POSYANDU BALITA
Di Susun Oleh
Kelompok 6
Kelas 6 A
1. RIKA OKTAVIANA (15020080)
2. HARI SUGIANTORO (16010017)
3. ILHAM THARIC G (16010019)
4. NOVAN (16010029)
5. NURUL AINUL Y (16010030)
6. VIVIN DAMAYANTI (16010043)
7. WIDYA NUGRHA P (16010044)
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Sasaran
2.3 Tujuan
a. Bagi Masyarakat
Menurut Karwati, Pujiati, dan Mujiwati (2011) manfaat posyandu bagi
masyarakat adalah:
1. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
bagi anak balita dan ibu,
2. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk,
3. Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A,
4. Ibu hamil terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah serta
imunisasi tetanus toxoid (TT),
5. Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah,
6. memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak,
7. apabila mendapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas menyusuidapat
segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas,
8. dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang ibu dan anak balita.
b. Bagi Kader
Karwati, Pujiati, dan Mujiwati (2011) mengidentifikasi manfaat Posyandu bagi
kader antara lain:
1) Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap,
2) Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu,
3) Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam
bidang kesehatan,
4) Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan
ibu.
c. Bagi Puskesmas
Menurut Meilani, Setiyawati, Estiwidani, dan Sumarah (2009) manfaat posyandu
bagi puskesmas adalah:
1. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan strata pertama,
2. dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
sesuai kondisi setempat,
3. Meningkatkan efesiensi waktu, tenaga, dan dana melalui pemberian pelayanan
terpadu.
Menurut Depkes RI (2011), kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan
kegiatan pengembangan atau pilihan. Secara rinci kegiatan utama Posyandu adalah sebagai
berikut:
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan
darah, pemantauan nilai status gizi (pengukuran lingkar lengan atas), pemberian
tablet besi, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid, pemeriksaan tinggi fundus
uteri, temu wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca pesalinan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dibantu oleh kader. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan Kelas Ibu
Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan
kesepakatan.
2. Ibu Nifas dan Menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:
a) Penyuluhan/konseling kesehatan, KB pasca persalinan, Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dan ASI eksklusif dan gizi,
b) Pemberian 2 kapsul vitamin A warna merah 200.000 SI (1 kapsul segera setelah
melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama),
c) Perawatan payudara,
d) Dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan
tinggi fundus uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia oleh petugas pemeriksaan
payudara, pemeriksaan tinggi fundus uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia oleh
petugas kesehatan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
3. Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah pemberian
kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dapat
dilakukan pelayanan suntikan KB dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan
peralatan yang menunjang serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan pemasangan
IUD dan implant (Depkes RI, 2011).
4. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas Puskesmas.
Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program terhadap bayi dan ibu
hamil (Depkes RI, 2011).
Menurut Syarifuddin, Theresia, dan Jomima (2009), survey epidemiologi untuk
menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, imunisasi untuk memberikan
perlindungan kepada kelompok-kelompok masyarakat sehingga dapat mencegah
terjadi penularan penyakit seperti TBC, tetanus, difteri, batuk rejan (pertusis), folio
nyelitis, campak dan hepatitis B.
5. Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader
Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini
gangguan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi, pemberian makanan
tambahan (PMT) lokal, suplementasi vitamin A dan tablet Fe. Apabila ditemukan ibu
hamil Kurang Energi Kronis (KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali
berturut-turut atau berada di bawah garis merah (BGM), kader wajib segera
melakukan rujukan ke Puskesmas atau Poskesdes.
6. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan melalui
pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut akan diberikan obat
Zinc oleh petugas kesehatan.
Menurut Meilani, (2011), pada saat dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu
yang telah diselenggarakan antara lain: 1) Bina Keluarga Balita (BKB), 2) Kelompok
peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA), 3) Penemuan dini dan pengamatan penyakit
potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya ISPA, demam berdarah, gizi buruk, polio,
campak, difteri, pertusis, tetanus neonatorum, 4) Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD), 5)
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD), 6) Penyediaan air bersih dan penyehatan
lingkungan pemukiman (PAP-PLP), 7) Program diversifikasi tanaman pangan dan
pemanfaatan pekarangan melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA), 8) desa siaga, 9) Pos
Malaria desa (Polmades), 10) Kegiatan Ekonomi produktif, seperti Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam, 11) Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin),
Tabungan Masyarakat (Tabumas).
A. Posyandu
1. Kader
a) kurangnya kader,
b) banyak terjadi angka putus (drop-out) kader,
c) Kepasifan dari pengurus Posyandu karena belum adanya pembentukan atau
resuffle pengurus baru dari kegiatan tersebut,
d) Keterampilan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS),
e) sistem pencatatan buku register tidak lengkap atau kurang lengkap,
f) kader Posyandu sering berganti-ganti tanpa diikuti dengan pelatihan atau training
sehingga kemampuan teknis gizi para kader yang aktif tidak memadai. Hal ini
mengakibatkan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita tidak dapat dilakukan
secara optimal sehingga upaya pencegahan timbulnya kasus gizi kurang dan
buruk menjadi kurang efektif,
g) Kemampuan kader posyandu dalam melaksanakan konseling dan penyuluhan gizi
menjadi macet. Akhirnya balita yang datang hanya ditimbang, dicatat/dituliskan
hasil penimbangannya di KMS atau buku KIA tanpa dimaknakan kemudian
mengambil jatah PMT dan pulang. Balita yang sudah selesai mendapatkan
imunisasi lengkap tidak mau datang lagi ke Posyandu, karena merasa tidak
memperoleh manfaat apa-apa.
2. Ketersediaan Dana
B. Masyarakat
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29988/5/Chapter%20I.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/50747/4/Chapter%20II.pdf
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-saku-posyandu.pdf
SISTEM 5 MEJA POSYANDU
Seorang ibu mempunyai anak umur 5 tahun tidak nafsu makan sehingga berat badannya
menurun.Oleh karena itu ibu memeriksakan dirinya ke posyandu sesuai jadwal yg telah
ditentukan.
Meja 1
pengukuran
Lalu Ibu K2 pun datang ke meja 1 untuk mendaftar.
Perawat M1 : Silahkan duduk ibu..
Ibu Klien 1 : Terima kasih sus,, ( sambil memegang anaknya )
Perawat M1 : Siapa nama adek? Umurnya berapa?
Klien 2 : Nama aku dani sus, umur aku 5 tahun..
Perawat M1 : Alamatnya dimana ?
Klien 2 : Rumah dedek belakang posyandu
Perawat M1 : Dekat sekali sambil tersenyum
Ibu, ini no antriannya silahkan tunggu dulu yah bu. Nanti akan di
panggil.
Meja 2
Pengukuran BB,TB dan TV
Kemudian Perawat meja 2 memanggil klien sesuai dengan no antriannya.
Perawat M2 memanggil K1 . kemudian K1 ibu K2 dani datang ke meja 2.
Perawat M2 : Hmmmmm adek lucu sekali, siapa namanya..
Klien2 : Dani sus
Perawat M2 : Ibu, ini anaknya yah? Baiklah bu saya akan mengukur tinggi badan dan berat
badan anak ibu.
Ibu K1 : Iya sus silahkan..
Perawat M2 : Ayo adek kemari, suster mau ukur tinggi badan dan berat badan adek.. Ayo,
sini dek..
Klien2 : Gak mau ma
Ibu K1 : Gak apa – apa nak, ayo sini jangan takut
Perawat M2 : ayo dek sini.
Klien2 : Dani tampak malas mendekat
Perawat M2 : ( mengukur tinggi dan dan berat badan anak tersebut )
( perawat M2 tampak bingung menulis hasil pengukurannya )
Ibu boleh saya lihat kartu KMS nya?
Ibu K1 : Ini sus.
Perawat M2 : (menulis hasil pengukurannya )
Baiklah bu, ini sudah saya tulis hasilnya, nanti ibu langsung ke meja tiga yah,
dan bawa kartu ini, nanti ibu di panggil sesuai nomor antrian bu..
Ibu K1 : Iya suster, terima kasih..
Ayo nak, ( sambil menuntun anaknya )
Meja 3
pencatatan
Kemudian K1 dan ibu K2 kembali duduk di kursi antrian.
Perawat M3 : Selanjutnya no 2, adek dani ayo silahkan masuk.
Ibu K1 : Ayo nak.
Klien2 : ( tampak malas mengikuti perintah ibunya )
Perawat M3 : Boleh saya lihat KMS nya bu.
Ibu K1 : Ini suster..
Perawat M3 : Hmmmm anak ibu mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis yah
bu,, sejak kapan dia tidak mau makan bu?
Ibu K1 : Iya memang sus, anak saya sudah dari bayi tidak mau makan, saya bingung
bagaimana cara mengatasinya karena saya juga serba kekurangan.
Perawat M3 : Ya bu,, hm….
Berat lahirnya brpa gram yahh bu?
Ibu K1 : 2000 gram sus.
Perawat M3 : baiklah bu, apa keluhan anak ibu sekarang?
Ibu K1 : Dari dulu sampai sekarang memang dia susah makan sus, kalau dikasih
makan selalu muntah, dokter juga selalu kasih obat, tapitetep saja seperti ini.
Perawat M3 : ( tampak iba dengan ibu tersebut )
Ibu, ini KMS nya. Data hasil pengukuran sudah saya tuliskan disini, juga
keluhan anak ibu. Nanti ibu langsung kemeja 4 yah bu.
( Sambil mengelus K2 ) Adek nanti ikut ibunya ke ruang sebelah yah dek.
Ibu K1 : Terima kasih sus.
Meja 4
penyuluhan
Kemudian Ibu K2 dan K2 kembali duduk ke bangku antrian.