PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada masa sekarang membuat masyarakat lebih memilih cara praktis dalam
penyelenggaraan pangan baik bagi individu, keluarga maupun pada acara atau
kegiatan lainnya. Kebutuhan pangan tidak pernah lepas dari segala kegiatan
manusia yang mana kegiatan tersebut membutuhkan sumber energi dari makanan
yang mereka konsumsi, oleh karena itu terdapat produk pangan yang beraneka
jenis maupun rasa yang diproduksi. Hal ini dibuktikan dengan adanya industri
rumah tangga yang tersebar luas di berbagai daerah Indonesia baik dalam jenis
dan skala usaha kecil maupun besar. Karena tersedianya bahan baku yang
Salah satu produk yang dihasilkan oleh industri rumah tangga pangan
ialah dodol. Dodol adalah produk pangan yang terbuat dari bahan baku tepung
ketan yang ditambah dengan gula merah dan santan sehingga memiliki rasa yang
satu produk oleh–oleh wajib khas kota Kandangan, kabupaten Hulu Sungai
Selatan.
1
2
manual hingga semi otomatis (BPOM RI, 2012). Berbagai macam produk pangan
olahan IRTP bisa banyak kita temukan di berbagai daerah yang mencirikan
tangga yang beredar, pada kenyataannya masalah keamanan pangan dan sanitasi
masih banyak ditemukan. Mulai dari beredarnya produk pangan yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan, baik dari sisi cemaran biologis maupun kimia
seperti logam berat, bahkan masih dilakukan penggunaan bahan kimia berbahaya
terpapar sebanyak 5293 orang, sedangkan kasus KLB keracunan pangan yang
dilaporkan sebanyak 2041 orang sakit dan 3 orang meninggal dunia. Ditinjau dari
jenis pangan, penyebab KLB keracunan pangan tahun 2017 adalah masakan
6 kejadian (11,32%), diikuti pangan olahan dan pangan jasa boga masing-masing
3
dalam industri pangan. Seluruh skala industri tidak terkecuali industri rumah
tangga pangan (IRTP), perlu meperhatikan keamanan dan sanitasi saat produksi
untuk mencegah pangan dari kemungkinan adanya kontaminasi atau bahaya, baik
karena cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat merugikan dan
Desa Telaga Bidadari Kecamatan Sungai Raya dan Desa Kapuh Kecamatan
Simpur terdapat IRTP yang memproduksi beberapa jenis olahan pangan seperti
keripik singkong, keripik pisang, kacang telur, dan dodol khas Kandangan. IRTP
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan
Perindustrian Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengenai jumlah IRTP dodol yang
produsen yang terkenal dan memiliki kios langganan untuk menjual produk dodol
yang tersebar di berbagai lokasi sekitar kota Kandangan dan di luar kota lainnya
yaitu Dodol Kandangan Produksi Ibu Nurhayati, Ibu Mita, dan Ibu Noor Jannah.
banyak digemari oleh konsumen, baik konsumen lokal maupun dari luar daerah.
Produsen tersebut juga bersaing dalam variasi rasa produk olahan dodol.
produk dodol produksi dari Ibu Mita dan cakupan penjualan dodol yang hingga
luar daerah Kalimantan Selatan, serta belum adanya pelatihan penjamah makanan
pada karyawan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada industri “Dodol
Kandangan” Produksi Ibu Mita, khususnya dalam penerapan higiene sanitasi pada
B. Rumusan Masalah
Kandangan” Produksi Ibu Mita kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2020?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tahun 2020?
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
Lingkungan Banjarmasin.
6
parameter angka kuman (TPC) dan pemeriksaan sampel air bersih dengan
sampel makanan.
pangan.
Pontianak.
dan wawancara, serta pada objek penelitian yaitu pada industri rumah
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian – Pengertian
1. Higiene
higiene mencakup semua keadaan dan praktek, pola hidup, kondisi tempat
2. Sanitasi
aman dan sehat akan berpengaruh terhadap kualitas makanan yang diolah
(Sari, 2019).
8
9
Sumarmi (2017), higiene dan sanitasi memiliki hubungan yang sangat erat
dan saling berhubungan satu sama lain. Apabila higiene seseorang baik
atau efek lainnya akan lebih tinggi, higiene dan sanitasi memiliki tujuan
oleh kondisi lingkungan dan sarana sanitasi yang baik pula (Yulia, 2016).
makanan yang disajikan kepada konsumen dan hal ini jelas akan
5. Dodol
Dodol, dodol adalah makanan semi basah yang pembuatannya dari tepung
beras ketan, santan kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan
1. Tempat/bangunan
a. Lokasi
lainnya.
1) Halaman
sarang tikus.
2) Konstruksi Bangunan
a) Lantai
Lantai terbuat dari bahan kedap air, rata, halus tetapi tidak
mudah dibersihkan.
b) Dinding
c) Langit – langit
e) Ventilasi
sirkulasi/peredaran udara.
ruangan.
2. Peralatan
3. Penjamah / Karyawan
Tangga.
a) Kesehatan Karyawan
keadaan sehat. Jika sakit atau baru sembuh dari sakit dan
ke ruang produksi.
b) Kebersihan Karyawan
c) Kebiasaan Karyawan
gelang, kalung, arloji / jam tangan, bros dan peniti atau benda
diolah.
4. Bahan Makanan
manusia juga dibutuhkan oleh bakteri. Oleh karena itu makanan yang
terjadi karena :
lain.
kontaminasi silang.
terserap oleh bahan atau makanan lain seperti udang, buah durian,
dan ikan.
makanan :
(FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) yaitu makanan yang
C. Kerangka Konsep
Tempat pengolahan
Peralatan produksi
Penerapan Higiene Sanitasi
pada industri rumah tangga
Penjamah makanan pangan pengolahan “Dodol
Kandangan” Ibu Mita
Bahan Makanan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penerapan higiene sanitasi pada industri rumah tangga pangan pengolahan “Dodol
1. Tempat
20
21
2. Waktu
dan penyusunan proposal dari bulan September 2019 sampai dengan April
2020.
1. Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari awal berdirinya produsen ini sampai
saat ini.
2. Sampel
dalam penelitian ini ialah seluruh kegiatan produksi dodol pada saat
dilakukannya penelitian.
22
1. Observasi
2. Wawancara
melalui tatap muka antara ditanya atau penjawab (Sudjana. 2004). Data
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
penelitian. )
24
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206
tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri
Rumah Tangga. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. Standar Nasional Mutu Dodol (SNI 01-2986-
2013). BSN RI. Jakarta.
Lukman, S Adhi dan Feri Kusnandar. 2015. Keamanan Pangan Untuk Semua
“Food Safety for All”. Vol.2(2): 152-156, 2015. Gabungan Pengusaha
Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Nugraheni, Mutiara. 2017. Food Safety dan Sanitasi Htgiene Bidang Jasa Boga.
Disampaikan dalam Pelatihan "Food Safety and Higiene” PT Semen
Tonasa
25
Rahmadhani. D., dan Sri Sumarmi. 2017. Gambaran Penerapan Prinsip Higiene
Sanitasi Makanan Di PT Aerofood Indonesia, Tangerang, Banten. Vol. 1,
No. 4. Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Airlangga.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algensido Offset.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Yulia. 2019. Higiene Sanitasi Maknan, Minuman dan Sarana Sanitasi Terhadap
Angka Kuman Peralatan Makan dan Minum pada Kantin. Jurnal Vokasi
Kesehatan, Volume II Nomor 1. Jurusan Kesehatan Lingkungan,
Poltekkes Kemenkes Pontianak.