Disusun oleh:
2. DATA PERCOBAAN
3. HASIL PERCOBAAN
3.1. Metode Praktis (Tipe B)
• Tabel Data Laporan Kalibrasi
y y-yi y-ybar
x yi ybar
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4.00 0 0.00 2.00 0.00 0.67 0.00 2.00 0.00 -0.67 1.33 -0.67
8.00 25 30.00 20.00 20.00 23.33 5.00 -5.00 -5.00 6.67 -3.33 -3.33
12.00 50 50.00 45.00 50.00 48.33 0.00 -5.00 0.00 1.67 -3.33 1.67
16.00 75 80.00 75.00 80.00 78.33 5.00 0.00 5.00 1.67 -3.33 1.67
20.00 100 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
16.00 75 72.50 76.00 70.00 72.83 -2.50 1.00 -5.00 -0.33 3.17 -2.83
12.00 50 50.00 48.00 55.00 51.00 0.00 -2.00 5.00 -1.00 -3.00 4.00
8.00 25 25.00 25.00 20.00 23.33 0.00 0.00 -5.00 1.67 1.67 -3.33
4.00 0 0.00 0.00 2.00 0.67 0.00 0.00 2.00 -0.67 -0.67 1.33
• Akurasi
Nilai terbesar dari (𝑦 − 𝑦𝑖 ): Untuk nilai positif yang terbesar adalah 5.00,
sedangkan untuk nilai negatif yang terkecil adalah -5.00. Sehingga akurasi
untuk control valve ini adalah sebesar 5.00.
• Persen Akurasi
𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊
%𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝒑𝒂𝒏
Span untuk control valve:
𝑆𝑝𝑎𝑛 = max 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 − min 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒
𝑆𝑝𝑎𝑛 = 100 − 0 = 16
5
%𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100% = 5%
100
• Presisi (Repeatability)
Nilai terbesar dari (𝑦 − 𝑦̅): Untuk nilai positif yang terbesar adalah 6.67,
sedangkan untuk nilai negatif yang terkecil adalah -3.33. Sehingga presisi
untuk control valve ini adalah sebesar 6.67.
3.2. Metode Statistika (Tipe A)
3.2.1. Menentukan Presisi
Buat persamaan garis dengan regresi linier dari seluruh data (27 data) dari
Tabel 2. Persamaan garis yang diperoleh adalah:
yr = ax + b
dengan,
yr – adalah nilai stem travel (%) hasil regresi linier
x – adalah nilai arus standar (mA)
a – angka arah garis (Kemiringan)
b – intersep
• Kurva Kalibrasi Run 1
Run 1
Arus Standar Uji Uji Histeresis
Naik Turun
4.00 0.00 0.00 0.00
8.00 30.00 25.00 5.00
12.00 50.00 50.00 0.00
16.00 80.00 72.50 7.50
20.00 100.00 100.00 0.00
Dari grafik diatas, didapat persamaan y = 6.1875x - 24.75. Kemudian persamaan
ini dipakai untuk mencari nilai yr (y) untuk masing – masing arus standar (x).
Run 1
x 𝑦̅ 𝑦𝑟 𝑦̅ − 𝑦𝑟 (𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2
4.00 0.67 0.00 0.67 4.44E-01
8.00 23.33 24.75 -1.42 2.01E+00
12.00 48.33 49.50 -1.17 1.36E+00
16.00 78.33 74.25 4.08 1.67E+01
20.00 100.00 99.00 1.00 1.00E+00
16.00 72.83 74.25 -1.42 2.01E+00
12.00 51.00 49.50 1.50 2.25E+00
8.00 23.33 24.75 -1.42 2.01E+00
4.00 0.67 0.00 0.67 4.44E-01
TOTAL 2.82E+01
• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:
• Presisi Instrumen
𝑆𝑦
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆𝑦 2.01
𝑈=𝑘 =2 = 1.34
√𝑛 √9
Maka, presisi atau keterulangan untuk control valve tersebut adalah 1.34.
• Kurva Kalibrasi Run 2
Run 2
Arus Standar Uji Uji Histeresis
Naik Turun
4.00 0.00 0.00 0.00
8.00 20.00 25.00 -5.00
12.00 45.00 48.00 -3.00
16.00 75.00 76.00 -1.00
20.00 100.00 100.00 0.00
Dari grafik diatas, didapat persamaan y = 6.275x – 25.5. Kemudian persamaan ini
dipakai untuk mencari nilai yr (y) untuk masing – masing arus standar (x).
Run 2
x 𝑦̅ 𝑦𝑟 𝑦̅ − 𝑦𝑟 (𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2
4.00 0.67 -0.40 1.07 1.14E+00
8.00 23.33 24.70 -1.37 1.87E+00
12.00 48.33 49.80 -1.47 2.15E+00
16.00 78.33 74.90 3.43 1.18E+01
20.00 100.00 100.00 0.00 0.00E+00
16.00 72.83 74.90 -2.07 4.27E+00
12.00 51.00 49.80 1.20 1.44E+00
8.00 23.33 24.70 -1.37 1.87E+00
4.00 0.67 -0.40 1.07 1.14E+00
TOTAL 2.57E+01
• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:
∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 25.7
𝑆𝑦 = √ = √ = 1.91
𝑛−2 9−2
• Presisi Instrumen
𝑆𝑦
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆𝑦 1.91
𝑈=𝑘 =2 = 1.28
√𝑛 √9
Maka, presisi atau keterulangan untuk control valve tersebut adalah 1.28.
• Kurva Kalibrasi Run 3
Run 3
Arus Standar Uji Uji Histeresis
Naik Turun
4.00 0.00 2.00 -2.00
8.00 20.00 20.00 0.00
12.00 50.00 55.00 -5.00
16.00 80.00 70.00 10.00
20.00 100.00 100.00 0.00
Dari grafik diatas, didapat persamaan y = 6.15x – 24.4. Kemudian persamaan ini
dipakai untuk mencari nilai yr (y) untuk masing – masing arus standar (x).
Run 3
x 𝑦̅ 𝑦𝑟 𝑦̅ − 𝑦𝑟 (𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2
4.00 0.67 0.20 0.47 2.18E-01
8.00 23.33 24.80 -1.47 2.15E+00
12.00 48.33 49.40 -1.07 1.14E+00
16.00 78.33 74.00 4.33 1.88E+01
20.00 100.00 98.60 1.40 1.96E+00
16.00 72.83 74.00 -1.17 1.36E+00
12.00 51.00 49.40 1.60 2.56E+00
8.00 23.33 24.80 -1.47 2.15E+00
4.00 0.67 0.20 0.47 2.18E-01
TOTAL 3.05E+01
• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:
∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 30.5
𝑆𝑦 = √ = √ = 2.09
𝑛−2 9−2
• Presisi Instrumen
𝑆𝑦
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆𝑦 2.09
𝑈=𝑘 =2 = 1.39
√𝑛 √9
Maka, presisi atau keterulangan untuk control valve tersebut adalah 1.39.
3.2.2. Menentukan Akurasi
x 𝑦𝑖 𝑦̅ 𝑦̅ − 𝑦𝑖 (𝑦̅ − 𝑦𝑖 )2
4.00 0.00 0.67 0.67 0.44
8.00 25.00 23.33 -1.67 2.78
12.00 50.00 48.33 -1.67 2.78
16.00 75.00 78.33 3.33 11.11
20.00 100.00 100.00 0.00 0.00
16.00 75.00 72.83 -2.17 4.69
12.00 50.00 51.00 1.00 1.00
8.00 25.00 23.33 -1.67 2.78
4.00 0.00 0.67 0.67 0.44
TOTAL 26.03
• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:
∑(𝑦̅ − 𝑦𝑖 )2 26.03
𝑆= √ == √ = 1.93
𝑛−2 9−2
• Akurasi Instrumen
𝑆
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆 1.93
𝑈=𝑘 =2 = 1.29
√𝑛 √9
Maka, akurasi atau ketidakpastian alat ukur untuk control valve tersebut
adalah 1.29.
Akurasi dalam span
100 𝑆 100 1.93
𝑈= 𝑘 = 2 = 1.29%
𝑦𝑚𝑎𝑥 − 𝑦𝑚𝑖𝑛 √𝑛 100 √9
Maka, akurasi control valve dalam span adalah sebesar 1.29%.
Berdasarkan kurva kalibrasi yang sudah dibuat, terdapat dua seri garis,
yaitu pengukuran naik dan pengukuran turun, kedua seri garis ini menghubungkan
antara nilai arus standar dengan bacaan stem travel control valve dalam persen.
Kemudian dibuat juga persamaan garis nya melalui metode regresi linear, sehingga
didapat persamaan garis. Dari persamaan garis yang diperoleh dapat ditentukan
nilai yr untuk masing masing arus standar (x), kemudian data diolah seperti pada
tabel 3 untuk masing – masing run agar mendapatkan standar deviasi (Sy), dari
standar deviasi tersebut diperoleh nilai presisi dari control valve untuk masing –
masing run sebesar:
➢ Run 1 : 1.34
➢ Run 2 : 1.28
➢ Run 3 : 1.39
dan untuk metode praktis presisi yang didapat dari control valve tersebut
sebesar 6.67. Umumnya kepresisian dari control valve dipengaruhi oleh random
error artinya kondisi lingkungan mempengaruhi kinerja bukaan dari control valve
tersebut sehingga persentase bukaan katup menjadi tidak konsisten, jenis error ini
tidak dapat dihilangkan atau dihindarkan karena perubahannya tidak dapat
diprediksi pada saat percobaan dan pemyimpangan ini cenderung tidak konsisten,
penyimpangannya berubah tergantung dari waktu dan kondisi lingkungan. Maka
dapat dikatakan bahwa perbedaan nilai presisi yang berbeda dari setiap run
disebabkan oleh random error yang mengakibatkan kinerja dari control valve
tersebut menjadi tidak konsisten.
Untuk metode statistika didapat akurasi control valve sebesar 1.29 atau
dalam full scale sebesar 1.29%, artinya pengukaran tersebut menyipang sebesar
1.29% dari skala maksimumnya 𝟏. 𝟐𝟗% 𝑭𝑺 × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏. 𝟐𝟗 % sebagai contoh
bila output ideal stem travel dari control valve (input 20 mA) pada skala maksimum
adalah 100%, maka bukaan katup yang sebenarnya ada pada 98.71% - 100%.
5. KESIMPULAN
• Kalibrasi dilakukan agar komponen pada instrumen ukur yaitu control
valve tersebut menghasilkan output nilai ukur yang benar dan terpercaya.
• Metode Praktis: Akurasi dan presisi control valve berturut – turut sebesar
5% span dan 6.67
• Metode Statistika: Akurasi dan presisi control valve berturut – turut
sebesar 1.29% Full Scale dan 1.39 (presisi terbesar)
• Akurasi dipengaruhi oleh systematic error.
• Presisi dipengaruhi oleh random error.
DAFTAR REFERENSI
https://www.thoughtco.com/random-vs-systematic-error-
4175358#:~:text=Random%20error%20causes%20one%20measurement,It%20is
%20predictable. [diakses pada 1 Februari 2021]
https://icicert.com/pentingnya-kalibrasi-dan-manfaat-kalibrasi-alat-ukur/ [diakses
pada 2 Februari 2021]
https://www.infolabling.com/2015/07/kesalahan-acak-dan-
kesalahan.html#.YAdqmugzbIU [diakses pada 2 Februari 2021]