NASKAH PUBLIKASI
N 101 17 046
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
JANUARI 2021
Lembar Pengesahan
N 101 17 046
ABSTRAK
Latar belakang : Vitamin D memiliki banyak peran dalam tubuh manusia
salah satu diantaranya adalah untuk imunitas. Vitamin D dapat diperoleh
melalui makanan dan paparan sinar matahari. Namun defisiensi vitamin D
masih banyak ditemukan di Asia Tenggara termasuk Indonesia meskipun letak
geografis dan iklim yang memungkinkan untuk mendapatkan paparan sinar
matahari..
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor
determinan status vitamin D pada mahasiswa kedokteran Universitas
Tadulako.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survey yang menggunakan
pendekatan observasional deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kota Palu
Provinsi Sulawesi Tengah pada oktober 2020 pada mahasiswa Kedokteran
Universitas Tadulako dengan jumlah responden 56 mahasiswa. Data asupan
vitamin D diperoleh melalui Food recall 24 hours selama 3 hari yang akan
dianalisis menggunakan nutrisurvey dan data paparan sinar matahari diperoleh
dari formulir recall paparan sinar matahari 24 jam selama 3 hari.
Hasil : Dari 56 responden hanya 4 (7,14%) yang memiliki asupan vitamin D
memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG), sedangkan 52 orang (92,86%)
responden memiliki asupan vitamin D kurang dari Angka Kecukupan
Gizi(AKG). Dari 56 responden terdapat 21 orang (37,5%) memiliki Indeks
Masa Tubuh (IMT) normal, 12 orang (21,42%) kategori underweight, 10 orang
(17,86) kategori overweight, 10 orang (17,86%) kategori obesitas I dan 3
orang (5,36%) kategori obesitas II. Total responden dengan kategori IMT
overweight hingga obesitas adalah 23 orang (44%). Pada paparan sinar
matahari didapatkan paparan rendah (pukul 07.00) sebanyak 2 orang (6%),
paparan meningkat (pukul >07.00-11.00) sebanyak 21 orang (37%), paparan
stabil (pukul >11.00-14.00) sebanyak 5 orang (8%), paparan menurun (pukul
>14.00-16.00) sebanyak 20 orang (35%) dan yang tidak terpapar sinar
matahari sebanyak 8 orang (14%).
Kesimpulan : Faktor determinan status vitamin D mahasiswa Kedokteran
Universitas Tadulako, asupan vitamin D sebagian besar tidak memenuhi AKG,
IMT sebagian besar di atas normal dan paparan sinar matahari sebagian besar
mendapatkan intensitas sinar matahari yang meningkat.
Kata kunci : Asupan Vitamin D, IMT, Mahasiswa
A DESCRIPTION OF THE DETERMINANT FACTORS OF VITAMIN D
STATUS OF MEDICAL STUDENTS OF TADULAKO UNIVERSITY
Dinda Kemala Sakina * Sumarni **
* A Student at the Medical Faculty of Tadulako University
** A Lecturer at the Nutrition Department, Medical Faculty of Tadulako
University
ABSTRACT
Background: Vitamin D plays many roles in the human body, one of which is for
immunity. Vitamin D can be obtained through food and sun exposure. However,
vitamin D deficiency is still widely found in Southeast Asia, including Indonesia,
despite the geographical location and climate that allows sun exposure.
Vitamin memiliki peran spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh[1]. Vitamin D adalah vitamin
yang larut dalam lemak, artinya vitamin D dapat disimpan dan diambil kembali
dari lemak tubuh kita Fungsi utama dari vitamin D adalah berperan penting dalam
mempertahankan kalsium serum dan fosfor serum dalam kondisi yang stabil, juga
Bersama-sama berfungsi dalam mengeraskan tulang dan gigi[2] .
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Total 56 100%
Sumber : data primer, 2020
Berdasarkan tabel 4.2 diperolah data bahwa dari 56 subjek, laki-laki yang
memiliki asupan vitamin D yang cukup yaitu 15 mcg berdasarkan AKG
berjumlah 1 orang (1,79%) dan laki- laki yang memiliki asupan vitamin D yang
kurang yaitu < 15 mcg tidak memenuhi AKG vitamin D berjumlah 27 orang
(48,21%), Sedangkan pada Perempuan yang memiliki asupan vitamin D yang
cukup yaitu 15 mcg berdasarkan AKG vitamin D berjumlah 3 orang (5,36%) dan
perempuan yang memiliki asupan vitamin D yang kurang yaitu <15 mcg tidak
memenuhi AKG vitamin D berjumlah 25 orang (46,43%).
3. Paparan Sinar Matahari
Tabel 4.3 Berdasarkan waktu paparan sinar matahari
Total 56 100%
Sumber : data primer, 2020
Berdasarkan tabel di atas di peroleh data dari 56 subjek terdapat interpretasi
rendah pada pukul 07.00 sebanyak 2 orang (6%), meningkat pada pukul >07.00-
11.00 sebanyak 21 orang (37%), stabil pada pukul >11.00-14.00 sebanyak 5 orang
(8%), menurun pada pukul >14.00-16.00 sebanyak 20 orang (35%) dan yang
tidak terpapar sebanyak 8 orang (14%).
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh data dari 56 subjek, IMT paling banyak
yaitu kategori normal berkisar 18,5-22,9 kg/m2 sebanyak 21 subjek (37,5%)
dengan asupan vitamin D yang cukup berjumlah 2 orang dan yang kurang
berjumlah 20 orang, IMT kategori underweight berkisar < 18,5 kg/m 2 sebanyak
12 subjek (21,42%) dengan asupan vitamin D yang cukup berjumlah 2 orang dan
yang kurang berjumlah 10, kategori overweight berkisar 23-24,9 kg/m2 sebanyak
10 subjek (17,86) dengan asupan vitamin D kurang, kategori obesitas I berkisar
25-29,9 kg/m2 sebanyak 10 subjek (17,86%) dengan asupan vitamin D kurang
dan kategori obesitas II berkisar ≥ 30 kg/m2 sebanyak 3 subjek (5,36%) dengan
asupan vitamin D yang kurang.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN
1. Perlu edukasi efektif untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa agar
meningkatkan asupan vitamin D baik dari makanan, suplemen vitamin D dan
paparan sinar matahari yang optimal.
2. Perlu meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pola makan gizi
seimbang dan aktivitas fisik yang tepat agar mendapatkan status gizi yang
optimal.
3. Perlu peningkatan edeukasi gizi masyarakat terutama tentang manfaat
Vitamin D pada sistem imunitas terutama pada masa pandemi Covid19
DAFTAR PUSTAKA