ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor bahaya yang berkaitan dengan proses pembuatan kerupuk dan
memberikan rekomendasi dalam menerapkan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) di dalam
produk olahan kerupuk ikan tenggiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi tempat produksi UD
Kerupuk Dua Ikan dengan kriteria HACCP dan kriteria Sistem Jaminan Halal. Ruang lingkup dari kegiatan
penelitian ini meliputi Sistem HACCP dan Sistem Jaminan Halal dengan cara menerapkan persyaratan HACCP
dengan 12 langkah dan 7 prinsip serta memberikan sertifikasi halal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
LPPOM MUI sehingga dapat melakukan perbaikan berdasarkan prinsip-prinsip HACCP sebagai jaminan
keamanan pangan dan sistem jaminan halal untuk setiap proses pembuatan UD Kerupuuk Dua Ikan di Jepara.
Hasil akhir dari penelitian ini yaitu dapat membuat rekomendasi perbaikan untuk UD Kerupuk Dua Ikan sesuai
dengan prinsip HACCP maupun prinsip halal, selain itu juga dapat dijadikan referensi untuk pemilik UD Kerupuk
Dua Ikan dalam melakukan proses produksi sehingga dapat menerapkan HACCP dan Sistem Jaminan Halal di
setiap proses produksinya.
Kata Kunci : Hazard Analysis Critical Control Point, Sistem Jaminan Halal
ABSTRACT
This study examines hazard factors associated with the process of making crackers and provides
recommendations for applying Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) system in the processed
mackerel fish crackers. The purpose of this research is to evaluate production place conditions which is UD
Kerupuk Dua Ikan by using HACCP criteria and Halal Assurance System criteria. The scope of this research
covers HACCP System and Halal Assurance System, with the appliance of HACCP requirement through its 12
steps and 7 principles and also providing halal certification in accordance with the standard set by LPPOM MUI.
This will also enable improvements based on HACCP principles as a guarantee of food safety and halal assurance
for every production process in UD Kerupuk Dua Ikan in Jepara. The final result of this research is
recommendation for improvement in UD Kerupuk Dua Ikan in accordance with HACCP and halal principle, but
it can also be used as a reference for the owner of UD Kerupuk Dua Ikan in conducting production process so
they may apply HACCP and Halal Assurance System in every production process.
Keywords: Hazard Analysis Critical Control Point, Halal Assurance System
1. Pendahuluan hasil olahan ikan tenggiri, yang beralamat
Mayarakat dunia secara bertahap kini di Jalan MH Thamrin Pengkol Jepara.
mengalami peningkatan kesadaran pangan, Proses pemasaran kerupuk ikan tenggiri
terutama terhadap kualitas dan keamanan sudah dipasarkan ke daerah Jepara maupun
pangan (Zulfifly et al., 2010). Hal tersebut ke luar wilayah Jepara. Salah satu Usaha
membuat produsen harus menerapkan Dagang (UD) yang menjadi objek dalam
Hazard Analysis Critical Control Point penelitian ini UD milik Ibu Musdaifah
(HACCP). HACCP adalah sistem dengan merk dagang Kerupuk Dua Ikan
pencegahan terhadap pengendalian kualitas yang telah memiliki izin NPWP dan PIRT
dan keamanan pangan (Tompkins, 2009). tetapi belum memiliki sertifikasi halal.
Jika sistem ini diaplikasikan dengan benar, Untuk menjaga kualitas dan keamanan
maka dapat digunakan untuk mengontrol produk ikan tenggiri maka membutuhkan
setiap titik dalam sistem produksi pangan analisa yang dapat mengidentifikasi
yang dapat berkontribusi pada kondisi bahaya-bahaya yang berkaitan selama
bahaya (El-Hofi et al., 2010). Analisis proses pembuatan kerupuk sehingga
bahaya merupakan bagian dari HACCP memberikan rekomendasi dalam
yang melibatkan studi sistematis terhadap mengembangkan sistem Hazard Analysis
bahan, produk makanan, kondisi Critical Control Point (HACCP) yang
pengolahan, penanganan, penyimpanan, bertujuan menghasilkan produk yang aman
pengemasan, distribusi, dan penggunaan untuk dikonsumsi. Dengan menggunakan
konsumen (Rosas et al., 2009). Menurut pendekatan Hazard Analysis Critical
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 Control Point (HACCP), maka
tentang pangan mendefinisikan keamanan pengawasan keamanan makanan dapat
pangan sebagai kondisi dan upaya yang lebih terjamin mutunya karena setiap
diperlukan untuk mencegah pangan dari tahapan proses pengolahan dikendalikan
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan resiko dan bahaya yang timbul serta
benda lain yang dapat mengganggu, menerapkan sistem jaminan halal di setiap
merugikan dan membahayakan kesehatan produk olahan.
manusia. Berdasarkan latar belakang diatas
Melalui pengembangan Hazard penelitian dilakukan di UD Kerupuk Dua
Analysis Critical Control Points (HACCP) Ikan Jepara untuk mengidentifikasi faktor-
sebagai bagian dari sistem jaminan faktor bahaya yang berkaitan dengan proses
keamanan pangan perusahaan. Industri pembuatan kerupuk dan memberikan
pangan tidak hanya bertanggung jawab rekomendasi dalam menerapkan sistem
untuk memproduksi makanan yang aman Hazard Analysis Critical Control Point
tetapi juga dapat menunjukkan secara (HACCP) di dalam produk olahan kerupuk
transparan bagaimana keamanan pangan ikan tenggiri. Dengan begitu, maka pelaku
telah direncanakan dan terjamin usaha kerupuk ikan tenggiri akan mengarah
(Motarjemi dan Mortimore, 2005). pada penerapan sistem Hazard Analysis
Keberhasilan penerapan HACCP Critical Control Point (HACCP) dan
dipengaruhi oleh kompetensi Tim HACCP menerapkan sistem jaminan halal, yang
yang dibentuk, Tim HACCP harus bertujuan untuk menghasilkan produk yang
mempunyai kepedulian terhadap keamanan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen.
pangan (Avansa et.al, 2005; Vela, 2003). Tujuan dari penelitian ini ialah sebagai
Ikan tenggiri adalah termasuk golongan berikut:
ikan pelagis dan salah satu ikan berdaging 1. Mengevaluasi kondisi tempat
putih yang disukai oleh masyarakat dunia, produksi UD Kerupuk Dua Ikan
disebabkan oleh rasa dan baunya khas. dengan kriteria HACCP dan kriteria
Kota Jepara memiliki salah satu pembuatan Sistem Jaminan Halal.
kerupuk ikan tenggiri yang memproduksi
2. Memberikan rekomendasi perbaikan 1. Merupakan cerminan dari prosedur
bagi UD Kerupuk Dua Ikan dalam sanitasi yang diterapkan dalam
pemenuhan kriteria HACCP dan pabrik pengolahan pangan.
kriteria Sistem Jaminan Halal. 2. Memberikan jadwal bagi prosedur
3. Menyusun dokumen manual HACCP sanitasi.
dan Sistem Jaminan Halal. 3. Menyediakan perangkat untuk
2. Tinjauan Pustaka pelatihan karyawan.
4. Alat untuk mengidentifikasi
HACCP (Hazard Analysis Critical kecenderungan dan pencegahan
Control Point) merupakan HACCP berbagai problem sanitasi yang
merupakan suatu prosedur untuk dapat muncul kembali sewaktu-
melakukan identifikasi, penilaian dan waktu.
pengontrolan terhadap bahaya yang 5. Penjaminan bahwa setiap
terdapat pada bahan pangan maupun personalia dari staf manajemen
terhadap resiko tidak langsung yang berasal hingga karyawan produksi
dari bahan pangan dimaksud (Hulebak and memahami praktek-praktek sanitasi
Schlosser, 2002; Mortimer et.al, 2004), yang menjadi kesepakatan bersama.
yang didesain sebagai usaha pencegahan 6. Merupakan dasar yang menjadi
resiko dan sekaligus sebagai alternatif pendukung program pemantauan
terhadap penjaminan keamanan pangan rutin.
yang berfokus pada pengujian produk akhir 7. Pendorong bagi diambilnya
pangan. Penerapan HACCP di dunia tindakan-tindakan koreksi sesuai
pangan memiliki sifat yang spesifik dalam dengan perencanaan bilamana
setiap jenis produk, setiap proses, dan dibutuhkan.
setiap pabrik serta diperlukan prasyarat 8. Bukti komitmen terhadap
dasar berupa penerapan GMP dan SSOP keamanan dan kepuasan pelanggan.
(Ropkins dan Beck, 2000). 9. Sarana bagi perbaikan terus
menerus kondisi dan praktek
Menurut BPOM RI Tahun 2009, Untuk
sanitasi dalam pabrik.
melengkapi program Good Manufacturing
Good Manufacturing Practices (GMP)
Practice (GMP), perusahaan pengelolah
merupakan suatu pedoman cara
pangan perlu mengembangkan SSOP
memproduksi makanan dengan tujuan agar
sendiri. SSOP menjelaskan secara rinci
produsen memenuhi persyaratan-
setiap prosedur pembersihan dan sanitasi
persyaratan yang telah ditentukan untuk
yang dijalankan dalam pabrik, termasuk
menghasilkan produk makanan bermutu
waktu kapan aktivitas itu dijalankan, nama
sesuai dengan tuntutan konsumen. Di
dan jabatan personal yang
Indonesia GMP dikenal sebagai Cara
bertanggungjawab melaksanakan setiap
Produksi Pangan yang baik (CPPB)
tahapan aktivitas, konsentrasi senyawa
merupakan salah satu faktor penting untuk
pembersih atau sanitizer juga pantauan
memenuhi standar mutu atau persyaratan
kualitas dan suhu air yang digunakan.
keamanan pangan yang ditetapkan untuk
SSOP yang dibuat dalam bentuk tertulis
pangan. CPPB sangat berguna bagi
harus secara rinci memuat bagaimana
kelangsungan hidup industry pangan baik
upaya yang ditempuh oleh perusahaan
yang berskala kecil, sedang maupun
pengolah pangan untuk memenuhi berbagai
berskala besar. Melalui CPBB, industry
persyaratan sanitasi dan praktek rill
pangan dapat menghasilkan pangan yang
termasuk upaya monitoring dengan
bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi
frekuensi yang cukup dan dapat menjamin
kesehatan (Thaheer, 2005).
kesesuaian SSOP tersebut dengan
Sertifikasi halal adalah surat keterangan
persyaratan proses pengolahan produk.
yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Rencana SSOP sangat diperlukan karena:
Indonesia (MUI) Pusat atau Propinsi produknya dan dapat melakukan tindakan
tentang halalnya suatu produk makanan, pencegahan dari awal proses produksi
minuman, obat-obatan dan kosmetika yang sampai menjadi produk akhir yang aman
diproduksi oleh perusahaan setelah diteliti dikonsumsi. Pada penelitian ini tidak
dan dinyatakan halal oleh LPPOM MUI. menggunakan penetapan prosedur
Pemegang otoritas menerbitkan sertifikasi verifikasi dan penetapan prosedur
produk halal adalah MUI yang secara teknis pencatatan, karena UD Kerupuk Dua Ikan
ditangani oleh Lembaga Pengkajia Pangan, hanya memerlukan rekomendasi perbaikan
Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) sebagai tindakan koreksi untuk
(Amin, Ma’ruf, 2013). mendapatkan produk kerupuk yang aman
3. Metodologi Penelitian dikonsumsi oleh konsumen, sedangkan
Penelitian ini mengambil objek untuk prosedur verifikasi dan prosedur
penelitian di UD Kerupuk Dua Ikan Jepara. pencatatan digunakan sebagai prosedur
Penetapan UD Kerupuk Dua Ikan pemeriksaan sistem HACCP secara
merupakan lokasi penelitian, karena tempat menyeluruh sesudah menerapkan rencana
tersebut membuat produk olahan makanan perbaikan proses produksi melalui titik
berupa kerupuk ikan tenggiri. Untuk kontrol.
penelitian ini dilakukan mulai bulan 1. Tim HACCP
November 2017 sampai selesai. Tim HACCP merupakan (cari
Penelitian ini bersifat penelitian pengertian) UD Kerupuk Dua Ikan
deskriptif analisis (descriptive analysis) dapat dikatakan sebagai usaha yang
dengan pendekatan kualitatif. Metode yang didirikan oleh keluarga secara turun
digunakan adalah studi kasus. Alasan temurun, dan tenaga kerja berasal dari
digunakan metode studi kasus karena keluarga dekat, apabila membutuhkan
metode penelitian yang digunakan tenaga kerja tambahan baru melakukan
merupakan metode penelitian deskriptif proses recruitment. Hal ini
dengan pendekatan kualitatif ini dalam menyebabkan keahlian manajemen
pelaksanaannya dapat dilakukan melalui operasional UD Kerupuk Dua Ikan
studi kasus. Langkah pertama melakukan menjadi terbatas, sehingga UD
studi pendahuluan tentang HACCP dan Kerupuk Dua Ika memerlukan sumber
sistem jaminan halal, kemudian melakukan informasi yang jelas untuk mengetahui
studi literature yang terdapat dari buku, seluruh informasi yang ada di dalam
jurnal, dan artikel-artikel yang menyangkut merilis usahanya. Untuk keahlian
permasalahan penelitian. Langkah kedua seperti analisis bahaya dan teknis
yaitu survey, observasi, dan wawancara perencanaan HACCP didapatkan dari
pada UD Kerupuk Dua Ikan. Langkah lembaga-lembaga jasa konsultan atau
ketiga mengolah data hasil survey yang dari referensi tertentu.
mengacu pada standar HACCP dan sistem 2. Deskripsi Produk
jaminan halal. Deskripsi produk merupakan
penjelasan-penjelasan lengkap dari
4. Hasil dan Pembahasan berbagai produk yang harus dibuat
4.1 Penerapan Langkah dan Prinsip termasuk informasi mengenai
Hazard Analysis Critical Control komposisi, struktur fisika/kimia
Points (HACCP) (termasuk Aw, PH, dll.), perlakuan-
Di dalam menerapkan langkah dan perlakuan mikrosidal/statis (seperti
prinsip HACCP sesuai dengan SNI 01- perlakuan pemanasan, pembekuan,
4852-1998 yang diakreditasi oleh Komite penggaraman, pengasapan, dll),
Akreditasi Nasional (KAN), maka UD pengemasan, kondisi penyimpanan dan
Kerupuk Dua Ikan dapat mengetahui titik daya tahan serta metoda
kritis yang dapat membahayakan produk- pendistribusiannya. Dibawah ini
merupakan Tabel 1 Deskripsi Produk Start
UD Kerupuk Dua Ikan dan Gambar 1
Diagram Alir Proses Produksi UD Penerimaan Bahan Baku
Kerupuk Dua Ikan, sebagai berikut:
Tabel 1 Deskripsi Produk UD Pengujian Tidak Sesuai
Kerupuk Dua Ikan Kualitas Secara Pengembalian ke supplier
Visual
Kriteria Keterangan
Sesuai
Produk Kerupuk Tenggiri
Ikan Tenggiri
Nama Kerupuk Kerupuk Dua Ikan Bersih