Skripsi
Skripsi
13.385.755
543.975
”
PENULARAN SANGAT MUDAH
1. PERCIKAN PERNAFASAN
2. KONTAK LANGSUNG
COVID-19
Marpoyan damai
1.329 jiwa
DINKES PROV
RIAU,2020
Bps kota
pekanbaru, 2020
Meskipun dengan jumlah kasus yang lebih sedikit dibandingkan dengan
Kecamatan Tampan akan tetapi menurut luas wilayah dan jumlah kelurahan,
Kecamatan Marpoyan Damai yang hanya memiliki 6 (kelurahan) dan luas sebasar
29,79 km² akan lebih mudah dan cepat dalam penyebaran kasus COVID-19
dibandingkan dengan Kecamatan Tampan yang memiliki 9 (sembilan) kelurahan
dan luas sebasar 59,81 km².
BPS KOTA
PEKANBARU, 2020
Tangkerang Tengah adalah salah satu
kelurahan yang ada di Kecamatan
Marpoyan Damai, pada tahun 2019
kelurahan Tangkerang Tengah memiliki
jumlah penduduk terbanyak dari 6 (enam)
kelurahan yang ada di Kecamatan
Marpoyan Damai yaitu sebesar 34.420
jiwa dengan kepadatan penduduk 7.418
penduduk/km²
HASIL SURVEI AWAL
tidak mencuci tangan sebelum memegang makanan, penyimpanan bahan makanan tidak tertutup,
penjamah tidak menggunakan alas tangan saat menyentuh makanan, dan dimasa pandemi ini masih ada
karyawan yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, salah satunya tidak memakai masker
dengan baik dan tidak menjaga jarak antara konsumen dengan karyawan, maupun karyawan dengan
karyawan.
RUMUSAN MASALAH
“”
Hygiene dan sanitasi makanan yang tidak memenuhi persyaratan akan meningkatkan resiko penularan
COVID-19 di masa pandemi seperti ini, kebutuhan untuk makanan tentu tidak akan berhenti di masa pandemi seperti
sekarang ini, akan tetapi karyawan di tempat makan “Mie Ayam Pak De” sampai saat ini belum melaksanakan
dengan baik tentang hygiene dan sanitasi pengelolaan makanan saat pandemi COVID-19, hal ini dapat menyebabkan
semangkin sulitnya pandemi untuk dihentikan dan dapat memperbanyak angka kejadian COVID-19 di Kelurahan
Tangkerang Tengah. Sehingga dari uraian diatas penulis merumuskan permasalahan yaitu bagaimana “Analisis
Hygiene Dan Sanitasi Pengelolaan Makanan Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Tempat Makan Mie Ayam
Pak De Kelurahan Tangkerang Tengah Tahun 2021”.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Pengertian COVID-19
TRANSMISI TETESAN
PERNAFASAN
KONTAK LANGSUNG
Sanitasi pangan saat pandemic COVID-19 (BPOM RI,
2020)
Rancangan
penelitian
Lokasi dan waktu subjek variabel
2. Triangulasi Metode
Melakukan perbandingan dengan hasil wawancara yang diperoleh dari
informan dengan hasil observasi.
3. Triangulasi Data
Dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh, meminta respon
dari informan berupa saran dan informasi dan membandingkan dengan
teori.
GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
10
KARYAWAN
300 +
MANGKOK/H
KARAKTERISTIK INFORMAN
1. Hygine penjamah = untuk kebersihan diri sendiri sudah baik akan tetapi lalai dalam
penggunaan masker dan sarung tangan
2. Sanitasi peralatn = dalam kondisi bersih dan layak digunakan akan tetapi tidak tersedia
desinfektan untuk peralatan yang sering disentuh atau digunakan Bersama
3. Sanitasi air bersih= bersumber dari sumur bor dan penyimpanan air bersih jauh dari
resiko pencemaran
4. Penyimpanan bahan makanan= sudah memilik tempat khusus untuk bahan makanan akan
tetapi masih banyak bahan makanan yang dicampur dengan bahan makanan lainnya akibat
kekurangan kulkas penyimpanan
5. Pengelolaan makanan= dekat dengan jangkauan pengunjung, bahan yang dipakai untuk
mengolah segar, tempat juga jauh dari sumber pencemaran seperti tong sampah
6. Penyimpanan makanan jadi= tertutup dan bebas dari pencemaran, apabila tidak habis disimpan
dalam kullkas
7. Penyajian makanan= makanan selalu dicek sebelum disajikan, karyawan masih bersikap sama
seperti sebelum pendemi dan hanya menggunnkan masker saja
No Observasi Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat
I Hygiene Penjamah
1. Menggunakan Masker dengan tepat (tidak memakai dibawah dagu) √
2. Menggunakan Alas Tangan
II Sanitasi Peralatan
1. Peralatan dalam keadaan bersih sebelum dan setelah digunakan √
2. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan
V Pengolahan Makanan
1. Tempat pengolahan makanan dalam keadaan bersih dan jauh dari √
jangkauan pengunjung
Berdasarakan analisa peneliti berasumsi bahwa para penjamah makanan di “Mie Ayam Pak De”
sebenarnya memiliki kebersihan diri yang cukup baik, dibuktikan dengan tidak ada nya karyawan yang
mengidap penyakit menular, akan tetapi untuk menjalankan protokol kesehetan memakai masker dan
menggunakan alas tangan sepertinya harus lebih ditingaktkan lagi supaya nantinya tercipta hygiene yang
baik, hal ini tentunya adalah peran penting dari karyawan maupun pemilik tempat itu sendiri dalam
mematuhi dan menjalankan dengan sebagaimana mestinya.
2. SANITASI PERALATAN
Berdasarkan analisa peneliti berasumsi bahwa sanitasi peralatan merupakan faktor penting untuk
menciptakan keamanan makanan dari kontaminasi. Dalam hal ini pihak “Mie Ayam Pak De” sudah benar-benar
memperhatikan kebersihan dari peralatan yang digunakannya, mualai dari pemilahan bahan peralatan yang
digunakan dan pencucian peralatan, hanya saja perlu ditingkatkan untuk pemeliharan peralatan yang dugunakan
agar tidak terkontaminan setalah dicuci, seperti penggunaan desinfektan, dalam penggunaan desinfektan
karyawan belum ada yang menggunakan diakibatkan tidak tersedia nya desinfektan tersebut di tempat makan.
3. AIR BERSIH
Bardasarkan analisa peneliti berasumsi bahwa Air bersih yang digunakan di Mie Ayam Pak De sudah
sangat baik kondisinya, mulai dari sumber airnya yang berasal dari sumur bor maupun tempat atau wadah
yang berada di atas dan tertutup, sehingga untuk komponen air air bersih Mie Ayam Pak De sudah sesuai
dengan persyaratan yang ada.
4. Penyimpanan Bahan Makanan
Berdasarkan analisa peneliti bersumsi bahwa penyimpanan bahan makanan adalah faktor yang dapat
mempengaruhi keamanan dan kualitas makanan, kondisi tempat penyimpanan di Mie Ayam Pak De
ditempatkan di kulkas, tentu hal ini sangat baik, akan tetapi masih banyak bahan-bahan yang digabung
dalam satu kulkas, hal ini bisa saja mempengaruhi makanan sehingga nantinya akan terkontaminasi yang
berasal dari bahan makanan lain. Hal ini disebabkan masih kurangnya fasilitas kulkas yang tersedia.
5. PENGOLAHAN MAKANAN
Berdasarkan analisa peneliti bersumsi bahwa proses pengolahan makanan merupakan hal yang harus
benarp-benar diperhatikan karena dalam proses ini menentukan kualitas makanan saat sudah jadi nanti,
pengolahan makanan di Mie Ayam Pak De sudah dilakukan dengan baik mulai dari kondisi bahan yang
digunakan maupun kondisi tempat pengolahan itu sendiri, akan tetapi masih ada hal-hal yang harus
diperhatikan mengenai kedekatan pengunjung dengan tempat pengolahan yang bisa menyebabkan penularan
COVID-19 melalaui percikan air liur pengunjung atau kontak langsung dengan pengunjung terhadap tempat
sekitar pengolahan makanan. Kedekatan pengunjung dengan tempat pengolahan disebabkan oleh tempat
yang tidak begitu besar dan juga ramainya pengunjung yang datang.
6. Penyimpanan Makanan Jadi
Berdasarkan analisa peneliti bersumsi bahwa penyimpanan makanan jadi adalah faktor yang
mempengaruhi keamanan dan kebersihan makanan, pihak mie ayam pak de selalu menyimpan makanan
jadi ditempat yang tertutup dan dipisahkan wadahnya setiap jenis makanan sehingga aman dari percikan
air liur yang bisa menyebabkan penularan COVID-19 dan jika pada hari itu makanan seperti cemilan tidak
habis, maka akan direturn atau disimpan dikulkas dalam jangka waktu satu hari.
7. Penyajian Makanan
Berdasarkan analisa peneliti bersumsi bahwa penyajian makanan merupakan faktor penting yang dapat
menjaga keamanan dan kebersihan makanan terkhusus dimasa pandemi seperti sekarang ini, pihak mie
ayam pak de dalam hal ini juga selalu mengecek makanan yang akan disajikan, kemudia pengantaran
makanan kepada konsumen karyawan memakai masker akan tetapi untuk dalam hal menjaga jarak masih
kurang diperhatikan oleh karyawan, hal ini bisa disebabkan oleh ramai nya tempat oleh para pengunjung
atau konsumen.
8. Penerapan Hygiene Dan Sanitasi Makanan Memenuhi Persyaratan di
Masa Pandemi COVID-19
Berdasarkan analisa peneliti berasumsi bahwa pihak Mie Ayam Pak De sudah melakukan penerapan
hygiene dan sanitasi pada pengolahan makanan terkhusus pada masa pandemi COVID-19 akan tetapi
masih belum 100% dijalankan, masih adanya kelalaian dari karyawan dalam menjalankan penerapan
hygiene. Kemudian kurangnya fasilitas penyimpanan makanan dan juga fasilitas desinfektan dan alas
tangan juga menjadi pemicu belum berjalan dengan maksimal penerapan hygiene dan sanitasi yang baik
di Mie Ayam Pak De.
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
a. Kondisi Hygiene penjamah makanan di Mie Ayam Pak De pada masa pandemi COVID-19 belum
sesuai dengan Pedoman pangan oleh BPOM tentang Aspek Sanitasi dan Penjualan Pangan Saat
Pandemi COVID-19 juga belum sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 942/MENKES/Sk/Vii/2003.
b. Sanitasi peralatan terkait pengelolaan makanan pada masa pandemi COVID-19 belum sesuai
dengan Pedoman pangan oleh BPOM tentang Aspek Sanitasi dan Penjualan Pangan Saat
Pandemi COVID-19.
c. Kondisi Air bersih sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 942/MENKES/Sk/Vii/2003.
a. Penyimpanan bahan makanan belum sesuai dengan (Permenkes, 2011)
b. Kondisi pengolahan makanan belum sesuai dengan Pedoman pangan oleh BPOM tentang Aspek
Sanitasi dan Penjualan Pangan Saat Pandemi COVID-19
c. Penyimpanan makanan jadi sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 942/MENKES/Sk/Vii/2003
d. Proses penyajian makanan belum sesuai dengan Pedoman pangan oleh BPOM tentang Aspek
Sanitasi dan Penjualan Pangan Saat Pandemi COVID-19
B. Saran