Oleh:
YOHANA
PO71242210009
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “ Asuhan
Kebidanan Komprehensif Pada Remaja dan Pranikah Pada Nn. M Dengan KIE
Penulisan laporan ini dapat diselesaikan berkat do’a serta dorongan dari berbagai
pihak yang telah memberikan perhatian dan sumbangsih idenya. Untuk itu penulis
2. Ibu Hj. Suryani, S.Pd., MPH, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Jambi.
3. Ibu Lia Artika Sari, S.ST., M.Keb, selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan
6. Bapak/Ibu yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas mata kuliah ini.
Pada kesempatan ini penulis memohon maaf atas kekhilafan serta mengharapkan
saran dan kritik perbaikan laporan ini. Bapak dan Ibu yang telah membantu semoga Allah
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................1
C. Manfaat...............................................................................................1
BAB III
TINJAUAN KASUS............................................................................................
BAB IV
PEMBAHASAN...................................................................................................
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernikahan merupakan bertemunya seorang laki-laki dan seorang wanita yang berbeda
ke dalam sebuah ikatan tali perjanjian yang sakral dengan menjunjung tinggi nilai adat
dan agama.Dalam pernikahan terdapat tanggung jawab, komitmen dan tujuan untuk
yang mencukupi, tetapi batin atau mental, serta riwayat kesehatan maupun kehidupan
pribadinya juga perlu dipertimbangkan, karena hal itu merupakan faktor penting untuk
Menikah merupakan tahapan yang penting bagi setiap pasangan yang sudah
menemukan belahan jiwa, setelah cukup lama saling mengenal satu sama lain, berbagi
cerita dan berusaha menyatukan ide-ide. Hubungan akhirnya mencapai titik tertinggi.
Tentulah persiapan yang matang untuk menjadikannya sebagai saat-saat yang paling
dengan matang. Tidak hanya mempersiapkan fisik, modal keuangan yang mencukupi,
tetapi batin atau mental, serta riwayat kesehatan maupun kehidupan pribadinya juga
perlu dipertimbangkan, karena hal itu merupakan faktor penting untuk memenuhi
Menurut Green & Keruter (2000), pendidikan kesehatan merupakan proses yang
kesehatan terhadap pasangan pranikah yaitu upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
tingat kesehatan dari pasangan, jika ditemukan masalah kesehatan maka dapat langsung
pasangan, tetapi seberapa besar kemampuan dan kesediaan kita untuk mengatasi
benar-benar aktual. Ketidakjelasan antara yang ideal (apa seharusnya) dan yang aktual
sebelum mulai menikah karena ia takut menemukan ketidakcocokan yang bisa jadi
yang ada. Tetapi, mengetahui hal-hal tersebut sebelum menikah jelas lebih baik
banyak alasan untuk menikah, tapi konflik satu hal saja dapat mengarahkan mereka
untuk bercerai.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari studi kasus ini adalah untuk memahami dan memperoleh
Pondok Meja.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
asuhan kebidanan pranikah pada Nn. L serta bisa menerapkan teori yang diperoleh
4. Bagi klien
TINJAUAN TEORI
kesehatan Reproduksi
Pada peraturan pemerinta pun di jelaskan bahwa pada Pasal 13 telah diatur tentang
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat, serta
2) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit:
a. pemeriksaan fisik;
b. imunisasi; dan
c. konsultasi kesehatan.
3) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil berupa pemeriksaan fisik dan imunisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b harus dilakukan oleh
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
khususnya pra nikah, kita sebagai bidan atau tenaga kesehatan yang terlatih mempunyai
andil dalam melaksanakan program ini.Ada bebrapa program atau kegiatan yang dapat
1. Pendidikan Kesehatan
Konsep dasar pendidikan adalah proses belajar yang berarti di dalam
kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada individu, kelompok
atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu,
pada diri subyek belajar, dalam proses ini terjadi pengaruh timbal
balik antar berbagai faktor antara lain subjek belajar, pengajar, metode dan
b. Keluaran (out put) adalah merupakan hasil belajar. Pendidikan kesehatan pada
keluaran yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan tersebut. Dengan
suatu disiplin ilmu pendidikan yang berwawasan luas. Menurut Green & Keruter
social yang diperlukan ketika melakukan promosi (Kemm and Close, 1995).
2. Konseling
belajar mencapai tujuan yang ditentukan sendiri melalui pilihan – pilihan yang
bermakna dan penyelesaian masalah emosional atau antar pribadi (Yulifah, 2009:
82).
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan
Konseling adalah proses pemberi bantuan seseorang kepada orang lain dalam
terhadap fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien (Saraswati, 2002: 15).
a. Tujuan Konseling
masalah klien, karena masalah klien yang benar – benar telah terjadi akan
merugikan diri sendiri dan orang lain, sehingga harus segera dicegah dan jangan
sampai timbul masalah baru (Yulifah, 2009: 84).
b. Tahapan Konseling
kerahasiaan.
b) Mengucapkan salam.
2) Identifikasi masalah.
3) Penyelesaian masalah.
Berikan informasi setepat dan sejelas mungkin sesuai dengan persoalan yang
4) Pengambilan keputusan.
5) Menutup/menunda konseling
Klien terlihat puas, ucapkan salam penutup. Bila diskusi dengan klien belum
selesai dan klien belum mampu mengambil keputusan, tawarkan klien untuk
adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Masing agama dan kepercayaan serta tercatat oleh lembaga yang berwenang
penting bagi setiap pasangan yang sudah menemukan belahan jiwa. Setelah cukup
lama saling mengenal satu sama lain, berbagi cerita dan berusaha menyatukan ide-
ide. Hubungan akhirnya mencapai titik tertinggi. Tentulah persiapan yang matang
untuk menjadikannya sebagai saat-saat yang paling indah adalah layak untuk
dilakukan. Waktu, tenaga dan dana yang besar diberikan untuk melakukan persiapan
yang akan menikah namun pihak keluarga juga dibuat pusing olehnya.
Namun seringkali ada yang luput dari list persiapan pra nikah. Selain
semudah apa yang diceritakan oleh cerita-cerita dongeng putri ketika masih kecil.
Putri yang cantik dan baik hati yang bertemu dengan pangeran yang tampan
Jika dalam istilah menikah itu harus dipersiapkan lahir batin, yang juga harus
menurut definisi yang luas. Berdasarkan definisi sehat menurut Badan Kesehatan
Dunia (WHO) adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh dan
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan. Jadi kesehatan pasangan pra
sampai hari tua. Pernikahan yang bisa saling mengisi dan beradaptasi, bisa
Idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan
pernikahan. Tes kesehatan pra nikah dapat dilakukan kapanpun selama pernikahan
belum berlangsung. Jika pada saat pengecekan ternyata ditemui ada masalah maka
saat ini atau masalah kesehatan yang akan muncul di kemudian hari saat
status tekanan darah seseorang. Tekanan darah yang normal adalah salah
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa,
glukosa yang tinggi dari Ibu saat kehamilan sehingga janin tumbuh sangat
besar.
positif.
tidak masalah jika perempuan memiliki rhesus positif dan lelaki rhesus
negatif.
darah O adalah salah satu faktor resiko jaundice atau kuning pada bayi
mengatasinya.
d) Urinalisis lengkap
beresiko baik bagi ibu maupun bayi, seperti kelahiran prematur, berat
atau garis keturunannya mengidap penyakit genetik, maka anak yang akan
lahir nanti bisa beresiko mengidap penyakit yang sama. Pemeriksaan ini
meliputi:
a) Thalasemia
per mil dari total populasi 240 juta jiwa di Indonesia, maka diperkirakan
kemungkinan yang akan muncul dan mencegah hal yang tidak kita
inginkan.
b) Hemofilia
penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal.
pembekuan darahnya.
banyak ditemukan pada ras Afrika, Timur Tengah dan beberapa kasus di
di antaranya adalah:
Menurut data WHO, saat ini terdapat 4,1 juta jiwa di dunia yang
HIV, dan jumlah ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
manusia di dunia, dengan 350 juta jiwa sudah mengalami infeksi kronis;
jiwa manusia. Infeksi virus ini dapat ditularkan melalui darah, hubungan
suntik. Pemeriksaan tiga jenis penyakit infeksi ini sangat penting karena
virus-virus ini dapat ‘diam’ atau ‘tidur’ dalam jangka waktu yang lama
bayi.
Virus)
kesuburan dan masalah saat kehamilan. Jika salah satu calon pengantin
reproduksi dan kesuburan
a) Untuk perempuan
b) Untuk laki-laki
5) Kelima, pemeriksaan tambahan
keturunan, walaupun tidak selalu orang tua yang memiliki bakat alergi
daftar hal-hal yang memicu alergi dari kedua pasangan terutama bila
menyebabkan kematian.
b) Vaksinasi Dewasa
air), influenza, serta vaksin dewasa lainnya sesuai jadwal imunisasi yang
mereka akan menjadi calon ibu, juga penting dilakukan oleh para ibu yang
a) Pemeriksaan periodontal
untuk menjaga gigi dan gusi agar tetap sehat dan bebas dari infeksi serta
gusi berisiko 7 kali lipat lebih tinggi melahirkan prematur.Selain itu pada
memeriksakan diri ke dokter yaitu setiap 3-4 bulan sekali, terutama jika
darah putihnya tinggi, hal ini menunjukkan adanya infeksi. Jika kadar
sudah berkurang.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Pertama
I. DATA SUBJEKTIF
IDENTITAS KLIEN
II. ANAMNESA
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Dismenorea : tidak
-BAK: 4-5x/hari
-Ibu menjaga kebersihan diri dengan mandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali
-Ibu tidak pernah merokok, minum alcohol, dan tidak berada pada lingkungan perokok.
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 60 kg
Nadi: 80x/menit
RR : 17x/menit
Suhu: 35,6ºC
Sklera : Putih
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan, kuku jari kaki tidak pucat, refleks patella +/+
Tidak ada
V. PLANNING
4. Memberitahu klien agar tidak menggunakan celana jeans yang ketat agar daerah
bisa.
B. Pengkajian Kedua
I. DATA SUBJEKTIF
ANAMNESA
Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Dismenorea : tidak
-Ibu menjaga kebersihan diri dengan mandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali
-Ibu tidak pernah merokok, minum alcohol, dan tidak berada pada lingkungan
perokok.
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 60 kg
Nadi: 84x/menit
RR : 18x/menit
Suhu: 36 ºC
Sklera : Putih
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan, kuku jari kaki tidak pucat, reflex patella +/+
Tidak ada
IV. PLANNING
3. Memberitahu klien cara mengurangi sakit saat menstruasi (pain relief). Klien mengerti.
4. Memberitahu klien kunjungan ulang pemeriksaan, disesuaikan dengan waktu yang klien
bisa.
C. Pengkajian Ketiga
I. DATA SUBJEKTIF
ANAMNESA
Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28-35 hari
Dismenorea : tidak
-BAK: 4-5x/hari
-Ibu menjaga kebersihan diri dengan mandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali
-Ibu tidak pernah merokok, minum alcohol, dan tidak berada pada lingkungan
perokok.
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 62 kg
RR : 17x/menit
Suhu: 36,1ºC
Sklera : Putih
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan, kuku jari kaki tidak pucat, refleks patella +/+
Tidak ada
IV. PLANNING
3. Memberitahu klien cara melakukan diet yang baik dan benar. Klien mengerti.
4. Memberitahu mengenai pendidikan kesehatan reproduksi. Klien mengerti.
PEMBAHASAN
Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan, dan merupakan suatu
disiplin ilmu pendidikan yang berwawasan luas. Menurut Green & Keruter (2000), pendidikan
kesehatan. Kasus pranikah ini yaitu Nn. L 27 tahun dimana usianya telah cukup bila akan
menikah. Adapun upaya kesehatan bagi pranikah yaitu upaya preventif penyuluhan gizi, sex
Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisinya, hal ini sering tejadi pada
wanita yang sibuk dengan program dietnya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya
Pada pengkajian yang telah dilakukan pada Nn. L ternyata dilihat dari IMT adalah
overweight sehingga asuhan yang diberikan yaitu pola nutrisi diet yang baik dan gizi seimbang
agar tidak terjadi kelebihan berat badan yang mengakibatkan pada kesehatan reproduksi,
misalnya menstruasi tidak teratur atau jika menikah sulit untuk mempunyai anak dikarenakan
saluran telur tertekan dengan lemak jadi sulit pertemuan sperma dengan sel telur.
Personal Hygiene merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan
pranikah, biasanya pasangan pranikah terutama wanita lebih sering melakukan perawatan yang
terdiri dari perawatan payudara, kulit, rambut, kuku, genitalia dll.Pada Nn. L diberikan
konseling mengenai personal hygine yang baik dan untuk tidak sering memakai celana jeans
yang ketat karena berakibat daerah kewanitaan lembab dan memicu timbulnya bakteri.
Pada kunjungan kedua Nn. L diberikan cara mengurangi rasa sakit ketika menstruasi,
yaitu dengan dikompres air hangat diperut bagian bawah, bila berbaring bantal disimpan antara
kaki dan tidur miring.
sendiri) ini penting untuk mendeteksi adanya kanker payudara, karena biasanya kanker
payudara tidak meniimbulkan gejala, jadi bila ada benjolan yang mengarah pada cirri-ciri
kanker bisa langsung ke pelayanan kesehatan. Selain itu juga, klien diberikan konseling apabila
akan menikah sebaiknya dilakukan pemeriksaan pasangan sebelum pranikah, agar bila terdapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
Kesehatan pasangan pra nikah penting sekali untuk mendukung tercapainya pernikahan
yang langgeng sampai hari tua. Pernikahan yang bisa saling mengisi dan beradaptasi, bisa
Idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan
kelompok tes yang dirancang untuk mengidentifikasi adanya masalah kesehatan saat ini atau
masalah kesehatan yang akan muncul di kemudian hari saat pasangan hamil dan memiliki
anak.
B. Saran
bagi pasangan pranikah agar lebih mengerti kesehatan, dan bila ada masalah kesehatan bisa
dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Reproduksi
Editions.
Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta:
Fitramaya.
Willis, Sofyan. 2004. Konseling Individual Konseling dan Praktek. Bandung: Alfabeta. CV
Wingkel. Hastutu, sri, 2012. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta: Media
Abadi