Anda di halaman 1dari 15

Proses keperawatan keluarga

asuhan keperawatan keluarga sesuai


kebutuhan tumbuh kembang

By : kelompok 5
Asuhan
keperawatan
Keluarga
proses kompleks yang
menggunakan pendekatan
sistematik yang bekerja
sama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota
keluarga
Tahapan dari proses
keperawatan keluarga
1. Pengkajian
Yang termasuk pengkajian keluarga yaitu cara mengidentifikasi data demografi dan data
sosiokultural, data lingkungan, kemudian struktur dan fungsi keluarga, stress dan strategi koping yang
digunakan keluarga, dan juga perkembangan keluarga.

Yang termasuk pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah pengkajian :
Fisik, Mental, .Emosi, Sosial, Spiritual

2. Perumusan diagnosis keperawatan

3. Penyusunan perencanaan
Perencanaan ini disusun berdasarkan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya
keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.

4. Pelaksanaan asuhan keperawatan


Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya
yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.

5. Evaluasi
Perawat keluarga perlu mengetahui tentang tahapan dan tugas perkembangan keluarga, untuk
memberikan pedoman dalam menganalisis pertumbuhan da kebutuhan promosi kesehatan keluarga
serta untuk memberikan dukungan pada keluarga untuk kemajuan dari tahap ke tahap
berikutnya.
Tahap Perkembangan
Keluarga
Tahap 1 : Pasangan Baru ( Begining Family )
Tahap perkembangan keluarga dengan pasangan yang baru menikah berawal dari perkawinan
sepasang anak Adam menandai bermulanya sebuah keluarga baru-keluarga yang menikah, dua orang
yang membentuk keluarga perlu mempersiapkan kehidupan keluarga yang baru karena keduanya
membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Tahap perkembangan tahap ini di antaranya :


1. Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis ( membina hubungan dengan keluarga
pasangan, mertua, saudara ipar, dan lain-lain ).
3. Mendiskusikan rencana memiliki ana ( menjadi orang tua )

Masalah yang terjadi pada tahap ini :


Masalah utama yang terjadi di tahap ini adalah penyesuaian seksual dalam peran perkawinan,
penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal dan komunikasi.
Tahap 2 : Keluarga “ Child-Bearing”
( kelahiran anak Pertama )
Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Kedatangan bayi dalam rumah tangga menciptakan perubahan-perubahan bagi anggota keluarga dan
setiap kumpulan hubungan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu di persiapkan oleh pasangan suami
istri memulai beberapa tugas perkembangan yang penting.

Tugas perkembangan tahap ini di antaranya :


1. Persiapan menjadi orangtua
2. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : peran, interaksi,hubungan seksual dan kegiatan
3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan.

Masalah yang terjadi pada tahap ini :


Masalah kedua adalah sering terjadi peningkatan perselisihan dan argumen antara suami istri serta
terjadinya interupsi dalam jabwal yang kontinyu ( begitu lelah sepanjang waktu ). Peran utama perawat
keluarga adalah mengkaji peran orang tua : bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta
bagaimana bayi merepons. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orangtua dan bayi yang positif dan
hangat sehinga jalinan kasih sayang anatara bayi dan orang tua dapat tercapai.
Tahap 3 : Keluarga dengan anak Prasekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Pada tahap ini, keluarga tumbuh dengan baik dalam jumlah serta kompleksitas fungsi dan
permasalahannya.

Tahap perkembangan tahap ini antaranya :


1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarganya, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa
aman.
2. Membantu anak bersosialisasi.
3. Beradaptasi dengan anak baru yang baru lahir, sementara kenutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga ( keluarga lain dan
lingkungan sekitar )
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.
Next….
Masalah yang terjadi pada tahap ini :
1. Kecelakaan pada anak yang terjadi di dalam rumah, seperti jatuh, luka bakar, keracunan, tenggelam
dan lain-lain
2. Frustrasi atau konflik peran orang tua sehingga timbul sikap proteksi dan disiplin yang berlebihan
dapat menghambat kreativitas anak
3. Frustasi terhadap perilaku anak atau permasalahan lain dalam keluarga yang memicu tindakan
kekerasan pada anak ( child abuse )
4. Terjadinya kegagalan peran sehingga menyebabkan orang tua menolah berpartisipasi dalam peran
pengasuhan anak sehingga terjadi penelataran terhadap anak
5. Masalah kesulitan makan pada anak
6. Masalah kecemburuan dan persaingan antar anak.
Tahap 4 : Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada 12 tahun. Pada fase
ini, umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah masing-masing anak memiliki
aktivitas dan minat sendiri.

Tahap perkembangan tahap ini diantaranya :


1. Membantu sosialisasi anak : tetangga,sekolah dan lingkungan termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan keintiman dengan pasangan.
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

Masalah yang terjadi pada tahap ini :


Selama tahap ini, orangtua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunikasi di luar rumah melalui
sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan anaknya menyesuaikan diri
dengan standar komunikasi bagi anak. Fungsi utama perawat adalah sebagai sumber rujukan, juga
mengajar dan memberi konseling pada orangtua mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga
melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan dari cacat itu dapat diminimalkan.
Tahap 5 : Keluarga dengan anak Remaja
Tahap perkembangan tahap ini di antaranya :
1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah
bertambah dewasa dan meningkatkan otonominya.
2. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua, menghindari perdebatan,
permusuhan dan kecurigaan.
4. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

Masalah yang terjadi pada tahap ini :


Tahap yang sulit karena orang tua melepas otiritasnya dan membimbing anak untuk tanggung jawab,
sering kali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk
melakukan aktivitas nya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengotrol aktivitas anak.
Tahap 6 : Keluarga dengan anak Dewasa
( pelepasan
Tahap perkembangan tahap ini di antaranya :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
)
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membabntu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri dimasyarakat
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

Masalah yang terjadi pada tahap ini :


Pada saat semua anak meninggalkan rumah,pasangan perlu menata ualang membina hubungan suami
istri seperti fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa
kosong karena anak-anak sudah tidak tinggal serumah lagi.
Tahap 7 : Keluarga usia Pertengahan
Tahap perkembangan tahap ini di antaranya :
1. Mempertahankan kesehatan
2. Mempertahankan hubungan yang memuasakan dengan teman sebaya dan anak-anak
3. Meningkatan keakraban pasangan

Masalah yang terjadi pada tahap ini :


Tahap ini di mulai pada saat seorang anak terakhir kali meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit kareba
masalah lanjut usia.
Tahap 8 : Keluarga usia Lanjut
Tahap perkembangan tahap ini di antaranya :
1. Mempetahakan suasana rumah yang menyenangkan
2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik, dan pendapatan.
3. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
4. Mempertahankan hubungan dengan anak dan masyarakat sosial
5. Melakukan life review

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah
satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun merupakan
realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai stresor dan kehilangan yang harus di alami
keluarga.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai