KECAMATAN CIAMBAR
TAHUN 2018
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan
karunia-Nya Alhamdulillah laporan Profile Gizi UPTD Puskesmas CIAMBAR tahun 2018 telah selesai di
susun.
Profile Gizi ini merupakan gambaran pencapaian hasil kinerja dalam pemabnagunan kesehatan di
UPTD Puskesmas CIAMBAR . Data yang digunakan dalam laopoan ini bersumber dari hasil kegiatan
gizi yang dilakukan selama setahun.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah menyumbangkan saran, pikiran dan tenaganya dalam menyusun laporan Profile Gizi ini
serta semua pihak yang telah membantu kegiatan gizi selama ini.
Akhirnya semoga informasi dalam laporan hasil kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan khususnya di wilayah kerja UPTD Puskesmas CIAMBAR
umumnya di Kabupaten Sukabumi.
Penyusun
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Indonesia sehat 2018 merupakan salah satu agenda dalam pembangunan nasional dalam
rangka mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri.
Meningkatkan status gizi penduduk terutama balita yang merupakan basis pembentukan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas. Meningkatnya status gizi masyarakat ditunjukan dengan penurunan prevalensi
KEP yang dipantau dengan kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan telah mengamanatkan bahwa
untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Dengan semangat kebersamaan akan dapat terwujud “Masyarakat Sehat Mandiri yang
Berkeadilan” melalui pencapaian indikator kinerja pembinaan gizi masyarakat, dengan melaksanakan
kegiatan prioritas antara lain: pendidikan gizi masyarakat, pelayanan gizi dan pencegahan
masalah gizi, penanganan masalah gizi, pembinaan gizi melalui pemberdayaan masyarakat dan
surveilans.
Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 2015-2019 telah ditetapkan target
indikator, yaitu: 100% balita gizi buruk mendapat perawatan, 85% balita ditimbang berat badannya, 80%
bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif, 90% rumah tangga mengkonsumsi garam beriodium, 85%
balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A, 95% ibu hamil mendapat 90 tablet Fe, 100% Kabupaten
dan kota di seluruh Indonesia melaksanakan surveilans, dan 100% Penyediaan buffer stock MP-ASI untuk
daerah bencana
Guna mewujudkan hal tersebut, pembanguan kesehatan Indonesia diarahkan untuk mencapai GERMAS ”
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” yaitu di Tahun 2017 harus tercapai 3 Indikator :
1. Konsumsi Buah dan Sayur Setiap Hari
2. Lakukan Olah Raga Rutin
3. Cek Kesehatan secara Teratur
Di harapkan di masa depan bangsa indonesia hidup dalam lingkungan sehat, penduduknya
berprilaku hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata. Sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.
Dengan visi ini, pembangunan kesehatan dilandaskan pada paradigma sehat. Paradigma sehat
yang akan mengarahkan pembangunan kesehatan untuk lebih mengutamakan upaya – upaya menigkatkan
kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit atau masalah – masalah kesehatan (Preventif) tanpa
mengesampingkan upaya penanggulangannya atau penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif).
Meskipun banyak hambatan dan kendala yang kami hadapi dalam melaksanakan program kami
dapat menjalankannya sesuai perencanaan walaupun hasilnya belum maksimal. Adapun di tahun 2019
mendatang kami akan memperbaiki kekurangan –kekurangannya di tahun sebelumnya.
a. Visi
Sehat,Mandiri,dan Berkualitas.”
b. Misi
MISI
1. Mendorong kemandirian keluarga untuk berperilaku sadar gizi.
2. Mewujudkan keluaga sadar gizi melalui pemberdayaan petugas, masyarakat, dan keluaga.
3. Menjadikan gizi menjadi basis paradigma sehat, basis pencerdasan masyarakat dan meningkatkan
produktivitas.
4. Menjadikan pelayanan gizi yang bemutu, merata dan terjangkau sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan.
B. TUJUAN
B. 1. Tujuan Umum
Mengetahui seluruh kegiatan program gizi yang telah dilaksanakan dan sebagai bahan
perencanaan program gizi ditahun 2019 yang akan di laksanakan.
2. Tujuan Khusus
C. MANFAAT
Diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk memepermudah perencanaan yang tepat dan efektif
untuk Puskesmas CIAMBAR dalam meningkatkan status gizi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas CIAMBAR
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciambar adalah 3.820 Km 2 dengan ketinggian
mencapai + 600 m di atas permukaan laut, lokasi terletak sebelah utara Kabupaten Sukabumi
kemudian 140 Km dari Ibu Kota Propinsi Jawa Barat dan 96 Km dari Ibu Kota Negara Republik
Indonesia, dengan topografi pada umumnya terdiri dari tanah darat. pesawahan, perbukitan
(pegunungan), serta sungai.
Dengan batas –batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kehutanan Gunung Gede.
Sebelah timur dengan Kecamatan Nagrak.
B. Demografi
Berdasarkan data kependudukan tahun 2018, jumlah penduduk yang berada diwilayah kerja
Puskesmas Ciambar sampai dengan bulan Desember tahun 2018 adalah “38.639” jiwa yang terdiri
dari laki-laki “19.988” Jiwa, perempuan “18.651” jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
1 dibawah ini.
Tabel 2.1
Keadaan Jumlah Penduduk
JUMLAH
No. Desa Penduduk
KK RT RW
L P JML
1. Ciambar 3.130 2.922 6.052 1812 28 9
Tabel 2.3
Keadaan Ekonomi dan Pendidikan Tahapan Keluarga Sejahtera
Keluarga Keluarga Keluarga
Pra Sejahtera Sejahtera II s/d
No. Nama Desa Jml
Sejahtera I KS III
1. Ciambar 1.027 535 250 1.812
2. Ginanjar 944 1.163 287 2.394
3. Munjul 1.237 413 384 1.434
4. Wangunjaya 789 510 162 1.461
5. Cibunarjaya 1.020 719 537 2.239
6. Ambarjaya 854 514 144 1.512
Jumlah 5.871 3.854 1.726 11.492
Sumber : BKKBD 2018
Tabel. 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian / JenisPekerjaan
(Sumber : Profil Kecamatan Ciambar 2018)
TNI / Karya
Pensiu Buruh Pertuk
No Nama Desa PNS POL wan Petani Pemulung
nan tani angan
RI Swasta
1 Ciambar 45 0 31 325 880 620 90 1
2 Ginanjar 26 1 24 169 226 4.791 225 1
3 Munjul 13 0 9 0 1.380 1.075 110 0
4 Wangunjaya 13 0 12 525 1.688 723 52 0
5 Cibunarjaya 18 1 15 30 250 530 48 1
6 Ambarjaya 6 1 8 20 565 42 223 0
JUMLAH 108 3 99 1.069 4.989 7.781 748 3
Berdasarkan data tabel 2.4 dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Ciambar memiliki mata
pencaharian sebagai buruh tani, dimaksud kan warga menggarap kebun atau sawah bukan milik sendiri.
Tabel. 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikkan
Di wilayah Puskesmas Ciambar Tahun 2018
Lulusan Sekolah
N SMP& SLTA&
NamaDesa SD D1 - DIII SI – S3
o. Mts Sederajat
1. Ciambar 2.651 1.515 757 151 75
2. Ginanjar 3.701 1.388 462 185 92
3. Munjul 2.382 1.361 680 136 68
4. Wangujaya 3.571 1.281 499 35 14
5. Cibunarjaya 1.460 730 365 25 12
6. Ambarjaya 2.699 82 32 12 6
Jumlah 16.464 6.357 2.795 543 267
(Sumber : Dinas Pendidikan Ciambar Th. 2018)
Berdasarkan data pada tabel 2.5 tingkat pendidikan penduduk sebagian besar tamat SD, yang paling
sedikit tamat Akademi/ Perguruan Tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
penduduk di wilayah Kecamatan Ciambar masih rendah.
C. KETENAGAAN PUSKESMAS
1. Tenaga Formal
UPTD Puskesmas Ciambar mempunyai karyawan dengan rincian sebagai berikut :
2. Tenaga Informal
Tabel 2.6
Tenaga Non Formal/ Pemberdayaan Masyarakat
Adapun jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ciambar sebanyak 55 Posyandu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7
Tabel 2.7
Data Posyandu
Jumlah
Jml STRATA POSYANDU
No. Desa Kader
Posyandu
Ada Aktif Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Ciambar 9 45 40 - 3 - 6
2 Ginanjar 10 50 48 - 2 - 8
3 Munjul 12 60 57 - 3 3 6
4 Wangunjaya 7 35 32 - 2 1 4
5 Cibunarjaya 10 50 50 - 3 2 5
6 Ambarjaya 7 35 32 - 4 1 2
Jumlah 55 275 262 - 17 7 31
Sumber : Profil Promkes 2018
G. PERUSAHAAN INDUSTRI
Tabel 2.8
Data Industri
No. Jenis Industri Jumlah
1. Industri Besar 0
2. Industri Sedang 5
3. Industri Kecil 6
4. Industri Tangga 0
BAB III
HASIL KEGIATAN
TABEL 3.1
TAHUN 2018
∑ % ∑ % ∑ % ∑
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Keadaan Status berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas CIAMBAR yang dilaksanakan setiap bulan Agustus setiap tahun .
Tabel 3.4
Hasil Bulan Penimbangan Balita KEP & Stanting
Dilihat dari tabel 3.1 ( BB/U ), 3.2 ( TB/U ) dan tabel 3.3 ( BB/TB ) keadaan gizi balita di wilayah kerja
puskesmas CIAMBAR termasuk gizi baik Dilihat dari tabel 3.4 prevalensi KEP (Sangat kurus + kurus),
diwilayah kerja Puskesmas ada 33 balita atau sekitar 1,0%. Masih termasuk baik karena ada dikisaran
( 0-5 )%. Sedangkan untuk stunting (sangat pendek + pendek) ada 183 balita atau sekitar 5,6 %, masih
dibawah target dimana target stanting <10%. Dan Desa dengan stunting diatas tertinggi 13,4% yaitu Desa
Ciambar. Walaupun dilihat dari data sangat kurus dan kurus serta data stunting Puskesmas CIAMBAR
masih di bawah target tetapi hal ini menjadi masalah yang cukup serius dan memerlukan penanganan dari
berbagai lintas sektor.
Prevalensi Status Gizi Berdasarkan TB/U
STATUS GIZI
No Desa Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 CIAMBAR 0.1 0,18 3.6 1,94 92.8 93,47 6.3 4,41
Dilihat dari tabel Prevalensi Status Gizi berdasrkan BB/U, TB/U, maupun BB/TB terjadi
peningkatan.
1. Status Gizi Berdasarkan BB/U :
- Gizi sangat kurang turun 0,11%
- Gizi kurang turun 7,2%
- Gizi baik naik 7,4%
- Gizi lebih naik 0,7 %
2. Status Gizi Berdasarkan TB/U :
- Sangat pendek turun 2,4%
- Pendek turun 8,2%
- Normal naik 5,6 %
3. Status Gizi Berdasarkan BB/TB/ BB/PB :
- Sangat kurus turun 0,1%
Tahun 2018 jumlah gizi buruk berjumlah 4 orang, hal ini disebabkan karena berbagai faktor.
Diantaranya :
1. karena sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah, sehingga asupan
gizi bagi balita belum memenuhi angka kecukupan gizinya, selain itu adanya
2. penyakit penyerta TBC (Tubercolosis) dan kelainan gangguan tumbuh
kembang.
3. Pola asuh Balita karena ibunya bekerja di asuh oleh kakek / Neneknya
4. Pengetahuan pengasuh tentang Gizi kesehatan masih kurang sehingga
kurang memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan balita
5. Sosial Budaya. Masih banyak pantangan makanan / mitos-mitos yang
berkaitan dengan kebiasaan masyarakat setempat.
Masalah Gizi Buruk merupakan masalah utama dan menjadi tanggung jawab kita bersama.
Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak terutama lintas sektoral sehingga dapat dicari
penanggulangannya. Untuk penanggulanganya selain penyuluhan secara terus menerus juga diberi
Pemberian Makanan Tambahan .
Tabel 3.8
Status Gizi Anak Sekolah (SD)
∑
Status Gizi
Penjar
ingan
No Desa
Anak Normal Gemuk Kurus Sangat kurus
Sekol
ABS % ABS % ABS % ABS %
ah
1 CIAMBAR 173 120 85 50 28.9 3 1.7 0 0
Untuk kasus-kasus yang ada diwilayah kerja Puskesmas CIAMBAR, yaitu kasus anemia, KEK
(kasus ibu hamil) dan BBLR (kasus bayi lahir) dari bulan Januari sampai dengan Desember 2018, jumlah
sasaran bumil 756 orang yang tercatat bumil anemia 19 orang ( 2,5%) dan bumil KEK 44 org ( 5,8%).
Sedangkan bayi lahir (BBLR) ada 23 bayi dari 647 bayi lahir hidup atau sekitar (3,5%
S N CAKUPAN
No. Desa K
Pro Target 95% Target 85% Target 75%
yeks Desa D
i
S. S. S S S. 75% 89%
Proye Proyeks S. Desa
ksi Proyeks i
Desa Desa
i
1 CIAMBAR 985 973 924 918 821 21 1 93.8 95.0 93.2 94.3 83.4 84.4 89.4 99.4
2 GINANJAR 270 265 260 246 197 11 0 96.3 98.1 91.1 92.8 73.0 74.3 80.1 94.6
3 MUNJUL 755 727 649 722 624 16 1 86.0 89.3 95.6 99.3 82.6 85.8 86.4 111.2
WANGUNJAY
4 468 465 453 421 415 10 0 96.8 97.4 90.0 90.5 88.7 89.2 98.6 92.9
A
CIBUNARJAY
5 385 379 372 359 340 9 0 96.6 98.2 93.2 94.7 88.3 89.7 94.7 96.5
A
9.1
JUMLAH 339 315 93.5 95.5 93.0 95.0 84.7 86.5 1 91.1
3 3322 3173 7 2875 80 3
BGM/S
BGM/D < 5%
Target < 5%
No. Desa
S. S. Target
Dari hasil pemantauan pertumbuhan balita hasil semua cakupan ada yang masih dibawah target,
ada yang sudah mencapai target baik menggunakan sasaran proyeksi atau pun data desa (rill).
CAKUPAN BGM/D
TARGET < 5%
Dari tabel diatas cakupan D/S proyeksi maupun D/S Desa mengalami kenaikan, ada 3
Desa yaitu Desa Ciambar, Munjul dan Cibunarjaya yang mengalami penurunan. Untuk D/S
proyeksi/estimasi naik sebesar 6 % dan D/S Desa (riil) naik 1,4%.
Tabel 3.12
Cakupan N/S Proyeksi dan N/S Desa Tahun 2017 dan Tahun 2018
Dari tabel diatas cakupan N/S proyeksi maupun N/S Desa mengalami kenaikan, untuk N/S
proyeksi/estimasi naik sebesar 11,1% dan N/S desa (riil) naik 12,1%.
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT DESA
PUSKESMAS CIAMBAR KECAMATAN CIAMBAR KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2018
Dari tabel diatas cakupan Vitamin A untuk bayi mengalami penurunan begitu pun dengan ibu nifas dari
jumlah secara absolut maupun proyeksi untuk persalinan tahun 2016 menurun dibandingkan dengan
persalinan tahun 2017 (tahun 2017 ada sebanyak 789 orang dan tahun 2017 ada 876 orang), tetapi untuk
vitamin A balita secara presentasi mengalami kenaikan sebesar 1,1% tetapi secara absolut angka
berkurang 3 balita.
Tabel 3.16
Hasil Pemberian ASI Ekslusif
JUMLAH 647
503 400 62 80
e. Pemberian suplemen vitamin A untuk bayi, balita dan ibu nifas serta tablet
tambah darah untuk ibu hamil.
5 8 3 4 0
Dari tabel diatas untuk semua indicator ada masalah. Untuk indikator yang
mengalami perubahan perilaku yang paling signifikan yaitu untuk indikator I
(menimbang berat badan) mencapai 95,8, indikator 3 (makanan keluarga) 98,4% dan
indikator 5 (garam yodium) 98,4%
3.167 80 17
JUMLAH 3 53 2 0,5
I. Pemberian PMT
Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua jenis PMT, yaitu :
a. PMT Penyuluhan
BAB IV
ANALISA KEGIATAN
A. Analisa Kegiatan
Analisa masalah kegiatan dalam penyusunan laporan Gizi adalah sebagai
berikut :
a. Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah mengenai program Gizi adalah meliputi
cakupan keluarga sadar gizi, cakupan balita ditimbang D/S, cakupan
distribusi kapsul vitamin A bagi bayi (6-11) bln, cakupan distribusi kapsul
vitamin A bagi anak balita (12-59) bln, cakupan distribusi kapsul vitamin
A bagi ibu nifas, cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil,
cakupan distribusi MP-ASI Baduta Gakin, cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan, cakupan ASI Eksklusif.
Identifikasi masalah Gizi Puskesmas CIAMBAR, sebagai berikut :
Tabel 4.1
Identifikasi Masalah
CAKUPAN KINERJA
JENIS
No. SASARAN PENCAPAIAN (4/3 X TARGET (5/6 X
KEGIATAN
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7.0
1 Cakupan 125 115 92 100.00 92,0
Keluarga
Sadar Gizi
2 Cakupan 3393 3167 93 85.00 100
balita
ditimbang
D/S
3 Cakupan 647 645 99,7 100.00 99,7
distribusi
kapsul
vitamin A
bagi bayi (6-
11bulan)
4 Cakupan 2746 2469 88 90.00 97,7
distribusi
kapsul
vitamin A
bagi anak
balita (12-59
bulan)
5 Cakupan 721 693 91,5 100.00 98,8
distribusi
kapsul
vitamin A
bagi ibu nifas
6 Cakupan 756 692 91 90.00 101.4
distribusi
tablet Fe 90
tablet pada
ibu hamil
7 Cakupan 335 335 100 100.00 100
distribusi
MP-ASI
Baduta
Gakin
8 Cakupan 3 3 100.00 100.00 100.00
balita gizi
buruk
mendapat
perawatan
9 Cakupan ASI 647 400 61,8 65.00 93,8
Eksklusif
b. Merumuskan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam upaya kesehatan Lingkungan ini yaitu
dengan menggunakan Metode USG (Urgency, Seriosly, Gowth)
Tabel 4.2
Merumuskan Masalah (USG)
U S G SCORE
MASALAH
NO Priority
YANG MUNCUL (Urgency) (Seriosly) (Gowth) UxSxG
1 2 3 4 5 6 7
Cakupan
1 Keluarga Sadar 5 4 5 100 I
Gizi
Cakupan balita
2 4 5 5 100 II
ditimbang D/S
Cakupan distribusi
kapsul vitamin A
3 4 4 4 64 VII
bagi bayi (6-11 )
bulan
Cakupan distribusi
kapsul vitamin A
4 4 4 4 64 VI
bagi anak balita
( 12-59 )bulan
Cakupan distribusi
5 kapsul vitamin A 4 5 4 80 V
bagi ibu nifas
Cakupan distribusi
6 tablet Fe 90 tablet 5 5 4 100 III
pada ibu hamil
Cakupan distribusi
7 MP-ASI Baduta 4 4 3 48 IX
Gakin
Cakupan balita
gizi buruk
8 5 4 3 60 VIII
mendapat
perawatan
Cakupan ASI
9 5 4 4 80 IV
Eksklusif
MANUSIA METODE
1. Tenaga
1. Penyuluhan kurang
2. Kesibukan ibu
2. Sistem 5 Meja tidak berjalan
3. Tidak ada gedung
Posyandu 3. Konseling masih kurang
II. Distribusi FE 3
MANUSIA METODE
1. Penyuluhan kurang
1. Tenaga penyuluh
masih kurang 2. Sistem PMO Fe tidak berjalan
MANUSIA METODE
IV. VIT.MANUSIA
A NIFAS METODE
1. Stok Vit. A
kurang 1. Penyuluhan kurang
CAKUPA
N VIT.A
1.Inr (-) NIFAS
1. Tidak ada Swadaya
masyarakat untuk Vit.A
6. Leaflet/ brosur masih
kurang 1. Pola budaya
7. Tidak ada gedung
posyandu
MANUSIA METODE
MANUSIA METODE
1. Penyuluhan kurang
1. Tenaga penyuluh masih kurang
MANUSIA METODE
SARANA DANA LINGKUNGAN
1. K 1.Meningkatkan penyuluhan
2. Pembetukan PMO
urangnya penyuluhan
3. Mengajukan ke Dinas
tentang FE
Cakupan distribusi
3 2. P
tablet Fe 90 tablet
MO belum berjalan
3. S
tok FE kurang
1. Ibu bekerja 1. Kerjasama lintas sector dan lintas
2. Pengetahuan ibu ttg
program
manfaat ASI kurang 2. Penyuluhsn dan konseling ASI
Cakupan Asi 3. Kurang dukungan dari
4 ditingkatkan
EXklusif keluarga 3. Membentuk KP ASI (Kelompok
Pendukung ASI)
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan selama periode tahun 2017 maka disampaikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Cakupan SKDN, K/S yakni jumlah balita yang mempunyai KMS masih
kurang dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu balita akan
pentingnya KMS.
2. Masih kurangnya jumlah balita yang hadir atau datang pada saat
penimbangan dikarenakan kurangnya kesadaran ibu balita untuk membawa
balitanya ke Posyandu
3. Cakupan SKDN, N/S yakni jumlah balita yang naik berat badannya masih
kurang.Hal ini disebabkan karena pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi
masih kurang.
4. Rendahnya pendidikan masyarakat, rendahnya pengetahuan tentang gizi,
tingkat ekonomi rendah dan faktor sosial budaya mempengaruhi terhadap
kesadaran akan pentingnya gizi yang seimbang bagi anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi terhadap status gizi anak
5. Masih Adanya anak gizi buruk di wilayah kerja puskesmas CIAMBAR
disebabkan oleh banyak faktor penunjang secara langsung maupun tidak
langsung seperti Intake makanan yang kurang, penyakit penyerta, pola asuh
dan tarap ekonomi yang rendah.
6. Masih adanya bumil KEK dikarenakan beberapa faktor diantaranya
Pengetahuan ibu yang kurang, intake makanan dan faktor ekonomi yang
masih rendah.
B. Saran
1. Promosi kesehatan yang terusmenerus
2. Meningkatkan peran serta masyarakat
3. Meningkatkan penyuluhan Gizi di Posyandu.
4. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak
terutama lintas sektoral
5. Meningkatkan mutu pelayanan di posyandu dengan
pengadaan petugas yang memadai
6. Pemberian stimulan terhadap peningkatan program gizi
7. Untuk pemberian PMT mohon agar mecapai semua
sasaran yang ada karena masih banyak sasaran balita gizi buruk yang harus
ditangani.
PENUTUP
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan disana – sini yang harus kami
perbaiki.
Mudah – mudahan profil ini bisa berguna bagi kami khususnya dan umum
Halaman
BAB. I PENDAHULUAN 2-5