Anda di halaman 1dari 19

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

“PEMBERDAYAAN KADER DALAM POSYANDU REMAJA ”

Disusun Oleh

Meissy Cristi Fanesia Sanang

NIM : PO7124321026

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN PALU
2022
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,

dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pemberdayaan Kader Dalam

Posyandu Remaja” Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

“Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat”. Selain itu, makalah ini

bertujuan menambah wawasan tentang Pemberdayaan dalam Pelayana masyarakat

bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Asrawaty,M.Tr.Keb Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada semua anggota kelompok yang telah

membantu diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Palu, 08 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian & Tujuan Pemberdayaan Masyarakat .................................. 3

B. Pengertian & Tujuan Posyandu............................................................... 4

C. Pemberdayaan Pendampingan Posyandu Remaja................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 14

B. Saran........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

nasional yang diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan nasional yang

diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan nasional yaitu pembangunan

manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia.

Adapun tujuan pembangunan di bidang kesehatan adalah agar tercapainya

hidup sehat bagi setiap penduduk sehingga dapat mewujudkan kesehatan

masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan

tujuan nasional dan untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan Indonesia

Sehat.

Dalam melaksanakan pembangunan tersebut bukan semata-mata menjadi

tanggung jawab pemerintah, melainkan dituntut adanya peristiwa masyarakat

salah satu bentuk upaya partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. Yang

selama ini dilakukan adalah posyandu yang merupakan salah satu upaya

kesehatan bersumber data masyarakat yang telah digalakkan sejak tahun 1983.

Posyandu adalah suatu kegiatan masyarakat yang merupakan pelayanan

kesehatan yang sasarannya diarahkan untuk balita, ibu hamil dan ibu menyusui

serta wanita usia subur.Kegiatan posyandu dilaksanakan oleh petugas kesehatan

dan kader. Adapun peran kader dalam kegiatan posyandu yaitu persiapan dalam

kegiatan serta pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan posyandu.

1
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai

kader di pos pelayanan terpadu.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Pengembangan Pemberdayaan Kader Posyandu Remaja?

C. Tujuan

Untuk mengetahui Pengembangan Pemberdayaan Kader Posyandu Remaja.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian & Tujuan Pengembangan Masyarakat

a. Pengertian Pengembangan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang bersifat non

instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar

mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan

pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang

ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.

b. Tujuan Pengembangan Masyarakat

Menurut Mardikanto terdapat enam tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu:

a) Perbaikan Kelembagaan “Better Institution”

Dengan perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan, diharapkan akan

memperbaiki kelembagaan, termasuk pengembangan jejaring kemintraan

usaha.

b) Perbaikan Usaha “Better Business”

Perbaikan pendidikan “semangat belajar”, perbaikan aksesibisnislitas,

kegiatan dan perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis

yang dilakukan.

c) Perbaikan Pendapatan “Better Income”

Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat

3
memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan

keluarga dan masyarakat.

d) Perbaikan Lingkungan “Better Environment”

Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan “fisik

dan sosial” karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh

kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

e) Perbaikan Kehidupan “Better Living”

Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan

dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.

f) Perbaikan Masyarakat “Better Community”

Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan “fisik dan

sosial” yang lebih baik, diharapkan akan terwujud ke kehidupan

masyarakat yang lebih baik pula.

B. Pengertian & Tujuan Posyandu Remaja

a. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan

pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan

keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk

dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam

4
rangka pencapaian NKKBS.

b. Tujuan Posyandu Remaja

a) Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi posyandu remaja

b) Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)

c) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan

reproduksi bagi remaja

d) Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan

penyalahgunaan Napza

e) Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja

f) Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik

g) Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)

h) Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan

C. Pemberdayaan Pendampingan Pelatihan Kader Dalam Kegiatan Posyandu

Remaja

1. Nama kegiatan : Posyandu Remaja

2. Tujuan : Memahami lebih dalam tentang pemberdayaan masyarakat

melalui program posyandu remaja

3. Latar belakang : Observasi ini dilakukan untuk mengetahui cara

Memperdayakan masyarakat khususnya para remaja yang

ada di lingkungan sekitar

5
4. Alur :

Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses

pemberian informasi kesehatan kepada individu, keluarga atau kelompok

secara terus menerus atau berkelnjutan dan berkesinambungan mengikuti

perkembangan kelompok, serta proses membantu kelompok, agar kelompok

tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan

atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau atittude), dan dari

mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek

tindakan atau practice). Pemberdayaan di bidang kesehatan salah satunya

yaitu dengan kegiatan posyandu remaja. Posyandu remaja merupakan salah

satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang

dikelola dan diselenggrakan dari, oleh untuk dan bersama masyarakat

termasuk remaja dalam penyelenggraan pembangunan kesehatan, guna

memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam

memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja. Dengan Sasarannya remaja

usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan dengan tidak memandang status

pendidikan dan perkawinan termasuk remaja dengan disabilitas.

Posyandu remaja di bentuk oleh masyarakat desa itu sendiri dengan

tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan untuk remaja.

Pembentukan posyandu remaja ini bersifat fleksibel, dikembangkan sesui

6
dengan kebutuhan, permasalahan dan kemampuan sumber dayanya.

Pembentukan posyandu remaja dilakukan dengan mempersiapkan petugas

kesehatan agar bersedia dan memiliki kemampuan meneglola serta

membina posyandu, dan juga mempersiapkan masyarakat dan pemangku

kepentingan khusunya komunitas remaja dan tokoh masyarakat, agar dapat

mendukung penyelenggaraan posyandu remaja. Dalam pembentukan

posyandu remaja, dilakukan dengan pemilihan pengurus dan kader

posyandu remaja. Pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat sesuai

dengan tata cara dan kriteria yang berlaku dan dilakukan melalui

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan Survei Mawas Diri (SMD).

Setelah posyandu remaja dibentuk, dilanjutkan dengan pelaksanaan

kegiatan secara rutin. Posyandu remaja diselenggarakan dan di gerakkan

oleh kader posyandu remaja dengan bimbingan teknis dari Puskemas dan

sektor terkait. Pada saat penyelengaraan posyandu remaja, minimal jumlah

kader adalah lima orang untuk memenuhi lima langkah kegiatan yang di

selenggarakan. Lima langkah tersebut yaitu, pendaftaran, pengukuran,

pencatatan, pelayanan kesehatan dan KIE. Posyandu remaja dilaksanakan

sepakatan yang telah di atur, dan untuk tempat pelaksanaan posyandu

remaja akan dilakukan di tempat yang telah dibicarakan bersama.

Agar program posyandu remaja sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan, maka adanya kegiatan monitoring dalam rangka pengawasan dan

pengendalian posyandu remaja. Monitoring dilakukan oleh petugas dan

7
tenaga kesehatan dari Puskesmas secara terus menerus terhadap proses

pelaksanaan guna penyempurnaan lebih lanjut. Sasaran dalam monitoring

ini yaitu kader posyandu remaja dan kelompok kerja posyandu. Monitoring

ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program posyandu remaja

telah dilaksanakan, dan untuk mengetahui hambatan yang mungkin terjadi

dalam pelaksanaannya. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap program

oleh tenaga kesehatan dan pihak Puskesmas dengan mengukur keberhasilan

yang telah di capai atau yang telah dilaksanakan guna penyempurnaan

pelaksanaan posyandu remaja.

5.  Pelayanan Kesehatan yang diberikan :

Dalam pelaksanaan Posyandu Remaja, kegiatan utama yang harus ada

adalah:

1. Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS)

A. KIE yang diberikan :

1) Memberikan informasi dan pengetahuan tentang kecerdasan

majemuk

2) Melakukan sosialisasi dan penanaman 10 kompetensi PKHS

yaitu:

 Kesadaran diri

 Empati

 Pengambilan keputusan

8
 Pemecahan masalah

 Berpikir kritis

 Berpikir kreatif

 Komunikasi efektif

 Hubungan interpersonal

 Pengendalian emosi

 Mengatasi stress

B. Pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu :

1)Identifikasi dan pengembangan kecerdasan majemuk bagi remaja

yang pertamakali datang

2)Pelayanan kesehatan berupa konseling

2. Kesehatan Reproduksi Remaja

A. KIE yang diberikan :

1) Kesehatan Reproduksi, yang mencakup tentang pemberian

informasi tentang organ reproduksi remaja, pubertas, proses

kehamilan, menstruasai, KB, penyakit menular seksual, infeksi

menular seksual, gender dan pendewasaan usia perkawinan

2) HIV dan AIDS, mencakup pemberian informasi seputar

penularan, pencegahan dan gejala HIV dan AIDS B. Pelayanan

kesehatan yang diberikan :

 Konseling tentang kesehatan reproduksi (masalah atau

9
gangguan haid, pubertas, dll)

 Konseling HIV&AIDS

 VCT jika diperlukan

 Merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan

3. Masalah Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

A. KIE yang diberikan : Pemberian informasi masalah kesehatan jiwa

dan NAPZA pada remaja

B. Pelayanan Kesehatan yang diberikan :

1) Skrining masalah psikososial remaja dengan menggunakan

instrumen Pediatric Symtom Checklist (PSC)

2) Konseling masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA

3) Merujuk ke fasilitas kesehatan apabila didapatkan permasalahan

kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA

4. Gizi

A. KIE yang diberikan :

1) Gizi seimbang bagi remaja

2) Pencegahan masalah gizi pada remaja: a) KEK b) Obesitas c) Anemia

B. Pelayanan kesehatan yang diberikan :

 Pengukuran Antropometri (BB, TB, LP dan LILA)

 Penilaian status gizi berdasarkan IMT/Umur

 Penilaian anemia pada remaja terutama remaja putri

10
menggunakan pemeriksaan tanda klinis dan apabila

memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan kadar Hb secara

laboratorium sederhana

 Pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri

 Penyuluhan dan konseling gizi

 Merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan

5. Aktivitas fisik pada remaja

A. KIE yang diberikan : 1) Pentingnya melakukan aktivitas fisik setiap

hari 2) Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan setiap hari

B. Kegiatan di Posyandu Remaja Kegiatan aktivitas fisik yang dapat

dilakukan di Posyandu Remaja antara lain peregangan atau senam

sehat bugar secara bersama-sama, kegiatan ini bertujuan untuk

memicu remaja melakukan aktifitas fisik setiap harinya.

6. Penyakit Tidak Menular (PTM)

A. KIE yang diberikan : 1) Jenis Penyakit Tidak Menular misalnya

Kanker, Diabetes, Stroke, dll 2) Dampak dan bahaya Penyakit Tidak

Menular 3) Upaya pencegahan faktor risiko Penyakit Tidak Menular

melalui perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan

asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang,

Istirahat cukup dan Kelola stress).

11
B. Pelayanan kesehatan yang diberikan :

1) Deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular:

a) Anamnesis riwayat penyakit keluarga dan penyakit sendiri

b) Pengukuran tekanan darah

c) Pemeriksaan gula darah dan kolesterol bila ditemukan

individu yang datang tergolong obesitas dan atau mempunyai

riwayat keluarga penyandang Diabetes

d) Pemeriksaan gangguan penglihatan dan pendengaran minimal

1 (satu) kali dalam 1 tahun.

2) Konseling faktor risiko Penyakit Tidak Menular

3) Merujuk ke fasilitas kesehatan bila ditemukan satu atau lebih

faktor risiko Penyakit Tidak Menular seperti obesitas, tekanan

darah tinggi, kadar gula darah tinggi.

7. Pencegahan Kekerasan pada Remaja

A. KIE yang diberikan : Pemberian informasi tentang faktor risiko

kekerasan, dampak dan pencegahan tindak kekerasan.

B. Pelayanan kesehatan yang diberikan :

1) Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan pada remaja yang

diduga mengalami tindak kekerasan.

2) Melakukan pendampingan korban kekerasan sebelum dan

sesudah rehabilitasi bersama pihak terkait (petugas Puskesmas,

12
jaringan layanan pusat perlindungan anak misal polisi, rumah

aman, LKSA/Panti, P2TP2A, dll).

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang

mengandung makna: suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan

kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai

strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini.

Posyandu mandiri merupakan Posyandu percontohan terbaik dengan

ciri sebagai berikut : Kegiatan secara teratur dan mantap, Cakupan

program/kegiatan baik, Mempunyai program tambahan, Memiliki dana sehat

dan JPKM yang mantap.

LKMD dan PKK merupakan lembaga masyarakat yang merupakan

wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berfungsi

Kades/lurah untuk tercapainya masyarakat sehat dan sejahtera.

B. Saran

1. Bagi Institusi Kesehatan/Perpustakaan.

Lebih memperbanyak referensi bahan mata kuliah tentang komunitas

kebidanan terutama tentang posyandu.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

a. Dapat mengetahui tentang posyandu itu sendiri dan diharapkan lebih

aktif dalam memberikan penyuluhankepada masyarakat.

b. Dapat meningkatkan pelayanan melalui posyandu kepada masyarakat

14
baik itu posyandu balita, lansia, pelayanan KIA, KB maupun wanita

dengan gangguan reproduksi. Dapat mengetahui tentang dan

diharapkan lebih aktif dalam memberikan penyuluhan dengan melalui

berbagai media seperti leaflet, CD dan lain-lain.

3. Bagi Masyarakat

Masyarakat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan

terutama kegiatan posyandu.

15
Daftar Pustaka
Anondo. 2017. Kualitas Kader Rendah, Peran Posyandu Melemah. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta. Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
Behram. 2020. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC
Effendy, Nasrul. 2018. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
         Jakarta : EGC
Depkes. 2017. Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan
Desa Siaga. Jakarta : Depkes

16

Anda mungkin juga menyukai