Anda di halaman 1dari 10

GARNISH : Jurnal Pendidikan Tata Boga

Volume 6, No. 1, Pebruari 2022

Available online https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/garnish/index

Pengembangan Buku Saku Personal Hygiene


dalam Laboratorium Pengolahan

Tasya Purnamasari1, Yeni Yulianti2, Annis Kandriasari3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

Email : purnamasaritasya@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan buku saku dan menilai kelayakan buku
saku personal hygiene dalam laboratorium pengolahan. Metode penelitian yang digunakan adalah research and
development. Model pengembangan yang digunakan adalah model Borg and Gall yang terdiri tahapan: 1)
penelitian dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan; 3) Mengembangkan bentuk pendahuluan produk; 4) uji
lapangan persiapan; 5) revisi produk utama; 6) uji lapangan utama; 7) pelaksanaan revisi produk; 8) uji lapangan
operasional; 9) revisi produk akhir; 10) penyebaran dan pengimplementasian. Buku saku di uji kelayakannya oleh
ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan pengguna, yaitu peserta didik kelas X Jasa Boga SMK Pariwisata Pelita
Hotel Training Cianjur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian ahli materi sebesar 92% (sangat layak),
penilaian ahli media sebesar 98% (sangat layak), dan penilaian ahli bahasa sebesar 100% (sangat layak). Hasil
penilaian oleh pengguna yang meliputi uji one to one mendapatkan persentase sebesar 88,54% (sangat layak), uji
small group mendapatkan persentase sebesar 88,33% (sangat layak), dan uji field group mendapatkan hasil
persentase sebesar 82,70% (sangat layak). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan keunggulan dari buku saku ini,
yaitu: 1) Media pembelajaran buku saku personal hygiene dalam laboratorium pengolahan ini menampilkan materi
dan gambar yang lebih spesifik yaitu personal hygiene dalam laboratorim pengolahan; 2) Media pembelajaran ini
mudah untuk dibawa karena ukurannya yang kecil; 3) Media pembelajaran ini mudah digunakan; dan 4) Materi
disajikan dengan gambar, sehingga memudahkan pengguna dalam memvisualisasikan materi yang disampaikan.
Maka, media buku saku personal hygiene dalam laboratorium pengolahan ini dinyatakan layak digunakan dalam
kegiatan pembelajaran sebagai media pembelajaran dan sumber belajar pendukung.

Kata Kunci: buku saku; personal hygiene; labiratorium pengolahan.

ABSTRACT
This development research aims to develop a pocket book and assess the feasibility of a personal hygiene
pocket book in a processing laboratory. The research method used is research and development. The development
model used is the Borg and Gall model which consists of the following stages: 1) research and information
gathering; 2) planning; 3) Develop a product introduction form; 4) field test preparation; 5) major product
revisions; 6) main field test; 7) implementation of product revisions; 8) operational field test; 9) final product
revision; 10) deployment and implementation. The pocket book was tested for feasibility by material experts, media
experts, linguists and users, namely students of class X Catering Services Vocational School of Tourism Pelita
Hotel Training Cianjur. The results showed that the material expert's assessment was 92% (very decent), the media
expert's assessment was 98% (very decent), and the linguist's assessment was 100% (very decent). The results of
the assessment by users which include the one to one test get a percentage of 88.54% (very feasible), the small
group test gets a percentage of 88.33% (very feasible), and the field group test gets a percentage result of 82.70%
( very worthy). Based on the results of the study, it was found that the advantages of this pocket book are: 1)
Personal hygiene pocket book learning media in this processing laboratory displays materials and pictures that
are more specific, namely personal hygiene in the processing laboratory; 2) This learning media is easy to carry
because of its small size; 3) This learning media is easy to use; and 4) The material is presented with pictures,
making it easier for users to visualize the material presented. Therefore, the personal hygiene pocket book media
in this processing laboratory is declared suitable for use in learning activities as learning media and supporting
learning resources.
Keywords: pocket book; personal hygiene; processing leboratory.

1
PENDAHULUAN hingga kaki. Maka dari itu, pengetahuan tentang
Dalam kehidupan sehari hari hygiene akan mempengaruhi praktik hygiene
kebersihan merupakan hal yang sangat penting seseorang. Peran personal hygiene dalam tata
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan boga sangatlah penting. Menurut Yuliastri et al.
mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, (2013:2) Food & Beverage Produk merupakan
keamanan dan kesejahteraan seseorang. Praktik departemen yang menyediakan makanan dan
hygiene penjamah makanan juga perlu minuman yang dibutuhkan tamu sehingga
diperhatikan untuk menjaga kualitas makanan hygiene dan sanitasi harus diperhatikan untuk
yang disediakan. Pangan merupakan salah satu menjaga kesehatan bagi para tamu.
kebutuhan pokok yang sangat diperlukan oleh Kesehatan dan kebersihan di dapur
manusia yang wajib terpenuhi. Pangan yang merupakan kunci keberhasilan dari seluruh
dikonsumsi harus bermutu dan memenuhi tugas dalam melaksanakan bidang Food
kriteria keamanan pangan (Perpres RI, 2004). Production and Preparation. Putra & Luthfiyah
Medeiros et al. (2011:1144), Nurlaela, (2018:2) mengatakan bahwa seorang
menyatakan pelatihan dan pemberian media juru masak atau penjamah makanan haruslah
visual hygiene sanitasi terbukti berpengaruh selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri
terhadap perilaku maupun praktik kesehatan. serta menjaga perilakunya selamanya proses
Jika seseorang sakit, biasanya masalah produksi makanan. Ruang lingkup tata boga
kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi berfungsi sebagai ruang produksi yang
karena menganggap masalah kebersihan adalah mengolah bahan makanan dari bahan baku
masalah sepele, padahal jika hal tersebut sampai menjadi bahan makanan yang siap
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan disajikan maupun dijual kepada konsumen,
secara umum, karena banyak sekali gangguan kebersihan seluruh area dapur merupakan
kesehatan yang diderita seseorang akibat tidak tanggung jawab seluruh penjamah makanan.
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan Karena di area kitchen mudah sekali
baik. terkontaminasi oleh bakteri maupun bibit
Berdasarkan kompetensi dasar pada penyakit yang timbul disebabkan oleh personal
mata pelajaran Sanitasi Hygiene dan K3 materi maupun makanan itu sendiri.
Personal Hygiene, yaitu mendeskripsikan Berdasarkan hasil observasi yang
peranan dan ruang lingkup personal hygiene dilakukan pada lingkungan Sekolah Menengah
serta menerapkan personal hygiene dalam Kejirian Pariwisata Pelita Hotel Training
laboratorium. Menurut Wartonah (2010) diacu Cianjur Jurusan Jasa Boga belum tersedianya
dalam Lavenia & Dyasti (2019:2) personal media mengenai personal hygiene dalam
hygiene adalah upaya seseorang dalam laboratorium pengolahan. Hasil wawancara
memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya dengan guru mata pelajaran Sanitasi Hygiene
untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan dan K3 menunjukkan bahwa peserta didik
psikologis. Secara umum personal hygiene masih belum ada kesadaran terhadap kebersihan
berasal dari bahasa Yunani yaitu, Personal yang dirinya, dikarenakan masih banyak peserta
artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. didik yang mengalami kesulitan dalam
Personal hygiene adalah bagaimana caranya memahami materi personal hygiene karena
orang memelihara dan melindungi kesehatan kurangnya media yang diberikan dan juga
(Brownell dalam Simanjuntak, 2013:22). kondisi kegiatan belajar mengajar dilakukan
Hygiene Laboratorium adalah suatu secara daring yang membuat peserta didik sulit
usaha kegiatan yang dilakukan untuk menjaga untuk di kontrol. Sehingga nilai yang diperoleh
kebersihan dan keselamatan di dalam peserta didik kurang memuaskan, dengan nilai
laboratorium, agar suatu laboratorium layak rata rata 75. Maka, sangat dibutuhkan media
digunakan untuk kegiatan pemeriksaan, yang simpel, terdapat materi yang mudah
penelitian atau kegiatan lainnya sehingga tidak dipahami, dan dapat menarik perhatian peserta
mempengaruhi aktifitas tenaga kerja maupun didik mengenai kebersihan diri.
hasil penelitian yang dilakukan didalamnya Hal tersebut diperkuat dengan
(Fitriani & Wirjono, 2013:1). Jadi, Personal penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh
hygiene dalam laboratorium pengolahan Kandriasari et al. (2019:14) dengan judul
merupakan upaya kebersihan perorangan yang “Analisis Kesadaran Personal Hygiene Dalam
menggunakan laboratorium pengolahan atau Kegiatan Pengolahan Dan Pelayanan
dapur, mulai dari kebersihan kepala, tangan, Hidangan” menyatakan bahwa data persentase

2
kesadaran menerapan personal hygiene dalam saku tersebut dapat mencapai indikator yang
kegiatan pengolahan dan pelayanan hidangan diharapkan dan dirasakan bermanfaat untuk
46,67% responden sadar akan menerapkan siswa.
personal hygiene dengan baik sedangkan Menurut BPTP Jambi, 2016 dalam
sebesar 53,3% penjamah makanan belum sadar Ahmad et al, 2017:27 Buku saku adalah buku
menerapkan personal hygiene secara benar dan kecil yang memiliki jumlah halaman yang tidak
tepat. Data hasil korelasi menunjukan tidak lebih dari 30 halaman bolak balik yang
terdapatnya hubungan pengetahuan dengan berisikan tulisan disertai gambar serta
penerapan personal hygiene, hal ini dapat berukuran kecil dan tipis sehingga dapat
terjadi karena faktor penentunya adalah pola dimasukkan kedalam saku baku.
pembiasaan yang dilakukan pada saat Secara umum buku saku adalah
pengolahan dan pelayanan makanan masih kumpulan kertas yang dicetak sedemikian rupa
kurang maksimal. Mengingat pentingya dan terjilid dengan berisikan informasi yang
kebersihan diri dalam praktik pengolahan maka bisa dijadikan sumber belajar. Menurut buku
diperlukannya media sosialisasi untuk saku diartikan sebagai buku dengan ukuran
menerapkan personal hygiene dalam yang kecil, ringan, dan bisa disimpan disaku,
pengolahan dan pelayanan makanan. sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana
Penelitian terdahulu yang dilakukan dan kapan saja bisa dibaca yang didalamnya
oleh Khairina et al. (2018:71) menyatakan berisi informasi berupa materi (Setyono,
tentang “Pengaruh Media Visual Higiene 2013:121 dalam Novita, 2017:48). Buku saku
Sanitasi Makanan Terhadap Praktik Higiene merupakan media visual yang hanya dapat
Penjamah Makanan di Kantin Kampus” dengan dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara.
menggunakan media visual berupa booklet Jadi, dapat disimpulkan bahwa buku saku
mendapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh adalah buku yang berukuran kecil, berisikan
yang signifikan terhadap peningkatan praktik informasi berupa materi, dan praktis dibawa
hygiene perorangan penjamah makanan sebesar kemana-mana.
2,79 poin setelah media visual tersampaikan. Berdasarkan uraian di atas, akan
Penelitian lain yang dilakukan oleh Hayatun et dikembangkan media visual yang dapat
al. (2019:8) mengenai hasil yang berhubungan membantu kegiatan belajar peserta didik pada
dengan buku saku di Pondok Pesantren Ar mata pelajaran Sanitasi Hygiene dan K3,
Romly Bantul Yogyakarta menyatakan bahwa dengan mengembangan buku saku yang
buku saku yang dikembangkan layak digunakan memfokuskan pada materi personal hygiene
serta teruji secara internal sebagai media dalam laboratorium pengolahan dan menilai
promosi kesehatan personal hygiene. kelayakan buku saku personal hygiene dalam
Kemudian, pada penelitian yang laboratorium pengolahan. Tujuan dari
dilakukan oleh Ali et al. (2018:17) dalam penelitian ini difokuskan pada pengembangan
pengembangan media buku saku berbasis mind buku saku dan menilai kelayakan buku saku
mapping pada pembelajaran IPS menunjukkan personal hygiene dalam laboratorium
peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 0,46 pengolahan.
dengan kategori sedang. Hasil angket
tanggapan guru dan siswa menunjukkan METODE
kategori sangat positif sehingga buku saku Pengembangan produk dalam
berbasis mind mapping efektif digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan media
pembelajaran IPS. Penelitian yang dilakukan pembelajaran untuk menghasilkan produk yang
oleh Mashita & Komalasari (2016:33) dengan digunakan dalam pembelajaran. Menurut Asyar
judul “Efektivitas Penggunaan Media Buku (2012) diacu dalam Muzakki et al. (2020:730)
Saku dalam Pembelajaran Pendidikan bahwa media pembelajaran dapat dipahami
Kewarganegaraan untuk Menumbuhkan Cinta sebagai segala sesuatu yang dapat
Budaya Daerah Siswa” di SMP Negeri 5 menyampaikan atau menyalurkan pesan dari
Malang pada siswa kelas VII, bahwa didapat sumber secara terencana, sehingga terjadi
nilai persentase 33% pada pretest yang berikan. lingkungan belajar yang kondusif dimana
Namun setelah diberikan materi dengan media penerimanya dapat melakukan proses belajar
buku saku, maka didapat persentase nilai secara efisien dan efektif.
sebesar 68%. Sehingga dapat dinyatakan Pengembangan model pembelajaran
penelitian tersebut cukup baik serta media buku adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
3
mengembangkan dan menghasilkan produk
untuk mengatasi permasalahan dalam proses
pembelajaran. Menurut Borg and Gall (2003)
diacu dalam Yuberti (2014:3) mengatakan
bahwa temuan hasil penelitian digunakan untuk
merancang produk pembelajaran, yang
kemudian diuji cobakan dilapangan, dievaluasi,
dan disempurnakan sampai dihasilkan suatu
produk pembelajaran yang memenuhi
standarisasi tertentu, yaitu efektif, efesien, dan
berkualitas.
Metode penelitian yang digunakan
adalah Research and Development dengan
model Borg and Gall merupakan salah satu Gambar 1. Langkah-langkah Metode Research
model pengembangan yang bersifat sistematik and Development Model Borg and Gall
dengan prosedur yang sangat memperhatikan (Tegeh et al., 2014)
kebutuhan dan situasi nyata di sekolah serta Pengembangan dan penelitian
mengembangkan model pembelajaran yang dilakukan di kelas X Jasa Boga SMK Pariwisata
efektif dan mudah dalam penerapannya. Pelita Hotel Training Cianjur, Jl. H. Djajuli
Menurut Sugiyono (2019:297) Metode No.3 Pasir Gede (Simpang Kalimaya), Desa
penelitian dan pengembangan adalah metode Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini
produk tertentu, dan menguji keefektifan menghasilkan produk media pembelajaran yang
produk tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu dikemas dalam bentuk buku saku pada
untuk menghasilkan suatu produk yang di pelajaran Hygiene Sanitasi. Waktu penelitian
dalamnya berupa materi pembelajaran dalam dimulai sejak bulan Maret 2020.
bentuk media visual yaitu buku saku untuk Pengembangan media pembelajaran ini
memberikan pengetahuan pada peserta didik digunakan sebagai variasi media dalam mata
dalam menerapkan personal hygiene di pelajaran Sanitasi Hygiene dan K3 khususnya
laboratorium pengolahan. materi personal hygiene dalam laboratorium
Model pengembangan yang digunakan pengolahan.
adalah model Borg and Gall. Model Borg and Instrumen yang digunakan untuk
Gall secara khusus mengarahkan penelitian mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu
pengembangan di bidang pendidikan, angket atau kuisioner. Menurut Sugiyono
khususnya pembelajaran. Model ini merupakan (2019:142) kuesioner adalah teknik
pengembangan solusi atas suatu masalah, pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mampu menghasilkan suatu produk yang memberi seperangkat pertanyaan atau
memiliki nilai validasi tinggi, karena melalui pernyataan tertulis kepada responden untuk
serangkaian uji coba lapangan dan divalidasi dijawabnya. Angket atau kuesioner tersebut
ahli serta merupakan penghubung antara bertujuan untuk memperoleh data tentang
penelitian teoritis dan lapangan. Langkah tingkat kelayakan media buku saku dalam
pengembangan model Borg and Gall, bentuk angka. Teknik dan instrumen
diadaptasi dari Tegeh et al. (2014:7) terdiri dari: pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 1.
1) penelitian dan pengumpulan informasi; 2) Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data dan
perencanaan; 3) Mengembangkan bentuk Instrumen
pendahuluan produk; 4) uji lapangan persiapan; Teknik
5) revisi produk utama; 6) uji lapangan utama; Instrumen yang
No. Pengumpulan
7) pelaksanaan revisi produk; 8) uji lapangan Digunakan
Data
operasional; 9) revisi produk akhir; 10) Lembar observasi
penyebaran dan pengimplementasian. 1. Observasi
lapangan
Lembar wawancara
2. Wawancara guru dan peserta
didik

4
Lembar validasi produk pengembangan yaitu media
3. Angket ahli dan lembar pembelajaran buku saku.
penilaian pengguna Validasi konstruk menurut Sugiyono
Buku, jurnal, (2019:125) yakni melakukan penilaian setelah
artikel, dan hasil instrumen dikontruksi tentang aspek-aspek
4. Studi Pustaka yang akan diukur dengan berlandaskan teori
penelitian yang
terkait tertentu, selanjutnya dikonsultasikan dengan
Data penelitian ini diperoleh dengan ahli (judgment expert). Ahli diminta
menggunakan teknik intrumen uji coba berupa pendapatnya tentang instrumen yang telah
angket atau kuesioner. Menurut Sugiyono disusun. Kemudian ahli akan memberikan
(2019:142) kuesioner adalah teknik pendapatnya bahwa intrumen dapat digunakan
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanpa perbaikan, dengan perbaikan, dan
memberi seperangkat pertanyaan atau mungkin harus diperbaiki seluruhnya.
pernyataan tertulis kepada responden untuk Data yang didapatkan dari hasil
dijawabnya. Angket berfungsi untuk penelitian dianalisis, dikelompokkan sesuai
mengetahui dan meminta respon dari pengguna dengan klasifikasi penilaian dari angket atau
mengenai buku saku yang telah dibuat. Angket kuesioner. Pada dasarnya data yang diperoleh
atau kuesioner tersebut bertujuan untuk bersifat kualitatif dan kuantitatif. Menurut
memperoleh data tentang tingkat kelayakan Hartono (2011:51) diacu dalam Fauziah
media buku saku dalam bentuk angka. (2019:58), data kualitatif adalah data yang
Dalam menyusun intrumen, terdapat dinyatakan bukan dalam bentuk angka.
variabel-variabel penelitian yang ditetapkan Sedangkan kuantitatif data yang dinyatakan
untuk diteliti kemudian ditentukan indikatornya dalam bentuk angka. Hasil yang didapat dari
yang dijabarkan menjadi buir-butir pertanyaan evaluasi oleh ahli media, ahli materi, ahli
atau pernyataan. Penelitian ini menggunakan bahasa dan pengguna setelah melihat media
instrumen penilaian berupa daftar cek yang pembelajaran buku saku, dijumlahkan dan
terdiri dari 4 (empat) pilihan dalam skala Likert. diambil rata-rata. Kriteria dan skala persentase
Tabel 2. Skala likert kelayakan dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 3. Kriteria Kelayakan
Kategori Skor
Rata-Rata
Sangat Layak/Sangat Setuju/Sangat 4 No. Kriteria Penilaian
Skor
Sesuai >3,25 – Sangat Layak/Sangat
Layak/Setuju/Sesuai 3 1.
4,0 Setuju/Sangat Sesuai
Tidak Layak/Tidak Setuju/Kurang 2 >2,5 – Layak/Setuju/Sesuai
Sesuai 2.
3,25
Sangat Tidak Layak/ Sangat Tidak 1 >1,75 – Tidak Layak/Tidak
Setuju/Tidak Sesuai 3.
2,5 Setuju/Kurang Sesuai
Sumber: (Sugiyono, 2019) Sangat Tidak Layak/
Sumber data akan diperoleh dari >1.0 –
4. Sangat Tidak
pengguna yang terlibat dalam uji coba produk 1,75
Setuju/Tidak Sesuai
visual buku saku, yaitu ahli media, ahli materi, Sumber: Modifikasi dari (Ratumanan, 2003
ahli bahasa, dan pengguna, yaitu peserta didik diacu dalam Ami et al., 2012)
kelas X Jasa Boga SMK Pariwisata Pelita Hotel Tabel 4. Skala Persentase Kelayakan
Training Cianjur. Data yang diperoleh bersifat Persentase
kualitatif dan kuantitatif. Hasil perhitungan Skala Inter- Ketera-
Pen-
dikonversikan pada tingkat pencapaian yang Nilai prestasi ngan
capaian
didapat dari validasi ahli dan uji coba pengguna. 76% ≤ Layak,
Menurut Sugiyono (2019:267) validasi Sangat
skor ≤ 4 Tidak Perlu
merupakan derajat ketepatan antara data yang Layak
100% Direvisi
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang 51% ≤ Layak,
dilaporkan oleh peneliti. Validasi instrumen skor ≤ 3 Layak Direvisi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75% Seperlunya
validasi konstruk. Intrumen yang akan
divalidasi adalah instrumen penilaian kelayakan
ahli dan instrumen pengguna untuk menilai
5
Tidak pernyataan dalam instrument penilaian. Hasil
26% ≤
Tidak Layak, akhir penilaian dari ahli media sebagai berikut.
skor ≤ 2
Layak Banyak Tabel 6. Hasil Penilaian Ahli Media
50%
Revisi NO. Aspek Penilaian Skor
Sangat 1. Format Media Buku
16 poin
Sangat Tidak Saku
0% ≤ skor
1 Tidak Layak, 2. Desain Sampul Buku
≤ 25% 30 poin
Layak Revisi Saku
Total 3. Desain Buku Saku 52 poin
Sumber: Modifikasi dari (Arikunto, 1996:244 Jumlah 98 poin
diacu dalam Fauzan, 2011) Nilai Rata-Rata 3,58
Persentase 98%
HASIL Berdasarkan hasil dari penilaian ahli
Pengembangan media buku saku ini media dengan skor total 98 poin, sedangkan
melewati proses validasi oleh 1 ahli materi, 1 skor yang diharapkan adalah 100 poin. Maka,
ahli media, dan 1 ahli bahasa. Uji coba hasil penilaian kelayakan media pada buku saku
dilakukan oleh 42 orang pengguna yang dibagi personal hygiene dalam laboratorium
dalam uji coba one to one, small group, dan pengolahan mencapai tingkat persentase
field test. Metode yang digunakan adalah sebesar 98% yaitu “Sangat Layak”.
Research and Development dengan model Borg Validasi kelayakan bahasa dilakukan
and Gall. Teknik pengumpulan data dalam oleh dosen ahli dari Fakultas Bahasa dan Seni
penelitian ini menggunakan angket. Skala yang Universitas Negeri Jakarta. Validasi ahli bahasa
digunakan pada analisis data hasil penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan bahasa
yaitu mengacu pada skala likert dengan pada produk yang dikembangkan dengan 8 butir
perhitungan 1 sampai 4. Berikut hasil penilaian pernyataan dalam instrument penilaian. Hasil
validasi ahli dan uji coba pengguna. akhir penilaian dari ahli bahasa sebagai berikut.
Validasi kelayakan materi dilakukan Tabel 7. Hasil Penilaian Ahli Bahasa
oleh dosen ahli dari Program Studi Pendidikan NO. Aspek Penilaian Skor
Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri 1. Kelayakan Bahasa 12 poin
Jakarta. Validasi ahli materi bertujuan untuk 2. Komunikatif 20 poin
mengetahui kelayakan materi pada produk yang Jumlah 32 poin
dikembangkan dengan 25 butir pernyataan Nilai Rata-Rata 4
dalam instrument penilaian. Hasil akhir Persentase 100%
penilaian dari ahli materi sebagai berikut.
Berdasarkan hasil dari penilaian ahli
Tabel 5. Hasil Penilaian Ahli Materi
materi dengan skor total 32 poin dan skor yang
NO. Aspek Penilaian Skor
diharapkan adalah 32 poin. Maka, hasil
1. Kelayakan Isi 15 poin penilaian kelayakan materi pada media buku
2. Kelayakan Penyajian 11 poin saku personal hygiene dalam laboratorium
3. Penilaian Kontekstual 11 poin pengolahan mencapai tingkat persentase
Jumlah 37 poin sebesar 100% yaitu “Sangat Layak”.
Nilai Rata-Rata 3,7 Selanjutnya yaitu uji coba produk
Persentase 92% kepada peserta didik SMK Pariwisata Pelita
Berdasarkan hasil dari penilaian ahli Hotel Training Cianjur jurusan Jasa Boga kelas
materi dengan skor total 37 poin, sedangkan X selaku pengguna dengan 12 butir pernyataan.
skor yang diharapkan adalah 40 poin. Maka, Hasil akhir penilaian uji coba pada pengguna
hasil penilaian kelayakan materi pada media sebagai berikut.
buku saku personal hygiene dalam laboratorium Tabel 8. Hasil Penilaian Pengguna
pengolahan mencapai tingkat persentase No. Uji Persen-
sebesar 92% yaitu “Sangat Layak”. Interprestasi
Coba tase
Validasi kelayakan media dilakukan 1. One To Sangat Layak
oleh dosen ahli dari Pasca Sarjana Universitas 88,54%
One
Negeri Jakarta. Validasi ahli media bertujuan 2. Small Sangat Layak
untuk mengetahui kelayakan media pada 88,33%
Group
produk yang dikembangkan dengan 17 butir

6
No. Uji Persen- Selanjutnya, dilakukan pengumpulan
Interprestasi
Coba tase data dan pengembangan produk buku saku
3. Field Sangat Layak mulai dari persiapan materi yang terdiri dari
82,70% garis-garis besar isi materi (GBIM), jabaran
Test
Hasil penilaian oleh pengguna yang materi (JM), dan story board yang dibuat untuk
meliputi uji one to one mendapatkan persentase memudahkan penelitian dalam membuat
sebesar 88,54% dengan interprestasi sangat produk yang dikambangkan yaitu buku saku
layak, uji small group mendapatkan persentase personal hygiene dalam laboratorium
sebesar 88,33% dengan interprestasi sangat pengolahan. Kemudian membuat desain dengan
layak, dan uji field group mendapatkan hasil menggunakan software Microsoft Office 2007,
persentase sebesar 82,70% dengan interprestasi software Canva, dan software Pics Art. Media
sangat layak. yang akan dibuat terdiri dari sampul buku saku,
pengantar, daftar isi, materi, kesimpulan dan
PEMBAHASAN daftar pustaka. Dengan kriteria sebagai berikut.
Penelitian pengembangan produk buku a. Kategori : Buku Saku Formal
saku personal hygiene dalam laboratorium b. Jenjang : SMK (Tata Boga)
pengolahan ini menggunakan metode Research c. Materi : Personal Hygiene dalam
and Development dengan model Borg and Gall. Laboratorium Pengolahan
Penelitian diawali dengan proses observasi d. Mata Pelajaran : Sanitasi Hygiene dan K3
lingkungan penelitian, analisis keadaan e. Ukuran buku saku : 11,5 cm x 8,5 cm (PxL)
penelitian, dan pengolahan data primer dan data f. Banyak halaman : 24 halaman (4 halaman
sekunder yang telah didapat. pengantar dan 20 halaman isi)
Data primer berupa hasil wawancara g. Banyak lembar : 16 lembar (2 lembar sampul,
langsung dengan peserta didik sedangkan data 2 lembar sampul bayangan,12 lembar isi
sekunder berupa data yang telah ada dan hasil buku saku)
diskusi dengan guru mata pelajaran Sanitasi h. Warna dasar buku saku : Biru gelap, Oranye,
Hygiene dan K3. Berdasarkan data tersebut dan Putih
terdapat beberapa permasalahan dalam i. Warna utama tulisan : Hitam
pembelajaran sebagai berikut: j. Isi buku saku : Materi Personal Hygene
a. Kurangnya kesadaran diri peserta didik Dalam Laboratorium Pengolahan dan
mengenai personal hygiene. Seperti, rambut gambar pendukung
gondrong bagi anak laki-laki, kuku tangan Setelah produk jadi, dilakukan
tidak bersih, dan pakaian kusut dan tidak pengujian terhadap buku saku yang telah
menarik dikembangkan. Dalam penelitian ini
b. Nilai peserta didik pada materi personal menggunakan instrumen penelitian berupa
hygiene masih dibawah kriteria ketuntasan angket dengan cara memberi tanda checklist (√)
minimal 73. pada nilai yang tercantum dilembar instrumen
c. Media pembelajaran yang digunakan hanya penilaian sesuai dengan pernyataan yang
buku panduan dari guru mata pelajaran ditanyakan. Skala penilaian menggunakan skala
sehingga membuat peserta didik kesulitan likert dengan 4 tingkatan (sangat layak, layak,
memahami materi sanitasi hygine dan K3 tidak layak,sangat tidak layak). Instrumen
serta membuat peserta didik mudah bosan. penilaian divalidasi terlebih dahulu oleh ahli
d. Penyampaian materi secara teori oleh guru instrumen. Validator instrumen memberikan
masih kurang maksimal karena kondisi masukkan dan saran agar instrument penelitian
sekolah yang masih belum kondusif akibat lebih baik. Pengembangan buku saku ini telah
Covid-19, sehingga peserta didik kurang melewati proses validasi oleh ahli materi, media
memahami materi personal hygiene dalam dan bahasa.
laboratorium pengolahan. Penilaian ahli materi mendapatkan
e. Baru ada materi terkait mata pelajaran persentase 92% dengan kualifikasi sangat layak.
sanitasi hygine dan K3 secara umum dan Hal ini dapat diartikan bahwa media buku saku
masih kurang pembahasan pembelajaran yang dibuat telah sesuai dengan tujuan yang
mengenai personal hygiene dalam dicapai. Penilaian ahli media mendapatkan
laboratorium pengolahan. persentase 93,24% kualifikasi sangat layak. Hal
ini diartikan bahwa media yang dibuat dapat
efektif dan mudah dipahami sehingga dapat
7
membantu proses pembelajaran. Hal ini sejalan (2013:121) diacu dalam Novita, (2017:48) buku
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mashita saku diartikan sebagai buku dengan ukuran
& Komalasari (2016:33) bahwa penggunaan yang kecil, ringan, dan bisa disimpan disaku,
media buku saku membuat pembelajaran sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana
mudah untuk dipahami dan proses dan kapan saja bisa dibaca yang didalamnya
pembelajaran menjadi efektif. Penilaian ahli berisi informasi berupa materi.
bahasa mendapatkan persentase 93,24% dengan Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
kualifikasi sangat layak. keunggulan dari buku saku ini, yaitu: 1) Media
Selanjutnya dilakukan ujicoba kepada pembelajaran buku saku personal hygiene
pengguna yaitu peserta didik kelas X jurusan dalam laboratorium pengolahan ini
jasa boga yang meliputi uji one to one, uji small menampilkan materi dan gambar yang lebih
group, dan uji field group. Ujicoba ini spesifik yaitu personal hygiene dalam
dimaksud untuk mengetahui apakah media yang laboratorim pengolahan; 2) Media
dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang telah pembelajaran ini mudah untuk dibawa karena
ditetapkan. Berdasarkan data hasil ujicoba ukurannya yang kecil; 3) Media pembelajaran
media buku saku personal hygiene dalam ini mudah digunakan; dan 4) Materi disajikan
laboratorium pengolahan diperoleh persentase dengan gambar, sehingga memudahkan
88,54% dengan kualifikasi sangat layak pada pengguna dalam memvisualisasikan materi
penilaian uji one to one. Hal ini diartikan bahwa yang disampaikan.
materi dalam media buku saku ini mudah Selain itu, terdapat beberapa factor
dipahami oleh pengguna sehingga dapat penghambat dalam penelitian pengembangan
dilanjutkan ke tahap uji coba selanjutnya yaitu, ini, yaitu: 1) Membutuhkan waktu yang cukup
penilaian uji small group mendapatkan lama dalam proses editing buku saku ini; 2)
persentase 88,33% dengan kualifikasi sangat Validator membutuhkan waktu penilaian yang
layak. Hal ini diartikan bahwa media buku saku cukup lama; 3) Waktu uji coba terhambat
ini sudah sesuai dengan aspek-aspek dalam dikarenakan kondisi sekolah yang tidak ada
pernyataan dan isi yang disajkan dapat tatap muka akibat covid-19; 4) Kerjasama
dipahami oleh pengguna sehingga dapat antara subjek uji coba yaitu pengguna karena
dilanjutkan ke tahap uji coba yang terakhir. tidak semua peserta didik memiliki aplikasi
Hasil penilaian uji field group dengan pendukung untuk membuka file angket; 5)
skala yanglebih besar daripada uji sebelumnya Proses pencetakan buku saku membutuhkan
dengan mengambil 30 orang pengguna, waktu yang lama karena terdapat susunan
mendapatkan hasil persentase 82,70% dengan cetakan yang tidak sesuai dan salah dalam
kualifikasi sangat layak. Sehingga dapat mencetak.
diartikan bahwa media buku saku ini layak
digunakan sebagai media pembelajaran untuk SIMPULAN
sumber belajar pendukung. Hal ini sejalan Penelitian pengembangan produk buku
dengan pendapat menurut Ibrahim (1986:432) saku personal hygiene dalam laboratorium
diacu dalam Indrawan et al. (2020:7) pengolahan ini menggunakan metode Research
menjelaskan betapa pentingnya media and Development dengan model Borg and Gall.
pembelajaran karena media pembelajaran Berdasarkan hasil validasi kelayakan oleh ahli
membawa dan membangkitkan rasa senang dan dan hasil uji coba oleh pengguna dari penelitian
gembira bagi murid-murid dan memperbaharui di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
semangat mereka, serta membantu 1. Media buku saku personal hygiene dalam
memantapkan pengatahuan pada benak para laboratorium pengolahan menurut ahli
siswa serta menghidupkan pelajaran. Maka, materi sebesar 92% interprestasi sangat
buku saku personal hygiene dalam laboratorium layak.
pengolahan ini dapat dinyatakan layak 2. Media buku saku personal hygiene dalam
digunakan dalam kegiatan pembelajaran laboratorium pengolahan menurut ahli
sebagai media pembelajaran. media sebesar 98% interprestasi sangat layak.
Media buku saku ini sangat ringan dan 3. Media buku saku personal hygiene dalam
mudah dibawa kemana-mana, memiliki ukuran laboratorium pengolahan menurut ahli
yang kecil yaitu 11,5 cm x 8,5 cm, dengan 24 bahasa sebesar 100% interprestasi sangat
halaman sehingga dapat disimpan disaku. layak.
Sejalan dengan yang dikatakn oleh Setyono

8
4. Media buku saku personal hygiene dalam Pengembangan Buku Saku Materi Sistem
laboratorium pengolahan menurut pengguna Ekskresi Manusia di SMA/MA Kelas XI.
yaitu peserta didik kelas X jurusan Tata BioEdu, 1(2), 10–13.
Boga SMK Pariwisata Pelita Hotel Training http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioe
termasuk kualifikasi sangat layak, meliputi: du%0APengembangan
a. Uji one to one, mendapatkan persentase Fauzan, A. (2011). Skripsi analisis kelayakan
sebesar 88,54% dengan interprestasi media pembelajaran perakitan komputer
sangat layak. untuk siswa sekolah menengah kejuruan.
b. Uji small group, mendapatkan persentase Skripsi.
sebesar 88,33% dengan interprestasi Fauziah, R. (2019). Pengembangan Lembar
sangat layak. Kerja Siswa Berbasis REACT (Relacting,
c. Uji field group, mendapatkan hasil Experiencing, Applying, Cooperating,
persentase sebesar 82,70% dengan Transferring) untuk Memfasilitasi
interprestasi sangat layak. Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Maka, buku saku personal hygiene Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
dalam laboratorium pengolahan ini dapat Tambang. Journal of Chemical
dinyatakan efektif dan efisien, penggunaannya Information and Modeling, 53(9), 1689–
mudah dan materi serta isi yang disajikan dapat 1699.
dipahami. Fitriani, R. A., & Wirjono, W. (2013). Upaya
Buku saku personal hygiene dalam Penerapan Higiene Sanitasi Dalam Proses
laboratorium pengolahan ini dapat dinyatakan Pengadaan Bahan Makanan di Purchasing
layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran Departement Regency Yogyakarta Secara
sebagai media pembelajaran untuk sumber Optimal. Repository Universitas Gadjah
belajar pendukung. Mada.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka, Hayatun, & Jatmika, S. E. D. (2019).
dapat disarankan: Rancangan Buku Saku Tentang Personal
1. Media buku saku personal hygiene dalam Hygiene Sebagai Media Promosi
laboratorium pengolahan diharapkan dapat Kesehatan Bagi Santri Di Pondok
digunakan sebagai media pembelajaran Pesantren Ar Romly Bantul Yogyakarta.
dalam mata pelajaran Sanitasi Hygiene dan Universitas Ahmad Dahlan, 1–10.
K3. http://eprints.uad.ac.id/14957/1/T1_1500
2. Guru menggunakan media buku saku 029121_NASKAH PUBLIKASI.pdf
personal hygiene dalam laboratorium Indrawan, I., Wijoyo, H., Wiguna, I. M. A., &
pengolahan dapat digunakan dalam kegiatan Wardani, E. (2020). Media Pembelajaran
belajar mengajar di dalam kelas. Berbasis Multimedia Interaktif (M. Latif
3. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai uji (ed.); 1st ed., Issue 1). Purwokerto: CV.
efektifitas penggunaan media pembelajaran Pena Persada.
buku saku personal hygiene dalam Kandriasari, A., Dahlia, M., Riska, N., &
laboratorium pengolahan untuk SMK. Yulianti, Y. (2019). Analisis Kesadaran
Personal Hygiene Dalam Kegiatan
REFERENSI Pengolahan Dan Pelayanan Hidangan.
Ahmad, A., Adi, S., & Gayatri, R. W. (2017). Seminar Nasional Penelitian Dan
Pengembangan Buku Saku Sebagai Media Pengabdian Masyarakat -2019 LP4MP
yang Ditularkan Melalui Tanah Pada Universitas Islam Majapahit, 10–15.
Kabupaten Malang. Preventia : The Khairina, A. D., Palupi, I. R., & Prawiningdyah,
Indonesian Journal of Public Health, 2(1), Y. (2018). Pengaruh Media Visual
25–36. Higiene Sanitasi Makanan Terhadap
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/ Praktik Higiene Penjamah Makanan Di
um044v2i1p25-36 Kantin Kampus. JHE (Journal of Health
Ali, F. I., Bektiningsih, K., & Samadhy, U. Education), 3(2), 65–74.
(2018). Pengembangan Buku Saku https://doi.org/10.15294/jhe.v3i2.26303
Berbasis Mind Mapping Pada Lavenia, C., & Dyasti, J. A. (2019). Studi
Pembelajaran Ipa. Jurnal Kreatif : Jurnal Komparatif Personal Hygiene Mahasiswa
Kependidikan Dasar, 9(1), 10–18. Universitas Indonesia di Indekos dan
Ami, M. S., Susantini, E., & Raharjo. (2012). Asrama. Jurnal KSM Eka Prasetya UI,
9
1(4), 2–8. Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga
Mashita, M., & Komalasari, K. (2016). Kualitas Makanan Dan Kepuasan Tamu
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN Di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Junal
MEDIA BUKU SAKU DALAM Khasanah Ilmu, 4(2), 1–17.
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN UNTUK
MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA
DAERAH SISWA (Studi Kuasi
Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 5 Malang) Effectiveness of Using
Media Pocket to Raise Culture Love Re.
MODELING: Jurnal Program Studi
PGMI, 3(1), 21–37.
Medeiros, C. O., Cavalli, S. B., Salay, E., &
Proença, R. P. C. (2011). Assessment of
the methodological strategies adopted by
food safety training programmes for food
service workers: A systematic review.
Food Control, 22(8), 1136–1144.
https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2011.0
2.008
Muzakki, M. F., Handajani, S., Kristiastuti, D.,
& Sutiadiningsih, A. (2020).
Pengembangan Perangkat Pelatihan untuk
Meningkatkan Pengetahuan Hygiene
Sanitasi Penjamah Maknan Pembuat
Lontong di Banyu Urip Lor Kota
Surabaya. E-Jurnal Tata Boga, 9(2), 728–
735.
Novita, W. D. (2017). Pengembangan Media
Buku Saku Pada Pembelajaran IPA Kelas
V SD Negeri Glonggong Pati.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Perpres RI. (2004). Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia tentang Keamanan,
Mutu dan Gizi Pangan. 1–22.
Putra, A. P., & Luthfiyah Nurlaela. (2018).
Kondisi Sanitasi Higiene Dan K3
(Kesehatan Dan Keselamatan Kerja)
Dapur Rich Palace Hotel Surabaya. Jurnal
Tata Boga, 7(2), 1–12.
Simanjuntak, L. (2013). Sanitasi, hygiene, dan
keselematan kerja (Ajun & Sanusi (eds.)).
Tim Direktorat Pembinaan SMK.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian:
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta cv.
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K.
(2014). Model Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yuberti. (2014). “Penelitian Pengembangan”
yang Belum Diminati dan Perspektifnya.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
3(2), 1–15. https://doi.org/103.88.229.8
Yuliastri, Y., & Yulianto, A. (2013). Peranan

10

Anda mungkin juga menyukai