2, November 2020 35
Abstrak: Mengolah makanan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar makanan yang di
konsumsi baik bagi tubuh dan tidak menimbulkan penyakit. Ditengah pandemik COVID-19 perlu
adanya peningkatan mengenai penerapan personal hygiene, khususnya untuk pengelola pangan di
industri katering. Penjamah makanan perlu menerapkan persyaratan tenaga pengolahan makanan serta
menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
mengenai penerapan perilaku dan sikap personal hygiene penjamah makanan di salah satu katering di
Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan kuisioner. Subjek dalam penelitian ini yaitu
penjamah makanan yang berada di bagian kitchen sebanyak 11 orang dan karyawan di bagian service
sebanyak 2 orang. Teknik pengolahan data menggunakan skala guttman dan skala likert. Hasil
penelitian untuk perilaku personal hygiene penjamah makanan di salah satu katering di Kota Bandung
menunjukan bahwa pada tahap persiapan terdapat kurang dari setengahnya (42,8%) masuk pada
kategori “cukup menerapkan” , ada beberapa indikator yang penerapannya masih kurang diterapkan
yaitu pada penggunaan celemek atau apron hanya (15,4%) penjamah makanan yang menggunakan
celemek atau apron dan masuk pada kategori “kurang menerapkan” . Pada tahap pengolahan lebih dari
setengahnya (78,4%) “menerapkan” dan pada tahap penyajian lebih dari setengahnya (61,5%)
responden juga masuk pada kategori “menerapkan”, pada tahap pengantaran seluruhnya (100%)
responden masuk pada kategori “sangat menerapkan”. Hasil penelitian untuk sikap personal hygiene
penjamah makanan untuk kebersihan pakaian dan kelengkapan pakaian kerja berada pada kriteria sangat
baik (81,5%), untuk hasil sikap penjamah makanan pada kebersihan rambut berada pada kategori baik
(76,9%), untuk rata-rata kebersihan mulut dan gigi masuk pada kriteri baik (78,5%), kebersihan wajah
dan hidung berada pada kategori baik (78,5%) dan untuk rata-rata kesehatan tubuh berada pada kategori
baik (76,8%). Secara keseluruhan penerapan perilaku penjamah makanan saat proses bekerja terdapat
lebih dari setengahnya (70,6%) responden masuk pada kategori “Menerapkan” dan untuk sikap personal
hygiene penjamah makanan pada kebersihan dan kesehatan diri secara keseluruhan berada pada kategori
baik (78,4%). Penerapan personal hygiene penjamah makanan untuk perilaku personal hygiene masuk
pada kategori “Menerapkan” dan untuk sikap personal hygiene penjamah makanan sudah “baik”.
Rekomendasi bagi pemilik usaha katering, sebaiknya membuat standar operasional prosedur yang lebih
jelas dan lengkap terkait personal hygiene penjamah makanan dan ditengah masa pandemik ini, perlu
adanya pelatihan atau penyuluhan terkait prosedur pengolahan pangan di masa pandemik COVID-19
kepada seluruh penjamah makanan di tempat usaha katering.
yang ada di salah satu catering di Kota ,penggunaan penutup kepala yang
Bandung. Penulis sebagai mahasiswa bersih hanya terdapat (30,8%) yang
Pendidikan Tata Boga yang menerapkan, penggunaan sepatu
mempelajari Sanitasi dan Hygiene, kedap air yang tidak licin terdapat
diantaranya Hygiene mengenai (46,1%) yang menggunakan serta
penjamah makanan, akan melakukan penggunaan hand sanitaizer terdapat
penelitian lebih lanjut dengan judul (38,5%) penjamah makanan masuk
“Penerapan Personal Hygiene pada kategori “Kurang menerapkan”
Penjamah Makanan di Salah Satu dan untuk kebiasaan mencuci tangan
Katering di Kota Bandung ”. sebelum mengolah makanan terdapat
(53,9%) masuk pada kategori “Cukup
METODE menerapkan”.
Desain yang digunakan pada Perilaku personal hygiene
penelitian ini yaitu deskriptif penjamah makanan saat proses
kuantitatif. Penelitian dilakukan pengolahan yang disesuaikan dengan
selama 7 bulan dimulai dari Februari situasi COVID-19 yaitu tidak banyak
2020 sampai bulan Agustus 2020, berbicara atau mengobrol saat
pengumpulan data di lakukan mulai mengolah makanan terdapat lebih
hari Senin tanggal 10 Agustus 2020 dari setengahnya (61,5%) responden
sampai hari Rabu Tanggal 12 Agustus menerapkan, tidak merokok di area
2020. Teknik pengumpulan data yang kerja dan saat mengolah makanan
digunakan yaitu kuesioner dengan terdapat lebih dari setengahnya
menggunakan skala likert dan (69,2%) responden melaksanakan,
observasi menggunakan skala guttman. tidak makan atau mengunyah
Responden terdiri dari 11 orang makanan saat sedang mengolah
karyawan di bagian kitchen dan 2 makanan kecuali pada saat mencicipi
karyawan di bagian service. makanan terdapat lebih dari
setengahnya (69,2%) responden
HASIL DAN PEMBAHASAN melaksanakan dan penjamah
Perilaku Personal Higiene Penjamah makanan tidak menggunakan serbet
Makanan untuk menyeka keringat atau lap
Perilaku personal hygiene tangan terdapat lebih dari
penjamah makanan di Salah satu setengahnya (76,9%) responden
katering di Kota Bandung, yang di melaksanakan dan seluruhnya masuk
teliti mulai dari tahap persiapan, pada kategori “menerapkan”.
pengolahan, penyajian dan Menutup hidung dan mulut ketika
pengantaran. bersin dan batuk serta tidak meludah
Pada tahap persiapan indikator atau membuang ingus di area kerja
yang di amati yaitu penggunaan terdapat seluruhnya (100%)
pakaian kerja yang bersih dan rapih , responden masuk pada kategori
terdapat sebanyak (61,5%) sudah “Sangat menerapkan”. Tidak
menerapkan, tetapi masih terdapat menggaruk-garuk anggota tubuh saat
(39,5%) responden yang belum sedang mengolah makanan terdapat
menerapkan, seperti pada hampir seluruhnya (84,6%)
penggunaan celemek atau apron yang responden melaksanakan, tidak
bersih hanya terdapat (15,4%) mengorek lubang hidung atau telinga
responden yang menerapkan saat mengolah makanan terdapat
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 9, No. 2, November 2020 38
celemek atau apron dan (30,8%) kategori “ baik”. Dari keseluruhan hasil
responden yang menggunakan penutup rata-rata pada pada sikap personal
kepala, sedangkan penggunaan apron hygiene terdapat persentase (78,4%)
dan penutup kepala perlu di gunakan masuk pada kategori “Baik”.
untuk melindungi makanan dari
kotoran yang timbul dari pakaian dan REKOMENDASI
tubuh penjamah makanan. Untuk Bagi pemilik usaha katering,
Tahap pengolahan terdapat (78,40%) sebaiknya membuat standar
responden masuk pada kategori operasional prosedur yang lebih jelas
“Menerapkan”, namun pada perilaku dan lengkap terkait personal hygiene
mencuci tangan setelah mengolah penjamah makanan dan ditengah masa
makanan terdapat (53,8%) responden pandemik ini, perlu adanya pelatihan
yang melaksanakannya, untuk tahap atau penyuluhan terkait prosedur
penyajian terdapat (61,50%) penjamah pengolahan pangan di masa pandemik
makanan masuk pada kategori “cukup COVID-19 kepada seluruh penjamah
menerapkan”, yang penerapannya makanan di tempat usaha katering.
masih kurang yaitu pada penggunaan Bagi peneliti selanjutnya, perlu
handglove/sarung tangan yaitu terdapat adanya penelitian mendalam mengenai
(46,1%) responden masuk kategori perilaku personal hygiene penjamah
“cukup menerapkan”. makanan yang dilakukan di tempat
Pada tahap pengantaran seluruhnya pemesanan atau dine in misalnya di
yaitu (100%) responden sudah acara pernikahan (wedding) atau event-
menerapkan dan masuk pada kategori event lainnya, karena yang dilakukan
“sangat menerapkan”. peneliti hanya terbatas di ruang kitchen
Mengenai Sikap personal hygiene sampai tahap pengantaran.
penjamah makanan di lihat dari aspek
kebersihan diri dan kesehatan REFERENSI
penjamah makanan setelah di rata- Ali. (2002). Metode Penelitian
ratakan hasil yang di dapatkan yaitu, Kuantitatif. Jakarta:Grafindo.
kebersihan pakaian dan kelengkapan Avrilinda. (2016). Pengaruh
kerja sesuai aturan protokol COVID-19 Pengatahuan dan Sikap Terhadap
berdasarkan hasil penelitian terdapat Perilaku Hygiene Penjamah
lebih dari setengahnya (81,5%) Makanan Di Kantin SMA
responden masuk pada kategori Muhammadiyah 2 Surabaya.
“Sangat Baik”, Kebersihan Rambut Jurnal Ilmiah Pendidikan Tata
Sesuai Protokol Kesehatan COVID-19 Boga Vol 5, No 2. – Mei 2016
berdasarkan hasil penelitian terdapat Ayatullah. (2016). Faktor yang
lebih dari setengahnya (76,9%) berhubungan dengan proposal
responden masuk pada kategori hygiene pada remaja di SMA
“Baik”, Kebersihan Mulut dan Gigi Cokrominoto Makkasar. Diakses
berdasarkan hasil penelitian terdapat dari: [Online] Kajian
lebih dari setengahnya (78,5%) pusataka.com
responden masuk pada kategori Badan POM. (2020). Pedoman
“Baik”, Kebersihan Wajah dan Hidung Produksi dan Distribusi Pangan
Sesuai Protokol Kesehatan COVID-19 Olahan Pada Masa Status Darurat
terdapat lebih dari setengahnya Kesehatan Corona Virus Desease
(78,5%) responden masuk pada 2019 (COVID-19) Di Indonesia.
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 9, No. 2, November 2020 43