LAPORAN TAHUNAN
PROGRAM FILARIASIS
PROGRAM FILARIASIS
UPTD PUSKESMAS CIASEM
UPTD PUSKESMAS CIASEM
TAHUN 2022
TAHUN 2022
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatnya, sehingga penyusunan laporan Tahunan
program Filariasis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Tahunan Puskesmas ini, kami ucapkan terima kasih dan semoga buku Laporan
Tahunan Program Filariasis Tahun 2022 ini bermanfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Pengertian Puskesmas………………………………………………………………..2
C. Fungsi Puskesmas……………………………………………………………………….3
1. Tujuan Umum………………………………………………………………..5
1. Tujuan Khusus………………………………………………………………..5
A. Kondisi Umum 6
1. Geografi............................................................................ 6
1. Demografi.........................................................................7
D. Ketenagaan……………………………………………………………………………….10
1. Derajat Kesehatan………………………………………………………..11
A. Identifikasi Masalah……………………………………………………………………17
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………..25
A. LATAR BELAKANG
Sistem kesehatan nasional adalah satu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi tingginya sebagai
perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam pembukaan UUD
1945, Kesehatan adalah proses yang kreatif dimana individu secara aktif dan
terus menerus mengadaptasi lingkungan dan sehat itu sendiri yaitu
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, ada
beberapa factor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat salah
satunya adalah pelayanan kesehatan bentuk pelayanan kesehatan dapat
berupaya pelayanan keperawatan dimana keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan dibidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat keperawatan
ditunjuk kepada individu keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun
sehat sejak lahir sampai meninggal. Sedangkan keperawatan kesehatan
masyarakat merupakan aplikasi dari ilmu keperawatan dalam upaya upaya
kesehatan masyarakat dengan mendayagunakan peran serta masyarakat
seoptimal mungkin.
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan
kesehatan masyarakat yang ditinjuk atau dipusatkan pada keluarga sebagai
unit dan kesatuan yang rawat dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai saran/penyalih keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Peran penting keluarga diantaranya adalah
Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang termasuk dalam
kelompok khusus seperti penderita penyakit filariasis.
Perkembangan penyakit pada diri penderita filariasis bila tidak
segera ditanggani secara cermat dapat menimbulkan luka infeksi dan
keadaan ini menjadi halangan bagi penderita dalam kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuahan social ekonomi mereka tidak
dapat berperan serta dalam membangun Negara dan bangsa. Penemuan
B. PENGERTIAN PUSKESMAS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT yang selanjutnya disebut
PUSKESMAS adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif danpreventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran Keluarga, Kelompok dan Masyarakat.
Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya
disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan Kesehatan Perseorangan.
Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik Vertikal maupun Horisontal.
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem.
C. FUNGSI PUSKESMAS
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator,
fasilitator dan turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan
di wilayah kerjanya agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini
antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan
yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat.
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :
Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan
− S : Santun
− E : Empati
− H : Handal
− A : Akuntable
− T : Teladan dalam memberikan pelayanan
Moto UPTD Puskesmas Ciasem Kec. Ciasem adalah “Kepuasan
Anda Kebahagiaan Kami”
2. Tujuan Khusus
Dengan terjangkaunya pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sampai ketingkat yang paling bawah, maka diharapkan :
1. Keadaan Umum
A. Geografi Dan Letak Wilayah
Kecamatan Ciasem di bagi 2 Wilayah kerja Puskesmas yaitu
UPTD Puskesmas DTP Ciasem dan UPTD Puskesmas Jatibaru. UPTD
Puskesmas DTP Ciasem Kec. Ciasem terletak di Kecamatan Ciasem
Kabupaten Subang dan mempunyai luas Wilayah 7.184 Ha, Dimana
keadaan daerah sebagian besar terdiri dari persawahan yang merupakan
andalan utama penduduk dalam mencari nafkah disamping berdagang,
Jalur Pantura Jawa melintas wilayah Ciasem ini, sehingga berdampak
pada tingginya Mobilitas penduduk yang akhirnya berdampak pula pada
cepatnya perubahan sosial ekonomi dan budaya. Wilayah Kerja
Puskesmas Ciasem meliputi 6 Desa, dari 9 Desa Wilayah Kecamatan
Ciasem yaitu :
Batas kerja UPTD Puskesmas DTP Ciasem Kec. Ciasem adalah sebagai
berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Blanakan
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Jatibaru
Sebelah Selatan : Kecamatan Purwadi dan Kecamatan Patokbeusi
Sebelah Barat : Kecamatan Patokbeusi dan Kabupaten Karawang
Rata-rata
Jumlah Jarak Ke Kondisi
NO Nama Desa Waktu
RT/RW Puskesmas Jangkauan
Tempuh
Jumlah 209/71
B. Demografi
a). Jumlah Penduduk
JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA JUMLAH
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
KK
1. Sukamandijaya 8.480 16.587 18.273 34.860
c). Agama
Jumlah
No Agama
Penduduk
1. Islam 96.586
2. Kristen 644
Jumlah 99.328
A. FILARIASIS
1. PENGERTIAN
Filariasis atau elephantiasis atau yang dalam bahasa Indonesia
dikenal sebagai penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan
karena infeksi cacing filaria. Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing
dari kelompok nematode yaitu Wucherariabancrofti, Brugiamalayi dan
Brugiatimori. Ketiga jenis cacing tersebut menyebabkan penyakit kaki
gajah.Cacing betina akan menghasilkan (melahirkan) larva disebut
Mikrofilaria, yang akan bermigrasi kedalam sistem peredaran darah.
Penyakit kaki gajah terutama disebabkan oleh karena adanya cacing
dewasa yang hidup disaluran getah bening. Cacin tersebut akan merusak
saluran getah bening yang mengakibatkan cairan getah bening tidak
dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan
pada tungkai dan lengan. Cacing dewasa mampu bertahan hidup selama
5 – 7 tahun didalam kelenjar getah bening.
Data WHO menunjukan bahwa di dunia terdapat 1,3 milyar penduduk
yang berada di lebih dari 83 negara beresiko tertular filariasis, dan lebih
dari 60% Negara-negara tersebut berada di Asia Tenggara. Diperkirakan
lebih dari 120 juta orang diantaranya sudah terinfeksi dengan 43 juta
orang sudah menunjukan gejala klinis berupa pembengkakan anggota
tubuh di kaki atau lengan (Lymphoedema) atau anggota tubuh lainnya.
Penyakit ini tersebar luas terutama di pedesaan, dapat menyerang semua
golongan umur baik anak-anak maupun dewasa, laki-laki dan perempuan.
Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang serius di Indonesia. Diperkirakan sampai tahun 2009 penduduk
berisiko tertular filariasis lebih dari 125 juta orang yang tersebar di 337
kabupaten/kota endemis filariasis dengan 11.914 kasuskronis yang
dilaporkan dan diestimasikan prevalensi microfilaria 19 %, kurang lebih
penyakit ini akan mengenai 40 juta penduduk.
Penyakit kaki gajah merupakan salah satu penyakit di daerah tropis
dan sub tropis yang sebelumnya terabaikan. Mengingat penyebaran yang
sangat luas di Indonesia maka bila tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kecacatandan stigma psikososial yang berdampak pada
penurunan produktivitas penderita, beban keluarga dan kerugian ekonomi
2. GEJALA FILARIASIS
3. PENYEBAB FILARIASIS
Menurut WHO, terdapat sekitar 120 juta orang di dunia yang menderita
filariasis limfatik dan sepertiga di antaranya mengidap infeksi yang
parah. Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
yang sudah terinfeksi. Cacing tersebut akan tumbuh dewasa, bertahan
hidup selama enam hingga delapan tahun, dan terus berkembang biak
dalam jaringan limfa manusia.
4. PENGOBATAN FILARIASIS
a. Operasi.
b. Berolahraga.
c. Mensterilkan luka.
d. Mengompres bagian yang bengkak.
5. PENCEGAHAN FILARIASIS
B. KECACINGAN
Dalam program P2 Filariasis terdapat juga program Kecacingan,
yang dimaksud dengan cacingan atau penyakit cacingan yaitu adanya
parasit cacing yang hidup dalam usus manusia. Terdapa banyak jenis dan
dengan ukuran yang berbeda-beda tetapi semuanya menyebabkan
penyakit pada manusia.
Masalah kecacingan ini sampa itahun 2013 survey pada anak
sekolah dasar menunjukan prevalensi cacingan antara 0 – 85,9 % (survey
di 175 kabupaten/kota), rata-rata prevalensi 28,12 %, cakupan
pengobatan rendah, pengetahuan masyaraka ttentang cacingan masih
rendah, kemampuan petugas untuk penanggulangan cacingan belum
optimal dan komitmen pemerintah masihkurang.
Adapun faktor yang mempengaruhi penyakit cacingan ini adalah
keadaan tanah dan iklim tropis, personal hygiene lingkungan yang
kurang, social ekonomi dan kepadatan penduduk. Anak-anak yang
menderita cacingan pada umumnya menunjukan gejala, seperti :
a. Badan kurus, perut membuncit dan pertumbuhan terganggu.
b. Lemah, sering mengantuk sehingga malas belajar.
c. Mual
d. Napsu makan berkurang.
A. RUMUSAN MASALAH
1. IDENTIFIKASI MASALAH
N TARGET PENCAPAIAN
UPAYA MASALAH
O (%) (%)
3 Cakupan POPM filariasis >65 0 Cakupan POPM filariasis telah mencapai target karena telah
tuntas menjalankan tahapan POPM filariasis selama 5 tahun
MASALAH U S G TOTAL
Cakupan MF rate telah mencapai target yaitu 0% dari target <1% dan telah dilakukan 0 0 0 0
pengobatan masal filariasis selama 5 tahun sejak tahun 2015
Cakupan kasus klinis filariasis yang ditangani telah mencapai target 100% dari target 100% 5 5 5 15
namun tidak dilakukan pelacakan kasus kontak filariasis.
Cakupan POPM kecacingan telah mencapai target sebanyak 84,41% dari target 75% 3 3 3 9
namun masih ada anak yang tidak mendapatkan obat cacing karena tidak sekolah/tidak
datang ke posyandu saat pembagian obat cacing
Cakupan prevelensi kecacingan telah mencapai target sebanyak 0% dari target <10% 0 0 0 0
2 Cakupan kasus klinis filariasis -Tidak adanya tenaga ahli - Melakukan refreshing ilmu - Pengajuan ke dinkes
yang ditangani telah mencapai -Tidak tersedianya alat bagi petugas program yang kabupaten subang untuk
target 100% dari target 100%
namun tidak dilakukan pelacakan baru melakukan refreshing ilmu
kasus kontak filariasis. - Pengajuan ke dinkes bagi petugas pemegang
kabupaten subang untuk program yang baru maupun
melakukan refreshing ilmu yang lama
bagi petugas pemegang
program yang baru maupun
yang lama
4 Cakupan POPM kecacingan telah Anak sakit/ ada keperluan lain - Penyuluhan pentingnya - Menitipkan obat cacing pada
mencapai target sebanyak
obat kecacing guru/kader untuk anak yang
84,41% dari target 75% namun
masih ada anak yang tidak - Menitipkan obat cacing tidak sekolah/posyandu
mendapatkan obat cacing karena pada guru/kader untuk anak
tidak sekolah/tidak datang ke
posyandu saat pembagian obat yang tidak
cacing sekolah/posyandu
- Kunjungan rumah untuk
pemberian obat cacing
5 Cakupan prevelensi kecacingan
telah mencapai target sebanyak
0% dari target <10%
KEBUTU
UPAYA TARGET PENAN KEBUTUHAN WAKTU SUMBER
N MITRA HAN INDIKATO
KESEHA KEGIATAN TUJUAN SASARAN SASARA GGUNG SUMBER PELAKSA PEMBIAY
0 KERJA ANGGAR R KINERJA
TAN N JAWAB DAYA NAAN AAN
AN
ESSENSI Evaluasi Memberikan Lintas sektor 50 orang Petugas -Infokus Kecam Januari makan :50 Adanya BOK
AL POPM informasi Toma linsek P2P -ATK atan org x 1 hr dukungan
PROGRA Kecacingan tentang Toga Filariasis -Materi x 1 bln dari lintas
M POPM Masyarakat -Laptop xRp. sektoral
FILARIASI Kecacingan -Snack 15.000 =
S -Daftarhadir Rp.
7500.000
Pelacakan Untuk masyarakat 1 Desa Petugas -Petugas 1 kader Januari- 2 org x 1 Ditemukan BOK
kasus mengetahui P2P orang Desember ds x 12 bl kasus baru,
kontak apakah ada Filariasis -Format X Rp. MF rate < 1
penambahan pelacakan 25.000 = %
kasus baru kasus kontak Rp.
filariasis -Kaca slide 600.000
-Kapasalcohol
-Jarum
Pengiriman Untuk Dinas 1 desa Petugas -sample darah - Januari- 1 org x 1 Mendeteksi BOK
sample mengetahui P2P ds x 12 bl dini
Pet :1 org
Pet :1 org
x 1 hr x 20
paud x 2
bl x Rp.
25.000 =
Rp.
1000.000
Penggand
aan : 1
0rg x 6 ds
x 2 bl =
Rp.
Pendistribu Untuk Obat, 74 py, 19 Pet. Pet Filariasis Kepala Maret & Pet :1 org Terpenuhi BOK
sian obat pemenuhan Cetakan dan TK, 20 Filarias Kader Kader September x 1 hr x 74 logistik obat
dan logistik kebutuhan logistik paud,47 Puskesm SBBK Guru py x 2 bl x cacing dan
POPM obat lainnya SD. as UKS Rp. yang
kecacingan cacing,cetak Kader 25.000 = lainnya
dari PKM an dan Rp. sesuai
ke pos logistik 3.700.000 sasaran
pelaksaan lainnya di
desa Pet :1 org
x 1 hr x 47
SD x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.2.350.
000
Pet :1 org
x 1 hr x 19
Pet :1 org
x 1 hr x 20
paud x 2
bl x Rp.
25.000 =
Rp.
1000.000
Pelaksanaa untuk Posyandu,Tk, 74 py, 19 Petugas Obatcacing Kecam Maret & Pet :1 org Cakupan BOK
n POPM melindungi PauddanMuri TK, 20 P2P Petugas atan September x 1 hr x 74 >75%
Kecacingan kelompok d SD/MI (Kls paud,47 Filariasis Disdik py x 2 bl x
beresiko 1 s.dkls 6) SD. Guru Rp.
terhadap walikel 25.000 =
Pet :1 org
x 1 hr x 19
TK x 2 bl
x Rp.
25.000 =
Rp.
950.000
Pet :1 org
Sweeping Untuk Anak yang 100 % dari Petugas Daftar sasaran Kader Maret & Pet : 3 org Cakupan> BOK
POPM meningkatka tidak 6 desa P2P yang belum Guru September x 2 kl x 6 75 %
kecacingan n cakupan mendapatkan sasaran Filariasis minum obat UKS ds x Rp.
sasaran obat cacing yang Obat cacing 25.000 =
minum obat pada waktu belum Petugas Rp.
secara cepat yang telah mendapat Tatapmuka 900.000
ditentukan obat
Evaluasi Memberikan Lintas sektor 50 orang Petugas P2P 1x Januari Minggu ke 1 Desa BOK
POPM informasi Toma linsek Filariasis
Kecacingan tentang Toga
POPM Masyarakat
Kecacingan
Pelacakan Untuk masyarakat 1 Desa Petugas P2P 1x12 Januari- Setiap bulan tgl Desa BOK
kasus mengetahui Filariasis Desember 20
kontak apakah ada
penambahan
kasus baru
filariasis
Pengiriman Untuk Dinas 1 Desa Petugas P2P 1x12 Januari- Setiap bulan tgl Lab Dinkes BOK
sample mengetahui kesehatan Filariasis Desember 20
darah apakah ada
filariasis & penambahan
kecacingan kasus baru
dinas filariasis
Pendistribu Untuk Obat, 74 py, 19 Pet. Filarias 1x2x160 Maret & Minggu ke 2 - SD BOK
sian obat pemenuhan Cetakan dan TK, 20 Puskesmas Septembe -TK
dan logistik kebutuhan logistik paud,47 Kader r -PAUD
POPM obat lainnya SD. -Posyandu
kecacingan cacing,cetak
dari PKM an dan
ke pos logistik
pelaksaan lainnya di
desa
Pelaksanaa untuk Posyandu,Tk, 74 py, 19 Petugas P2P 1x2x160 Maret & Minggu ke 3 SD BOK
n POPM melindungi PauddanMuri TK, 20 Septembe
Sweping Untuk Anak yang 100 % dari Petugas P2P 1x2x6 Maret & Minggu ke 4 SD BOK
POPM meningkatka tidak 6 desa Filariasis Septembe -TK
kecacingan n cakupan mendapatkan sasaran r -PAUD
sasaran obat cacing yang belum -Posyandu
minum obat pada waktu mendapat -Desa
secara cepat yang telah obat
ditentukan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan dengan adanya laporan tahunan Filariasis tahun 2022,
rencana tidak lanjut kegiatan dapat digunakan sebagai dasar dalam
meningkatkan kinerja di tahun-tahun berikutnya.