Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGUKURAN

MODUL: KALIBRASI CONTROL VALVE

Dosen Pembimbing: Harita N.Chamidy, LRSC., M.T

Disusun oleh:

Aria Henry Haidar (191424006) – 2A TKPB

PROGRAM STUDI D4 – TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


1. TUJUAN PRAKTIKUM
• Melakukan kalibrasi control valve
• Menentukan presisi dan akurasi control valve

2. DATA PERCOBAAN

Persentase Skala Stem Travel (%)


Arus Standar (mA)
(%) Run 1 Run 2 Run 3
0 4.00 0.00 2.00 0.00
25 8.00 30.00 20.00 20.00
50 12.00 50.00 45.00 50.00
75 16.00 80.00 75.00 80.00
100 20.00 100.00 100.00 100.00
75 16.00 72.50 76.00 70.00
50 12.00 50.00 48.00 55.00
25 8.00 25.00 25.00 20.00
0 4.00 0.00 0.00 2.00

3. HASIL PERCOBAAN
3.1. Metode Praktis (Tipe B)
• Tabel Data Laporan Kalibrasi

y y-yi y-ybar
x yi ybar
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4.00 0 0.00 2.00 0.00 0.67 0.00 2.00 0.00 -0.67 1.33 -0.67
8.00 25 30.00 20.00 20.00 23.33 5.00 -5.00 -5.00 6.67 -3.33 -3.33
12.00 50 50.00 45.00 50.00 48.33 0.00 -5.00 0.00 1.67 -3.33 1.67
16.00 75 80.00 75.00 80.00 78.33 5.00 0.00 5.00 1.67 -3.33 1.67
20.00 100 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
16.00 75 72.50 76.00 70.00 72.83 -2.50 1.00 -5.00 -0.33 3.17 -2.83
12.00 50 50.00 48.00 55.00 51.00 0.00 -2.00 5.00 -1.00 -3.00 4.00
8.00 25 25.00 25.00 20.00 23.33 0.00 0.00 -5.00 1.67 1.67 -3.33
4.00 0 0.00 0.00 2.00 0.67 0.00 0.00 2.00 -0.67 -0.67 1.33

• Akurasi
Nilai terbesar dari (𝑦 − 𝑦𝑖 ): Untuk nilai positif yang terbesar adalah 5.00,
sedangkan untuk nilai negatif yang terkecil adalah -5.00. Sehingga akurasi
untuk control valve ini adalah sebesar 5.00.
• Persen Akurasi
𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊
%𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝒑𝒂𝒏
Span untuk control valve:
𝑆𝑝𝑎𝑛 = max 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 − min 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒
𝑆𝑝𝑎𝑛 = 100 − 0 = 16
5
%𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100% = 5%
100
• Presisi (Repeatability)
Nilai terbesar dari (𝑦 − 𝑦̅): Untuk nilai positif yang terbesar adalah 6.67,
sedangkan untuk nilai negatif yang terkecil adalah -3.33. Sehingga presisi
untuk control valve ini adalah sebesar 6.67.
3.2. Metode Statistika (Tipe A)
3.2.1. Menentukan Presisi
Buat persamaan garis dengan regresi linier dari seluruh data (27 data) dari
Tabel 2. Persamaan garis yang diperoleh adalah:
yr = ax + b
dengan,
yr – adalah nilai stem travel (%) hasil regresi linier
x – adalah nilai arus standar (mA)
a – angka arah garis (Kemiringan)
b – intersep
• Kurva Kalibrasi Run 1

Run 1
Arus Standar Uji Uji Histeresis
Naik Turun
4.00 0.00 0.00 0.00
8.00 30.00 25.00 5.00
12.00 50.00 50.00 0.00
16.00 80.00 72.50 7.50
20.00 100.00 100.00 0.00
Dari grafik diatas, didapat persamaan y = 6.1875x - 24.75. Kemudian persamaan
ini dipakai untuk mencari nilai yr (y) untuk masing – masing arus standar (x).

Tabel 3. Data Laporan Kalibrasi 2

Run 1
x 𝑦̅ 𝑦𝑟 𝑦̅ − 𝑦𝑟 (𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2
4.00 0.67 0.00 0.67 4.44E-01
8.00 23.33 24.75 -1.42 2.01E+00
12.00 48.33 49.50 -1.17 1.36E+00
16.00 78.33 74.25 4.08 1.67E+01
20.00 100.00 99.00 1.00 1.00E+00
16.00 72.83 74.25 -1.42 2.01E+00
12.00 51.00 49.50 1.50 2.25E+00
8.00 23.33 24.75 -1.42 2.01E+00
4.00 0.67 0.00 0.67 4.44E-01
TOTAL 2.82E+01

• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 = 28.2 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 9


∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 28.2
𝑆𝑦 = √ = √ = 2.01
𝑛−2 9−2

• Presisi Instrumen
𝑆𝑦
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆𝑦 2.01
𝑈=𝑘 =2 = 1.34
√𝑛 √9
Maka, presisi atau keterulangan untuk control valve tersebut adalah 1.34.
• Kurva Kalibrasi Run 2

Run 2
Arus Standar Uji Uji Histeresis
Naik Turun
4.00 0.00 0.00 0.00
8.00 20.00 25.00 -5.00
12.00 45.00 48.00 -3.00
16.00 75.00 76.00 -1.00
20.00 100.00 100.00 0.00

Dari grafik diatas, didapat persamaan y = 6.275x – 25.5. Kemudian persamaan ini
dipakai untuk mencari nilai yr (y) untuk masing – masing arus standar (x).
Run 2
x 𝑦̅ 𝑦𝑟 𝑦̅ − 𝑦𝑟 (𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2
4.00 0.67 -0.40 1.07 1.14E+00
8.00 23.33 24.70 -1.37 1.87E+00
12.00 48.33 49.80 -1.47 2.15E+00
16.00 78.33 74.90 3.43 1.18E+01
20.00 100.00 100.00 0.00 0.00E+00
16.00 72.83 74.90 -2.07 4.27E+00
12.00 51.00 49.80 1.20 1.44E+00
8.00 23.33 24.70 -1.37 1.87E+00
4.00 0.67 -0.40 1.07 1.14E+00
TOTAL 2.57E+01

• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 = 25.7 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 9

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 25.7
𝑆𝑦 = √ = √ = 1.91
𝑛−2 9−2

• Presisi Instrumen
𝑆𝑦
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆𝑦 1.91
𝑈=𝑘 =2 = 1.28
√𝑛 √9
Maka, presisi atau keterulangan untuk control valve tersebut adalah 1.28.
• Kurva Kalibrasi Run 3

Run 3
Arus Standar Uji Uji Histeresis
Naik Turun
4.00 0.00 2.00 -2.00
8.00 20.00 20.00 0.00
12.00 50.00 55.00 -5.00
16.00 80.00 70.00 10.00
20.00 100.00 100.00 0.00
Dari grafik diatas, didapat persamaan y = 6.15x – 24.4. Kemudian persamaan ini
dipakai untuk mencari nilai yr (y) untuk masing – masing arus standar (x).

Run 3
x 𝑦̅ 𝑦𝑟 𝑦̅ − 𝑦𝑟 (𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2
4.00 0.67 0.20 0.47 2.18E-01
8.00 23.33 24.80 -1.47 2.15E+00
12.00 48.33 49.40 -1.07 1.14E+00
16.00 78.33 74.00 4.33 1.88E+01
20.00 100.00 98.60 1.40 1.96E+00
16.00 72.83 74.00 -1.17 1.36E+00
12.00 51.00 49.40 1.60 2.56E+00
8.00 23.33 24.80 -1.47 2.15E+00
4.00 0.67 0.20 0.47 2.18E-01
TOTAL 3.05E+01

• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 = 30.5 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 9

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 30.5
𝑆𝑦 = √ = √ = 2.09
𝑛−2 9−2
• Presisi Instrumen
𝑆𝑦
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆𝑦 2.09
𝑈=𝑘 =2 = 1.39
√𝑛 √9
Maka, presisi atau keterulangan untuk control valve tersebut adalah 1.39.
3.2.2. Menentukan Akurasi

Tabel 4. Data Laporan Kalibrasi 3

x 𝑦𝑖 𝑦̅ 𝑦̅ − 𝑦𝑖 (𝑦̅ − 𝑦𝑖 )2
4.00 0.00 0.67 0.67 0.44
8.00 25.00 23.33 -1.67 2.78
12.00 50.00 48.33 -1.67 2.78
16.00 75.00 78.33 3.33 11.11
20.00 100.00 100.00 0.00 0.00
16.00 75.00 72.83 -2.17 4.69
12.00 50.00 51.00 1.00 1.00
8.00 25.00 23.33 -1.67 2.78
4.00 0.00 0.67 0.67 0.44
TOTAL 26.03

• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑖 )2 = 0.326 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 9

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑖 )2 26.03
𝑆= √ == √ = 1.93
𝑛−2 9−2

• Akurasi Instrumen
𝑆
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆 1.93
𝑈=𝑘 =2 = 1.29
√𝑛 √9
Maka, akurasi atau ketidakpastian alat ukur untuk control valve tersebut
adalah 1.29.
Akurasi dalam span
100 𝑆 100 1.93
𝑈= 𝑘 = 2 = 1.29%
𝑦𝑚𝑎𝑥 − 𝑦𝑚𝑖𝑛 √𝑛 100 √9
Maka, akurasi control valve dalam span adalah sebesar 1.29%.

3.2.3. Kurva Kalibrasi untuk Error

Error Rata - Rata Stem Travel


Arus standar
Uji Naik Uji Turun
4.00 0.67 0.67
8.00 -1.67 -1.67
12.00 -1.67 1.00
16.00 3.33 -2.17
20.00 0.00 0.00
4. PEMBAHASAN
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang
diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan
dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Pengertian lain kalibrasi adalah
menaksir akurasi, dibandingkan dengan standar yang lebih tinggi dan
menyesuaikan peralatan jika diperlukan.
Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang
dilakukan sudah akurat. Hasil pengukuran yang tidak konsisten akan berdampak
langsung terhadap kondisi proses yang akan berpengaruh terhadap kualitas produk
dan keamanan proses. Selain itu kalibrasi instrumen ukur memiliki manfaat
diantaranya:
1. Menjamin nilai ukuran yang dihasilkan benar dan terpercaya.
2. Menjaga kondisi instrumen ukur agar tetap sesuai dengan
spesifikasinya.
3. Menghindari resiko bahaya dan meminimalisir kecelakaan kerja.

Kalibrasi instrumen ukur bisa dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi,


kurva kalibrasi ini dibuat dengan menjadikan nilai ukur standar sebagai sumbu x
dan nilai yang terukur pada instrumen sebagai sumbu y. Dalam konteks percobaan
ini sumbu x adalah arus standar, sedangkan sumbu y adalah persen stem travel
yang terbaca pada control valve. Dari kalibrasi ini dapat diketahui seberapa besar
sensitivitas, presisi, dan akurasi instrumen ukur.

Berdasarkan kurva kalibrasi yang sudah dibuat, terdapat dua seri garis,
yaitu pengukuran naik dan pengukuran turun, kedua seri garis ini menghubungkan
antara nilai arus standar dengan bacaan stem travel control valve dalam persen.
Kemudian dibuat juga persamaan garis nya melalui metode regresi linear, sehingga
didapat persamaan garis. Dari persamaan garis yang diperoleh dapat ditentukan
nilai yr untuk masing masing arus standar (x), kemudian data diolah seperti pada
tabel 3 untuk masing – masing run agar mendapatkan standar deviasi (Sy), dari
standar deviasi tersebut diperoleh nilai presisi dari control valve untuk masing –
masing run sebesar:
➢ Run 1 : 1.34
➢ Run 2 : 1.28
➢ Run 3 : 1.39

dan untuk metode praktis presisi yang didapat dari control valve tersebut
sebesar 6.67. Umumnya kepresisian dari control valve dipengaruhi oleh random
error artinya kondisi lingkungan mempengaruhi kinerja bukaan dari control valve
tersebut sehingga persentase bukaan katup menjadi tidak konsisten, jenis error ini
tidak dapat dihilangkan atau dihindarkan karena perubahannya tidak dapat
diprediksi pada saat percobaan dan pemyimpangan ini cenderung tidak konsisten,
penyimpangannya berubah tergantung dari waktu dan kondisi lingkungan. Maka
dapat dikatakan bahwa perbedaan nilai presisi yang berbeda dari setiap run
disebabkan oleh random error yang mengakibatkan kinerja dari control valve
tersebut menjadi tidak konsisten.

Kemudian dilanjut dengan menghitung akurasi dari control valve dengan


menggunakan metode praktis dan metode statistik. Dari metode praktis didapat
akurasi atau ketidakpastian sebesar 5.00 atau 5% span, artinya bukaan katup pada
control valve tersebut menyimpang sebesar 5%𝑠𝑝𝑎𝑛 × 100% = 5%. Sebagai
contoh bila input arus standar 16 mA, maka nilai ideal stem travel adalah 75%.
Apabila katup memiliki akurasi 5% span, maka terjadi penyimpangan sebesar ±5%
dari 75%, sehingga nilai stem travel yang sebenarnya diantara 70% - 80%.

Untuk metode statistika didapat akurasi control valve sebesar 1.29 atau
dalam full scale sebesar 1.29%, artinya pengukaran tersebut menyipang sebesar
1.29% dari skala maksimumnya 𝟏. 𝟐𝟗% 𝑭𝑺 × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏. 𝟐𝟗 % sebagai contoh
bila output ideal stem travel dari control valve (input 20 mA) pada skala maksimum
adalah 100%, maka bukaan katup yang sebenarnya ada pada 98.71% - 100%.

Umumnya ketidakpastian atau akurasi suatu instrumen dipengaruhi oleh


systematic error yang disebabkan oleh faktor tetap yang mengakibatkan hasil
pengujian cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai sebenarnya (true
value). Jenis error ini disebabkan oleh kelemahan metode pengujian, kurang
kompetennya personil laboratorium, dan ketidakstabilan peralatan atau
instrumentasi.
Dilihat dari hasil akurasi dan presisi dari metode praktis dan metode
statistika, ada perbedaan nilai akurasi dan presisi yang cukup jauh. Hal ini
dikarenakan metode praktis cenderung memiliki penyimpangan perhitungan data
yang lebih besar dengan metode statistika, sebab metode statistika memiliki data
sebaran yang lebih banyak sehingga perhitungan dan pengolahan data lebih akurat.

5. KESIMPULAN
• Kalibrasi dilakukan agar komponen pada instrumen ukur yaitu control
valve tersebut menghasilkan output nilai ukur yang benar dan terpercaya.
• Metode Praktis: Akurasi dan presisi control valve berturut – turut sebesar
5% span dan 6.67
• Metode Statistika: Akurasi dan presisi control valve berturut – turut
sebesar 1.29% Full Scale dan 1.39 (presisi terbesar)
• Akurasi dipengaruhi oleh systematic error.
• Presisi dipengaruhi oleh random error.
DAFTAR REFERENSI

https://www.thoughtco.com/random-vs-systematic-error-
4175358#:~:text=Random%20error%20causes%20one%20measurement,It%20is
%20predictable. [diakses pada 1 Februari 2021]

https://icicert.com/pentingnya-kalibrasi-dan-manfaat-kalibrasi-alat-ukur/ [diakses
pada 2 Februari 2021]

https://www.infolabling.com/2015/07/kesalahan-acak-dan-
kesalahan.html#.YAdqmugzbIU [diakses pada 2 Februari 2021]

Tim Penyusun. 2021. MODUL KALIBRASI CONTROL VALVE.


Politeknik Negeri Bandung

Anda mungkin juga menyukai