Kelompok 13 :
KELAS ROSELLA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
DIPLOMA III KEBIDANAN MAGELANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, berupa kesempatan dan pengetahuan,
sehingga laporan ilmiah Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Terkini bisa terselesaikan
tepat waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga laporan ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga laporan ilmiah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa laporan ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehinga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi
terciptanya laporan ilmiah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
BAB 1.............................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................................................................................2
1.3 VISI...........................................................................................................................................................................3
1.4 MISI..........................................................................................................................................................................3
BAB 2.............................................................................................................................................................................4
ISI...................................................................................................................................................................................4
2.1 DESKRIPSI BISNIS.................................................................................................................................................4
2.2 STRATEGI PEMASARAN......................................................................................................................................4
2.3 ANALISA PERSAINGAN.......................................................................................................................................5
2.4 RENCANA DESAIN................................................................................................................................................5
2.4 RENCANA ORGANISASI DAN MANAGEMEN.................................................................................................6
2.2 ANALISIS RENCANA KEUANGAN....................................................................................................................7
BAB 3.............................................................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................................................8
3.2 RENCANA PENGEMBANGAN.............................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat
jasa. Perannya akan lebih besar dan bersifat menentukan manakala dalam kegiatan-
kegiatan jasa di masyarakat itu terdapat kompetisi dalam usaha merebut pasaran atau
langganan. Begitu pula di bidang Pemerintahan, masalah pelayanan perannya sangat
besar karena menyangkut kepentingan umum, bahkan kepentingan rakyat secara
keseluruhan. Karena pelayanan peranan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah
melibatkan seluruh aparat Pegawai Negeri makin terasa dengan adanya peningkatan
kesadaran bernegara dan bermasyarakat, maka pelayanan telah meningkat kedudukannya
di mata masyarakat menjadi suatu hak, yaitu hak atas pelayanan.
Salah satu instansi penyedia pelayanan yang masih dipertanyakan kualitas pelayanannya
adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana. Terutama
yang disorot dalam pelaksanaannya adalah program Keluarga Berencana yang berfungsi
menekan laju pertumbuhan. Setelah program KB yang semula dipegang oleh BKKBN ini
melebur untuk tingkat kota dan kabupaten, yang mana untuk tingkat kota Semarang
sendiri pelaksanaannya dijalankan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
dan Keluarga Berencana, mulai muncul semacam keraguan apakah Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana dapat meneruskan tren positif
pelaksanaan program KB.
Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 46 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas dan
fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Semarang disebutkan pada bagian kedelapan pasal 32 bahwa bidang keluaraga berencana
mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi di bidang pelayanan keluarga berencana. Selanjutnya
dalam pasal 33 dijelaskan lebih lanjut bahwa bidang keluarga berencana pada Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Semarang
mempunyai fungsi penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program dan
rencana kerjaanggaran, serta pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pelayanan
Keluarga Berencana.
Seperti yang kita ketahui bahwa masalah pertumbuhan penduduk di daerah padat di
negeri ini sudah terpikirkan sejak dahulu oleh pemerintah Hindia-Belanda dengan
1
membuat program transmigrasi. Yang mana oleh Pemerintah Indonesia program tersebut
dilanjutkan, sejalan dengan pengendalian angka kelahiran melalui program Keluarga
Berencana yang sekarang mengalami kemunduran. Setelah sukses mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk menjadi 1,49 persen pertahun pada 2003 lalu, dari 2,34 persen
tahun 1970-1980 serta telah mampu menurunkan rata-rata angka kelahiran atau total
fertility rate dari 5,6 anak per Wanita Usia Subur (WUS) pada tahun 70-an menjadi 2,6
anak per WUS tahun ,2002-2003, program KB memasuki tahapan baru yang menuntut
kualitas dan akses pelayanan.
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama
periode 2000-2010 lebih tinggi dibanding periode 1990-2000. Laju pertumbuhan
penduduk 2000-2010 mencapai 1,49 persen atau lebih tinggi dibanding periode periode
1990-2000 yang hanya mencapai 1,45 persen, sesuai dengan hasil sensus 2010 jumlah
penduduk Indonesia mencapai 237,56 juta orang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan
pangan 237,56 juta orang dibutuhkan lahan produktif untuk tanaman padi seluas 13 juta
ha, namun saat ini lahan padi yang diolah seluas 7,7 ha, jika pertambahan penduduk
setiap tahunnya sebesar 1,49% atau bahkan lebih, maka masalah kependudukan dengan
sendirinya akan mendatangkan masalah-masalah sosial lainnya seperti masalah
kemiskinan, kelaparan, kekumuhan kota, kriminalitas, berkurangnya daya dukung lahan
dan masalah-masalah sosial lainnya. Kualitas dan akses pelayanan KB menuntut
perubahan paradigma terutama di kalangan Penyelenggara Pelayanan yang dalam hal ini
adalah Bapermas dan KB. Itulah sebabnya pelayanan harus dilaksanakan atas dasar
kesukarelaan, keterbukaan, dan kejujuran. Para pegawai Bapermas dan KB harus
memiliki kemampuan untuk menjelaskan setiap alat kontrasepsi secara benar dan lengkap
dengan segala kelebihan dan kekuranagannya, disamping harus mengikuti standar
pelayanan yang telah ditentukan.
1.2 TUJUAN
1.3 VISI
Menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan anak serta menjadikan keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
2
1.4 MISI
3
BAB 2
ISI
1. Sasaran
Sasaran pelayanan kontrasepsi “ Pelita Jaya“ adalah masyarakat mulai dari kalangan
menengah ke bawah. Dilihat dari status sosial ekonomi masyarakat daerah Magelang
tergolong masuk ke kalangan masyarakat menengah ke bawah, selain itu tingkat
pendidikan masyarakatnya sendiri di daerah Magelang rata-rata masih rendah, sehingga
perlu diajak untuk menyukseskan program pemerintah kita yaitu KB agar mereka mulai
menyadari entang pentingnya kesehatan terutama bagi ibu dan anak.
2. Strategi
Setiap konsumen yang datang akan diberikan pelayanan yang ramah, efektif dan efisien
serta tanggap. Hal yang paling penting lagi di pelayanan kami yaitu tidak membeda-
bedakan pasien , dan tentu pelayanan kami akan selalu meningkatkan mutu pelayanan
bisnis ini dengan cara menjalin kerjasama dengan rumah sakit atau klinik terdekat guna
mempercepat penanganan apabila terjadi kegawatdaruratan. Kotak saran juga kami
sediakan secara tertulis maupun online apabila konsumen ingin menyampaikan keluhan
atas pelayanan di “Pelita Jaya” ini.
Di dalam pemasangan KB persaingan masih tergolong kecil karena sesama tempat bidan
mandiri masih adanya saling kerja sama untuk bisa menentukan perbedaan biaya yang
membuat persaingan menjadi berat. Untiuk meningkatkan minat masyarakat kepada
bidan praktik mandiri, kami bisa menambah program bonus kepada Ibu yang ingin
melakukan KB ditempat. Contohnya dengan memberikan kontrol gratis kepada
4
pelanggan setelah melakukan KB dan memberikan penyuluhan informasi tentang apa saja
yang harus dijaga atau dihindari setelah KB.
5
Reproduksi Individu Bagi Keluarga Miskin
Pelayanan Pemasangan Pengadaan Obat dan Alat Pembinaan dan Edukasi
Kontrasepsi Kontrasepsi KB Pasca Tentang Pernikahan Usia
Persalinan Muda
Operasional
Pendistribusian Alat
Kontrasepsi
PENGELOLAAN KINERJA
Evaluasi Kinerja Pengukuran
dan Anggaran Realisasi Kinerja dan
Anggaran
6
2.2 ANALISIS RENCANA KEUANGAN
INVESTASI AWAL
No Nama Biaya Satuan Total
.
1. Investsi sendiri Rp 20.000.000,-
Total Rp 20.000.000,-
Total Rp 15.000.000,-
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat
jasa. Perannya akan lebih besar dan bersifat menentukan manakala dalam kegiatan-kegiatan
jasa di masyarakat itu terdapat kompetisi dalam usaha merebut pasaran atau
langganan. Begitu pula di bidang Pemerintahan, masalah pelayanan perannya sangat besar
karena menyangkut kepentingan umum, bahkan kepentingan rakyat secara keseluruhan.
Itulah sebabnya pelayanan harus dilaksanakan atas dasar kesukarelaan, keterbukaan, dan
kejujuran. Para pegawai Bapermas dan KB harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan
setiap alat kontrasepsi secara benar dan lengkap dengan segala kelebihan dan
kekurangannya disamping harus mengikuti standar pelayanan yang telah ditentukan.