Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu modul yang digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar ranah kognitif siswa dengan penggunaan Modul Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik
(MPIPL), pada siswa kelas XI SMK Rajasa Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode
pengembangan yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi
produk, ujicoba produk, analisis dan pelaporan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian One
Group Pretest Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar
validasi modul, lembar soal pilihan ganda 20 soal untuk penilaian hasil belajar kognitif dan angket untuk
kepraktisan. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji normalitas distribusi
Kolmogorov-smirnov, uji paired sample test. Hasil penelitian ini diketahui nilai validasi modul dari ketiga
validator sebesar 83,90% yang dikategorikan sangat valid. Hasil pembelajaran mengalami peningkatan
yang awal nya dilakukan pretest sebesar 52,50, menjadi 85 pada posttest yang telah dilakukan
pembelajaran dengan modul. Selain itu dilakukan uji normalitas soal pretest dengan nilai 1,42 dan
posttest 0,59 yang keduanya diatas nilai sig 0,05. Kemudian dilakukan uji homogenitas dengan nilai yang
didapatkan sebesar 0,15 > 0,05 (sig) yang kedua soal termasuk dalam kategori homogen. Selanjutnya
diketahui nilai uji t sebesar 0,00 dengan keputusan terima H1 yang memastikan adanya peningkatan dalam
hasil belajar siswa. Dan nilai kepraktisan yang didapatkan dari respon 3 guru dan 30 siswa dalam
kategori sangat baik dengan nilai 89,18% untuk respon guru, dan 84,51% untuk respon siswa. Hasil
tersebut menunjukan MPIPL dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran.
Kata kunci: Modul Pembelajaran, Instalasi Penerangan Listrik, Pembelajaran abad 21.
Abstract
This study aims to develop a module that is used to improve student cognitive learning outcomes by using
the Electrical Lighting Installation Learning Module (MPIPL), in class XI SMK Rajasa Surabaya. This
study uses development methods, namely: potential and problems, data collection, product design,
product validation, product revision, product testing, analysis and reporting. This study uses a research
design of One Group Pretest Posttest Design. The instrument used in this study consisted of a module
validation sheet, a multiple-choice sheet of 20 questions for assessing cognitive learning outcomes and a
questionnaire for practicality. The data analysis technique used is descriptive statistics, Kolmogorov-
Smirnov distribution normality test, paired sample test. The results of this research are the module
validation values of the three validators of 83.90% which are categorized as valid. Learning outcomes
experienced an increase in the initial pretest of 52.5 0, to 85 in the posttest which had been carried out
with module learning. In addition, the normality test of pretest with a value of 1.42 and posttest of 0.59
was carried out, both of which were above the sig value of 0.05. Then the homogeneity test was carried
out with the value obtained at 0.15 > 0.05 (sig), both of which were included in the homogeneous
category. Furthermore, it is known that the t-test value is 0.000 with a decision to accept H1 which
ensures an increase in student learning outcomes. And the practicality value obtained from the responses
of 3 teachers and 30 students in the very good category with a value of 89.18% for the teacher's response,
and 84.51% for the student's response. These results show that MPIPL can be used as teaching materials
in learning.
107
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 01 Tahun 2022, 107-115
108
Keefektifan dan Kepraktisan Modul Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa
pengembangan, keefektifan dilihat dari tercapainya digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
tujuan pembelajar sehingga uji keefektifan adalah uji untuk menguji keefektifan produk tersebut. Di bawah ini
untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran dengan merupakan tahapan metode yang dipergunakan oleh
menggunakan produk yang dikembangkan untuk proses peneliti.
pembelajaran. Menurut Solichin Mujianto (2017)
Potensi dan Pengumpulan Desain Validasi
Dengan tercapainya tujuan pembelajaran dan
Masalah Data Produk Produk
menghasilkan belajar yang baik adalah salah satu ciri
dari validitas, validitas yaitu untuk menentukan apakah
suatu tes hasil belajar telah memiliki suatu validitas Analisis dan Uji Coba Revisi
dalam produk soal. Menurut Diella D & Ardiansyah R Pelaporan Produk Produk
(2020) reabilitas yaitu suatu instrumen yang perlu diukur
untuk menilai keajekannya. Dan menurut Basuki dan Gambar 1. Rancangan Penelitian Yang Digunakan.
Hariyanto (2014) indikator dari kepraktisan merupakan (Sumber: Adopsi dari Sugiyono, 2016)
kemudahan pemakaian dan keekonomisan modul
pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan secara online dikarenakan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan dalam kondisi pandemi Severe Acute Syndrome
observasi ke salah satu guru mata pelajaran instalasi Coronavirus 2. baik pengumpulan hasil validasi oleh tiga
penerangan listrik SMK Rajasa Surabaya, yang ahli, nilai keefektifan penggunaan modul yang dinilai
didapatkan informasi sebagai berikut. (1) media dari aspek hasil belajar ranah kognitif siswa pada
praktikum yang digunakan siswa berupa panel dan pembelajaran, maupun nilai dari respon siswa dan guru
trainer; (2) media pembelajaran teori menggunakan untuk mengetahui nilai kepraktisan modul pada
proyektor untuk penyampaian materi dengan Power pembelajaran di SMK Rajasa Surabaya dengan mata
Point Text, dan papan tulis; (3) belum ada bahan ajar pelajaran instalasi penerangan listrik (IPL) siswa
berupa modul pembelajaran instalasi penerangan listrik; semester empat tahun ajaran 2020-2021.
dan (4) dan nilai siswa pada ranah pengetahuan yang Pada tahap uji coba produk, produk diujicobakan
didapatkan dari ujian tengah semester menunjukan hasil pada siswa dengan menggunakan desain penelitian Pre
yang rendah atau kurang memuaskan. Experimental Design dengan jenis One Group Pretest
Pada penelitian yang dilakukan Mahadiraja & Posttest Design. Desain penelitiannya dapat dilihat pada
Syamsuanis (2020) yang berjudul “Pengembangan gambar berikut.
Pembelajaran Berbasis Daring pada Mata Pelajaran
Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik Instalasi O1 X O2
Tenaga Listrik Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMK
Negeri 1 Pariaman” didapatkan hasil penelitian, pada Gambar 2. Desain Penelitian One Group Pretest Posttest
aspek kevalidan modul mendapatkan nilai sebesar 88% Design.
yang termasuk dalam kategori valid, aspek kepraktisan (Sumber: Sugiyono, 2016)
yang ditinjau dari respon siswa dan guru mendapatkan
respon yang sangat baik, respon siswa dengan rating Keterangan:
nilai 85,2% dan respon guru sebesar 86,53%, dan hasil O1 = Nilai pretest sebelum diberikan perlakuan dengan
belajar siswa yang mengalami ketuntasan belajar MPIPL
mencapai 92% dengan rincian 22 siswa diatas KKM, dan X = Perlakuan dengan MPIPL
2 siswa dibawah KKM. O2 = Nilai posttest sebelum diberikan perlakuan
Dari uraian diatas untuk mewujudkan pembelajaran dengan MPIPL
yang efektif dan efisien diperlukan adanya
pengembangan bahan ajar modul pembelajaran. Salah Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMK Rajasa
satu modul pembelajaran yang akan peneliti Surabaya dengan alamat Jl. Genteng Kali No. 27
kembangkan adalah Modul Pembelajaran Instalasi Surabaya. Subjek pada penelitian ini yaitu 30 siswa kelas
Penerangan Listrik (MPIPL) yang berorientasi ke abad XI TITL kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga
21, dengan ditinjau dari kelayakan modul pembelajaran. Listrik pada semester genap 2020/2021.
Pada Tabel 1 dibawah ini merupakan teknik
METODE pengumpulan data dan instrumen penelitian pada
Penelitian ini menggunakan metode Research and validasi modul, keefektifan modul dan kepraktisan
Develpoment (R&D), menurut Sugiyono, (2016:297) modul yang digunakan oleh peneliti.
penelitian pengembangan merupakan penelitian yang
109
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 01 Tahun 2022, 107-115
Tabel 1. Variabel Teknik Pengumpulan Data dan Dari hasil perhitungan yang telah diketahui nilai
Instrument Penelitian validasi dalam bentuk persentase yang nantinya akan
No Variabel Teknik Instrumen diinterpretasikan berdasarkan pada Tabel 3.
Pengumpulan Penelitian
data Tabel 3. Kriteria Interpretasi Penilaian.
1. Kevalidan Validasi Lembar Penilaian Persentase
modul validasi Sangat Valid (SV) 82%-100%
pembelajaran Valid (V) 63%-81%
instalasi Kurang Valid (KV) 44%-62%
penerangan Tidak Valid (TV) 25%-43%
listrik (Riduwan & Sunarto, 2013)
2. Hasil belajar Tes Tes pilihan
ranah kognitif ganda Untuk mengetahui keefektifan modul dari aspek hasil
3. Kepraktisan Angket Lembar belajar ranah kognitif akan dilakukan pengujian
modul angket menggunakan tes tulis dengan 20 soal pilihan ganda saat
instalasi diawal pretest dan tes setelah dilakukan dengan
penerangan pembelajaran menggunakan modul MPIPL yaitu soal
listrik akhir posttest. Sebelum dilakukan tes pengetahuan,
instumen akan dilakukan pengujian untuk mendapatkan
Pada instrumen validasi untuk mengetahui nilai instrumen yang baik, dan untuk mengetahui karakteristik
validitas dari modul yang telah dinilai oleh validator. instrumen tersebut (Haryudo, Dkk, 2019). Selanjutnya
Penilaian validasi dengan memberikan penilaian sebagai dilakukan terhadap pengujian validitas dan reliabilitas
berikut. butir soal untuk mengetahui validitas butir soal akan
Tabel 2. Skor Penilaian Validator. dilakukan perhitungan rhitung, apabila nilai rhitung > rtabel
Penilaian Skor maka butir soal itu valid dengan sig 0,05 (5%). Untuk
Sangat Valid (SV) 4 perhitungan reliabilitas digunakan rumus Cronbach’s
Valid (V) 3 alpha dengan taraf signifikan ɑ = 0,05. Butir soal
Kurang Valid (KV) 2 dikatakan reliabel apabila nilai ɑ > rtabel. Masing-masing
Tidak Valid TV) 1 soal test terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Selanjutnya
data hasil belajar tersebut akan diolah dengan uji
Untuk mengetahui penilaian total yang didapatkan normalitas untuk mengetahui cara yang digunakan dalam
dari validator yaitu dengan perhitungan sebagai berikut. analisis statistik. Apabila hasil belajar berdistribusi
SV =nx normal, selanjutnya akan dilakukan analisis statistik
V =nx3 (1) parametrik yaitu dengan uji t. Dan apa bila tidak
KV =nx2 berdistribusi normal, maka akan dilakukan analisis
TV =nx1+ statistik non parametrik yaitu dengan uji binomial
(Sudjana, 2005).
∑ Jawaban Validator = .......
Pada instrumen kepraktisan digunakan lembar angket
Gambar 3. Perhitungan Jumlah Nilai Validator. untuk mengetahui nilai respon siswa dan guru terhadap
(Riduwan & Sunarto, 2013) modul yang telah disebar ke siswa dengan bobot skor
sebagai berikut.
Setelah mengetahui total penilaian dari validator,
selanjutnya merubah nilai tersebut dalam bentuk persen Tabel 4. Skor Penilaian Kuesioner.
dengan cara sebagai berikut. Penilaian Skor
(2) Sangat Baik (SB) 4
Baik (B) 3
𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟
Persentase = x 100% Kurang Baik (KB) 2
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟
Tidak Baik (TB) 1
Gambar 4. Perhitungan Persentase Nilai Validator. (Riduwan & Sunarto, 2013)
(Riduwan & Sunarto, 2013)
Untuk mengetahui penilaian total yang didapatkan
dari kuesioner yaitu dengan perhitungan sebagai berikut.
110
Keefektifan dan Kepraktisan Modul Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa
111
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 01 Tahun 2022, 107-115
112
Keefektifan dan Kepraktisan Modul Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa
113
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 01 Tahun 2022, 107-115
dengan nilai 86,53%, dan hasil belajar siswa mengalami tailed) sebesar 0,000 dengan keputusan terima H1
ketuntasan belajar mencapai 92% dengan rincian 22 yang memastikan adanya peningkatan hasil belajar
siswa diatas KKM dan 2 siswa dibawah KKM. dengan soal test pretest dan posttest.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh peneliti 3. Nilai kepraktisan MPIPL yang dinilai berdasarkan
mendapatkan nilai kevalidan modul diperoleh dari ketiga respon guru dan siswa, diketahui respon ketiga
validator sebesar 83,90%, dan nilai hasil belajar yang guru sangat baik terhadap modul MPIPL dengan
sebelumnya dilakukan pembelajaran dengan MPIPL
nilai rata-rata sebesar 89,18% yang dinilai dari 4
sebesar 52,5, dan setelah dilakukan pembelajaran dengan
aspek yaitu: (1) desain; (2) isi; (3) ekonomis; (4)
MPIPL mengalamai peningkatan dan ketuntasan belajar
waktu. Dan respon yang sangat baik dari siswa
dari 30 siswa dengan nilai rata-rata sebesar 85, dan nilai
respon siswa terhadap MPIL sebesar 84,51%, untuk kepada MPIPL dengan nilai rata-rata sebesar
respon guru terhadap 89,18%. Dengan demikan dapat 84,51%.
diketahui penelitian yang dilakukan oleh peneliti Berdasarkan nilai yang diperoleh, MPIPL dinyatakan
mendapatkan nilai respon dari guru yang lebih baik dari valid, efektif, dan sangat praktis sehingga dapat
penelitian sebelumnya, dan penelitian yang dilakukan digunakan sebagai bahan ajar dalam proses
oleh peneliti dapat membantu 30 siswa dari 30 siswa pembelajaran.
untuk menuntaskan pembelajaran dengan nilai di atas 75, Saran
sementara itu pada penelitian sebelumnya dapat
Berdasarkan nilai validitas dan kepraktisan MPIPL,
membantu 22 dari 24 untuk menuntaskan pembelajaran
maka terdapat saran dari berbagai pihak yang berkaitan
dengan nilai di atas 75.
untuk kepentingan bersama. Adapun saran tersebut
PENUTUP adalah sebegai berikut. (1). MPIPL dapat digunakan oleh
Simpulan guru dan siswa dalam proses pembelajaran selama tidak
Dari hasil nilai yang diperoleh dapat diketahui ada perubahan kurikulum yang digunakan; (2) perlu
sebagai berikut. adanya pembaruan pada materi dan latihan soal dengan
1. Nilai validitas MPIPL dari 3 validator ahli masing- berdasarkan perkembangan zaman, kemajuan
masing 84,62% oleh validator 1, 81,43% oleh tekonologi, serta kebutuhan dunia kerja dengan materi
validator 2, dan 85,18% oleh validator 3, dari hasil dan latihan soal yang lebih dalam dan luas.
penilaian validitas MPIPL dapat disimpulkan
MPIPL dalam kategori sangat valid dengan nilai DAFTAR PUSTAKA
rata-rata dari penilaian ketiga validator sebesar Alfi A & Hutabari E. (2017). Kepraktisan dan
83,90%. Keefektifan Modul Pembelajaran Bilingual
2. Diketahui hasil belajar ranah kognitif yang diuji Berbasis Komputer. Jurnal Pendidikan 1 (1) 12-
menggunakan soal test pretest dan posttest. Yang 23.
diketahui nilai validitas butir soal data diketahui 20 Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Penilaian
soal dinyatakan valid, dengan nilai rhitung > rtabel Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Badan Standar
(0,361), dan juga dilakukan dilakukan uji Nasional Pendidikan.
reliabilitas butir soal dengan rumus Cronbach’s Basuki, I., & Hariyanto. 2017. Assesmen Pembelajaran.
alpha dengan taraf signifikan ɑ = 0,05, dan Bandung: Remaja Rosdakarya.
didapatkan nilai ɑ sebesar 0,920 diatas nilai rtabel Diella D & Ardiansyah R. (2020). Pengembangan Four-
(0,361) yang termasuk kategori reliabel pada 20 Tier Diagnostic Test Konsep Ekosistem: Validitas
butir soal pretest. Hasil test soal pretest didapatkan dan Reabilitas Instrumen. Jurnal Pendidikan
nilai sebesar 52,5, dan hasil test posttest sebesar 85. Biologi Vol 6, 1-11.
Dari nilai yang diperoleh pretest dan posttest, Erdogan, V. (2019). Integrating 4C Skills of 21st
diketahui nilai siswa mengalami peningkatan dan Century into 4 Language Skill in EFL Classes.
nilai memenuhi KKM. Nilai tersebut juga didukung International Journal of Education and Research,
hasil uji normalitas pada soal pretest sebesar 0,142 7(11), 113-124.
dan soal posttest sebesar 0,059 yang keduanya
Handajani, S., Pratiwi, H., Mardiyana. (2018). The 21st
lebih besar nilai sig 0,05 sehingga terima H0 dan
Century Skill with Model Eliciting Activities on
berdistribusi normal, selain itu juga dilakukan uji
Linear Program. Journal of Physics: Conference
homogenitas yang mendapatkan nilai sig
Series, 1008(1), 1-7.
0,150>0,05 yang terima H0 dan soal pretest dan
Haryudo, Ekohariadi, Munoto, Nurlaela L, Asto B &
posttest homogen. Dan dilakukan uji t dengan hasil
Susila I W. (2019). Measure Critical Thinking
soal pretest dan posttest diketahui nilai Sig. (2-
114
Keefektifan dan Kepraktisan Modul Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa
Ability: Validity and Reliability Multiple Choice Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan,
Test. International Journal of Innovation, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Creativity and Change, 8(1), 308-323. Alfabeta.
Kemendikbud. (2003). Undang-undang nomor 3 tahun
2003, tentang sistem pendidikan nasional.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kemendikbud. (2017). Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar SMK/MAK. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahadiraja, D., & Syamsuarnis, S. (2020).
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis
Daring pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan
Listrik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik
TP 2019/2020 di SMK Negeri 1 Pariaman. JTEV
(Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), 6(1), 77-
82.
Miri B, David B C, Uri Zoller. 2007. “Purposely
Teaching for the Promotion of Higher-order
Thinking Skills: A Case of Critical Thinking”.
Journal Springer. Vol. 37: pp 353-369.
Nasional, D. P. (2008). Pedoman Penulisan
Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Nieveen, N. Den Akker, Van. Brach, J. (1999).
Prototype Two Reach Product Quality.
Dordrecht: Kluwer Academic Publisher.
Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Prastowo, A. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pelajaran
Yang Menarik. Yogyakarta: Diva Press.
Riduwan, & Sunarto. 2013. Pengantar Statistika Untuk
Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Solichin Mujianto. (2017). Analisis Daya Beda Soal,
Taraf Kesukaran, Validitas Butir Tes, Interpretasi
Hasil Tes dan Validitas Ramalan Dalam Evaluasi
Pendidikan. Jurnal Managemen & Pendidikan
Islam Vol 2, 192-213.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
115