Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi


dan Seksual bagi calon pengantin
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kespro Berbasis Keluarga

Dosen pengampu: Rahayu Pertiwi, M.Kes

Disusun oleh:
Bella Novista P17324419005

Cristin Bela Putri Pardede P17324419007

Elfa Sagita P17324419009

Laili Maghfiroh P17324419015

Meilani Allisya P17324419018

Nabilla Prinsesca P17324419021

Nisa Janati P17324419023

Novi Rica P17324419024

Jalum 2A

Kelompok 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI KEBIDANAN KARAWANG


2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi calon pengantin,
tepat pada waktunya.

Tujuan penulis dalam membuat Makalah ini untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Kespro Berbasis Keluarga dengan dosen pengampu Rahayu Pertiwi,
M.Kes

Dalam pembuatan makalah ini penulis selaku penyusun menyadari masih


banyak kekurangan baik dari tulisan maupun bahasa yang penulis gunakan. Untuk
itu penulis sangat mengharap kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Karawang, 9 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Dimensi Sosial Wanita...........................................................................................6
2.2 Status Sosial, Nilai dan Peran................................................................................7
2.3 Kekerasan terhadap Perempuan........................................................................10
2.4 Kekerasan Terhadap Rumah Tangga (KDRT)..................................................12
2.5 Perkosaan dan Pelecehan Seksual.......................................................................25
2.6 Orang Tua Tunggal..............................................................................................31
2.7 Pernikahan Usia Muda........................................................................................33
BAB 3..............................................................................................................................36
PENUTUP.......................................................................................................................36
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................36
3.2 Saran.....................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................37
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia masih tinggi.Dalam upaya menurunkan AKI dan
AKB,Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan seperti masalah
akses,kualitas, dan disparitas dalam pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi
baru lahir. Sebagian besar kematian disebabkan oleh penyebab langsung
yaitu perdarahan,infeksi, dan hipertensi dalam kehamilan.Sedangkan
status gizi yang buruk dan penyakit yag diderita ibumerupakan penyebab
tidak langsung kematian ibu.
Dewasa ini,masalah kesehatan reproduksi dan seksual pada remaja
belum ditangani sepenuhnya.Hal ini terlihat dengan masih tingginya
perkawinan usia dini dan masih tingginya kelahiran pada usia
remaja..Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan seksual
juga masih rendah dan kejadian kehamilan pada usia remaja masih tinggi.
Melihat kenyataan ini maka selain pada kelompok remaja,pemberian
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksual perlu diberikan
kepada usia dewasa muda/calon pengantin yang akan memasuki gerbang
pernikahan melalui Konseling.Imformasi,dan Edukasi (KIE) kesehatan
reproduksi dan seksual,diharapkan calon pengantin dapat mempersiapkan
diri menjalani kehidupan berkeluarga termasuk merencanakan kehamilan
yang sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
Sebelum terjadinya suatu pernikahan terlebih dahulu kedua belah
pihak yang akan melangsungkan pernikahan memepersiapkan diri secara
mental dan spiritual ,disamping itu juga perlu melakukan pemeriksaan
kesehatan agar kedua pasangan betul betul dalam keadaan yang sehat.
Melalui pemberian Konseling,Informasi dan Edukasi Kesehatan
Reproduksi dan seksual bagi calon Pengantin diharapkan calon pengantin
dapat mempersiapkan diri menjalani kehidupan berkeluarga termasuk
merencanakan kehamilan yang sehat sehingga dapat melahirkan generasi
penerus yang berkualitas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami dapat menyimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Tujuan KIE?
2. Bagaimana Hasil yang diharapkan?
3. Bagaimana Sasaran KIE?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan Rumusan Masalah, kami dapat menyimpulkan Tujuan
Penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi Tujuan KIE
2. Untuk Mengidentifikasi Hasil yang diharapkan
3. Untuk Mengidentifikasi Sasaran KIE
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)


Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan baik dalam
bentuk verbal, non verbal maupun emosional antara komunikator kepada
komunikan, sehingga terjadi proses saling berbagi informasi satu sama lain
untuk mencapai saling pengertian dan saling memiliki (Everett M. Rogers).
Informasi adalah data yang sudah diproses dan diorganisir untuk memberi
arti bagi penggunanya (Romney dan Steinbart: 2009). Edukasi atau
pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam
bidang kesehatan. Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan adalah
suatu pedagogik praktis atau praktek pendidikan, oleh sebab itu konsep
pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada
bidang kesehatan (Noto Admodjo:2003).
Menurut WHO (1992), sehat adalah suatu keadaan yang lengkap
meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas
dari penyakit atau kelemahan. Hal ini diharapkan agar adanya keseimbangan
yang serasi dalam interaksi antara individu dengan masyarakat dan makhluk
hidup lain serta lingkungannya (Mubarak, 2009). Menurut Kementrian
Kesehatan dalam Pusat Promosi Kesehatan (2015), Tujuan KIE dalam
kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersigh dan sehat.
2. Meningkatnya peran serta masyarakat, melalui interaksi antara petugas
kesehatan dengan masyarakat, sehingga dapat terbangun hubungan yang
baik, saling menguntungkan, saling mengisi, saling dapat memenuhi
harapan dengan masyarakat.
3. Menyampaikan informasi yang akurat kepada pengambil keputusan
untuk mendapatkan dukungan kebijakan, dana, sarana dan sumberdaya
lainnya dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan di puskesmas.
4. Menggalang kemitraan dalam bidang kesehatan
5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas
puskesmas.
6. Melalui KIE dalam bidang kesehatan dapat dihasilkan hal-hal sebagai
berikut :
1.) Terjadi perubahan pendapat (opinion change): pengetahuan, ide,
keyakinan dan pemikiran
2.) Membangun sikap positif / perubahan sikap (attitude change) pada
sasaran KIE
3.) Terjadi perubahan perilaku (behavior change) kearah PHBS
4.) Terjadi perubahan terhadap kehidupan sosial (social change) yang
lebih sehat.
2.2 Hasil yang di harapkan KIE
Melalui pemberian konseling, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan,
diharapkan calon pengantindapat mempersiapkan diri menjalani kehidupan
berkeluarga merencanakan kehamilan yang sehat sehingga dapat melahirkan
generasi penerus yang berkualitas. Dalam rangka mempersembahkan pengetahuan
dan informasi kesehatan bagi calon pengantin, Kementerian Kesehatan telah
menyusun Lembar Balik Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon
Pengantin.
Hasil triangulasi, materi yang diberikan yang ada di lembar balik.Namun
pada pelaksanaannya tidak semua materi dapat diberikan karena keterbatasan
waktu. Pemberian materi juga diberikan terbatas pada hal-hal yang umum karena
adanya rasa sungkan, malu, tabu dari pasangan catin untuk berinteraksi lebih
dengan petugas dalam membahas materi KIE. Tidak ditemukan materi dalam
bentuk media lainnya, kecuali lembar balik dan leaflet.Pemberian materi yang
diberikan tidak sama antar satu KUA dengan KUA lainnya.Petugas kesehatan
tampak tidak terlalu menguasai materi secara keseluruhan. Hal ini mengakibatkan
penerimaan yang rendah dari catin.
Pemberian materi KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon
Pengantin sesuai dengan materi yang ditentukan pada lembar balik
meliputi persiapan pra nikah, kesetaraan gender dalam pernikahan,
keluarga berencana, kehamilan, pencegahan komplikasi . persalinan/pasca
salin, nfeksi menular seksual/HIV-AIDS, deteksi dini kanker
serviks/kanker payudara, gangguan dalam kehidupan seksual suami istri
dan mitos-mitos perkawinan. Penguasaan materi petugas dalam
menyampaikan materi merupakan aspek penting dalam terjadi alih
pengetahuan sehingga terjadi peningkatan pengetahuan calon pengantin
tentang kesehatan reproduksi.Jika petugas tidak menguasai materi maka
tujuan peningkatan pengetahuan catin tidak terjadi.

2.3 Sasaran KIE


Semua pasangan calon pengantin yang akan menikah. Adapun sasaran KIE
adalah sebagai berikut:
1.) Individu
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas
didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
2.) Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
3.) Masyarakat
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur. Melakukan kekerasan adalah pempergunakan tenaga atau
kekuatan jasmani tidak kecil secara yang tidak sah misalnya memukul
dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menepak, menendang
dsb.
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Individu yang sehat secara reproduksi memiliki cara pendekatan yang positif
dan penuh rasa hormat terhadap seksualitas dan hubungan seksual, mereka juga
berpotensi untuk merasakan kesenangan dan pengalaman seksual yang aman, bebas dari
paksaan, diskriminasi dan kekerasan . Melalui Konseling.Imformasi,dan Edukasi
(KIE) kesehatan reproduksi dan seksual,diharapkan calon pengantin dapat
mempersiapkan diri menjalani kehidupan berkeluarga termasuk merencanakan
kehamilan yang sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang
berkualitas

3.2 Saran
Implementasi KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon
Pengantin secara umum belum sesuai standar petunjuk pelaksanaan komunikasi
informasi dan edukasi kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin baik
dari aspek input, proses dan output. Kendala permasalahan sangat mendasar
sehingga saran konstruktif untuk penelitian
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac.id/51742/3/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjHqb_0jaPvAhWZfH0KHd_nBpAQFjADegQIBRAC
&usg=AOvVaw2TGJWIEqaGh5n5lWdYldpS&cshid=1615289442275

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Kespro-dan-KB-Komprehensif.pdf

https://www.academia.edu/38917006/Petunjuk_Pelaksanaan_KIE_Kespro_C
atin20190424_80555_sdfpw0

https://docplayer.info/35353733-Ind-p-petunjuk-pelaksanaan-komunikasi-
informasi-dan-edukasi-kesehatan-reproduksi-dan-seksual-bagi-calon-
pengantin.html

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.p
hp/jsm/article/download/204/54/&ved=2ahUKEwi_0bvQvaPvAhWCbSsKHRts
CVgQFjATegQIBRAC&usg=AOvVaw3nj0iW_-_ktWMJA3dImJfJ

Anda mungkin juga menyukai