Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Farhan Dwitama 2114241024


Khoirul Anam 2114241025
Slamet Setio 2114241026
Fitra Desta Anindia 2114241027
Aulia Faradilla Azhari 2114241028
Aji Sedewo 2114241029

NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN

UNIERSITAS LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “Kaidah penulisan huruf kapital,miring,tebal” ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
penulis agar pembaca berkenan memberikan masukan berupa kritik dan saran. Penulis berharap
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Lampung, 09 Maret 2022


Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................................................6


A. Pemenggalan Kata ..................................................................................................................6
B. Kata Depan .............................................................................................................................12
C. Kata Partikel ..........................................................................................................................13

BAB III. PENUTUP...................................................................................................................15


A. Kesimpulan.............................................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................17

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat
Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di
sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia
diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum
pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah
murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah mengalami
proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek,
tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan
berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut
saling berkaitan.

Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang
mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca.

Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas
dalam bab ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan
pemakaian huruf miring pada bahasa tulis.

B. Rumusan Masalah
Penulis akan membahas tentang penulisan kata dan penulisan unsur
serapan dengan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa tulis ?
2. Bagaimana pemakaian huruf kapital pada bahasa tulis ?
3. Bagaimana pemakaian huruf miring pada bahasa tulis ?

4
C. Tujuan Penulisan Makalah
Pada makalah ini penulis menguraikan tentang bentuk tulisan dengan
tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pemakaian huruf pada bahasa tulis.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemakaian huruf kapital pada bahasa tulis.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemakaian huruf miring pada bahasa tulis.

5
BAB 2

PEMBAHAS

AN

1.1 Pemenggalan Kata

A. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal


yang berurutan, pemenggalannya
dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.
Misalnya:
Bu-ah
Ma-in
Ni-at
sa-at

6
1.1 Kata Partikel

A. Pengertian

Partikel atau kata tugas adalah kelas kata yang memiliki arti
gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal.
Arti kata tugas ditentukan oleh kaitannya dengan kata lain dalam
suatu frase atau kalimat dan tidak bisa berdiri sendiri atau secara
lepas.

1. Partikel -lah, -kah, -tah


Ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
bacalah novel itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam pesan yang disampaikan?
Apatah gunanya bersedih hati?

2. Partikel -pun
Dituliskan terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahan yang dihadapi, kita harus
menghadapainya.
Jika kita pulang tengah malam pun, ojek masih tersedia.

Partikel -pun
Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Perhatikan hal berikut!
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis
serangkai.
Misalnya:
Meskipun sibuk, dia tetap datang kerumahku hari ini.
Dia tetap bersemangat walaupun lelah.

3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau mulai ditulis terpisah dari kata yang
7
mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk kekelas satu per satu.
Harga buah itu Rp 100.000,00 per buah.
Karyawan Bank mendapat kenaikan gaji per 1 januari.

kesimpulan

partikel dalam bahasa indonesia


-lah
-kah
-tah
Pun (-pun bila unsur kata penghubung)
per

8
 Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
 Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia’.

B. Huruf Tebal
1. Penggunaan huruf tebal dibahas di bagian Pemakaian Huruf poin H dalam PUEBI.
Dijelaskan bahwa terdapat dua kondisi penulisan yang dapat menggunakan huruf tebal yaitu:
 Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
 Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab,
atau subbab. Contohnya ;

Bab. 1 Kromosom 2 (Spesies)


Kromosom adalah materi genetik yang membangun segala macam fisik yang dimiliki oleh
makhluk hidup. Perbedaan jumlah, bentuk, gen, dan urutannya dalam kromosomlah yang
membedakan satu spesies makhluk hidup dengan spesies lainnya.

9
Bab. 8 Kromosom 9 (Penyakit)
Perubahan materi genetik (mutasi) dalam kromosom dapat membuat seseorang mengidap
penyakit. Penyakit tersebut kemudian dapat diturunkan ke keturunnya berdasarkan sifat dominan
atau resesifnya.

10
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemakaian huruf diantaranya mengenai huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan huruf
konsonan, huruf diftong, gabungan huruf konsonan,pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital
dan huruf miring.
Pemakaian huruf kapital diantaranya yaitu huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya: Dia mengantuk. Huruf kapital dipakai sebegai
huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya,”Kapan kita pulang?”. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama, Tuhan dan
kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Mahaputra
Yamin, Sultan Hasanuddin. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya: Amir Hamzah, Dewi Sartika.
Huruf kapital dipakasi sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya: bangsa Indonesia. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Misalnya Republik
Indonesia, Majelis Permusyawaratan RakyatHuruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap
unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-
Ilmu Sosial. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Huruf kapital
11
dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya: “Kapan Bapak
berangkat?” tanya Harto. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
ganti Anda, misalnya: Sudahkah Anda tahu?
Pemakaian huruf miring diantaranya: huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan, misalnya: majalah
Bahasa dan Kesusastraan, buku Negarakertagama. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya:
huruf pertama kata abad ialah a, Dia bukan menipu, tetapi ditipu. Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
Penggunaan huruf tebal dibahas di bagian Pemakaian Huruf poin H dalam PUEBI.
Dijelaskan bahwa terdapat dua kondisi penulisan yang dapat menggunakan huruf tebal. Huruf
tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau
subbab.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon
pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara
menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke
depannya. Aamiin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang


Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah.. Jakarta:
Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.
Gie, The Liang. (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI.

13

Anda mungkin juga menyukai