Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)

P-ISSN : 2460-2582 | E-ISSN : 2407-795X


Sekretariat : Lt. 3 Gedung Pascasarjana Universitas Mataram
Telp./Fax : (0370) 634918
Email : jppipa@unram.ac.id
Website : http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jppipa/index

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN VIRTUAL


LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI FISIKA SISWA
SMA
MASRIL1, HIDAYATI2, YENNI DARVINA3
1
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Email : masril_qch@yahoo.com
2
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Email : hidayati_unp@yahoo.co.id
3
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Email : ydarvina@yahoo.com

Accepted: September 28st, 2018. Approved: November 7st, 2018. Published: November 14st, 2018
DOI: 10.29303/jppipa.v5i1.160

Key Words Abstract


virtual The purpose of this study is to determine the effect of implementation virtual
laboratory, lab through discovery learning in senior high school. The population of the
discovery study was students of SMAN 12 Padang and the sample was two classes with
learning, cluster random sampling technique. Students were divided into two groups:
student’s experimental and control group. The research instrument used for
competences competency of attitude is observation sheet, for competence of knowledge is
multiple choice and for skill competence using working assessment. The
learning results obtained by the experimental class were 75.50 and the
control class was 72.50. Based on the results of the research, it can be
concluded that for the three competencies shows the results that the
experimental class is better than the control class
Kata Kunci Abstrak
Laboratorium Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi
virtual, laboratorium virtual melalui discovery learning di sekolah menengah atas.
discovery Populasi penelitian adalah siswa SMAN 12 Padang dan sampelnya adalah
learning, dua kelas yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa dibagi
kompetensi menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
siswa Instrumen penelitian yang digunakan untuk kompetensi sikap adalah
lembaran observasi, untuk kompetensi pengetahuan adalah pilhan ganda dan
untuk kompetensi ketrampilan menggunakan penilaian unjuk kerja. Hasil
belajar yang dipeoleh pada kelas eksperimen adalah 75,50 dan kelas kontrol
72,50. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa untuk ketiga kompetensi menunjukan hasil bahwa kelas eksperimen
lebih baik dari kelas control.

PENDAHULUAN seperti mengamati, mengklasifikasi,mengukur,


berkomunikasi, menafsirkan data, dan membuat
Laboratorium memiliki peran yang sangat
kesimpulan. Kegiatan laboratorium membuat
penting dalam pembelajaran Fisika. Kegiatan
belajar fisika lebih menarik dan
laboratorium siswa dapat dilatih dan
menyenangkan. Sebagian besar pendidik setuju
diperlengkapi dengan beberapa keterampilan
18
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
bahwa laboratorium merupakan tempat sudah dirancang sesuai dengan tuntutan
aktivitas penting sebagai komponen dari belajar kurikulum, ternyata praktikum tidak bisa
sains. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dilaksanakan karena tidak adanya sarana
terdapat hubungan antara pengalaman dalam praktikum yang tersedia (Masril, 2015).
laboratorium dengan pengembangannya Salah satu solusi untuk memberikan
keterampilan meta kognitif, dan dapat kemampuan pembelajaran bermakna dalam
dilakukan pengembangan kurikulum keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium
berdasarkan penelitian Sandi-Urena (2012). adalah dengan melakukan praktikum secara
Melalui aktifitas laboratorium siswa dapat virtual. Praktikum secara virtual ini merupakan
mengembangkan ketrampilan akademik dan salah satu model alternatif dalam mengatasi
sosial. Dari sudut pandang sosial, siswa akan masalah pelaksanaan praktikum di sekolah yang
mudah menghargai pendapat orang lain, belajar kadang-kadang memerlukan waktu banyak
untuk mengomunikasikan ide, dan bekerja serta biaya yang mahal. Gunawan (2012)
bersama dalam tim (Gunawan G. A., 2017). mengungkapkan bahwa untuk memodifikasi
Disamping itu laboratorium berfungsi praktikum yang lengkap dapat dilakukan
sebagai tempat untuk menguji, meneliti dan dengan bentuk virtual, terutama untuk konsep
membuktian teori yang ada, terkadang dalam fisika yang abstrak.
lingkungan sekolah keadaan laboratorium Praktikum secara virtual memerlukan
belum memadai sarana dan prasarananya. suatu laboratorium yang bersifat virtual atau
Secara teoritis, proses pembelajaran di kelas biasa disebut laboratorium virtual (virtual lab.).
maupun di laboratorium mencakup dalam Virtual lab merupakan salah satu proses
mengembangkan tiga kompetensi yaitu pembelajaran berbasis TIK yang dapat
kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk dijadikan sebagai solusi alternatif pembelajaran
mencapai tiga ranah tersebut dibutuhkan dengan metode praktikum. Menurut Noor
keseimbangan antara penyampaian teori dan (2008) virtual laboratorium merupakan
kegiatan praktikum. Terutama dalam materi pemodelan, simulasi, dan informasi teknologi
tertentu, praktikum sangat dibutuhkan. Hal untuk menciptakan lingkungan belajar interaktif
tersebut dapat terjadi karena kegiatan di kelas antara guru dengan siswa. Ciepiela (2010)
hanya dapat menilai kompetensi kognitif mengungkapkan bahwa kata kunci dari virtual
sedangkan pelaksanaan praktikum dapat lab adalah eksperimen.
mencakup penilain dalam kompetensi afektif Pembelajaran berbasis virtual lab
dan psikomotorik siswa. Kegiatan di dalam merupakan salah satu produk unggulan hasil
kelas dan di laboratorium pada proses kemajuan teknologi informasi dan
pembelajarn merupakan hal yang tidak dapat laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian yang
dipisahkan karena saling berkaitan antara satu telah dilakukan para peneliti didapatkan
dengan yang lain untuk mencapai tujuan gambaran bahwa peserta didik lebih termotivasi
pembelajaran. untuk mempelajari konsep fisika bila disertai
Berdasarkan hasil observasi yang penulis dengan visualisasi konsep-konsep yang abstrak
lakukan di sekolah-sekolah Menengah Tingkat (Hamidah, 2008). Virtual lab paling ideal
Atas (SMA) di Kota Padang diperoleh hasil dijalankan di internet, sehingga peserta dapat
bahwa sebagian besar sekolah tidak punya melakukan percobaan darimana dan kapan saja.
fasilitas praktikum yang lengkap untuk Dengan virtual lab, gedung maupun alat
menunjang pelaksanaan kurikulum 2013 laboratorium fisika diubah menjadi komputer
sehingga banyak materi yang harus dan piranti lunak virtual lab (Putra, 2009).
dipraktikumkan tidak dilakukan kegiatan Berdasarkan apa yang telah dipaparkan, telah
praktikum, akibatnya banyak konsep jelas bahwa virtual lab dapat digunakan sebagai
pembelajaran yang terabaikan. Berdasarkan alternatif untuk membantu manusia dalam
pengalaman peneliti dalam penelitian hibah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
bersaing tahun 2015 tentang pengembangan manusia, menyelesaikan masalah,
bahan ajar, ditemukan beberapa kelemahan memperkirakan berapa pilihan penyelesaian
pembelajaran di sekolah, diantaranya ketika dan mengimplementasikan penyelesaian.
Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk praktikum Virtual lab yang digunakan dalam penelitian
19
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
telah divalidasi oleh para ahli di bidang masing- dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati
masing (Masril., 2018). terjadi melalui penemuan pribadi,
Manfaat virtual lab dalam pembelajaran mengembangkan kemampuan dalam
diungkapkan oleh Farreira (2010) sebagai memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
berikut : 1) mengurangi keterbatasan waktu, jika (Mariza Fitri, 2015)
tidak ada cukup waktu untuk mengajari seluruh Disamping itu dalam permendikbud
peserta didik di dalam laboratorium hingga (2015) menjelaskan peran siswa dalam model
mereka paham; 2) Mengurangi hambatan pembelajaran discovery, antara lain: (1)
geografis, jika terdapat peserta didik yang lokasi menjawab berbagai pertanyaaan atau persoalan
tempat tinggalnya jauh dari sekolah; 3) dan (2) memecahkan persoalan untuk
Ekonomis, tidak membutuhkan bangunan menemukan konsep dasar. Peran guru berubah
laboratorium, alat-alat dan bahan-bahan seperti dari menyajikan informasi dan konsep menjadi
pada laboratorium konvensional; 4) mangajak siswa bertanya, melihat dan mencari
Meningkatkan kualitas eksperimen, karena sendiri informasi tersebut, sehingga mengubah
memungkinkan untuk diulang memperjelas paradigma teacher center menjadi student
keraguan dalam pengukuran di laboratorium; 5) center. Model pembelajaran discovery
Meningkatkan efektivitas pembelajaran, karena membantu siswa membangun pengetahuan
peserta didik akan semakin lama menghabiskan berdasarkan pengetahuan awal yang sudah ada.
waktunya untuk praktikum secara berulang- Dalam pembelajaran discovery, konsep tidak
ulang; dan 6) Meningkatkan keamanan dan disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa
keselamatan, karena tidak berinteraksi dengan didorong untuk mengidentifikasi apa yang
alat dan bahan yang nyata. Menurut Ahmed ingin diketahui dan mencari informasi sendiri.
(2014) manfaat virtual lab adalah untuk Informasi yang diperoleh tersebut kemudian
mempermudah siswa menghubungkan antara dikonstruksi dalam suatu bentuk akhir sehingga
teoretis dan aspek praktis tanpa kertas dan pena. pengetahuan yang ditemukan siswa menjadi
Untuk mengefektifkan penggunaan virtual pembelajaran yang bermakna.
lab di laboratorium, maka dalam proses Model pembelajaran discovery
pembelajaran diterapkan model pembelajaran merupakan model pembelajaran yang cocok
discovery. Discovery adalah model dengan karakteristik pembelajaran fisika.
pembelajaran dimana guru memberikan Pembelajaran fisika merupakan proses
kebebasan siswa untuk menemukan sesuatu memperoleh informasi dengan metode empiris
sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa melalui penyelidikan yang telah ditata secara
dapat lebih memahami apa yang dipelajarinya. logis dan sistematis, dan merupakan suatu
Pembelajaran discovery menekankan peserta kombinasi proses berpikir kritis yang
didik untuk mencari dan menemukan materi menghasilkan informasi yang dapat dipercaya
pelajaran sendiri melalui berbagai aktivitas dan valid. Fisika sebagai proses/metode
(Nurul Hilmi, dkk, 2017). Dalam proses penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara
discovery, peserta didik dapat menggunakan berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan
proses-proses mentalnya antara lain: saintis untuk memperoleh produk-produk ilmu
mengamati, menanya, menggolongkan, pengetahuan ilmiah, misalnya observasi,
membuat dugaan, mengukur, menyimpulkan pengukuran, merumuskan dan menguji
dan sebagainya untuk menemukan konsep atau hipotesis, mengumpulkan data, bereksperimen,
prinsip (Kurniasih, dkk, 2014). Discovery dan prediksi (Kemendikbud, 2015).
learning merupakan sebuah model pengajaran Langkah-langkah model pembelajaran
yang dirancang dengan tujuan untuk membantu discovery dikemukakan oleh David. L (2017)
siswa mengembangkan kemampuan berfikir meliputi; 1) stimulation; pertama- tama pada
dan mengembangkan kemampuan dalam tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, menimbulkan kebingungan nya, kemudian
yang menekankan pada pentingnya membantu dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
siswa untuk memahami struktur atau ide-ide agar timbul keinginan untuk menyelidiki
kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan sendiri; 2) problem statement yaitu memberi
keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, kesempatan kepada siswa untuk
20
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah dilakukan pada setiap pertemuan di dalam kelas.
yang relevan dengan pelajaran, dan memilih Penilaian kompetensi pengetahuan siswa
salah satu untuk dirumuskan (hipotesis); 3) data dilakukan melalui posttest menggunakan
collection; tahap ini berfungsi untuk menjawab lembaran soal pilihan ganda. Sedangkan
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya penilaian kompetensi keterampilan
hipotesis; 4) data processing merupakan menggunakan penilaian unjuk kerja.
kegiatan mengolah data dan informasi yang Teknik analisis data yang digunakan
telah diperoleh para siswa baik melalui untuk kompetensi sikap dinyatakan dalam
wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu bentuk deskripsi. Sedangkan untuk kompetensi
ditafsirkan; 5) verification; pada tahap ini pengetahuan dan ketrampilan dianalisis dengan
siswa memeriksa secara cermat untuk menggunakan t-test untuk melihat perbedaan
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis hasil belajar. Sedangkan untuk melihat
yang ditetapkan dengan temuan alternatif, pengaruh treatmen menggunakan uji regresi
dihubungkan dengan hasil data yang telah linear dan anava satu arah, dan untuk untuk
diolah; dan 6) generalization adalah proses melihat berapa besar pengaruh treatmen yaitu
menarik kesimpulan yang dapat dijadikan menggunakan uji korelasi r.
prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
memperhatikan hasil verifikasi Data yang dianalisis dalam penelitian ini
Berdasarkan uraian di atas maka dalam mencangkup tiga kompetensi yaitu kompetensi
penelitian ini mengungkap pengaruh penerapan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Data
model pembelajaran discovery berbantuan kompetensi sikap diperoleh selama proses
virtual lab terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran tatap muka di dalam kelas
fisika siswa di SMAN 12 Padang. melalui lembar observasi, data kompetensi
METODE PENELITIAN pengetahuan diperoleh melalui tes tertulis
Penelitian ini merupakan penelitian berupa posttest diakhir pembelajaran, dan data
deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah kompetensi keterampilan diperoleh selama
siswa kelas X MIA SMAN 12 Padang. kegiatan praktikum melalui rubrik penskoran
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pada unjuk kerja.
Purposive Sampling dengan menetapkan dua
kelas sampel. Kompetensi Sikap
Instrumen yang digunakan dalam Perolehan nilai kompetensi sikap setelah
penelitian adalah untuk penilaian kompetensi dianalisis untuk delapan kali pertemuan pada
sikap dilakukan melalui teknik observasi kedua kelas sampel dapat dilihat pada Gambar
menggunakan lembaran observasi yang 1.

90 89
85
85 83
Nilai Siswa

82 81 81 80 82
79 80 80
80 77 78 77
Eksperimen
75
Kontrol
70
Spritual Kerjasama Disiplin Jujur Rasa Ingin Tanggung Percaya
Tahu Jawab Diri
Aspek Penilaian

Gambar 1. Grafik Nilai Kompetensi Sikap Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
SetiapAspekPenilaian

21
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat pembelajaran. Setiap siswa diwajibkan
bahwa nilai rata-rata kompetensi sikap kelas membuat pendapat maupun pertanyaan untuk
eksperimen untuk setiap aspek penilaian disampaikan pada saat diskusi setelah
berbeda dari kelas kontrol. Jadi, berdasarkan praktikum dilakukan.
analisis menggunakan grafik, dapat ditarik Indikator sikap bekerja keras siswa
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan nilai ditunjukkan pada tahap data collection dan data
kompetensi sikap kelas eksperimen dengan processing. Sikap siswa menunjukkan
kelas kontrol. kecenderungan untuk bekerja keras pada
Kecendrungan perbedaan yang diperoleh materi-materi yang baru dikenalinya. Hal ini
dalam kompetensi sikap dilihat dari indikator terbukti dari nilai rata-rata bekerja keras siswa
sikap yang ada. Untuk indikator spiritual, sikap yang paling tinggi ditunjukkan pada pertemuan
yang diamati terbatas pada kebiasaan siswa pertama, karena merasa materi yang
mengucapkan salam dan berdoa di awal dan di dipelajarinya menarik sehingga siswa
akhir pembelajaran. Siswa melakukan menunjukkan sikap bekerja keras yang tinggi.
kebiasaan tersebut sebagai suatu keharusan dan Secara keseluruhan siswa telah
belum berdasarkan kesadaran. Pada indikator menunjukkan sikap baik selama pembelajaran
sikap disiplin, siswa masih belum bisa untuk setiap indikator penilaian. Meskipun
menunjukkan kekonsistenannya. Disiplin yang sikap yang ditunjukkan siswa belum konsisten,
dimaksud dalam penelitian ini adalah kebiasaan namun dengan bimbingan dan tuntutan sikap-
siswa masuk kelas tepat waktu. Kekurang sikap seperti keharusan bekerja keras, memiliki
disiplinan ini disebabkan oleh jam pelajaran rasa percaya diri dan rasa ingin tahu yang
yang kurang tepat seperti belajar pada waktu tinggi, siswa akan termotivasi untuk memiliki
setelah istirahat. sikap yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan
Indikator rasa ingin tahu siswa diamati motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam
pada tahap stimulation dan problem statement. setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan
Siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
tinggi mengamati dengan antusias stimulasi dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004).
yang diberikan dan cenderung mengajukan Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar
pertanyaan terhadap sesuatu yang diamatinya. memungkinkan akan memperoleh hasil belajar
Selama empat minggu pertama, rasa ingin tahu yang tinggi pula, artinya semakin tinggi
siswa meningkat dari setiap pertemuan ke motivasinya, semakin intensitas usaha dan
pertemuan berikutnya. Hal ini dikarenakan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi
siswa diberikan stimulasi menggunakan prestasi belajar yang diperolehnya.
animasi melalui ICT sehingga menimbulkan
Kompetensi Pengetahuan
semangat dan rasa ingin tahu yang lebih besar
untuk menyelidiki sendiri pada siswa. Pada Deskripsi data kompetensi pengetahuan
indikator sikap percaya diri, siswa yang diperoleh dari penelitian ditampilkan
menunjukkan rasa percaya diri yang masih dalam Tabel 1.
kurang. Penilaian sikap percaya diri siswa Tabel 1. Deskripsi Nilai Kompetensi
diambil pada saat tahap problem statement dan Pengetahuan Kelas Eksperimen
generalization. Siswa yang percaya diri akan dan Kelas Kontrol di SMAN 1
langsung menanggapi ketika diminta untuk Padang
bertanya maupun untuk menarik kesimpulan di Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
akhir pembelajaran, sedangkan yang lainnya N 32,00 32,00
Mean 75,50 72,50
hanya mencatat kesimpulan dalam buku catatan Std. Deviation 4,15 6,38
tanpa dikomunikasikan atau disampaikan Variance 35,84 68,24
dalam forum secara lisan. Kurangnya rasa Minimum 55,00 48,00
percaya diri pada siswa disebabkan karena Maximum 82,00 78,00
siswa belum terbiasa mengajukan pendapat Sum 2109,00 1880,00
maupun pertanyaan dalam pembelajaran. Sikap
percaya diri siswa yang paling tinggi Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa
ditunjukkan pada pertemuan akhir nilai rata-rata kompetensi pengetahuan kelas
22
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
eksperimen 75,50, nilai rata-rata untuk kelas terdapat perbedaan kompetensi pengetahuan
kontrol 72,50, standar deviasi kelas eksperimen kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
4,15, standar devisi kelas kontrol 6,38 nilai Perbedaan tersebut karena ada pengaruh
minimum dan maksimum kelas eksperimen penerapan model pembelajaran discovery
55,00 dan 82,00 nilai maksimum dan minimum berbantuan virtual lab terhadap pencapaian
kelas kontrol 48,00 dan 78,00. Data yang kompetensi pengetahuan siswa.
diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen lebih Untuk mengetahui besarnya pengaruh
tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas penerapan virtual lab dalam model
kontrol. pembelajaran discovery maka dilakukan
Hasil uji hipotesis menggunakan uji t’ dengan uji regresi linear sederhana dengan
untuk kompetensi pengetahuan pada taraf nyata persamaan yang diperoleh adalah:
0,05 didapatkan 2,78, sedangkan nilai ttabel
diperoleh 2,00 pada derajat kebebasan 64 Ŷ = a + bX = 74,17- 0,095X
dengan taraf nyata 0,05. Berdasarkan data uji-t
Sedangkan uji keberartian dan uji linearitas
yang diperoleh menunjukan bahwa nilai t
diperoleh hasil seperti dalam Tabel 2.
berada di luar daerah penerimaan Ho, berarti

Tabel 2. Anava untuk Regresi Kompetensi Pengetahuan


Sumber Variansi dk JK KT F
Total 32 143524,44 143524,44
Fh = 0,86
Koefesien (a) 1 143546,13 143616,13 Ft = 5,11
Fh < Ft
Regresi (b/a) 1 4,32 4,32
Sisa 29 1123,22 38,36
Tuna Cocok 16 -4,419 -0,28
Fh = -0,003
Galat 13 1121,32 85,46 Ft = 3,27
Fh < Ft

Berdasarkan Tabel 2, untuk uji keberartian kegiatan penemuan dalam pembelajaran


didapatkan nilai Fhitung = 0,867 lebih kecil dari membantu siswa memperoleh pengetahuan
nilai Ftabel = 4,18, artinya koefisien arah regresi yang bermakna pada siswa. Hal ini sesuai
tidak berarti. Untuk uji linearitas didapatkan dengan yang dikemukakan para ahli bahwa
bahwa nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel, discovery adalah model pengajaran dimana
yang berarti bahwa nilai regresi adalah linear. guru memberikan kebebasan siswa untuk
Untuk uji hubungan antara dua variabel didapat menemukan sesuatu sendiri karena dengan
rhitung lebih besar dari nilai rtabel berarti terdapat menemukan sendiri siswa dapat lebih mengerti
hubungan antara penerapan model secara dalam. Hal ini berarti bahwa siswa tidak
pembelajaran discovery berbantuan virtual lab hanya menerima informasi, tetapi menemukan
terhadap pencapaian kompetensi pengetahuan. informasi tersebut melalui berbagai proses dan
Untuk mengetahui besar pengaruh penerapan kegiatan penemuan (Suparno, 2013. ).
model pembelajaran discovery berbantuan Hasil pengamatan dalam pembelajaran
virtual lab terhadap pencapaian kompetensi terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan
pengetahuan siswa, maka dihitung koefisien model pembelajaran discovery adalah berupa
determinasinya. Dari hasil perhitungan didapat mau mengikuti dan antusias dalam
nilai koefisien determinasi sebesar 38,10%, pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
artinya 3 8 ,10% pada kompetensi pengetahuan kemauan siswa mengajukan pertanyaan dan
dipengaruhi oleh pengaruh penerapan model jawaban sesuai masalah yang diajukan serta
pembelajaran discovery berbantuan virtual lab. terjalinnya interaksi dalam kelompok
Berdasarkan analisis data di atas dapat praktikum. Siswa menyenangi kegiatan
dijelaskan bahwa dengan menggunakan model praktikum yang dilakukan untuk menemukan
pembelajaran discovery dapat mempengaruhi konsep. Sejalan dengan yang dikemukakan ahli
hasil yang diperoleh siswa karena kegiatan- bahwa pengetahuan yang diperoleh dengan
23
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
belajar penemuan mempunyai beberapa masing. Oleh sebab itu guru harus
kebaikan, yakni: pengetahuan itu bertahan lama mengidentifikasi kemampuan awal siswa
atau lama dapat diingat, bila dibandingkan sebelum pembelajaran dimulai. Pemberian
dengan pengetahuan yang dipelajari dengan persoalan-persoalan yang akan dipecahkan
cara-cara lain, hasil belajar penemuan sebelum pembelajaran, dapat membantu guru
mempunyai efek transfer yang lebih baik untuk menilai sejauh mana kemampuan siswa.
daripada hasil belajar lainnya (M.Hosnan, Pengetahuan awal yang dimiliki siswa
2014). Konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dikonstruksi melalui sebuah proses penemuan.
dijadikan milik kognitif seseorang lebih mudah Penemuan tersebut diharapkan dapat
diterapkan pada situasi baru, dan secara menghasilkan konsep-konsep untuk
menyeluruh belajar penemuan meningkatkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang
penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bermakna. Pengetahuan yang bermakna dan
secara bebas. Secara khusus belajar penemuan tahan lama tersebut membantu siswa
melatih keterampilan-keterampilan kognitif meningkatkan kompetensinya yang terbukti
siswa untuk menemukan dan memecahkan dengan meningkatnya hasil belajar siswa
masalah tanpa pertolongan orang lain. setelah pembelajaran discovery diterapkan.
Ketertarikan dan keantusiasan siswa pada
materi yang diteliti disebabkan oleh adanya Kompetensi Keterampilan
animasi dan video yang ditampilkan. Siswa Untuk mengetahui besarnya pengaruh
menjadi lebih paham ketika dapat mengamati kompetensi ketrampilan terhdapa penggunaan
dan mencoba langsung untuk menemukan model discovery learning berbantuan virtual
konsep. Hal ini juga dikemukakan (Suparno, lab maka dilakukan perhitungan seperti pada
2013. ) bahwa untuk mempelajari fisika dan kompetensi pengetahuan yaitu menggunakan
membentuk pengetahuan tentang fisika, uji regresi linear sederhana. Hasil yang
diperlukan kontak langsung dengan hal yang diperoleh adalah:
ingin diketahui.
Pada penerapan model pembelajaran Ŷ =a+bX= 65,309X-1,57X ……………… (1)
discovery, guru membimbing siswa belajar Sedangkan uji keberartian dan uji linearitas
lebih cepat untuk mencapai kemampuan tingkat dapat dibantu dengan Tabel Anava.
tinggi sesuai dengan kemampuan awal masing-

Tabel 3. Anava untuk Regresi Kompetensi Keterampilan


Sumber Variansi dk JK KT F
Total 32 229931,25 229931,25
Fh = 391,49
Koefesien (a) 1 232958,674 232958,674 Ft = 4,18
Fh > Ft
Regresi (b/a) 1 894,24 894,24
Sisa 29 66,242 2,28
Tuna Cocok 16 -894,24 -55,89
Fh = -0,76
Galat 13 960,48 73,88 Ft = 2,70
Fh < Ft

Berdasarkan hasil analisis tabel 3, untuk terhadap pencapaian kompetensi ketrampilan.


uji keberartian didapatkan nilai Fhitung lebih Untuk mengetahui besar pengaruh penerapan
besar dari nilai Ftabel, artinya koefisien arah model pembelajaran discovery berbantuan
regresi berarti. Untuk uji linearitas didapatkan virtual lab terhadap pencapaian kompetensi
nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel artinya keterampilan siswa maka dihitung koefisien
regresi linear. Untuk uji hubungan antara dua determinasinya. Dari hasil perhitungan didapat
variabel didapat rhitung lebih besar dari nilai rtabel, nilai koefisien determinasi sebesar 43,10%,
berarti terdapat pengaruh penerapan model artinya 4 3,10% pada kompetensi keterampilan
pembelajaran discovery berbantuan virtual lab

24
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
dipengaruhi oleh pengaruh penerapan model Pengembangan, Direktorat Riset dan
pembelajaran discovery berbantuan virtual lab. Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset,
Terdapatnya perbedaan nilai antara kelas Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Indonesia
eksperimen dengan kelas kontol pada yang telah menyediakan dana untuk
kompetensi keterampilan disebabkan karena melaksanakan penelitian ini selama dua tahun
langkah praktikum yang dilakukan, contohnya 2017-2018.
pada indikator pembacaan stopwatch. Pada
praktikum kedua tentang gerak lurus berubah DAFTAR PUSTAKA
beraturan, hanya beberapa siswa yang dapat Ahmed, M. E. 2014. An Instructional Design
membaca stopwatch dengan tepat, sedangkan Model and Criteria for Designing and
yang lainnya masih belajar. Pada praktikum Developing Online Virtual Labs.
ketiga tentang gerak jatuh bebas yang juga International Journal of Digital
menggunakan stopwatch, jumlah siswa yang Information and Wireless
dapat membaca stopwatch semakin banyak, dan Communications (IJDIWC), 4(3), , 55-
pada praktikum keempat tentang gerak vertikal 371.
ke atas, semua siswa telah dapat membaca
stopwatch dengan benar. Ciepiela, E. H. 2010. Exploratory Programming
Penggunaan model pembelajaran in The VirtualLaboratory. Proceedings
discovery membantu siswa membangun of the International Multiconference on
pengetahuan dan keterampilan berdasarkan Computer Science and Information
pengetahuan dan keterampilan yang telah Technology (pp. 621–628.). IMCSIT,5.
dimiliki sebelumnya. Siswa yang sebelumnya
memiliki pengetahuan tentang stopwatch David, L. 2017. "Discovery Learning
dibimbing untuk dapat mengguna kannya secara (Bruner)," in Learning Theories.
langsung, dan siswa yang sama sekali belum https://www.learning-
mengenal stopwatch diperkenalkan terlebih theories.com/discovery-learning-
dahulu. Hal ini sesuai dengan salah satu bruner.html.
karakteristik utama model pembelajaran, Farreira, M. 2010. "Intelligent classrooms and
dimana karakteristik ini didasarkan pada prinsip smart software: Teaching and learning
penggunaan pengetahuan untuk membangun in today's university", Springer Science
pengetahuan baru. Melalui pengalaman aktif and Business Media. Springer
dengan kegiatan praktikum, siswa dapat publications.
menjadikan pengetahuan baru yang
diperolehnya menjadi bermakna untuk Gunawan, G. A. 2017. Virtual Laboratory To
dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini Improve Students’ Problem-Solving
berarti bahwa penggunaan model pembelajaran Skills On Electricity Concept . Jurnal
discovery berbantuan virtual lab dapat Pendidikan IPA Indonesia JPII 6 (2) ,
membantu siswa meningkatkan kompetensi 257-264.
ketrampilannya. Gunawan, L. 2012. Model Virtual Laboratory
Fisika Modern untuk Meningkatkan
KESIMPULAN Disposisi Kritis Calon Guru. Cakrawala
Berdasarkan hasil analisis data dan Pendidikan, No. 2. Th. XXXI.
pembahasan, dapat disimpulkan: Terdapat
pengaruh yang berarti penggunaan model Hamidah. 2008. Developing electric field
pembelajaran discovery berbantuan virtual lab learning media using Finite Element
terhadap pencapaian ketiga kompetensi yaitu Method Laboratory to enhance the
kompetensi sikap, pengetahuan dan quality of physics learning instruction.
ketrampilan siswa pada taraf signifikansi 95% Preceding of UPI-UPSI International
Seminars,. Perak-Malaysia.
UCAPAN TERIMA KASIH
M. Hosnan. 2014.Pendekatan Saintifik dan
Penulis berterima kasih kepada
Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
21. Ghalia Indonesia. Bogor.
25
JPPIPA: 5(1), Januari 2019
Kemendikbud. 2015. Peraturan Menteri Sandi-Urena, S. C. 2012. Effect of Cooperative
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Problem-Based Lab Instruction On
Indonesia Nomor53 tahun 2015 tentang Metacognition and Problem-Solving
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Skills.,. Journal of Chemical Education,
pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 700–706.
Jakarta: Depdikbud.
Suparno, P. 2013. Metodologi Pembelajaran
Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri Fisika. . Yogyakarta:: Universitas
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Sanata Dharma.
Indonesia Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliya.
Jakarta: Depdikbud.
Kurniasih I, Berlin S. 2014. Sukses
Mengimplementasikan Kurikulum
2013. Kata Pena. Surabaya.

Mariza Fitri, D. 2015. Pengaruh Model


Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Suhu Dan Kalor. Vol. 3,
No. 2, Mei 2015 .
Masril, Hidayati. 2015. Perancangan bahan ajar
Berbasis Scientific untuk mata
pelajaran fisika SMA Kelas X. Jurnal
Eksakta FMIPA UNP Volume 1, 102.
Masril, Hidayati, Yenni Darvina. 2018.
Rancangan Laboratorum Virtual untuk
Pembelajaran Fisika SMA. JURNAL
EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP), 71-77.
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan
Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Noor, A. K. 2008. Simulation of Physical
Experiments in Immersive Virtual
Environments. . Engineering
Computations, 18(4), 515–538.
Nurul Hilmi, A. H. 2017. Pengaruh Model
Pembelajaran DiscoveryDengan
Pendekatan Saintifik dan Keterampilan
Proses Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik. Vol 3, No 2 (2017)( P-
ISSN : 2460-2582 , E-ISSN : 2407-
795X ).
Putra, I. K. 2009. Pendidikan Berbasis
Teknologi Informasi. Bali: Rakorda
Disdikpora Bali.

26

Anda mungkin juga menyukai