“ POSYANDU”
Dosen Pembimbing :
Ns. Alfianur, M,Kep
NAMA KELOMPOK 1 :
1. Aldo (1801001)
2. Anggi Putri Kirana (18010002)
3. Cindi Delia (18010005)
Puji Syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya,Sehingga Penyusunan ”LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS” Dapat
diselesaikan tanpa kesulitan yang besar.
Bapak Ns. Alfianur, M.Kep Selaku dosen keperawatan KOMUNITAS di STIKes Pekanbaru
Medical Center.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan. Untuk itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi kebaikan penyusunan laporan ini.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Semoga laporan ini
bermanfaat.
Penulis
Kelompok Posyandu
ABSTRACK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan Lap.....................................................................................
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi,
usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam
Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan
prioritas :
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak
terikat dalam suatu institusi.
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada a.
Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
7. Falsafah
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan
memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.
Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:
1) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua
orang.
2) Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
3) Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
4) Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,
menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
5) Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.
6) Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la
harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.
8. Filosofi
Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut :
1) Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang.
2) Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan.
3) Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu
meningkkan kesehatannya.
6) Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
belakang budaya, agama dan sosial klien.
7) Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda pada
waktu yang berbeda.
8) Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
internal dan eksternal.
11) Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda.
13) Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan
merubah kebutuhan kesehatan.
7) Klien adalah masyarakat secara keseluruhan bark yang sakit maupun yang
sehat.
3) Manajemen Kasus
Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta
meningkatkan kualitas hidup klien
4) Kolaborator
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
5) Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang
diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam
kehidupan sehari-hari.
6) Peneliti
Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta
mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik
keperawatan.
7) Pembaharu (Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu
terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam
merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan
salah satu Diagnosa yang mungkin muncul pada keperawatan komunitas adalah :
1) Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
Menurut Mubarak dkk. (2010), terdapat lima prinsip yang umumnya digunakan dalam
implementasi keperawatan komunitas, antara lain sebagai berikut.
a. Inovatif
Perawat komunitas harus memiliki wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berdasarkan iman dan takwa.
b. Integrasi
Perawat komunitas harus mampu bekerja sama dengan sesama profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat berdasarkan
asas kemitraan.
c. Rasional
Perawat komunitas dalam melakukan asuhan kepe rawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional, demi tercapainya rencana
program yang telah disusun.
d. Mampu dan Mandiri
Perawat komunitas diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian
dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten di bidangnya.
e. Ugem
Perawat komunitas harus yakin dan percaya pada kemampuannya, serta
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan
akan tercapai.