berpakian antara lain:
1. Halo Effect: Konsep ini menjelaskan bahwa penampilan seseorang
dapat memengaruhi bagaimana orang lain menilai kepribadian dan
kompetensi mereka. Orang yang cenderung dinilai lebih positive
dibandingkan dengan yang berpakaian acak atau kusut
2. Impresi manajemen: Teori ini mengemukakan bahwa seseorang
dapat mengendalikan kesan yang ditimbulkan oleh penampilannya
memlalui pemilihan pakaian dan aksesori yang sesuai dengan kesan
yang ingin disampaikan.
3. Teori penandaan social: Konsep ini mengatakan bahwa pakaian dan
aksesori yang dipilih oleh seseorang dapat menjadi penanda status
social,kelompok social,identitas diri.
4. Konsistensi citra:Prinsip ini menyatakan bahwa penting untuk
memastikan bahwa penampilan seseorang konsisten dengan pesan
yang ingin disampaikan.Ketidaksesuaian antara penampilan dan
identitas diri dapat membuat orang lain bingung atau meragukan
keaslian seseorang.
Melalui kajian teori kerapian berpakaian ini kita dapat memahami betapa
pentingnya penampilan dalam interaksi social dan bagaimana kita dapat
menggunakan penampilan sebagai alat untuk meningkatkan hubungan social dan
kesuksesan dalam berbagaia aspek kehidupan.
B. Tata busana adalah suatu disiplin ilmu dan seni mengenai penerapan desain,
estetika, dan keindahan alami untuk pakaian dan hiasan tambahannya. Penerapan
tata busana dipengaruhi oleh corak budaya dan social, yang beragam tergantung
pada waktu dan tempat.
Teori tata busana merujuk pada aturan dan prinsip yang mendasari desain dan
pembuatan pakaian. Kajian teori tata busana melibatkan pemahaman tentang
sejarah busana,teknik kontruksi pakaian,bentuk tubuh manusia,pemilihan
bahan,serta tren mode yang sedang berlangsung. Melalu pemahaman teori tata
busana, para desainer dapat menciptakan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan
dan preferensi konsumen, serta mengikuti perkembangan mode dengan lebih baik.
Istilah busana berasal dari bahasa sansekerta yaitu “bhusana” dan istilah yang
popular dalam bahasa Indonesia yaut “busana” yang dapat juga di artikan
“pakaian”, namun demekian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit
perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau indah”
yaitu pakaian yang serasi,harmonis,selaras,enak dipandang,nyaman
melihatnya,cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan
pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dimulai dari kepala
sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi
sipemakai, secara garis besar busana meliputi :
Busana sendiri adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh,baik dengan
maksud melindungi tubuh maupun memperindah penambilan tubuh.Busana pada
umumnya suatu ekspresi atau ungkapan pribadi yang tidak selalu sama untuk
setiap orang..
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Metode penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa banyak siswa
kelas XI IPS 3 yang masih kurangnya menyikapi diri dalam kerapian dan
penggunaan tata busana siswa dan seberapa banyak siswa kelas XI IPS 3
yang sudah menyikapi diri dalam kerapian dan penggunaan tata
busana,sehingga metode penelitian yang tepat digunakan oleh penulis adalah
metode penelitian kualitatif.
C. Langkah penelitian
Langkah-langkah penelitian yang penulisnt tempuh adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data
Penulis mengumpulkan data dengan melakukan penelitian. Langkah
yang penulis tempuh pada saat melakukan penelitian dengan prosedur
kerja sebagai berikut:
Alat:
1) Buku tulis
2) Pulpen
2. Jadwal penelitian
Adapun agenda penelitian ditulis dalam table berikut:
Tabel 1.1
Agenda penelitian
3. Analis data
Setelah melakukan pengumpulan data, penulis melakukan analisi
berdasarkan hasil pengamatan. Data hasil pengamatan diteliti dan dikaji
untuk menarik kesimpulan.
4. Pembuatan kesimpulan
Setelah analis data dilakukan, didapatkan suatu kesimpulan yang menjadi
pemecahan dalam rumusan masalah. Kesimpulan itulah yang menjadi
hasil akhir dari penelitian ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang ada, bahwa masih ada
siswa kelas XI IPS 3 yang tidak memahami dan memiliki kesadaran diri
tentang kerapian dan penggunaan tata busana yang baik dan benar.
Namun, sudah banyak juga siswa-siswi kelas XI IPS 3 yang sudah
memahami keindahan dari kerapian dan penggunaan tata busana yang
baik dan benar.
1.8 Saran
Diharapakn kepada siswa-siswi kelas XI IPS 3 untuk lebih bisa
memahami keindahan dari kerapian diri dan penggunaan tata busana
yang baik dan benar, untuk menaati peraturann sekolah yang ada dan
menjadi suatu cara untuk menjadi pribadi yang rapid an paham akan
pentingnya penggunaan tata busana yang baik.
Daftar pustaka
Eprints.uny.ac.id,digilib.uinsa.ac.id,https://esemkasajnb.wordpress.com/
2015/04/21/pengertian-busana/,https:/www.merriam-webster.com/dictionary/
neat
Lampiran