Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PENGAWASAN K3 BEJANA TEKAN , K3


PESAWAT UAP, DAN K3 MEKANIK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
1.ANDI NOVIYANTO
2.DESSY A
3.ELVIANDA VALDY. S
4.FAJAR HARI SUBAGIO
5.WANDRA
1.1.Latar Belakang
Perkembangan industri dan penggunaan peralatan mekanik yang semakin meningkat
dari sisi jenis dan jumlahnya diiringi juga dengan semakin meningkatnya potensi
bahaya dari penggunaan peralatan tersebut. Selain itu, semakin ditemukan
penggunaan peralatan tersebut dengan kondisi yang semakin tua dan tidak layak
dioperasikan lagi. Disamping itu pengusaha, pengurus dan atau tenaga kerja/operator
belum mengenal dan memahami ketentuan peraturan perundang-undangan dan
syarat-syarat keselamatan kerja peralatan mekanik.
Berdasarkan Pasal 2 ayat (2), Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, pada umumnya kegiatan produksi menggunakan peralatan mekanik. Peralatan
tersebut merupakan sumber bahaya bila dioperasikan oleh operator. Oleh karena itu,
perlu ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 3
ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, dan sesuai dengan Pasal 4 ayat (2)
Undang-Undang No.1 Tahun 1970 sebagai peraturan pelaksanaannya yang mengatur
secara teknis ilmiah dan administratif ditentukan dalam Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan. Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04
Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Alat Produksi serta Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No 05 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut diharapakan
dapat mengurangi angka kecelakaan kerja serta produktivitas pekerja meningkat.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Praktek Kerja lapangan di HOTEL FOX PEKANBARU
bertujuan sebagai tindakan pembelajaran secara nyata
pada peserta diklat ahli K3 Umum untuk mempraktekkan
ilmu pengetahuan yang didapat selama pelatihan dan
menerapkannya pada pelaksanaan SMK3 di lingkungan
industri.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pembelajaran pengawasan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang Pesawat
Uap dan Bejana Tekan meliputi Pengertian, Dasar Hukum
Pengawasan K3, Sumber-sumber bahaya, Syarat-syarat
K3 serta proses Pemeriksaan, Pengawasan dan
Pengujiannya.
1.4Dasar Hukum
OIL CRISIS
Beberapa landasan hukum yang
dipakai untuk penerapan K3
bidang mekanik, pesawat uap
dan bejana tekan serta alat
angkat angkut di lingkungan
kerja PT Arnotts Indonesia Dasar Hukum Pengawasan
adalah sebagai berikut : K3 Mekanik
1.Undang-Undang No 1 tahun Dasar hukum pengawasan K3
1970 tentang Keselamatan mekanik menurut peraturan
Kerja adalah sebagai berikut : Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap Dan
2.Undang-Undang No 13 tahun 1.Permenaker Bejana Tekan
Dasar hukum pengawasan K3 pesawat uap dan bejana
2003 tentang Ketenagakerjaan No.04/Men/1985, Tentang tekan menurut peraturan adalah sebagai berikut :
Sedangkan apabila peraturan Pesawat Tenaga dan Produksi 1.Undang-undang Uap 1930
perundangan tadi kami 2.Permenaker 2.Pesawat Uap Tahun 1930
kelompokan menurut beberapa No.05/Men/1985, Tentang 3.Permenakertrans No.37/Men/2016 Tentang K3 Bejana
Pesawat Angkat dan Angkut 4.Tekanan Dan Tangki Timbun
bidang yang kami ambil
5.Permenakertrans No.02/Men/1982 Tentang Kwalifikasi
dilaporan praktek kerja 3.Permenaker Juru Las di Tempat Kerja
lapangan ini, maka sebagai No.01/Men/1989, tentang 6.Permenaker No.01/Men/1988 Tentang Kulasifikasi
berikut : kwalifikasi dan syarat-syarat Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
operator crane angkat
Profil
Perusahaan
Fox Haris Hotel Pekanbaru merupakan Rebranding dari hotel yang sudah beroperasi dari PT Halla

Mohanna, Fox Haris Hotel ini hadir dengan konsep hotel bintang empat dan menyasar kelas

menengah , khususnya modern busnines traveler , grup , maupun korporasi.

Fox Hotel Terletak di tengah tengah kota pekanbaru dimana terletelak pada jalan Riau No.147

Pekanbaru Riau.
1. TEMUAN POSITIF
NO LOKASI TEMUAN MANFAAT K3 REKOMENDASI DASAR HUKUM
1 Ruang Pendingin dan Sudah dilakukan Bisa dimonitor dengan Agar selalu di lakukan Peraturan Mentri No. 37
Pemanas Air pemeriksaan rutin setiap baik pemeriksaan berkala Tahun 2016. Pasal 9
minggu oleh operator,
memiliki name plat,
monitoring dan pressure
gauge
2 Ruang Genset 3 x 1 MW Di awasi oleh teknisi yang Pelaksanaan K3 di Agar di pertahankan Peraturan Mentri No. 12
sudah memiliki lisensi K3 lingkungan kerja listrik Tahun 2015. Pasal 7
Listrik bisa berjalan dengan baik

3 Ruang Genset 3 x 1 MW Penenpatan Genset sudah Agar getaran genset bisa Penggerak mula harus Peraturan Mentri No. 38
ditinggikan diatas dari diredam dipasang dengan pondasi Tahun 2016. Pasal 30
lantai yang sudah di yang terpisah dari
bautkan kuat bangunan tempat kerja

4 Ruang Genset 3 x 1 MW Semua mesin sudah Dapat melakukan engine Pesawat tenaga harus Peraturan Mentri No. 38
dilengkapi dengan engine stop jika terjadi mempunyai engine stop Tahun 2016. Pasal 7
stop emergency yang seragam
5 Area Gondola Sertifikat gondola dan Bisa mencegah terjadinya Ahli K3 bidang pesawat Peraturan Mentri No. 8
lisensi K3 operator ada cedera tersandung angkat dan angkut adalah Tahun 2020. Pasal 1
(tripartit) terhadap pekerja tenaga teknis yang
mempunyai keahlian
khusus
2. TEMUAN NEGATIF
NO LOKASI TEMUAN HAZARD RESIKO REKOMENDASI DASAR HUKUM
1 Area Bejana Area disekitar Bahaya licin Bisa Lantai di sekitar Peraturan Mentri
tabung gas 2000 kg bejana tekan ada mengakibatkan lokasi pemasangan No. 37 Tahun 2016.
x 2 tabung genangan ari terpeleset harus rata, bersih Pasal 54
dan tidak licin

2 Ruang Genset 3 x Operator genset Jika terjadi kondisi Bisa Disarankan untuk Peraturan Mentri
1 MW tidak stanby di yang upnormal mengakibatkan di tempatkan No. 38 Tahun 2016.
area genset terhadap genset kebakaran atau operator yang Pasal 7
akan lambat kerusakan yang mengawasi genset
penanganannya lebih parah saat di operasikan

3 Area Gondola Plat nama untuk Informasi yang Bisa menyebabkan Perlengkapan Peraturan Mentri
gondola tidak salah atau kegagalan pesawat angkat No. 8 Tahun 2020.
ditemukan untuk kapasitas yang peralatan angkat dan angkut wajib Pasal 16
keterangan tidak diketahui dan angkut dilengkapi dengan
kapasitas gondola plat nama
tidak ada
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan mengenai pengawasan norma K3 mekanik,

Pesawat uap & Bejana tekan di HOTEL FOX maka dapat diambil kesimpulan :

1. Penerapan pengawasan K3 di bidang pesawat mekanik, pesawat uap dan bejana sudah berjalan dengan

baik, hanya saja pada proses dokumentasi masih kurang. Hal ini bisa terllihat pada saat kami meminta SIA (Surat

izin Alat) dan Uji riksa berkala yang tidak ada, sehingga menjadi temuan dalam laporan ini.

2. Berdasarkan pengamatan di lapangan, masih ada beberapa operator yang belum konsisten melakukan

tindakan yang tidak sesuai dengan norma K3 seperti melakukan membiarkan kondisi berbahaya pada alat angkat

angkut.

3. Struktur organisasi P2K3 di HOTEL FOX sudah bekerja cukup maksimal, hanya saja mungkin kesadaran dari

beberapa operator yang tetap membiarkan kondisi bahaya terjadi di area kerjanya.
4.2 SARAN

1. Agar selalu di lakukan pemeriksaan berkala

2. Agar di pertahankan Penggerak mula harus dipasang dengan pondasi

yang terpisah dari bangunan tempat kerja

3. Pesawat tenaga harus mempunyai engine stop yang seragam

4. Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut adalah tenaga teknis yang

mempunyai keahlian khusus

5. Lantai di sekitar lokasi pemasangan harus rata, bersih dan tidak licin

6. Disarankan untuk di tempatkan operator yang mengawasi genset saat di

operasikan

7. Perlengkapan pesawat angkat dan angkut wajib dilengkapi dengan plat

nama

Anda mungkin juga menyukai