Anda di halaman 1dari 42

PROFIL GIZI

DESA CIAMBAR PUSKESMAS CIAMBAR

KECAMATAN CIAMBAR
TAHUN 2018

Laporan Profil Gizi 2016 22


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan
karunia-Nya Alhamdulillah laporan Profile Gizi UPTD Puskesmas CIAMBAR tahun 2018 telah selesai di
susun.
Profile Gizi ini merupakan gambaran pencapaian hasil kinerja dalam pemabnagunan kesehatan di
UPTD Puskesmas CIAMBAR . Data yang digunakan dalam laopoan ini bersumber dari hasil kegiatan
gizi yang dilakukan selama setahun.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah menyumbangkan saran, pikiran dan tenaganya dalam menyusun laporan Profile Gizi ini
serta semua pihak yang telah membantu kegiatan gizi selama ini.
Akhirnya semoga informasi dalam laporan hasil kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan khususnya di wilayah kerja UPTD Puskesmas CIAMBAR
umumnya di Kabupaten Sukabumi.

CIAMBAR, 31 Desember 2018

Penyusun

BAB I

Laporan Profil Gizi 2016 23


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia sehat 2018 merupakan salah satu agenda dalam pembangunan nasional dalam
rangka mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri.
Meningkatkan status gizi penduduk terutama balita yang merupakan basis pembentukan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas. Meningkatnya status gizi masyarakat ditunjukan dengan penurunan prevalensi
KEP yang dipantau dengan kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan telah mengamanatkan bahwa
untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Dengan semangat kebersamaan akan dapat terwujud “Masyarakat Sehat Mandiri yang
Berkeadilan” melalui pencapaian indikator kinerja pembinaan gizi masyarakat, dengan melaksanakan
kegiatan prioritas antara lain: pendidikan gizi masyarakat, pelayanan gizi dan pencegahan
masalah gizi, penanganan masalah gizi, pembinaan gizi melalui pemberdayaan masyarakat dan
surveilans.
Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 2015-2019 telah ditetapkan target
indikator, yaitu: 100% balita gizi buruk mendapat perawatan, 85% balita ditimbang berat badannya, 80%
bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif, 90% rumah tangga mengkonsumsi garam beriodium, 85%
balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A, 95% ibu hamil mendapat 90 tablet Fe, 100% Kabupaten
dan kota di seluruh Indonesia melaksanakan surveilans, dan 100% Penyediaan buffer stock MP-ASI untuk
daerah bencana

Guna mewujudkan hal tersebut, pembanguan kesehatan Indonesia diarahkan untuk mencapai GERMAS ”
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” yaitu di Tahun 2017 harus tercapai 3 Indikator :
1. Konsumsi Buah dan Sayur Setiap Hari
2. Lakukan Olah Raga Rutin
3. Cek Kesehatan secara Teratur
Di harapkan di masa depan bangsa indonesia hidup dalam lingkungan sehat, penduduknya
berprilaku hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata. Sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.

Dengan visi ini, pembangunan kesehatan dilandaskan pada paradigma sehat. Paradigma sehat
yang akan mengarahkan pembangunan kesehatan untuk lebih mengutamakan upaya – upaya menigkatkan
kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit atau masalah – masalah kesehatan (Preventif) tanpa
mengesampingkan upaya penanggulangannya atau penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif).

Laporan Profil Gizi 2016 24


Pembangunan manusia seutuhnya harus dilakukan secara komprehensif alam keseluruhan proses
kehidupan yang di mulai sejak dalam kandungan sampai dengan akhir hayat kehidupan manusia, dengan
kata lain kita harus memperhatikan kesejahtraan para calon ibu (WUS), bayi, balita , usia sekolah sampai
usia lanjut.
Sasaran kelompok bumil, bufas, bayi, balita, anak sekolah, anak remaja, orang dewasa dan usia
lanjut merupakan program yang diprioritaskan dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat
2015 dengan upaya penurunan angka kejadian gizi buruk dan perbaikan gizi mayarakat.
Tanpa mengabaikan unsur lain pangan dan gizi merupakan unsur yang penting dan strategis dalam
meningkatkan SDM yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai arti yang biologis, ia juga
mempunyai arti yang ekonomis dan bahkan dalam arti yang politis. Implikasinya bahwa penyediaan,
distibusi dan konsumsi pangan dalam jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai harus benar –
benar terjamin.
Derajat kesehatan merupakan indikator dasar kualitas hidup manusia. Untuk mencapai derajat
kesehatan yang baik sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan, sosial ekonomi,
budaya disamping pelayanan kesehatan itu sendiri. Keadaan gizi menjadi penentu utama derajat
kesehatan.
Masalah gizi adalah masalah kompleks dan melibatkan berbagai instansi serta masyarakat dalam
usaha mengatasi dan mencegahnya. Keadaan kurang gizi antara lain dapat menyebabkan angka kematian
yang tinggi pada bayi dan anak, terganggunya pertumbuhan badan, menurunnya daya kerja, gangguan
pada perkembangan mental dan kecerdasan serta tedapatnya berbagai jenis penyakit tertentu.
Program gizi merupakan salah satu program pokok di Puskesmas yang menjadi acuan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sarana dalam program kesehatan gizi mencakup semua
komponen masyarakat, mulai dari janin, dalam kandungan sampai pada usia lanjut (usila). Untuk itu,
pemenuhan gizi sangatlah penting untuk kehidupan manusia dalam melangsungkan hidupnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cakupan program gizi terlaksana di Puskesmas maka
laporan profil gizi ini akan memberikan gambaran tentang kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan
oleh petugas gizi di Puskesmas dan bisa dijadikan acuan dan bahan evaluasi sehingga akan
mempermudah perencanaan yang tepat dan efektif bagi Puskesmas CIAMBAR dalam meningkatkan
status gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bantaragdung di tahun 2019.

Meskipun banyak hambatan dan kendala yang kami hadapi dalam melaksanakan program kami
dapat menjalankannya sesuai perencanaan walaupun hasilnya belum maksimal. Adapun di tahun 2019
mendatang kami akan memperbaiki kekurangan –kekurangannya di tahun sebelumnya.

B. Visi dan Misi Kabupaten Sukabumi


Visi
“Terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang Religius dan Mandiri”
Misi
1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi Ekonomi Lokal melalui sektor
agri bisnis dan industri berwawasan lingkungan;
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing tinggi dan religius;

Laporan Profil Gizi 2016 25


3. Mewujudkan Tata Kelola pemerintahan yang bersih dan profesioal;
4. Optimalisasi pelayanan publik khususnya dibidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur
daerah

C. Visi dan Misi Puskesmas CIAMBAR

a. Visi

Puskesmas CIAMBAR mempunyai Visi : ”Mewujudnya Masyarakat CIAMBAR

Sehat,Mandiri,dan Berkualitas.”

b. Misi

Misi dari Puskesmas CIAMBAR adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang ramah berkualitas dan profesional;

b. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat;

c. Melaksanakan manajemen puskesmas yang akuntable dan transparan;

d. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaanmasyarakat dan kerja

sama lintas sektor.

VISI DAN MISI PROGRAM GIZI


VISI
Menciptakan keluarga mandiri dan sadar gizi.

MISI
1. Mendorong kemandirian keluarga untuk berperilaku sadar gizi.
2. Mewujudkan keluaga sadar gizi melalui pemberdayaan petugas, masyarakat, dan keluaga.
3. Menjadikan gizi menjadi basis paradigma sehat, basis pencerdasan masyarakat dan meningkatkan
produktivitas.
4. Menjadikan pelayanan gizi yang bemutu, merata dan terjangkau sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan.

B. TUJUAN
B. 1. Tujuan Umum
Mengetahui seluruh kegiatan program gizi yang telah dilaksanakan dan sebagai bahan
perencanaan program gizi ditahun 2019 yang akan di laksanakan.
2. Tujuan Khusus

Laporan Profil Gizi 2016 26


1. Sebagai salah satu upaya evaluasi terhadap pelaksanaan program gizi yang telah
dilaksanakan
2. Analisa masalah dan analisa situasi yang berkaitan dengan program gizi
3. Perumusan masalah serta penyebab masalah setelah melakukan proses analisa masalah dan
analisa situasi.
Perencanaan kegiatan program gizi yang akan dilaksanakan

C. MANFAAT

Diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk memepermudah perencanaan yang tepat dan efektif
untuk Puskesmas CIAMBAR dalam meningkatkan status gizi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas CIAMBAR

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciambar adalah 3.820 Km 2 dengan ketinggian
mencapai + 600 m di atas permukaan laut, lokasi terletak sebelah utara Kabupaten Sukabumi
kemudian 140 Km dari Ibu Kota Propinsi Jawa Barat dan 96 Km dari Ibu Kota Negara Republik
Indonesia, dengan topografi pada umumnya terdiri dari tanah darat. pesawahan, perbukitan
(pegunungan), serta sungai.
Dengan batas –batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah utara berbatasan dengan Kehutanan Gunung Gede.
 Sebelah timur dengan Kecamatan Nagrak.

Laporan Profil Gizi 2016 27


 Sebelah Barat dengan Kecamatan Cicurug.
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Parungkuda.
Wilayah kerja Puskesmas Ciambar terdiri dari 53 RW dan 182 RT terbagi atas 6
( Enam ) Desa, yaitu :
1. Desa Ciambar
2. Desa Ginanjar
3. Desa Munjul
4. Desa Wangunjaya
5. Desa Cibunarjaya
6. Desa Ambarjaya

B. Demografi
Berdasarkan data kependudukan tahun 2018, jumlah penduduk yang berada diwilayah kerja
Puskesmas Ciambar sampai dengan bulan Desember tahun 2018 adalah “38.639” jiwa yang terdiri
dari laki-laki “19.988” Jiwa, perempuan “18.651” jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
1 dibawah ini.

Tabel 2.1
Keadaan Jumlah Penduduk
JUMLAH
No. Desa Penduduk
KK RT RW
L P JML
1. Ciambar 3.130 2.922 6.052 1812 28 9

2. Ginanjar 4.437 4.139 8.576 2394 38 9

3. Munjul 3.193 2.980 6.173 1434 41 12

4. Wangunjaya 2.652 2.475 5.127 1461 21 7

5. Cibunarjaya 3937 3.672 7.509 2239 31 10

Laporan Profil Gizi 2016 28


6. Ambarjaya 2.639 2.463 5.102 1512 23 6

Jumlah 19.988 18.651 38.639 11.492 182 53


Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sukabumi tahun 2018
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Kelompok Rentan
No Desa Bumil Bayi Balita Usila
0-12 Bln 0-4 th
1. Ciambar 122 103 546 603

2. Ginanjar 172 148 776 857

3. Munjul 124 106 558 617

4. Wangunjaya 103 88 463 515

5. Cibunarjaya 153 131 689 761

6. Ambarjaya 102 87 459 511

Puskesmas 776 663 3.488 3.864


Sumber : Laporan KIA 2018

Tabel 2.3
Keadaan Ekonomi dan Pendidikan Tahapan Keluarga Sejahtera
Keluarga Keluarga Keluarga
Pra Sejahtera Sejahtera II s/d
No. Nama Desa Jml
Sejahtera I KS III
1. Ciambar 1.027 535 250 1.812
2. Ginanjar 944 1.163 287 2.394
3. Munjul 1.237 413 384 1.434
4. Wangunjaya 789 510 162 1.461
5. Cibunarjaya 1.020 719 537 2.239
6. Ambarjaya 854 514 144 1.512
Jumlah 5.871 3.854 1.726 11.492
Sumber : BKKBD 2018

Laporan Profil Gizi 2016 29


Berdasarkan data pada Tabel 2.3 dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Ciambar memiliki
tahapan keluarga Pra sejahtera. Dimana hal ini menunjukkan sosial ekonomi Kecamatan Ciambar
sebagian besar masih rendah.

Tabel. 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian / JenisPekerjaan
(Sumber : Profil Kecamatan Ciambar 2018)
TNI / Karya
Pensiu Buruh Pertuk
No Nama Desa PNS POL wan Petani Pemulung
nan tani angan
RI Swasta
1 Ciambar 45 0 31 325 880 620 90 1
2 Ginanjar 26 1 24 169 226 4.791 225 1
3 Munjul 13 0 9 0 1.380 1.075 110 0
4 Wangunjaya 13 0 12 525 1.688 723 52 0
5 Cibunarjaya 18 1 15 30 250 530 48 1
6 Ambarjaya 6 1 8 20 565 42 223 0
JUMLAH 108 3 99 1.069 4.989 7.781 748 3

Berdasarkan data tabel 2.4 dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Ciambar memiliki mata
pencaharian sebagai buruh tani, dimaksud kan warga menggarap kebun atau sawah bukan milik sendiri.

Tabel. 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikkan
Di wilayah Puskesmas Ciambar Tahun 2018
Lulusan Sekolah
N SMP& SLTA&
NamaDesa SD D1 - DIII SI – S3
o. Mts Sederajat
1. Ciambar 2.651 1.515 757 151 75
2. Ginanjar 3.701 1.388 462 185 92
3. Munjul 2.382 1.361 680 136 68
4. Wangujaya 3.571 1.281 499 35 14
5. Cibunarjaya 1.460 730 365 25 12
6. Ambarjaya 2.699 82 32 12 6
Jumlah 16.464 6.357 2.795 543 267
(Sumber : Dinas Pendidikan Ciambar Th. 2018)
Berdasarkan data pada tabel 2.5 tingkat pendidikan penduduk sebagian besar tamat SD, yang paling
sedikit tamat Akademi/ Perguruan Tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
penduduk di wilayah Kecamatan Ciambar masih rendah.

C. KETENAGAAN PUSKESMAS
1. Tenaga Formal
UPTD Puskesmas Ciambar mempunyai karyawan dengan rincian sebagai berikut :

Laporan Profil Gizi 2016 30


a. Tenaga Medis
- Dokter Umum : 1 orang
- Dokter Gigi : -
b. Tenaga Keperawatan
- Tenaga Bidan : 22 orang
- Perawat : 5 orang
- Perawat Gigi : -
c. Tenaga Farmasi
- Apoteker : 1
d. Tenaga Sanitarian : 1
e. Tenaga Gizi : -
f. Tenaga Analis Kesehatan : -
g. Tenaga Non Kesehatan
- D III : 1 orang
- SMA : 7 orang

2. Tenaga Informal
Tabel 2.6
Tenaga Non Formal/ Pemberdayaan Masyarakat

No. Desa Kader Dukun Posyandu Kepala FSDS


Posyandu Bayi Desa
1. Ciambar 5 9 1 1
45
2. Ginanjar 8 10 1 1
50
3. Munjul 8 12 1 1
60
4. Wangunjaya 5 7 1 1
35
5. Cibunarjaya 7 10 1 1
50
6. Ambarjaya 3 7 1 1
35
Jumlah 269 55 6 6
36

D. PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI


No NAMA JABATAN PENDIDIKAN PELATIHAN
1 Sudaryat, SKM.MM Ka.PKM S2 Sanajemen Manajemen puskesmas
2 Pami Rushaki, SKM Ka.TU S1 Kesmas -
3 dr.Nana Rahayu Dokter PKM Kedokteran BTCLS
4 Ujang Sukmawan,S.Kep Programer S1 keperawatan -
P2M

Laporan Profil Gizi 2016 31


5 Abu Bakar, AMK Survelens D3 BTCLS
keperawatan
6 Evi Novianti,S.Tr.Keb Bidkor D4 Kebidanan MU, Jafung Bidan
7 Leni Susanti, AM.keb PJ.Poned D3 Kebidanan MU
8 Sri Purwaningsih, Programer D3 PPBJ, Jafung Promkes
AM.Kep Promkes Keperawatan
9 Guriang Maha Sembada Jurim SPK MTBM/MTBS
10 Eneng Arida, AMd.Keb Bidan poned D3 Kebidanan MU
11 Yuliana, AMd.Keb Bides D3 kebidanan MU
12 Ai Nuryana, AMd.Keb Bides D3 kebidanan MU
13 Epi sopiawati,AM.Keb Bides D3 kebidanan MU
14 Sumeni, AM.Keb Bides D3 kebidanan MU
15 Ai Rohaeni, AM.Keb Bidan PKM D3 kebidanan MU

16 Rully Sulaeman, Apoteker S1 Apoteker -


S.Farm.Apt
17 Entin Kartini, AM.Keb Programer TB D3 kebidanan MU
18 Fitri Laela TPG D3 kebidanan MU
rizki,AM.Keb
19 Septiani Elva, AM.Keb Bidan PKM D3 kebidanan MU
20 Dedi Abdul Programer D3 -
Kholik,AMK Program keperawatan
Pengembangan
21 Elis Bidan PKM D3 kebidanan MU
Rahmawati,AM.Keb
22 Asri Mulia,W, Programer D3 kebidanan MU
AMd.Keb PTM
23 Erni Ernawati, Bidan PKM D3 kebidanan MU
AMd.Keb
24 Indah Bidan PKM D3 kebidanan MU
Rosmala,AMd.Keb
25 Tuti Herawati,AM.Keb Bidan PKM D3 kebidanan MU
26 Neng Sri Bidan PKM D3 kebidanan MU
Febrianti,AMd.Keb
27 Rinawati, AMd.keb Bides D3 kebidanan MU
28 Rani Bides D3 kebidanan MU
Andriyani,AMd.Keb
29 Meta Dendasari, Bidan PKM D3 kebidanan MU
AMd.Keb
30 M.Dirhadudin,AMd.Kes Sanitarian D3 kesling -
31 Topan Nugraha, SP3 D3 komputer -
A.Md.Kom
32 Adi Sutedi Loket obat SLTA -
33 Dede hermawan RR SLTA Rekam medis
34 Ade Suryatna Supir SLTA -
35 Raby Nur Alfiah RR SLTA -
36 Septi Yulianti RR SLTA -
37 Ega Fatimah, AMd.Keb Magang D3 kebidanan -
38 Ulfa Novia, AMd.Keb Magang D3 kebidanan -

Laporan Profil Gizi 2016 32


39 Ikhsan Oktaviana OB SLTA -
40 Dean sofyan OB SLTA -

E. SARANA PELAYANAN KESEHATAN


1. Sarana dan Prasarana
UPTD Puskesmas Ciambar dilengkapi dengan peralatan medis laboratorium yang mendukung
kegiatan operasional Puskesmas yang juga ditunjang dengan alat transportasi berupa 1 buah mobil
Pusling dan 4 buah motor untuk kegiatan di lapangan.
Adapun sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ciambar adalah sebagai berikut :
1. Rumah sakit :- 3. Bidan Praktek Swasta : 13 buah
2. Dr. Praktek Swasta :- 4. Poskesdes : 2 buah

Adapun jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ciambar sebanyak 55 Posyandu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7
Tabel 2.7
Data Posyandu

Jumlah
Jml STRATA POSYANDU
No. Desa Kader
Posyandu
Ada Aktif Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Ciambar 9 45 40 - 3 - 6
2 Ginanjar 10 50 48 - 2 - 8
3 Munjul 12 60 57 - 3 3 6
4 Wangunjaya 7 35 32 - 2 1 4
5 Cibunarjaya 10 50 50 - 3 2 5
6 Ambarjaya 7 35 32 - 4 1 2
Jumlah 55 275 262 - 17 7 31
Sumber : Profil Promkes 2018

G. PERUSAHAAN INDUSTRI
Tabel 2.8
Data Industri
No. Jenis Industri Jumlah

1. Industri Besar 0

2. Industri Sedang 5

3. Industri Kecil 6

4. Industri Tangga 0

Laporan Profil Gizi 2016 33


Sumber : Profil Kecamatan Ciambar 2018

H. DATA KEUANGAN PUSKESMAS CIAMBAR


Data keuangan Puskesmas Ciambar terkait program PTM bersumber dari dana BOK DAK Non
Fisik. Pada tahun 2018 khusus untuk program PTM sebesar Rp. 17.200.000.

BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Keadaan Status Gizi Masyarakat


Di Kecamatan CIAMBAR terdapat 55 posyandu,tiap-tiap posyandu memiliki 5 orang kader
posyandu. Anak usia di bawah 40 hari jarang dibawa ke posyandu karena adanya kepercayaan bahwa
tidak baik membawa anak usia tersebut keluar rumah. Sehingga untuk usia ini petugas yang sering kali
harus mendatangi anak untuk ditimbang. Jumlah Balita yang berkunjung untuk menimbang ke setiap
posyandu bervariasi, rata-rata 27 anak terbanyak antara 2,5 – 12 bulan (usia imunisasi).
Kegiatan di posyandu selain penimbangan diadakan juga penyuluhan tentang kesehatan dan gizi
serta pemeriksaan ibu hamil dan pelayanan kesehatan.
Masalah gizi merupakan masalah yang identik dengan kesejahreraan masyarakat di suatu tempat
karena berhubungan erat dengan status sosial ekonomi masyarakat, meskipun sebenarnya status gizi di
sebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya Faktor ekonomi, Pendidikan, Sosial Budaya, Pola makan yang
salah, pola asuh, PHBS dan penyakit penyerta. Hal ini disebabkan antara lain karen ajumlah penduduk
yang banyak, dan wilayah yang relatif luas, sehingga akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
cukup sulit, selain itu banyak yang orang tua bekerja baik di pabrik, maupun di perkebunan sehingga
pola asuh banyak oleh saudara atau kakek /nenek yang berpengaruh terhadap asupan gizi balita. Selain itu
juga faktor pendidikan berpengaruh terhadap pola makan dan pola hidup yang tidak sehat.

TABEL 3.1

STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U MENURUT PUSKESMAS DAN DESA

DI PUSKESMAS CIAMBAR KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN 2018

∑ BALITA MENURUT STATUS GIZI BB/U


∑ BALITA
NO PUSKESMAS DESA GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BUR
DITIMBANG

∑ % ∑ % ∑ % ∑

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Laporan Profil Gizi 2016 34


1 CIAMBAR Ciambar 567 21 3,7 531 93,6 13 2,2 2

Ginanjar 678 18 2,6 648 95,5 12 1,7 0

Munjul 521 4 0,7 514 98,6 3 0,5 0

Wangunjaya 356 21 5,8 297 83,4 36 10,1 2

Cibunarjaya 723 19 2,6 704 97,3 0 0 0

Ambarjaya 319 33 10,3 269 84,3 14 4,3 3

JUMLAH 3236 116 3,5 2963 91,5 78 2,4 7

Keadaan Status berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas CIAMBAR yang dilaksanakan setiap bulan Agustus setiap tahun .

Tabel 3.4
Hasil Bulan Penimbangan Balita KEP & Stanting

∑ KEP Total Stunting


Balit
a
ditim
(Sangat kurus (Sangat Pendek
bang
No Desa + kurus) + Pendek)
&
Diuk
ur
Target < 5% Target < 10%
ABS % ABS %
1 CIAMBAR 567 12 2.1 76 13,4
2 GINANJAR 678 3 0,4 24 3,5
3 MUNJUL 521 1 0,1 35 6,7
4 WANGUNJAYA 356 12 3,3 2 0,5
5 CIBUNARJAYA 723 5 0,6 46 6,3
6 AMBARJAYA 319 0 0 0 0
Puskesmas 3236 33 1,0 183 5,6

Dilihat dari tabel 3.1 ( BB/U ), 3.2 ( TB/U ) dan tabel 3.3 ( BB/TB ) keadaan gizi balita di wilayah kerja
puskesmas CIAMBAR termasuk gizi baik Dilihat dari tabel 3.4 prevalensi KEP (Sangat kurus + kurus),
diwilayah kerja Puskesmas ada 33 balita atau sekitar 1,0%. Masih termasuk baik karena ada dikisaran
( 0-5 )%. Sedangkan untuk stunting (sangat pendek + pendek) ada 183 balita atau sekitar 5,6 %, masih
dibawah target dimana target stanting <10%. Dan Desa dengan stunting diatas tertinggi 13,4% yaitu Desa
Ciambar. Walaupun dilihat dari data sangat kurus dan kurus serta data stunting Puskesmas CIAMBAR
masih di bawah target tetapi hal ini menjadi masalah yang cukup serius dan memerlukan penanganan dari
berbagai lintas sektor.
Prevalensi Status Gizi Berdasarkan TB/U

Laporan Profil Gizi 2016 35


STATUS GIZI
Sangat
No Desa Pendek Normal
Pendek
2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 CIAMBAR 2.1 0,00 18.1 17,39 89.6 89.6

2 GINANJAR 2.8 0,00 6.0 5,05 88.0 88.0

3 MUNJUL 2.7 0,95 9.6 7,14 81.7 81.7

4 WANGUNJAYA 0.7 0,00 6.1 0,00 95.8 85.9

5 CIBUNARJAYA 2.2 0,55 1.7 8,39 90.0 90.0

6 AMBARJAYA 2.6 0.0 4,1 0,00 84.5 88.2


0,29
PUSKESMAS 4.5 5,39 7,09 9 86.7

Prevalensi Status Gizi Berdasarkan BB/TB

STATUS GIZI
No Desa Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 CIAMBAR 0.1 0,18 3.6 1,94 92.8 93,47 6.3 4,41

2 GINANJAR 0.4 0,00 4.8 0,44 92.6 97,05 4.8 2,36

3 MUNJUL 0.0 0,00 4.2 0,19 91.7 97,50 7.5 2,30

4 WANGUNJAYA 0.2 0,00 3.2 3,37 85.2 89,33 2.2 7,30

5 CIBUNARJAYA 0.5 0,28 3.3 0,41 90.8 94,33 2.2 4,98

6 AMBARJAYA 0.0 0,00 3.6 0,00 84.8 84,14 0.9 15,86


PUSKESMAS 0.2 0,09 3.7 0,93 93.8 93,48 2.3 5,47

Dilihat dari tabel Prevalensi Status Gizi berdasrkan BB/U, TB/U, maupun BB/TB terjadi
peningkatan.
1. Status Gizi Berdasarkan BB/U :
- Gizi sangat kurang turun 0,11%
- Gizi kurang turun 7,2%
- Gizi baik naik 7,4%
- Gizi lebih naik 0,7 %
2. Status Gizi Berdasarkan TB/U :
- Sangat pendek turun 2,4%
- Pendek turun 8,2%
- Normal naik 5,6 %
3. Status Gizi Berdasarkan BB/TB/ BB/PB :
- Sangat kurus turun 0,1%

Laporan Profil Gizi 2016 36


- Kurus turun 0,6%
- Normal turun 1, %
- Gemuk naik 2,5%
Salah satu penyebab terjadinya peningkatan status gizi karena adanya pemebrian makanan tambahan
MP-ASI untuk balita 6 bulan sampai dengan 2 tahun yang diberikan dari kemenkes,selain itu juga adanya
peningkatan keterampilan kader melalui pembinaan dan pelatihan kader posyandu.
Sedangkan untuk kategori gemuk mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena pola makan
yang tidak sehat, karena inginlebih praktis banyak yang mengkonsumsi makanan instan ( Mie instan,
makanan siap saji, dll).

Tahun 2018 jumlah gizi buruk berjumlah 4 orang, hal ini disebabkan karena berbagai faktor.
Diantaranya :
1. karena sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah, sehingga asupan
gizi bagi balita belum memenuhi angka kecukupan gizinya, selain itu adanya
2. penyakit penyerta TBC (Tubercolosis) dan kelainan gangguan tumbuh
kembang.
3. Pola asuh Balita karena ibunya bekerja di asuh oleh kakek / Neneknya
4. Pengetahuan pengasuh tentang Gizi kesehatan masih kurang sehingga
kurang memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan balita
5. Sosial Budaya. Masih banyak pantangan makanan / mitos-mitos yang
berkaitan dengan kebiasaan masyarakat setempat.
Masalah Gizi Buruk merupakan masalah utama dan menjadi tanggung jawab kita bersama.
Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak terutama lintas sektoral sehingga dapat dicari
penanggulangannya. Untuk penanggulanganya selain penyuluhan secara terus menerus juga diberi
Pemberian Makanan Tambahan .

Tabel 3.8
Status Gizi Anak Sekolah (SD)


Status Gizi
Penjar
ingan
No Desa
Anak Normal Gemuk Kurus Sangat kurus
Sekol
ABS % ABS % ABS % ABS %
ah
1 CIAMBAR 173 120 85 50 28.9 3 1.7 0 0

Laporan Profil Gizi 2016 37


2 GINANJAR 33 31 62,3 2 6.1 0 0.0 0 0

3 MUNJUL 182 147 80,7 28 15,3 7 3,8 0 0

4 WANGUNJAYA 100 80 80 10 10.0 10 10.0 0 0

5 CIBUNARJAYA 56 42 75 7 12,5 6 10,7 1 1,7

6 AMBARJAYA 58 41 74,2 12 20.7 5 8.6 0 0


JUMLAH 685 528 77.08 123 18.0 33 4.8 1 0,1

Sumber : Hasil Penjaringan Sekolah UKS Tahun 2017


Pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari jumlah penjaringan anak sekolah sebanyak 685 anak, yang
status gizi normal sebesar 528 orang (77,08%), Gemuk 123 anak (18%), hal ini cukup menghawatirkan
karena gemuk merupakan masalah gizi yang apabila tidak ditangani sejak dini maka akan berakibat
terhadap penyakit degeneratif, dan yang kurus 33 anak (4,8%), sedangkan yang sangat kurus 1 orang
(0,1%) . Penyebabnya karena adanya penyakit penyerta TB dan cacingan.

Untuk kasus-kasus yang ada diwilayah kerja Puskesmas CIAMBAR, yaitu kasus anemia, KEK
(kasus ibu hamil) dan BBLR (kasus bayi lahir) dari bulan Januari sampai dengan Desember 2018, jumlah
sasaran bumil 756 orang yang tercatat bumil anemia 19 orang ( 2,5%) dan bumil KEK 44 org ( 5,8%).
Sedangkan bayi lahir (BBLR) ada 23 bayi dari 647 bayi lahir hidup atau sekitar (3,5%

B. Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Balita


Penimbangan/pemantauan pertumbuhan balita dilakukan setiap bulan di Posyandu.
BurukGizi
BGM

S N CAKUPAN

K/S D/S N/S N/D D/K

No. Desa K
Pro Target 95% Target 85% Target 75%
yeks Desa D
i
S. S. S S S. 75% 89%
Proye Proyeks S. Desa
ksi Proyeks i
Desa Desa
i

1 CIAMBAR 985 973 924 918 821 21 1 93.8 95.0 93.2 94.3 83.4 84.4 89.4 99.4

2 GINANJAR 270 265 260 246 197 11 0 96.3 98.1 91.1 92.8 73.0 74.3 80.1 94.6

3 MUNJUL 755 727 649 722 624 16 1 86.0 89.3 95.6 99.3 82.6 85.8 86.4 111.2

WANGUNJAY
4 468 465 453 421 415 10 0 96.8 97.4 90.0 90.5 88.7 89.2 98.6 92.9
A

CIBUNARJAY
5 385 379 372 359 340 9 0 96.6 98.2 93.2 94.7 88.3 89.7 94.7 96.5
A

Laporan Profil Gizi 2016 38


6 AMBARJAYA 259 251 251 232 239 7 0 96.9 100.0 89.6 92.4 92.3 95.2 103 92.4

9.1
JUMLAH 339 315 93.5 95.5 93.0 95.0 84.7 86.5 1 91.1
3 3322 3173 7 2875 80 3

BGM/S
BGM/D < 5%
Target < 5%
No. Desa
S. S. Target

Proyeksi Desa < 5%

1 CIAMBAR 2.1 2.2 2.3

2 GINANJAR 4.1 4.2 4.5

3 MUNJUL 2.1 2.2 2.2

4 WANGUNJAYA 2.1 2.2 2.4

5 CIBUNARJAYA 2.3 2.4 2.5

6 AMBARJAYA 2.7 2.8 3.0


JUMLAH 2.4 2.4 2.5

Dari hasil pemantauan pertumbuhan balita hasil semua cakupan ada yang masih dibawah target,
ada yang sudah mencapai target baik menggunakan sasaran proyeksi atau pun data desa (rill).

Laporan Profil Gizi 2016 39


Laporan Profil Gizi 2016 40
CAKUPAN N/S
TARGET 75 %

Laporan Profil Gizi 2016 41


CAKUPAN BGM/S
TARGET < 5%

CAKUPAN BGM/D
TARGET < 5%

Laporan Profil Gizi 2016 42


Tabel 3.11
Cakupan D/S Proyeksi dan D/S Desa Tahun 2016 dan Tahun 2017

Target 85% Target 85%


Cakupan D/S Cakupan D/S
No. Desa Proyeksi Trend Desa Trend

2016 2017 2016 2017

1 CIAMBAR 86.5 93.2  88.2 94.3 

2 GINANJAR 69.8 91.1  96.7 92.8 

3 MUNJUL 97.8 95.6  96.6 99.3 

4 WANGUNJAYA 92.5 90.0  96.7 90.5 

5 CIBUNARJAYA 96.5 93.2  91.3 94.7 

6 AMBARJAYA 73.8 89.6  94.5 92.4 

PKM 87.8 93.0  93.6 95.0 

Dari tabel diatas cakupan D/S proyeksi maupun D/S Desa mengalami kenaikan, ada 3
Desa yaitu Desa Ciambar, Munjul dan Cibunarjaya yang mengalami penurunan. Untuk D/S
proyeksi/estimasi naik sebesar 6 % dan D/S Desa (riil) naik 1,4%.

Tabel 3.12
Cakupan N/S Proyeksi dan N/S Desa Tahun 2017 dan Tahun 2018

Laporan Profil Gizi 2016 43


Target 75% Target 75%
Cakupan N/S Cakupan N/S
No. Desa Proyeksi Trend Desa Trend

2017 2018 2017 2018

1 CIAMBAR 60.5 83.4  61.7 84.4 

2 GINANJAR 50.5 73.0  70.0 74.3 

3 MUNJUL 76.9 82.6  75.9 85.8 

4 WANGUNJAYA 73.6 88.7  76.9 89.2 

5 CIBUNARJAYA 68.7 88.3  65.0 89.7 

6 AMBARJAYA 61.6 92.3  78.9 95.2 

PKM 73.6 84.7  78.4 86.5 

Dari tabel diatas cakupan N/S proyeksi maupun N/S Desa mengalami kenaikan, untuk N/S
proyeksi/estimasi naik sebesar 11,1% dan N/S desa (riil) naik 12,1%.

C. Distribusi Tablet Tambah Darah ( Fe )


Pemberian tablet tambah darah diberikan kepada ibu hamil.

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT DESA
PUSKESMAS CIAMBAR KECAMATAN CIAMBAR KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2018

FE1 (30 FE3 (90


JUMLAH TABLET) TABLET)
NO DESA
IBU HAMIL
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Ciambar 178 150 87,72
171 104,09
2 Ginanjar 238 152 64,41
236 100,85
3 Munjul 140 132 101,54
130 107,69
4 Wangunjaya 108 93 93,94
99 109,09
5 Cibunarjaya 169 156 98,11
159 106,29
6 Ambarjaya 117 151 142,45
106 110,38
JUMLAH 901 950 834 92,56
105,44

Laporan Profil Gizi 2016 44


Cakupan Fe I dan Fe 3 untuk tahun 2017 masih diatas target walaupun Fe I hanya di Tahun 2017
ada penurunan hal ini disebabkan karena kurangnya stok yang ada di dinas sehingga menurun, Sedangkan
untuk Fe 3 trend Desa yang menurun hanya Desa Limusnungal walaupun sudah mencapai target, hal ini
disebabkan karena jumlah sasaran ibu hamilnya menurun.

D. Distribusi Kapsul Vitamin A


Pemberian kapsul vitamin A diberikan kepada, bayi (0-11) bulan, balita (12-59) bulan, dan Bufas (0
s/d 42) hari.

Distribusi Vitamin A Pada Bayi dan Balita


Puskesmas CIAMBAR Tahun 2017

No Bulan Sasaran Pemberian Vitamin A

Laporan Profil Gizi 2016 45


Bayi Balita 6-11 bln Cakupan 12-59 bln Cakupan
1 Februari 647 2784 590 89.66565 2469 88.68534

2 Agustus 647 2784 594 90.27356 2562 92.02586

Bayi 592 89.9696 2469 88.68534

Grafik Distribusi Vitamin A pada Bayi dan Balita

BUFAS (Target 100%)


No. Desa 2016 2017
ABS % ABS %
1 CIAMBAR
2 GINANJAR
3 MUNJUL
4 WANGUNJAYA
5 CIBUNARJAYA
6 AMBARJAYA
Puskesmas

Dari tabel diatas cakupan Vitamin A untuk bayi mengalami penurunan begitu pun dengan ibu nifas dari
jumlah secara absolut maupun proyeksi untuk persalinan tahun 2016 menurun dibandingkan dengan
persalinan tahun 2017 (tahun 2017 ada sebanyak 789 orang dan tahun 2017 ada 876 orang), tetapi untuk
vitamin A balita secara presentasi mengalami kenaikan sebesar 1,1% tetapi secara absolut angka
berkurang 3 balita.

Laporan Profil Gizi 2016 46


E. Kegiatan Pemberian ASI Eksklusif

Tabel 3.16
Hasil Pemberian ASI Ekslusif

Cakupan ASI Eksklusif


No Desa Proyeksi Desa ABS Target 65%
Proyeksi Desa
1 CIAMBAR 163 144 115 71 80
2 GINANJAR 60 39 29 48 74
3 MUNJUL 100 96 76 76 79
4 WANGUNJA
YA 123 72 51 41 71
5 CIBUNARJA
YA 68 54 39 57 72
6 AMBARJAY
A 77 52 39 51 75

JUMLAH 647
503 400 62 80

Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas CIAMBAR dengan sasaran proyeksi belum


mencapai target. Sedangkan yang riil ( Desa ) sudah mencapai target. Dengan sasaran
proyeksi cakupan baru mencapai 62% dari target 65%.dan dengan sasaran riil 80%

Laporan Profil Gizi 2016 47


F. Hasil Kegiatan Keluarga Mandiri Sadar Gizi

Kegiatan KADARZI dilaksanakan sebanyak 125kk terdiri dari Posyandu


Bantargebang dari Desa Bantargebang, Posyandu Cibogo Desa Bojonggaling,
Posyandu Pangkalan Desa Bojonggaling, Posyandu Bojonggaling Desa
Bojonggaling, dan Posyandu Simpenan Desa Bojonggaling. Masing-masing (25kk/
posyandu). Kegiatan KADARZI yang dilaksanakan di Puskesmas CIAMBAR berupa
:
a. Pendataan KADARZI yang dilaksanakan dalam pendataan PHBS
(Penanggung jawab Promkes). Pendataan PHBS diawali dengan sosialisasi
pengisian formulir PHBS.

b. Pemantauan balita melalui penimbangan rutin.

c. Penyuluhan ASI Eksklusif dan konseling laktasi

d. Pemantauan dan pengetesan garam beryodium

e. Pemberian suplemen vitamin A untuk bayi, balita dan ibu nifas serta tablet
tambah darah untuk ibu hamil.

Laporan Profil Gizi 2016 48


A. Data Akhir

Ju Sasaran Menimba ASI Makanan Suplemen G


Bumil B
ml ng Berat dan Keluarga
ah Ba Balit Badan MPASI
No KK yi a
Posyandu Bum Bufa
. Ya (0- (6-
il s
ng 5) 59) ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑
dib bln bln
ina
1. 25 1 16 2 - 15 88, 0 0 25 10 2 10 16
CIAMBAR
2 0 0
2. 25 0 25 0 0 25 100 0 0 25 10 - - 25
GINANJAR
0
3. 25 3 23 1 3 23 88, 3 10 24 96 1 10 23
MUNJUL
5 0 0
4. 25 3 22 0 1 25 100 2 66, 25 10 0 - 22
WANGUNJAYA
7 0
5. 25 1 24 0 1 25 100 1 10 24 96 0 - 24
CIBUNARJAYA
0
Jumlah 12 8 110 3 5 113 95, 6 75 12 98, 3 10 11

5 8 3 4 0

Dari tabel diatas untuk semua indicator ada masalah. Untuk indikator yang
mengalami perubahan perilaku yang paling signifikan yaitu untuk indikator I
(menimbang berat badan) mencapai 95,8, indikator 3 (makanan keluarga) 98,4% dan
indikator 5 (garam yodium) 98,4%

G. Hasil Pemantauan Garam Beryodium

Pemantauan garam beryodium dilaksanakan di 4 Posyandu dari 3 Desa. Masing-


masing Posyandu diambil 25. Tujuan dari pemeriksaan garam beryodium di
Posyandu untuk mengetahui katagori besa baik dan tidak. Hasil pemeriksaan garam
dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari tabel diatas bisa dilihat garam yang banyak digunakan merk cap Jempol,
dan bentuk garamnya sendiri banyak dikonsumsi garam halus. Dari hasil pemeriksaan
garam tersebut, dari 3 Desa tidak masuk kategori Desa tidak baik.

H. Kasus Anak BGM, 2T, dan Gizi Buruk

Kasus-kasus balita BGM, 2T dan gizi buruk di Puskesmas CIAMBAR untuk


BGM masih dibawah target < 5% dan gizi buruk < 1% (0,5%)
Tabel 3.19
Jumlah Kasus Balita BGM, Gizi Buruk dan 2T
dari Bulan Januari s/d Desember 2017

Jumlah JUMLAH KASUS BALITA


Sasaran BGM 2T Gizi Buruk
No Desa
yang
ABS % ABS % ABS %
Ditimbang
1 CIAMBAR 918 21 2 3 0,3 6 0,7
2 GINANJAR 246 11 4 29 11 1 0,4
3 MUNJUL 722 16 2 0 - 4 0,6
4 WANGUNJAYA 421 10 2 2 0 3 0,7
5 CIBUNARJAYA 359 9 3 8 2 2 0,6
6 AMBARJAYA 232 7 3 0 - 0 0,0

3.167 80 17
JUMLAH 3 53 2 0,5

I. Pemberian PMT

Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua jenis PMT, yaitu :
a. PMT Penyuluhan

PMT penyuluhan biasa diadakan di posyandu pada saat buka posyandu.


Biayanya diambil dari Kegiatan BOK. Tujuan PMT penyuluhan untuk memberikan
contoh makanan yang baik untuk balita dan untuk meningkatkan cakupan D/S.
b. PMT Pemulihan
Kegiatan PMT Pemulihan diberikan untuk balita dari keluarga miskin dan ibu
hamil KEK dari keluarga miskin maupun tidak miskin. Bila PMT mencukup maka
PMT bisa diberikan kepada balita gizi baik dan ibu hamil tidak KEK dari keluarga
miskin.
PMT diberikan dalam bentuk biskuit dan diberikan selama 90 HMA. Daftar
nama-nama balita maupun ibu hamil bisa dilihat pada tabel 3.20, dan tabel 3.21.

BAB IV
ANALISA KEGIATAN
A. Analisa Kegiatan
Analisa masalah kegiatan dalam penyusunan laporan Gizi adalah sebagai
berikut :
a. Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah mengenai program Gizi adalah meliputi
cakupan keluarga sadar gizi, cakupan balita ditimbang D/S, cakupan
distribusi kapsul vitamin A bagi bayi (6-11) bln, cakupan distribusi kapsul
vitamin A bagi anak balita (12-59) bln, cakupan distribusi kapsul vitamin
A bagi ibu nifas, cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil,
cakupan distribusi MP-ASI Baduta Gakin, cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan, cakupan ASI Eksklusif.
Identifikasi masalah Gizi Puskesmas CIAMBAR, sebagai berikut :

Tabel 4.1
Identifikasi Masalah

CAKUPAN KINERJA
JENIS
No. SASARAN PENCAPAIAN (4/3 X TARGET (5/6 X
KEGIATAN
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7.0
1 Cakupan 125 115 92 100.00 92,0
Keluarga
Sadar Gizi
2 Cakupan 3393 3167 93 85.00 100
balita
ditimbang
D/S
3 Cakupan 647 645 99,7 100.00 99,7
distribusi
kapsul
vitamin A
bagi bayi (6-
11bulan)
4 Cakupan 2746 2469 88 90.00 97,7
distribusi
kapsul
vitamin A
bagi anak
balita (12-59
bulan)
5 Cakupan 721 693 91,5 100.00 98,8
distribusi
kapsul
vitamin A
bagi ibu nifas
6 Cakupan 756 692 91 90.00 101.4
distribusi
tablet Fe 90
tablet pada
ibu hamil
7 Cakupan 335 335 100 100.00 100
distribusi
MP-ASI
Baduta
Gakin
8 Cakupan 3 3 100.00 100.00 100.00
balita gizi
buruk
mendapat
perawatan
9 Cakupan ASI 647 400 61,8 65.00 93,8
Eksklusif

b. Merumuskan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam upaya kesehatan Lingkungan ini yaitu
dengan menggunakan Metode USG (Urgency, Seriosly, Gowth)
Tabel 4.2
Merumuskan Masalah (USG)

U S G SCORE
MASALAH
NO Priority
YANG MUNCUL (Urgency) (Seriosly) (Gowth) UxSxG

1 2 3 4 5 6 7
Cakupan
1 Keluarga Sadar 5 4 5 100 I
Gizi
Cakupan balita
2 4 5 5 100 II
ditimbang D/S
Cakupan distribusi
kapsul vitamin A
3 4 4 4 64 VII
bagi bayi (6-11 )
bulan
Cakupan distribusi
kapsul vitamin A
4 4 4 4 64 VI
bagi anak balita
( 12-59 )bulan
Cakupan distribusi
5 kapsul vitamin A 4 5 4 80 V
bagi ibu nifas
Cakupan distribusi
6 tablet Fe 90 tablet 5 5 4 100 III
pada ibu hamil
Cakupan distribusi
7 MP-ASI Baduta 4 4 3 48 IX
Gakin
Cakupan balita
gizi buruk
8 5 4 3 60 VIII
mendapat
perawatan
Cakupan ASI
9 5 4 4 80 IV
Eksklusif

c. Menetapkan Akar Penyebab Masalah


Dalam menetapkan akar penyebab masalah dalam laporan ini yaitu
menggunakan metode fish bonese, pada gambar di bawah ini :
I. D/S

MANUSIA METODE

1. Tenaga
1. Penyuluhan kurang
2. Kesibukan ibu
2. Sistem 5 Meja tidak berjalan
3. Tidak ada gedung
Posyandu 3. Konseling masih kurang

4. Kurang dukungan Lintas 4. System 5 meja tidak berjalan


sektor 1. Tidak ada Swadaya
1. Infomasi jadwal kurang 1. Cuaca (musim)
masyarakat CAKUPA
2. Peralatan Posyandu (-)
3. Leaflet/ brosur masih
2. Insentif kader kurang 1. Lokasi yg jauh N D/S
kurang
4. Tidak ada gedung 2. Akses jalan belum memadai
posyandu
3. Lokasi jauh

SARANA DANA LINGKUNGAN

II. Distribusi FE 3

MANUSIA METODE

1. Penyuluhan kurang
1. Tenaga penyuluh
masih kurang 2. Sistem PMO Fe tidak berjalan

2. Dukungan keluarga 3. Konseling masih kurang


kurang
4. System 5 meja tidak berjalan
3. Merasa mual 1. Fe Mandiri belum berjalan
2. Tidak ada dana khusus CAKUPA
1. Stok Fe yg kurang N Fe 3
2. Alat Pemeriksaan untuk PMO Fe kader
HB masih kurang 3. Tidak ada dukungan 1. Lokasi yg jauh ke Posyandu/
3. Leaflet/ brosur masih Swadaya untuk Fe faskes
kurang
4. Tidak ada gedung 2. Pola budaya
posyandu

SARANA DANA LINGKUNGAN


III. ASI Eklusif

MANUSIA METODE

1. Tenaga penyuluh masih kurang 1. Penyuluhan kurang


2. Kesibukan ibu / ibu bekerja 2. Konseling masih kurang
3. Dukungan keluarga kurang 3. IMD masih belum maksimal
4. Dukungan Lintas Sektor kurang
1.Inr (-)
5. Alasan kecantikan 1. Belum ada dana khusus
untuk reward bagi yg lulus ASI CAKUPA
1.
Belum adanya Ruang Eksklusif
Laktasi ASI
2. Alat peraga beelum ada 2. Tidak ada dukungan dana 1. Pola budaya tentang ASI yang EKSKLU
3. Leaflet/ brosur masih dari Desa untuk kegiatan masih salah SIF
kurang Pelatihan ASI Eksklusif
4. Tidak ada gedung posyandu untuk kader

SARANA DANA LINGKUNGAN

IV. VIT.MANUSIA
A NIFAS METODE

1. Stok Vit. A
kurang 1. Penyuluhan kurang

2. Konseling masih kurang

CAKUPA
N VIT.A
1.Inr (-) NIFAS
1. Tidak ada Swadaya
masyarakat untuk Vit.A
6. Leaflet/ brosur masih
kurang 1. Pola budaya
7. Tidak ada gedung
posyandu

SARANA DANA LINGKUNGAN


V. VIT. A BALITA

MANUSIA METODE

1. 1. Stok Vit. A kurang


1. Penyuluhan kurang

2. Konseling masih kurang


3. Kurang

1. Tidak ada Swadaya


masyarakat untuk Vit.A CAKUPA
1. Leaflet/ brosur masih
kurang Pola budaya N VIT.A
2. Tidak ada gedung BALITA
posyandu

SARANA DANA LINGKUNGAN


MANUSIA METODE

VI. VIT. A BAYI

2. 1. Stok Vit. A kurang


1. Penyuluhan kurang

2. Konseling masih kurang


4. Kurang CAKUPA
N VIT.A
BAYI

1. Leaflet/ brosur masih 1. Tidak ada Swadaya


kurang masyarakat untuk Vit.A
2. Tidak ada gedung 1. Pola budaya
posyandu

SARANA DANA LINGKUNGAN


VII. CAKUPAN BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN

MANUSIA METODE
1. Penyuluhan kurang
1. Tenaga penyuluh masih kurang

2. Kesibukan ibu / ibu bekerja 2. Konseling masih kurang

3. Dukungan keluarga kurang (malu) 3. System 5 meja tidak berjalan

4. Pola Asuh 4. Konseling kurang

5. Dukungan Lintas Sektor kurang 1. Belum ada dana khusus


1. Alat peraga belum untuk perawatan balita gizi
ada buruk CAKUPAN
2. Belum adanya ruang 1. Pola budaya
GIZI
MTBM-MTBS
BURUK
2. Jarak yang jauh ke Posyandu/
3. Leaflet/ brosur
masih kurang Faskes MENDAPA
4. Tidak ada gedung posyandu T
PERAWAT
AN

MANUSIA METODE
SARANA DANA LINGKUNGAN

VIII. DISTRIBUSI MP-ASI BALITA GAKIN

1. Tenaga penyuluh masih


1. Penyuluhan kurang
2. Diberikan tidak hanya pada
sasaran (Keluarga lain) 2. Konseling masih kurang
CAKUPAN
AN
3. Kurang dukungan DISTRIBU
aparatur3. SI MP-ASI
GAKIN
1. Belum ada swadaya untuk
pengadaan MP- ASI Gakin
1. Leaflet/ brosur masih
kurang
6. Tidak ada gedung posyandu 1. Jarak yang jauh ke Posyandu/
Faskes

SARANA DANA LINGKUNGAN


Menetapkan Cara – Cara Pemecahan Masalah

No Faktor Masalah Keterangan masalah Pemecahan Masalah


1. Masyarakat belum 2. Sosialisasi Keluarga sadar Gizi
3. Kerjasama lintas program & sektor
mengenali pentingnya gizi
4. Pembinaan keluarga KADARZI
seimbang
Cakupan Keluarga
1. Sadar Gizi

1. Masih kurangnya 1.Kerjasama lintas program


2. Kerja sama lintas sektor
kesadaran ibu dalam
3. Penyuluhan
Cakupan Balita
2 partisipasi di posyandu 4. Mengoptiomalkan peran kader
Ditimbang D/S
Posyandu untuk penyebarluasan
informasi posyandu

1. K 1.Meningkatkan penyuluhan
2. Pembetukan PMO
urangnya penyuluhan
3. Mengajukan ke Dinas
tentang FE
Cakupan distribusi
3 2. P
tablet Fe 90 tablet
MO belum berjalan
3. S
tok FE kurang
1. Ibu bekerja 1. Kerjasama lintas sector dan lintas
2. Pengetahuan ibu ttg
program
manfaat ASI kurang 2. Penyuluhsn dan konseling ASI
Cakupan Asi 3. Kurang dukungan dari
4 ditingkatkan
EXklusif keluarga 3. Membentuk KP ASI (Kelompok
Pendukung ASI)

1. Belum ada pendataan ibu 1. Pendataan sasaran (Terintegrasi


hamil yang akurat dengan Promkes)
2. Stok Vit. A yang kurang 2. Bermitra dengan paraji
Cakupan distribusi 3. Mengajukan ke Dinas
5
Vitamin A bufas
1. Belum adanya pendataan 1 Pedaaan sasaran (terintegrasi

Cakupan distribusi sasaran yang akurat dengan Promkes)


2. Balita tdk ada di tempat 2 Vitamin A dititipkan ke tetangga
6 kapsul vitamin A
yg dekat
bagi bayi (6-11) bln 3. Membuat undangan saat
pemberian vitamin A
1. Belum adanya pendataan 1. Pedaaan sasaran
Cakupan distribusi
2. Vitamin A dititipkan ke tetangga
sasaran yang akurat
vitamin A balita
7. 3 Balita tdk ada di tempat yg dekat
(12-59) bulan 3. Membuat undangan saat
pemberian vitamin A
Cakupan balita gizi 1. Kurangnya penyuluhan 1. Meningkatkan penyuluhan
8 buruk mendapat 2. Dukungan Lintas sektor 2. Meningkatkan koordinasi lintas
perawatan
kurang sector
Cakupan distribusi 1. Tidak ada MPASI 3. Mengajukan ke DINKES
9 MPASI Baduta
Gakin

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan selama periode tahun 2017 maka disampaikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Cakupan SKDN, K/S yakni jumlah balita yang mempunyai KMS masih
kurang dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu balita akan
pentingnya KMS.
2. Masih kurangnya jumlah balita yang hadir atau datang pada saat
penimbangan dikarenakan kurangnya kesadaran ibu balita untuk membawa
balitanya ke Posyandu
3. Cakupan SKDN, N/S yakni jumlah balita yang naik berat badannya masih
kurang.Hal ini disebabkan karena pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi
masih kurang.
4. Rendahnya pendidikan masyarakat, rendahnya pengetahuan tentang gizi,
tingkat ekonomi rendah dan faktor sosial budaya mempengaruhi terhadap
kesadaran akan pentingnya gizi yang seimbang bagi anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi terhadap status gizi anak
5. Masih Adanya anak gizi buruk di wilayah kerja puskesmas CIAMBAR
disebabkan oleh banyak faktor penunjang secara langsung maupun tidak
langsung seperti Intake makanan yang kurang, penyakit penyerta, pola asuh
dan tarap ekonomi yang rendah.
6. Masih adanya bumil KEK dikarenakan beberapa faktor diantaranya
Pengetahuan ibu yang kurang, intake makanan dan faktor ekonomi yang
masih rendah.

B. Saran
1. Promosi kesehatan yang terusmenerus
2. Meningkatkan peran serta masyarakat
3. Meningkatkan penyuluhan Gizi di Posyandu.
4. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak
terutama lintas sektoral
5. Meningkatkan mutu pelayanan di posyandu dengan
pengadaan petugas yang memadai
6. Pemberian stimulan terhadap peningkatan program gizi
7. Untuk pemberian PMT mohon agar mecapai semua
sasaran yang ada karena masih banyak sasaran balita gizi buruk yang harus
ditangani.
PENUTUP

Alhamdulillah Laporan Profil Gizi tahun 2017 bisa diselesaikan meskipun

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan disana – sini yang harus kami

perbaiki.

Mudah – mudahan profil ini bisa berguna bagi kami khususnya dan umum

bagi yang membacanya.

Mengetahui Ciambar, 31 Desember 2017


Kepala UPTD Pelaksana Gizi Puskesmas
Puskesmas CIAMBAR

Sudaryat, SKM.MM Fitri Laela Rizki,Am.Keb


NIP. 196812211992031003 NIP. -
DAFTAR ISI

Halaman
BAB. I PENDAHULUAN 2-5

1.1 Pengertian Profil Gizi


Maksud dan Tujuan
Visi dan Misi Puskesmas CIAMBAR
Visi dan Misi Program Gizi
1.2 Latar Belakang

BAB. II GAMBARAN UMUM 6-9


2.1 Situasi Umum Puskesmas
2.2 Kependudukan
2.3 Sosial Ekonomi

BAB. III GAMBARAN UMUM GIZI 10-28


3.1 Gambaran Umum Gizi Wilayah Puskesmas
CIAMBAR

BAB. IV RENCANA PROGRAM TAHUN 2010 29

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN 30-33


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai