Anda di halaman 1dari 4

TAKE HOME SPMI

SOP PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN COVID-19

DOSEN : AASP CHANDRADEWI, SKM,M.KES

Disusun oleh :

MIMI OPPY WAHYUNI

P071310180 29

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

PRODI D III GIZI / SEMESTER IV

TAHUN AKADEMIK 2020


1. DIAGRAM ALIR SOP PENYELENGARAAN MAKANAN UNTUK PASIN COVID-19 YANG DIRAWAT

PERENCANAAN MENU Pengkajian


gizi

PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBELIAN BAHAN


BAHAN MAKANAN MAKANAN

PEMESANAN
PENERIMAAN BAHAN
DISTRIBUSI
BAHAN MAKANAN
BAHAN MAKANAN
MAKANAN

PENDISTRIBUSIAN
PENGOLAHAN
MAKANAN KE
BAHAN PENCATATAN DAN
RUANG RAWAT
MAKANAN PELAPORAN BAHAN
INAP
MAKANAN

2. PENJELASAN SOP PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN COVID-19 YANG DI RAWAT


a. Penyelenggaraan makanan untuk pasien covid-19 tidak kalah penting nya agar tersedia
makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dan aman. Mutu pelayanan gizi diharapkan
ketepatan waktu pengkajian gizi sehingga tercapainya ketepatan diet dan pemberian
intervensi dalam waktu yang tidak terlalu lama .

b. Perencanaan menu merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan makanan


pasien di rumah sakit. Dalam merencanakan menu, ahli gizi harus memperhatikan
kebutuhan gizi pasien, serta kondisi dan daya terima pasien. Selain keadaan pasien,
menu juga harus dibuat berdasarkan anggaran biaya dari rumah sakit, serta sarana dan
prasarana yang tersedia. Ada beberapa prasyarat dalam perencanaan menu, yaitu
standar makanan/standar diet, standar porsi, standar resep, dan standar bumbu.
c. Setelah menu ditetapkan, langkah selanjutnya adalah perencanaan kebutuhan
makanan yang dibuat berdasarkan menu. Tujuannya adalah tersedianya perkiraan
kebutuhan bahan makanan sesuai menu untuk kurun waktu teretentu berdasarkan
pada pedoman menu (standar berat kotor bahan makanan) dan perkiraan jumlah
pasien yang akan dilayani. Dari perkiraan kebutuhan bahan makanan yang telah
dibuat dapat dilakukan penyusunan biaya (rancangan anggaran biaya bahan makanan)
untuk menentukan harga makanan (food cost).

d. Proses selanjutnya adalah pembelian bahan makanan. Prinsip dalam pembelian bahan
makanan adalah tepat harga, tepat jumlah, tepat waktu, tepat lokasi pembelian, dan
tepat kualitas. Terdapat 3 metode dalam pembelian bahan makanan di institusi besar
seperti rumah sakit, yaitu swakelola, pelelangan, dan penunjukkan langsung. Namun,
dalam keadaan tertentu, seperti dalam keadaan darurat (bencana, ancaman
keamanan), pembelian bahan makanan dapat dilakukan dengan metode pengadaan
langsung.

e. Setelah proses pembelian, dilakukan proses pemesanan bahan makanan, yaitu


penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan
jumlah rata-rata pasien yang dilayani sesuai periode pemesanan yang ditetapkan
(PGRS, 2013). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses pemesanan
bahan makanan, yaitu golongan bahan makanan, jenis bahan makanan, frekuensi
penggunaan bahan makanan dalam satu siklus menu, berat/volume bahan makanan
yang digunakan, dan fasilitas ruang penyimpanan.

f. Penerimaaan bahan makanan dilakukan setelah proses pemesanan bahan makanan.


Terdiri atas kegiatan meneliti, memeriksa, memutuskan dan mencatat dan melaporkan
tentang macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi
yang telah ditetapkan serta sesuai dengan waktu pengiriman yang ditetapkan. Ada 3
hal yang harus diperhatikan dalam penerimaan bahan makanan, yakni mutu (bahan
makanan yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam
pesanan), jumlah (bahan makanan yang diterima harus sesuai dengan pesanan), dan
harga (bahan makanan yang tercantum pada invoice harus sesuai dengan kontrak.
Setelah bahan makanan telah diterima sesuai dengan prosedur, bahan makanan
disimpan sesuai dengan jenis bahan makanan dalam waktu tertentu, kemudian
didistribusikan untuk selanjutnya diolah oleh petugas gizi rumah sakit.

g. Hygiene dan sanitasi dalam penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan makanan
harus diperhatikan karena hal ini terkait dengan keamanan makanan (food safety).
Tujuan dari food safety adalah mencegah terjadinya penularan penyakit,
polusi/pencemaran, penyakit akibat kerja, dan kecelakaan, serta tersedianya makanan
yang berkualitas baik dan aman bagi pasien. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengendalian terhadap keamanan makanan, yaitu bahan makanan,
tempat/bangunan, peralatan, dan hygiene dan sanitasi makanan.Bahan makanan yang
diterima harus disimpan berdasarkan aturan penyimpanan yang telah ditetapkan.
Contohnya, bahan makanan kering harus disimpan di rak bahan makanan dengan
suhu ruang, dan bahan makanan segar harus disimpan di chiller atau freezer. Tempat
penerimaan dan penyimpanan bahan makanan harus diperhatikan kebersihannya,
termasuk petugasnya harus menggunakan APD (alat pelindung diri, seperti masker,
sarung tangan, sepatu tertutup) yang sesuai.

h. Setelah bahan makanan disimpan dan didistribusikan untuk diolah sesuai dengan diit
yang sudah di pesankan,setelah itu pencatatan dan pelaporan perlu dilakukan dengan
tujuan mendapatkan data yang akurat dan benar di setiap kegiatan yang dilakukan,
mempertanggungjawabkan pelaksanaan semua kegiatan dan penggunaan anggaran,
evaluasi kegiatan, dan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.

i. Barulah makanan yang sudah di olah tersebut dapat di distribusikan ke ruang rawat

Anda mungkin juga menyukai