Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN TAHUNAN

LAPORAN TAHUNAN
PROGRAM FILARIASIS
PROGRAM FILARIASIS
UPTD PUSKESMAS CIASEM
UPTD PUSKESMAS CIASEM
TAHUN 2022
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
TAHUN 2022
DINAS KESEHATAN
TAHUN 2022

1 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatnya, sehingga penyusunan laporan Tahunan
program Filariasis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan Tahunan P2P Filariasis Tahun 2022 disusun melalui proses


pengumpulan data dari lintas program. Kemudian diolah, dianalisis dan disajikan
melalui metode narasi deskriptip mencakup Pendahuluan, Gambaran Umum,
Cakupan Hasil Program, Masalah yang dihadapi, Kesimpulan dan saran serta
sebagai bahan untuk Rencana Usulah tahun 2024

Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Tahunan Filariasis ini


masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami senantiasa mengharapkan
petunjuk, saran serta kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak  guna
kesempurnaan buku Laporan Tahunan  ini.  

            Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Tahunan Puskesmas ini, kami ucapkan terima kasih dan semoga buku Laporan
Tahunan Program Filariasis Tahun 2022  ini bermanfaat bagi kita semua.

Ciasem , Januari 2022

Kepala UPTD Puskesmas Ciasem

dr. H. Doding Saefudin ., S.H ., M.MKes


NIP. 19720501 200601 1 019

2 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Pengertian Puskesmas………………………………………………………………..2

C. Fungsi Puskesmas……………………………………………………………………….3

D. Visi dan Misi Puskesmas……………………………………………………………..4

E. Tujuan Penyusunan RUK 5

1. Tujuan Umum………………………………………………………………..5

1. Tujuan Khusus………………………………………………………………..5

F. Manfat penyusunan RUK……………………………………………………………5

BAB II ANALIASI SITUASI

A. Kondisi Umum 6

1. Geografi............................................................................ 6

1. Demografi.........................................................................7

B. Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya…………………………………….8

C. Sarana dan Prasarana Kesehatan……………………………………………….9

D. Ketenagaan……………………………………………………………………………….10

E. Capaian Program Kesehatan……………………………………………………..11

1. Derajat Kesehatan………………………………………………………..11

2. Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan………………………….13

3. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas………………………………..14

4. Hasil SMD dan MMD……………………………………………………..15

3 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


BAB III PERUMUSAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah……………………………………………………………………17

B. Penetapan Urutan Prioritas Masalah………………………………………….18

C. Perumusan Masalah dan Akar Penyebab Masalah…………………….19

D. Penetapan Pemecahan Masalah……………………………………………….20

BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN………………………………………………..22

BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………..25

4 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem kesehatan nasional adalah satu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi tingginya sebagai
perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam pembukaan UUD
1945, Kesehatan adalah proses yang kreatif dimana individu secara aktif dan
terus menerus mengadaptasi lingkungan dan sehat itu sendiri yaitu
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, ada
beberapa factor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat salah
satunya adalah pelayanan kesehatan bentuk pelayanan kesehatan dapat
berupaya pelayanan keperawatan dimana keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan dibidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat keperawatan
ditunjuk kepada individu keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun
sehat sejak lahir sampai meninggal. Sedangkan keperawatan kesehatan
masyarakat merupakan aplikasi dari ilmu keperawatan dalam upaya upaya
kesehatan masyarakat dengan mendayagunakan peran serta masyarakat
seoptimal mungkin.
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan
kesehatan masyarakat yang ditinjuk atau dipusatkan pada keluarga sebagai
unit dan kesatuan yang rawat dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai saran/penyalih keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Peran penting keluarga diantaranya adalah
Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang termasuk dalam
kelompok khusus seperti penderita penyakit filariasis.
Perkembangan penyakit pada diri penderita filariasis bila tidak
segera ditanggani secara cermat dapat menimbulkan luka infeksi dan
keadaan ini menjadi halangan bagi penderita dalam kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuahan social ekonomi mereka tidak
dapat berperan serta dalam membangun Negara dan bangsa. Penemuan

5 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


kasus penyakit filariasis sampai dengan saat ini masih mengalami kendala
baik dari keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang penyakit filariasis
maupun dari petugas kesehatan puskesmas, mempunyai program penyakit
filariasis secata dini dan pengobatan serta perawatan dengan cara
menyadarkan masyarakat tentang penyakit filariasis.

B. PENGERTIAN PUSKESMAS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT yang selanjutnya disebut
PUSKESMAS adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif danpreventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran Keluarga, Kelompok dan Masyarakat.
Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya
disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan Kesehatan Perseorangan.
Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik Vertikal maupun Horisontal.
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem.

C. FUNGSI PUSKESMAS
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator,
fasilitator dan turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan
di wilayah kerjanya agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini
antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan
yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat.
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :
Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan

6 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


promotif dan preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar
diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas.
1. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya
melalui upaya rawat jalan dan rujukan ( Depkes RI, 2007).
Fungsi dari Puskesmas adalah:
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 
1. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
kemampuan untuk hidup sehat. 
2. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di
wilayah kerjanya.

D. VISI DAN MISI PUSKESMAS


Visi UPTD Puskesmas Ciasem Kec. Ciasem adalah “Terwujudnya
Puskesmas BERSERI (Bersih, Sehat, Efektif, Responsif dan Inovatif)”.

Sedangkan Misi UPTD Puskesmas Ciasem Kec. Ciasem adalah


:

− Menggerkan masyarakat dalam bidang pembangunan berwawasan


kesehatan.
− Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak dalam mewujudkan
masyarakant Ciasem SEHAT.
− Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakan sesuai dengan
tata nilai.
Tata Nilai UPTD Puskesmas Ciasem Kec. Ciasem adalah
“SEHAT” :

− S : Santun
− E : Empati
− H : Handal
− A : Akuntable
− T : Teladan dalam memberikan pelayanan
Moto UPTD Puskesmas Ciasem Kec. Ciasem adalah “Kepuasan
Anda Kebahagiaan Kami”

7 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


E. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran umum kesehatan masyarakat yang ada
di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Ciasem Kec. Ciasem Kecamatan
Ciasem Kabupaten Subang.

2. Tujuan Khusus
Dengan terjangkaunya pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sampai ketingkat yang paling bawah, maka diharapkan :

- Agar semua lapisan masyarakat terlayani kesehatannya.


- Agar tidak terjadi KLB terutama penyakit yang berbasis binatang
dan lingkungan.
- Cakupan pelayanan kesehatan dapat dicapai sesuai target.
- Memudahkan menentukan rencana kerja ke depan.
- Masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan yang
maksimal dan profesional.
- Maningkatkan pelayanan dan pencapaian program.
- Melaporkan semua kegiatan-kegiatan program Puskesmas
secara keseluruhan.

F. MANFAAT PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN


Perencanaan atau rencana dari pelaksanaan kegiatan
merupakan proses untuk mencapai tujuan untuk peningkatan mutu
pelayan serta meningkatkan mutu kinerja Program terutama Program P2
Filariasis, dalam hal ini perlu ditindaklanjuti melalui :
 Pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan efektif dan efisien
 Dapat mencapai tujuan harapan Program P2 Filariasis
 Dapat melakukan koreksi – koreksi bila nantinya terjadi penyimpangan
yang timbul seawal mungkin
 Dapat mengidentifikasi hambatan – hambatan yang timbul dengan
mengatasi hambatan dan ancaman
 Dapat menghindari adanya kegagalan

8 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


BAB II
ANALISA SITUASI

1. Keadaan Umum
A. Geografi Dan Letak Wilayah
Kecamatan Ciasem di bagi 2 Wilayah kerja Puskesmas yaitu
UPTD Puskesmas DTP Ciasem dan UPTD Puskesmas Jatibaru. UPTD
Puskesmas DTP Ciasem Kec. Ciasem terletak di Kecamatan Ciasem
Kabupaten Subang dan mempunyai luas Wilayah 7.184 Ha, Dimana
keadaan daerah sebagian besar terdiri dari persawahan yang merupakan
andalan utama penduduk dalam mencari nafkah disamping berdagang,
Jalur Pantura Jawa melintas wilayah Ciasem ini, sehingga berdampak
pada tingginya Mobilitas penduduk yang akhirnya berdampak pula pada
cepatnya perubahan sosial ekonomi dan budaya. Wilayah Kerja
Puskesmas Ciasem meliputi 6 Desa, dari 9 Desa Wilayah Kecamatan
Ciasem yaitu :

1. Desa Ciasem Girang 4) Desa Ciasem Baru


2. Desa Sukamandijaya 5) Desa Pinangsari
3. Desa Ciasem Tengah 6) Desa Sukahaji

Batas kerja UPTD Puskesmas DTP Ciasem Kec. Ciasem adalah sebagai
berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Blanakan
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Jatibaru
Sebelah Selatan : Kecamatan Purwadi dan Kecamatan Patokbeusi
Sebelah Barat : Kecamatan Patokbeusi dan Kabupaten Karawang

9 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


PETA WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS DTP CIASEM KEC. CIASEM
Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang

Kondisi Wilayah Kerja Puskesmas CIasem s/d Desember 2022

Rata-rata
Jumlah Jarak Ke Kondisi
NO Nama Desa Waktu
RT/RW Puskesmas Jangkauan
Tempuh

1. Ciasem Girang 44/14 0-2 KM 10 Menit Mudah

2. Sukamandi 43/20 1-4 KM 15 Menit Mudah


Jaya

3. Ciasem Tengah 30/09 4-7 KM 30 Menit Mudah

4. Ciasem baru 24/07 3-6 KM 35 Menit Mudah

5. Pinangsari 41/13 10-15 KM 50 Menit Agak Sulit

6. Sukahaji 27/08 12-17 KM 60 Mneit Agak Sulit

Jumlah 209/71

Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2022

Berdasarkan pada data table diatas dapat dilihat bahwa kondisi


wilayah kerja Puskesmas berdasarkan jarak dan waktu adalah Desa

10 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


Sukahaji dan Pinangsari mempunyai jarak dan waktu tempuh paling lama,
sedangkan Desa Ciasem Girang dan Sukamandi jaya adalah desa
dengan jarak dan waktu tempuh paling dekat dan mudah dijangkau.

B. Demografi
a). Jumlah Penduduk

JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA JUMLAH
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
KK
1. Sukamandijaya 8.480 16.587 18.273 34.860

2. Ciasem Girang 4. 247 10.781 9.162 19. 943

3. Ciasem Baru 4.904 6.093 6.410 12.503

4. Ciasem Tengah 3.750 6.606 6.329 12.935

5. Sukahaji 2.946. 4.490 4.666 9.156

6. Pianangsari 2.395 3.936 3.917 7.853

Jumlah 26.722 48.493 48.757 97.250


Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2022

b). Mata Pencaharian Penduduk


No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1. Tani 13.023 Jiwa

2. Pedagang 4.886 Jiwa

3. PNS / ABRI 844 Jiwa

4. Swasta 9.869 Jiwa

Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2022

Berdasarkan data Mata PencaharianPenduduk, jumlah


mata pencaharian dan pekerja terbanyak yaitu sebagai Tani

c). Agama
Jumlah
No Agama
Penduduk

1. Islam 96.586

2. Kristen 644

Jumlah 99.328

Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2022

Penduduk Kecamatan Ciasem mayoritas memeluk agama Islam sebanyak

11 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


99,3 %, hanya sebagian ada yang beragama Kristen sebanyak 0,67
BAB III
LANDASAN TEORI

A. FILARIASIS
1. PENGERTIAN
Filariasis atau elephantiasis atau yang dalam bahasa Indonesia
dikenal sebagai penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan
karena infeksi cacing filaria. Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing
dari kelompok nematode yaitu Wucherariabancrofti, Brugiamalayi dan
Brugiatimori. Ketiga jenis cacing tersebut menyebabkan penyakit kaki
gajah.Cacing betina akan menghasilkan (melahirkan) larva disebut
Mikrofilaria, yang akan bermigrasi kedalam sistem peredaran darah.
Penyakit kaki gajah terutama disebabkan oleh karena adanya cacing
dewasa yang hidup disaluran getah bening. Cacin tersebut akan merusak
saluran getah bening yang mengakibatkan cairan getah bening tidak
dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan
pada tungkai dan lengan. Cacing dewasa mampu bertahan hidup selama
5 – 7 tahun didalam kelenjar getah bening.
Data WHO menunjukan bahwa di dunia terdapat 1,3 milyar penduduk
yang berada di lebih dari 83 negara beresiko tertular filariasis, dan lebih
dari 60% Negara-negara tersebut berada di Asia Tenggara. Diperkirakan
lebih dari 120 juta orang diantaranya sudah terinfeksi dengan 43 juta
orang sudah menunjukan gejala klinis berupa pembengkakan anggota
tubuh di kaki atau lengan (Lymphoedema) atau anggota tubuh lainnya.
Penyakit ini tersebar luas terutama di pedesaan, dapat menyerang semua
golongan umur baik anak-anak maupun dewasa, laki-laki dan perempuan.
Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang serius di Indonesia. Diperkirakan sampai tahun 2009 penduduk
berisiko tertular filariasis lebih dari 125 juta orang yang tersebar di 337
kabupaten/kota endemis filariasis dengan 11.914 kasuskronis yang
dilaporkan dan diestimasikan prevalensi microfilaria 19 %, kurang lebih
penyakit ini akan mengenai 40 juta penduduk.
Penyakit kaki gajah merupakan salah satu penyakit di daerah tropis
dan sub tropis yang sebelumnya terabaikan. Mengingat penyebaran yang
sangat luas di Indonesia maka bila tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kecacatandan stigma psikososial yang berdampak pada
penurunan produktivitas penderita, beban keluarga dan kerugian ekonomi

12 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


yang besar bagi Negara. Oleh karena itu penyakit kaki gajah ini telah
menjadi salah satu penyakit menular yang diprioritaskan untuk dieliminasi.
Ditingkat global, program eliminasi filariasis telah dicanangkan sejak
tahun 1999, dan WHO terus menggerakan program eliminasi ini di
Negara endemis, termasuk Indonesia.

2. GEJALA FILARIASIS

Berdasarkan gejala filariasis limfatik terbagi dalam tiga kategori yang


meliputi kondisi tanpa gejala, akut, dan kronis.
a. Tanpa Gejala

Sebagian besar infeksi filariasis limfatik terjadi tanpa menunjukkan


gejala apa pun. Meski demikian, infeksi ini tetap menyebabkan
kerusakan pada jaringan limfa dan ginjal sekaligus memengaruhi
sistem kekebalan tubuh.

b. Filariasis Limfatik Akut

Kondisi ini terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu:

1. Adenolimfangitis akut (ADL). Gejala yang muncul adalah


demam, pembengkakan limfa atau kelenjar getah bening
(limfadenopati), serta bagian tubuh yang terinfeksi akan terasa
sakit, memerah, dan membengkak. ADL dapat kambuh lebih
dari satu kali dalam setahun. Cairan yang menumpuk dapat
memicu infeksi jamur pada kulit yang merusak kulit. Semakin
sering kambuh, pembengkakan bisa semakin parah.
2. Limfangitis filaria akut (AFL). AFL disebabkan oleh cacing-
cacing dewasa yang sekarat akan memicu gejala yang sedikit
berbeda dengan ADL karena umumnya tidak disertai demam
atau infeksi lain. Di samping itu, AFL dapat memicu gejala yang
meliputi munculnya benjolan-benjolan kecil pada bagian tubuh,
tempat cacing-cacing sekarat terkumpul (misalnya pada sistem
getah bening atau dalam skrotum).

c. Filariasis Limfatik Kronis

13 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


Kondisi ini akan menyebabkan limfedema atau penumpukan
cairan yang menyebabkan pembengkakan pada kaki dan
lengan. Penumpukan cairan dan infeksi-infeksi yang terjadi
akibat lemahnya kekebalan tubuh akhirnya akan berujung pada
kerusakan dan ketebalan lapisan kulit. Kondisi ini disebut
sebagai elefantiasis. Selain itu, penumpukan cairan juga bisa
berdampak pada rongga perut, testis pada penderita laki-laki
dan payudara pada penderita wanita.

3. PENYEBAB FILARIASIS

Menurut WHO, terdapat sekitar 120 juta orang di dunia yang menderita
filariasis limfatik dan sepertiga di antaranya mengidap infeksi yang
parah. Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
yang sudah terinfeksi. Cacing tersebut akan tumbuh dewasa, bertahan
hidup selama enam hingga delapan tahun, dan terus berkembang biak
dalam jaringan limfa manusia.

Infeksi ini umumnya dialami sejak masa kanak-kanak dan


menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang tidak disadari
sampai akhirnya terjadi pembengkakan yang parah dan menyakitkan.
Pembengkakan tersebut kemudian dapat menyebabkan cacat
permanen.

4. PENGOBATAN FILARIASIS
a. Operasi.
b. Berolahraga.
c. Mensterilkan luka.
d. Mengompres bagian yang bengkak.

5. PENCEGAHAN FILARIASIS

Langkah utama dalam untuk mencegah tertular filariasis adalah


dengan menghindari gigitan nyamuk sebisa mungkin. Hal ini sangat
penting, terutama di negara-negara tropis, seperti Indonesia. Untuk
memaksimalisasi perlindungan terhadap gigitan nyamuk, kita dapat
mengambil langkah-langkah sederhana yang meliputi:

a. Mengenakan baju atau celana panjang.


b. Mengoleskan losion antinyamuk.

14 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


c.Tidur di dalam kelambu.
d. Membersihkan genangan air di sekitar lingkungan.
Hasil estimasi Kementerian Kesehatan (2009) menyebutkan bahwa
kerugian ekonomi akibat filariasis setahun mencapai 43 trilyun rupiah jika
tidak dilakukan program pengendalian filariasis.Intervensi yang efektif dan
penggunaan sumberdaya yang efisien melalui upaya yang sistematis dan
strategis akan menghasilkan penghematan bagi Negara. Untuk itu
dibutuhkan suatu rencana yang sistematis di tingkat nasional untuk
menanggulangi hal tersebut yaitu dengan menetapkan dua pilar kegiatan
yang akan ditempuh :
a. Memutuskan matarantai penularan dengan Pemberian Obat Massa
lPencegahan Filariasis (POMP Filariasis) di daerah endemis dengan
menggunakan DEC 6 mg/kg berat badan yang dikombinasikan
dengan Albendazole 400 mg setahun sekali dan dilaksanakan
minimal 5 tahun.
b. Perawatan kasus klinis filariasis baik kasus klinis akut maupun kasus
klinis kronis.

B. KECACINGAN
Dalam program P2 Filariasis terdapat juga program Kecacingan,
yang dimaksud dengan cacingan atau penyakit cacingan yaitu adanya
parasit cacing yang hidup dalam usus manusia. Terdapa banyak jenis dan
dengan ukuran yang berbeda-beda tetapi semuanya menyebabkan
penyakit pada manusia.
Masalah kecacingan ini sampa itahun 2013 survey pada anak
sekolah dasar menunjukan prevalensi cacingan antara 0 – 85,9 % (survey
di 175 kabupaten/kota), rata-rata prevalensi 28,12 %, cakupan
pengobatan rendah, pengetahuan masyaraka ttentang cacingan masih
rendah, kemampuan petugas untuk penanggulangan cacingan belum
optimal dan komitmen pemerintah masihkurang.
Adapun faktor yang mempengaruhi penyakit cacingan ini adalah
keadaan tanah dan iklim tropis, personal hygiene lingkungan yang
kurang, social ekonomi dan kepadatan penduduk. Anak-anak yang
menderita cacingan pada umumnya menunjukan gejala, seperti :
a. Badan kurus, perut membuncit dan pertumbuhan terganggu.
b. Lemah, sering mengantuk sehingga malas belajar.
c. Mual
d. Napsu makan berkurang.

15 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


e. Kurang konsentrasi, prestasi belajar menurun.
f. Anak menderita kurang darah (Anemia).
g. Daya tahan tubuh rendah sehingga sering sakit.
Maka dari itu program kecacingan ini di haruskan melaksanakan
kegiatan Pemberian Obat Masal Pencegahan Kecacingan, <50 %
pemberian obat masal cacingan 1 kali setahun dan < 20 % pengobatan
selektif.
Sasaran dari Pemberian Obat Masal Pencegahan Kecacingan (POMP
Kecacingan) yaitu :
a. Anak-anak yang terdaftar di sekolah-sekolah pemerintah
b. Anak-anak yang terdaftar di sekolah swasta
c. Anak balita yang terdaftar (12-59 bulan) di posyandu
d. Anak balita yang tidak terdaftar (12-59 bulan) di posyandu
e. Anak-anak prasekolah yang terdaftar (5-6 tahun) di PAUD
f. Anak-anak prasekolah yang tidak terdaftar (5-6 tahun) di PAUD
g. Anak usia sekolah yang tidak sekolah (7-12 Tahun)

16 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


BAB IV
RUMUSAN MASALAH DAN RENCANA USULAN KEGIATAN

A. RUMUSAN MASALAH

1. IDENTIFIKASI MASALAH

N TARGET PENCAPAIAN
UPAYA MASALAH
O (%) (%)

Upaya Kesehatan Essensial Program Filariasis

Cakupan MF rate telah mencapai target yaitu 0% dari target <1%


1 Cakupan MF Rate <1 0 dan telah dilakukan pengobatan masal filariasis selama 5 tahun
sejak tahun 2015

Cakupan kasus klinis filariasis yang ditangani telah mencapai


2 Kasus klinis filariasis yang ditangani 100 100 target 100% dari target 100% namun tidak dilakukan pelacakan
kasus kontak filariasis.

3 Cakupan POPM filariasis >65 0 Cakupan POPM filariasis telah mencapai target karena telah
tuntas menjalankan tahapan POPM filariasis selama 5 tahun

17 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


sejak tahun 2015.

Cakupan POPM kecacingan telah mencapai target sebanyak


84,41% dari target 75% namun masih ada anak yang tidak
4 Cakupan POPM Kecacingan >75 84,41
mendapatkan obat cacing karena tidak sekolah/tidak datang ke
posyandu saat pembagian obat cacing

Cakupan prevelensi kecacingan telah mencapai target sebanyak


5 Prevelensi kecacingan <10 0
0% dari target <10%

2. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH

MASALAH U S G TOTAL

Cakupan MF rate telah mencapai target yaitu 0% dari target <1% dan telah dilakukan 0 0 0 0
pengobatan masal filariasis selama 5 tahun sejak tahun 2015

Cakupan kasus klinis filariasis yang ditangani telah mencapai target 100% dari target 100% 5 5 5 15
namun tidak dilakukan pelacakan kasus kontak filariasis.

18 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


Cakupan POPM filariasis telah mencapai target karena telah tuntas menjalankan tahapan 0 0 0 0
POPM filariasis selama 5 tahun sejak tahun 2015.

Cakupan POPM kecacingan telah mencapai target sebanyak 84,41% dari target 75% 3 3 3 9
namun masih ada anak yang tidak mendapatkan obat cacing karena tidak sekolah/tidak
datang ke posyandu saat pembagian obat cacing

Cakupan prevelensi kecacingan telah mencapai target sebanyak 0% dari target <10% 0 0 0 0

3. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH

NO MASALAH MANUSIA METODE LINGKUNGAN DANA SARANA

1 Cakupan MF rate telah mencapai


target yaitu 0% dari target <1% dan
telah dilakukan pengobatan masal
filariasis selama 5 tahun sejak
tahun 2015

19 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


2 Cakupan kasus klinis filariasis yang Tidak ada tenaga Alat tidak tersedia
ditangani telah mencapai target ahli
100% dari target 100% namun tidak
dilakukan pelacakan kasus kontak
filariasis.

3 Cakupan POPM filariasis telah


mencapai target karena telah tuntas
menjalankan tahapan POPM
filariasis selama 5 tahun sejak
tahun 2015.

4 Cakupan POPM kecacingan telah anak sakit/ ada


mencapai target sebanyak 84,41% keperluan lain
dari target 75% namun masih ada
anak yang tidak mendapatkan obat
cacing karena tidak sekolah/tidak
datang ke posyandu saat
pembagian obat cacing

5 Cakupan prevelensi kecacingan


telah mencapai target sebanyak 0%

20 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


dari target <10%

4. MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH


ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH
N0 PRIORITAS MASALAH PEYEBAB MASALAH KET
MASALAH TERPILIH

1 Cakupan MF rate telah mencapai


target yaitu 0% dari target <1%
dan telah dilakukan pengobatan
masal filariasis selama 5 tahun
sejak tahun 2015

2 Cakupan kasus klinis filariasis -Tidak adanya tenaga ahli - Melakukan refreshing ilmu - Pengajuan ke dinkes
yang ditangani telah mencapai -Tidak tersedianya alat bagi petugas program yang kabupaten subang untuk
target 100% dari target 100%
namun tidak dilakukan pelacakan baru melakukan refreshing ilmu
kasus kontak filariasis. - Pengajuan ke dinkes bagi petugas pemegang
kabupaten subang untuk program yang baru maupun
melakukan refreshing ilmu yang lama
bagi petugas pemegang
program yang baru maupun
yang lama

21 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


- Pengajuan alat untuk
pelacakan kasus kontak
filariasis
3 Cakupan POPM filariasis telah
mencapai target karena telah
tuntas menjalankan tahapan
POPM filariasis selama 5 tahun
sejak tahun 2015.

4 Cakupan POPM kecacingan telah Anak sakit/ ada keperluan lain - Penyuluhan pentingnya - Menitipkan obat cacing pada
mencapai target sebanyak
obat kecacing guru/kader untuk anak yang
84,41% dari target 75% namun
masih ada anak yang tidak - Menitipkan obat cacing tidak sekolah/posyandu
mendapatkan obat cacing karena pada guru/kader untuk anak
tidak sekolah/tidak datang ke
posyandu saat pembagian obat yang tidak
cacing sekolah/posyandu
- Kunjungan rumah untuk
pemberian obat cacing
5 Cakupan prevelensi kecacingan
telah mencapai target sebanyak
0% dari target <10%

22 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


2. RENCANA USULAN KEGIATAN

RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PROGRAM FILARIASIS


UPTD PUSKESMAS DTP CIASEM
TAHUN 2023

KEBUTU
UPAYA TARGET PENAN KEBUTUHAN WAKTU SUMBER
N MITRA HAN INDIKATO
KESEHA KEGIATAN TUJUAN SASARAN SASARA GGUNG SUMBER PELAKSA PEMBIAY
0 KERJA ANGGAR R KINERJA
TAN N JAWAB DAYA NAAN AAN
AN

ESSENSI Evaluasi Memberikan Lintas sektor 50 orang Petugas -Infokus Kecam Januari makan :50 Adanya BOK
AL POPM informasi Toma linsek P2P -ATK atan org x 1 hr dukungan
PROGRA Kecacingan tentang Toga Filariasis -Materi x 1 bln dari lintas
M POPM Masyarakat -Laptop xRp. sektoral
FILARIASI Kecacingan -Snack 15.000 =
S -Daftarhadir Rp.
7500.000

23 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


Tatalaksan Untuk Penderita 1 orang Petugas -Petugas 1 - Januari- 1 org x 1 Penderita BOK
a kasus mengetahui Filariasis P2P orang Desember kss x 12 Filariasis
kronis perkembang Filariasis -Format data bl X Rp. tertangani
filariasis an kasus kasus Filarisis 25.000 = dengan baik
filariasis -metlin Rp.
300.000

Pelacakan Untuk masyarakat 1 Desa Petugas -Petugas 1 kader Januari- 2 org x 1 Ditemukan BOK
kasus mengetahui P2P orang Desember ds x 12 bl kasus baru,
kontak apakah ada Filariasis -Format X Rp. MF rate < 1
penambahan pelacakan 25.000 = %
kasus baru kasus kontak Rp.
filariasis -Kaca slide 600.000
-Kapasalcohol
-Jarum

Pengiriman Untuk Dinas 1 desa Petugas -sample darah - Januari- 1 org x 1 Mendeteksi BOK
sample mengetahui P2P ds x 12 bl dini

24 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


darah apakah ada kesehatan Filariasis -logistik Desember X Rp. terjadinya
filariasis & penambahan lainnya 90.000 = kasus baru
kecacingan kasus baru Rp. Filariasis
dinas filariasis 1.080.000
kabupaten
Pendataan untuk Posyandu, 74 py, 19 Petugas ATK kader Februari & Pet :1 org Cakupan BOK
sasaran mengetahui Tk, TK, 20 P2P Guru,w Agustus x1 hr x 74 sasaran
POPM berapa Paud paud,47 Filariasis alikelas py x 2 bl x Anak Usia
kecacingan sasaran Murid SD/MI SD. Rp. Sekolah
untuk (Kls 1 s.dkls 25.000 = usia 1 Th
pemberian 6) Rp. s.d 12 Th
obat cacing 3.700.000
Pet :1 org
x 1 hr x 47
SD x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.2.350.
000

Pet :1 org

25 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


x 1 hr x 19
TK x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.
950.000

Pet :1 org
x 1 hr x 20
paud x 2
bl x Rp.
25.000 =
Rp.
1000.000

Penggand
aan : 1
0rg x 6 ds
x 2 bl =
Rp.

26 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


300.000

Pendistribu Untuk Obat, 74 py, 19 Pet. Pet Filariasis Kepala Maret & Pet :1 org Terpenuhi BOK
sian obat pemenuhan Cetakan dan TK, 20 Filarias Kader Kader September x 1 hr x 74 logistik obat
dan logistik kebutuhan logistik paud,47 Puskesm SBBK Guru py x 2 bl x cacing dan
POPM obat lainnya SD. as UKS Rp. yang
kecacingan cacing,cetak Kader 25.000 = lainnya
dari PKM an dan Rp. sesuai
ke pos logistik 3.700.000 sasaran
pelaksaan lainnya di
desa Pet :1 org
x 1 hr x 47
SD x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.2.350.
000

Pet :1 org
x 1 hr x 19

27 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


TK x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.
950.000

Pet :1 org
x 1 hr x 20
paud x 2
bl x Rp.
25.000 =
Rp.
1000.000

Pelaksanaa untuk Posyandu,Tk, 74 py, 19 Petugas Obatcacing Kecam Maret & Pet :1 org Cakupan BOK
n POPM melindungi PauddanMuri TK, 20 P2P Petugas atan September x 1 hr x 74 >75%
Kecacingan kelompok d SD/MI (Kls paud,47 Filariasis Disdik py x 2 bl x
beresiko 1 s.dkls 6) SD. Guru Rp.
terhadap walikel 25.000 =

28 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


kecacingan as Rp.
Kades 3.700.000
Kader
Pet :1 org
x 1 hr x 47
SD x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.2.350.
000

Pet :1 org
x 1 hr x 19
TK x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.
950.000

Pet :1 org

29 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


x 1 hr x 20
paud x 2
bl x Rp.
25.000 =
Rp.
1000.000

Sweeping Untuk Anak yang 100 % dari Petugas Daftar sasaran Kader Maret & Pet : 3 org Cakupan> BOK
POPM meningkatka tidak 6 desa P2P yang belum Guru September x 2 kl x 6 75 %
kecacingan n cakupan mendapatkan sasaran Filariasis minum obat UKS ds x Rp.
sasaran obat cacing yang Obat cacing 25.000 =
minum obat pada waktu belum Petugas Rp.
secara cepat yang telah mendapat Tatapmuka 900.000
ditentukan obat

30 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PROGRAM FILARIASIS
UPTD PUSKESMAS DTP CIASEM
TAHUN 2023

N TARGET PENANGGUNG VOLUME RINCIAN LOKASI SUMBER


KEGIATAN TUJUAN SASARAN JADWAL
0 SASARAN JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN

Evaluasi Memberikan Lintas sektor 50 orang Petugas P2P 1x Januari Minggu ke 1 Desa BOK
POPM informasi Toma linsek Filariasis
Kecacingan tentang Toga
POPM Masyarakat
Kecacingan

31 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


Tatalaksan Untuk Penderita 1 orang Petugas P2P 1x12 Januari- Setiap bulan Rumah pasien BOK
a kasus mengetahui Filariasis Filariasis Desember tanggal 10
kronis perkembang
filariasis an kasus
filariasis

Pelacakan Untuk masyarakat 1 Desa Petugas P2P 1x12 Januari- Setiap bulan tgl Desa BOK
kasus mengetahui Filariasis Desember 20
kontak apakah ada
penambahan
kasus baru
filariasis

Pengiriman Untuk Dinas 1 Desa Petugas P2P 1x12 Januari- Setiap bulan tgl Lab Dinkes BOK
sample mengetahui kesehatan Filariasis Desember 20
darah apakah ada
filariasis & penambahan
kecacingan kasus baru
dinas filariasis

32 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


kabupaten
Pendataan untuk Posyandu, 74 py, 19 Petugas P2P 1x2x166 Februari & Minggu ke 1 -SD BOK
sasaran mengetahui Tk, TK, 20 Filariasis Agustus -TK
POPM berapa Paud paud,47 -PAUD
kecacingan sasaran Murid SD/MI SD, 6 Desa -Posyandu
untuk (Kls 1 s.dkls -Desa
pemberian 6)
obat cacing

Pendistribu Untuk Obat, 74 py, 19 Pet. Filarias 1x2x160 Maret & Minggu ke 2 - SD BOK
sian obat pemenuhan Cetakan dan TK, 20 Puskesmas Septembe -TK
dan logistik kebutuhan logistik paud,47 Kader r -PAUD
POPM obat lainnya SD. -Posyandu
kecacingan cacing,cetak
dari PKM an dan
ke pos logistik
pelaksaan lainnya di
desa

Pelaksanaa untuk Posyandu,Tk, 74 py, 19 Petugas P2P 1x2x160 Maret & Minggu ke 3 SD BOK
n POPM melindungi PauddanMuri TK, 20 Septembe

33 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


Kecacingan kelompok d SD/MI (Kls paud,47 Filariasis r -TK
beresiko 1 s.dkls 6) SD. -PAUD
terhadap -Posyandu
kecacingan

Sweping Untuk Anak yang 100 % dari Petugas P2P 1x2x6 Maret & Minggu ke 4 SD BOK
POPM meningkatka tidak 6 desa Filariasis Septembe -TK
kecacingan n cakupan mendapatkan sasaran r -PAUD
sasaran obat cacing yang belum -Posyandu
minum obat pada waktu mendapat -Desa
secara cepat yang telah obat
ditentukan

34 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS


35 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan tahunan P2 FILARIASIS ini merupakan laporan dari hasil


kegiatan Program P2 FILARIASIS yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Ciasem pada bulan Januari sampai dengan Desember Tahun 2022 . Dalam
pelaksanaannya secara garis besar sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya laporan tahunan Filariasis tahun 2022,
rencana tidak lanjut kegiatan dapat digunakan sebagai dasar dalam
meningkatkan kinerja di tahun-tahun berikutnya.

Mengetahui, Koordinator Program


Kepala UPTD Puskesmas Ciasem

dr. H. Doding Saefudin., S.H ., M.MKes


Irma Noviani nasution, Amd. Keb
NIP. 19720501 200604 1 019

36 | LAPORAN TAHUNAN PROGRAM P2 FILARIASIS

Anda mungkin juga menyukai