Anda di halaman 1dari 27

Kelompok 4

1. Ai Naila Hidayat
2. Een Nuraeni
3. Jessica Santhalia
4. Layna Avia
5. Rina Sulistyani
6. Wafiqah
7. Vina Soraya
Konsep Dasar Pemberian Obat dan Cairan

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan


kepada manusia atau binatang sebagai perawatan,
pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap
berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Dalam
pelaksanaannya ,tenaga medis memiliki tanggung
jawab dalam keamanan obat dan pemberian secara
langsung ke pasien.
Obat yang digunakan sebaiknya memenuhi
berbagai standar persyaratan obat di antaranya 
kemurnian, yaitu suatu keadaan yang dimiliki obat
karena unsur keasliannya,tidak ada percampuran, dan
standar potensi yang baik. Selain kemurnian, dan
efektivitas. Standar-standar tersebut harus dimiliki obat
agar menghasilkan efek baik obat itu sendiri.
n

Tujuan Pemberian Obat

Untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien.


Ø  Obat topikal pada kulit memiliki efek yang lokal
Ø  Efek samping yang terjadi minimal
Ø  Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klie
STANDAR OBAT

Obat yang digunakan sebaiknya memenuhi berbagai


standar persyaratan obat di antaranya kemurnian,
yaitu suatu keadaan yang dimiliki obat karena unsur
keasliannya, tidak ada pencampuran, dan standar
potensi yang baik. Selain kemurniaan, obat juga
harus memiliki bioavaibilitasnberupa keseimbangan
obat keamanan, dan efektivitas
Reaksi Obat

Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan


waktu paruh, yakni suatu interval waktu
yang diperlakukan dalam tubuh untuk
proses eliminasi, sehingga terjadi
pengurangan konsentrasi setengan dari
kadar puncak obat dalam tubuh.
Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Obat

Absorpsi Obat Distribusi Obat ke


dalam tubuh

Metabolisme
Obat Ekskresi sisa
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat

Benar Obat Benar Dosis

Benar Pasien Benar Rute


Pemberian

Benar Waktu
Obat memiliki 2 efek :

paliatiof (berefek untuk mengurangi


gejal), kuratif (memiliki efek
Efek pengobatan), suportif (berefek untuk
Terapeutik menaikkan fungsi atau respon
tubuh), subtitutif (berefek sebagai
pengganti), efek kemoterapi (berefek
untuk mematikan atau
menghambat), dan restoratif
(berefek pada memulihkan fungsi
tubuh yang sehat).

Efek Dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa


diramal, dan bahkan kemungkinan dapat
Samping membahayakan seperti adanya alergi,
toksisitas (keracunan), penyakit iatrogenik,
kegagalan dalam pengobatan, dan lain-
lain.
Pemberian Cairan

INFUS

Tranfusi
Darah
Jenis –Jenis Pemberian Obat dan
Cairan
Ø  ORAL ADALAH PEMBERIAN OBAT MELALUI MULUT
MERUPAKAN CARA PALING MUDAH DAN PALING SERING
DIGUNAKAN. OBAT YANG DIGUNAKAN BIASANYA MEMILIKI
ONSET YANG LAMA DAN EFEK YANG LAMA.
Ø  PARENTERAL ADALAH PEMBERIAN OBAT MELALUI
PERENTERAL MERUPAKAN PEMBERIAN OBAT MELALUI
JARINGAN TUBUH.PEMBERIAN OBAT PARENTERAL,
MERUPAKAN PILIHAN JIKA PEMBERIAN OBAT DARI MULUT
MERUPAKAN KTRAK INDIKASI.
Ø  Topical adalah Obat yang diberikan pada
kulit atau mukosa. Obat-obat yang diberikan
biasanya memiliki efek lokal, obat dapat di
oleskan pada areah yang diobati  atau
medicated baths. Efek sistematik dapat
timbul jika kulit klien tipis.
Ø  Inhalasi adalah Jalan nafas memberikan
tempat yang luas untuk absorrsi obat, obat
diinhalasi melalui mulut atau pun hidung.
PERSIAPAN PEMBERIAN
OBAT
Beberapa pedoman umum dalam pemberian obat
dijelaskan dalam prosedur pemberian obat-obat yang
benar yang terdiri dari 4 langkah (persiapan, pemberian,
pencatatan, dan hal-hal yang tidak boleh dalam pemberian
obat).
PERSIAPAN

1. Cuci tangan sebelum menyiapkan obat


2. Periksa riwayat, kardek dan riwayat alergi obat
3. Periksa perintah pengobatan
4. Periksa label tempat obat sebanyak 3 kali
5. Periksa tanggal kadaluarsa
6. Periksa ulang perhitungan dosis obat dengan perawat lain
7. Pastikan kebenaran obat yang bersifat toksik dengan perawat lain atau ahli
Farmasi
8. Tuang tablet atau kapsul kedalam tempat obat. Jika dosis obat dalam unit,
buka obat disisi tempat tidur pasien setelah memastikan kebenaran identifikasi
pasien
9. Tuang cairan setinggi mata. Miniskus atau lengkung terendah dari cairan harus
berada pada garis dosis yang diminta
10. Encerkan obat-obat yang mengiritasi mukosa lambung (kalium, aspirin) atau
berikan bersama-sama dengan makanan
PEMBERIAN

1. Periksa identitas pasien melalui gelang identifikasi


2. Tawarkan es batu sewaktu memberikan obat yang rasanya tidak enak. Jika
mungkin berikan obat yang rasanya tidak enak terlebih dahulu baru kemudian
diikuti dengan obat dengan rasa yang menyenangkan
3. Berikan hanya obat yang disiapkan
4. Bantu klien mendapatkan posisi yang tepat tergantung rute pemberian
5. Tetaplah bersama klien sampai obat diminum/dipakai
6. Jika memberikan obat pada sekelompok klien, berikan obat terakhir pada klien
yang memerlukan bantuan ekstra.
7. Berikan tidak lebih dari 2,5 – 3 ml larutan intramuscular pada satu tempat.
Bayi tidak boleh menerima lebih dari 1 ml larutan intramuskuler pada satu
tempat. Tidak boleh memberikan lebih dari 1 ml jika melalui rute subkutan.
Jangan menutup kembali jarum suntik.
8. Buang jarum dan tabung suntik pada tempat yang benar
9. Buang obat kedalam tempat khusus jangan kedalam tempat sampah
10. Buang larutan yang tidak terpakai dari ampul. Simpan
larutan stabil yang tidak terpakai di dalam tempat yang
tepat (bila perlu masukkan ke dalam lemari es). Tulis
tanggal waktu dibuka serta inisial Anda pada label
11. Simpan narkotik kedalam laci atau lemari dengan
kunci ganda
12. Kunci untuk lemari narkotik harus disimpan oleh
perawat dan tidak boleh disimpan didalam laci atau
lemari.
PENCATATAN

1. Laporkan kesalahan obat dengan segera kepada dokter


dan perawat supervisor. Lengkapi laporan peristiwa
2. Masukkan kedalam kolom, catatan obat yang diberikan,
dosis, waktu rute, dan inisial Anda.
3. Catat obat segera setelah diberikan, khususnya dosis stat
4. Laporkan obat-obat yang ditolak dan alasan penolakan
5. Catat jumlah cairan yang diminum bersama obat pada
kolom intake dan output. Sediakan cairan yang hanya
diperbolehkan dalam.
YANG TIDAK BOLEH

1. Jangan sampai konsentrasi terpecah sewaktu


menyiapkan obat.
2. Jangan memberikan obat yang dikeluarkan oleh orang
lain.
3. Jangan mengeluarkan obat dari tempat obat dengan
label yang sulit dibaca, atau yang labelnya sebagian
terlepas atau hilang
4. Jangan memindahkan obat dari satu tempat ke tempat
lain
5. Jangan mengeluarkan obat ke tangan Anda
LANJUTAN

6. Jangan memberikan obat yang tanggalnya telah kadaluwarsa


7. Jangan menduga-duga mengenai obat dan dosis obat. Tanya jika ragu-
ragu
8.Jangan memakaim obat yang telah mengendap, atau berubah warna, atau
berawan.
9.Jangan tinggalkan obat-obat yang telah dipersiapkan
10.Jangan berikan suatu obat kepada klien jika ia memiliki alergi terhadap obat
itu.
11.Jangan memanggil nama klien sebagai satu-satunya cara untuk
mengidentifikasi
12.Jangan berikan jika klien mengatakan bahwa obat tersebut berlainan dengan
apa yang telah ia terima sebelumnya.Periksa perintah pengobatan.
13.Jangan menutup jarum suntik
PENGGUNAAN UNIT
DOSIS OBAT
PENGERTI
AN DOSIS
OBAT
Dosis obat merupakan jumlah obat
yang diberikan kepada penderita
dalam satuan berat (gram, mgram,
µgram) atau satuan isi (mililiter,
liter) atau unit-unit lainnya (unit
international) untuk memperoleh
efek terapeutik yg diharapkan.
Dosis adalah takaran atau jumlah, dosis
obat adalah takaran obat yang bila
dikelompokkan bisa dibagi :

Dosis Terapi
Dosis Maksimum
Dosis Lethalis
Dosis Toxica
Dosis Khusus
Dosis Dopamine.
Jika obat digunakan dibawah dosis lazimnya, maka
suatu obat tidak akan cukup memberikan khasiat
sedangkan apabila dosis yang diberikan melebihi dosis
maksimalnya maka efek racun dari suatu obat akan
terjadi pada penggunanya.

Ketepatan jumlah dosis menjadi salah satu bagian


yang paling penting dalam memperoleh khasiat dari
obat tersebut. Informasi mengenai dosis obat dapat
diperoleh dari etiket atau brosur yang disertakan pada
suatu produk obat atau dengan menanyakannya pada
apoteker anda. Keracunan obat bisa terjadi karena dosis
yang diminum melebihi dosis anjuran. Misalnya karena
merasa ingin cepat sembuh, dosis obat yang seharusnya
satu tablet diminum menjadi 2 tablet.
KEGUNAAN
OBAT


● Contohnya barium sulfat (BaSO4) yang digunakan sebagai cairan
Diagnosis kontras dalam pemeriksaan radiology untuk melihat fungsi organ
tertentu.


● Misalnya Vaksin yang diberikan pada adik
Pencegahan bayi.

Mengurangi/mengh ●
● Untuk menghilangkan gejala simtomatis ada golongan
ilangkan gejala analgetika yang udah kita kenal seperti Antalgin, Paracetamol.

Menyembuhkan ●
● Diantaranya antibiotic, yang harus kita tegaskan
penyakit aturan minumnya agar tak terjadi resistensi.

Memperelok tubuh ●
● Obat jerawat, pemutih kulit, dll.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DOSIS
OBAT

FAKTOR OBAT

FAKTOR CARA PEMBERIAN

FAKTOR PENDERITA

INDIKASI DAN PATOFISIOLOGI PENYAKIT

BERAT DAN KOMPOSISI BADAN


PENCEGAHAN INJURY PENGOBATAN
Olahraga baik untuk kesehatan tubuh. Olahraga yang nyaman dan sehat adalah salah
satunya olahraga yang terbebas dari cedera atau sedikit mungkin terjadinya cedera (Injury).

Pertahankan postur tubuh


Postur atau bentuk tubuh yang tidak benar dapat mempermudah dan mengarah terjadinya
cedera. Apabila mulai kehilangan postur tubuh, hentikan olahraga dan posisikan kembali
posisi tubuh
 
Dengarkan kondisi tubuh
Apabila ada sesuatu hal terasa sakit/menyakitkan ketika berlatih/olahraga, hentikan
aktifitas olahraga yang dikerjakan
 
Selalu lakukan pemanasan
Otot-otot sebaiknya dan harus dilakukan pemanasan sebelum sesi latihan olahraga
kekuatan dilakukan

Selalu lakukan peregangan/pendinginan


Merupakan hal penting dalam menyelesaikan olahraga yang dilakukan dengan
peregangan/pendinginan

Anda mungkin juga menyukai