Anda di halaman 1dari 30

INSTRUMEN SISTEM PENGENDALIAN

INSTRUMEN ATAU PIRANTI PENGENDALI PNEUMATIK.

seluruh sinyal pengendalian


memakai tekanan udara.

Sehingga instrumen
pengendalian  hanya
terdiri atas tiga macam:
a. Sensor/transmiiter
b. Pengendali
c. Katup kendali pneumatik.
INSTRUMEN ATAU PIRANTI PENGENDALI ELEKTRONIK.
Pada pengendali elektronik, sinyal
pengendalian memakai arus listrik.
Oleh karena katup kendali biasanya
jenis pneumatik, maka diperlukan
konverter atau transduser I/P (arus
ke pneumatik).

Instrumen yang diperlukan adalah:


a. sensor/transmiiter
b. Pengendali
c. transduser I/P,
d. katup kendali pneumatik
UNIT PENGUKURAN
Unit pengukuran berfungsi mengubah informasi besaran fisik terukur (variabel
proses) menjadi sinyal standar.

Unit ini terdiri atas dua bagian besar:


a. Sensor (elemen perasa atau pengindera)
b. Transmiter  untuk mengubah energi atau informasi dari sensor menjadi
sinyal standar

Sinyal standar dalam pengendalian proses


UNIT PENGUKURAN TERDIRI ATAS SENSOR
DAN TRANSMITER
UNIT KENDALI AKHIR
Unit kendali akhir bertugas: menerjemahkan sinyal kendali menjadi aksi atau tindakan
koreksi melalui pengaturan variabel pengendali atau variabel termanipulasi.

Unit ini terdiri atas dua bagian besar: actuator dan elemen regulasi

Actuator atau penggerak  piranti yang mampu melakukan aksi fisik


Jenis actuator: pneumatik, elektrik, dan hidrolik
Katup kendali (control valve)
merupakan unit kendali akhir yang paling banyak dipakai di industri kimia.

Gambar Penggerak (actuator) dan elemen regulasi.


KATUP KENDALI
Fungsi  mengatur laju alir
Prinsip kerja
bertindak sebagai penyempitan variabel (variable restriction) dalam perpipaan
proses. Dengan mengubah bukaan akan mengubah hambatan, sehingga laju
alir berubah.

(a).Katup pengendali pnematik (b). Rangkaian unit kendali akhir.


SKETSA DAN SIMBOL KATUP KENDALI PNEUMATIK.
(FO – FAIL-OPEN, FC – FAIL-CLOSED).
Berdasar aksi katup oleh adanya
perubahan tekanan udara, katup
kendali terdiri dari:
b. air-to-open (AO) atau disebut fail-
closed (FC) katup akan membuka
jika mendapat tekanan udara. Atau
dengan kata lain, bila terjadi
kegagalan pasokan udara hingga
tekanan jatuh ke minimum, katup
akan menutup. Di praktikum 
pengendali suhu, level

a. air-to-close (AC) atau disebut fail-


open (FO)  katup akan menutup
jika mendapat tekanan udara. Atau
dengan kata lain, bila terjadi
kegagalan pasokan udara hingga
tekanan jatuh ke minimum, katup
akan membuka. Di praktikum 
pengendali tekanan
UNIT PENGENDALI
Unit pengendali merupakan "otak" sistem dalam
pengendalian.
Pengendali ini, akan melakukan perhitungan atau evaluasi
. Hasil evaluasi berupa sinyal kendali yang dikirim ke
unit kendali akhir.
Sinyal kendali berupa sinyal standar yang serupa dengan
sinyal pengukuran.

Pengendali paling tidak memiliki tampilan:


a. nilai variabel proses (PV)
b. pengatur dan tampilan setpoint (SP)
c. pengatur dan tampilan nilai variabel pengendali (MV),
d. serta sakelar AUTO/MANUAL.
UNIT PENGENDALI
Gambar Skema dasar unit pengendali

Eror = SP-PV

Eror = PV-SP

Kalau tidak ada keterangan dalam diagram blok pengendalian, maka


disepakati bahwa itu sistem proses direct acting kalau input naik,
maka output naik. Dan sebaliknya
Kalau tidak ada keterangan dalam diagram blok pengendalian, maka
disepakati bahwa itu pengendali reverse acting, agar terjadi
pengendalian
UNIT PENGENDALI
Aksi Pengendali

Aksi Variabel Proses Variabel pengendali (MV


(PV) atau sinyal kendali
Direct acting Naik|turun Naik|turun
Reverse acting Naik|turun Turun|Naik

Aksi sistem proses, pengendali, dan katup kendali.


Aksi Sistem Aksi Pengendali Aksi Katup Kendali
Proses (PV) (dari input PV
mengeluarkan MV)
Direct acting Reverse acting Biasanya FC (air-to-open (AO) atau
(contoh pemanas disebut fail-closed )
air)
Reverse acting Direct acting Biasanya FO (air-to-close (AC) atau
(contohnya level) disebut fail-open )
DIAGRAM BLOK
Penggambaran suatu sistem atau komponen dari sistem pengendalian dapat
berbentuk blok (kotak) yang dilengkapi dengan anak panah masuk dan
keluar.
Anak panah menggambarkan informasi besaran fisik dan atau sinyal.

Gambar Diagram Blok


TITIK PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN SINYAL.
Titik penjumlahan atau pengurangan (summing junction) sinyal digambarkan
sebagai bulatan dengan anak panah masuk dan keluar.

Gambar Titik penjumlahan dan pengurangan sinyal


DIAGRAM BLOK PENGENDALIAN REVERSE ACTING.
(MV – MANIPULATED VARIABLE DAN PV – PROCESS VARIABLE).

DIAGRAM BLOK PENGENDALIAN DIRECT ACTING.


PERHATIKAN TANDA (+) DAN (-)
DIAGRAM INSTRUMENTASI
Simbol instrumen untuk diagram instrumentasi telah dibakukan oleh ISA
(Instrumentation System and Automation), yang di uraikan dalam
Instrumentation Symbols and Identifications ANSI/ISA-S5.1-1984.
Penulisan label yang diletakkan dalam simbol pada tabel di atas mengikuti
standar ANSI/ISA S5.1-1984 (R 1992)

Simbol Instrumen Menurut Standar ISA S5.1-1984


DIAGRAM INSTRUMENTASI
Simbol instrumentasi dan standar identifikasi ANSI/ISA S5.1-1984 (R 1992)

Simbol fungsi dan koneksi instrumen


CONTOH 1: DIAGRAM INSTRUMENTASI PENGENDALIAN SUHU.

Pemanasan aliran minyak dalam sebuah alat penukar panas memakai aliran
steam sebagai pemanas.
Variabel terkendali adalah suhu minyak keluar.
Variabel pengendali (manipulated variable) adalah aliran steam. (laju panas yang
dipindahkan ke minyak dingin).
Aksi penukar panas terhadap perubahan aliran steam adalah diret acting,
sehingga pengendali harus reverse acting.

Diagram
lengkap
CONTOH1 : DIAGRAM INSTRUMENTASI PENGENDALIAN SUHU.

Diagram instrumentasi pengendalian suhu minyak.


CONTOH 2: DIAGRAM INSTRUMENTASI PENGENDALIAN SUHU
DAN LEVEL REAKTOR.

 Aksi reaktor (suhu) terhadap perubahan aliran steam adalah direct


acting, sehingga pengendali suhu harus reverse acting  FC (Fail closed)

 Aksi reaktor (level) terhadap perubahan aliran produk adalah reverse


acting, sehingga pengendali level harus direct acting FO (Fail Open)
CONTOH 2: DIAGRAM INSTRUMENTASI PENGENDALIAN
SUHU DAN LEVEL REAKTOR.
CONTOH 3: PENGENDALIAN UMPAN BALIK SUHU
REAKTOR TANGKI
Suhu reaksi dikendalilkan oleh aliran steam.
Diinginkan suhu reaksi sebesar 120 oC.
Gangguan terhadap suhu reaksi adalah: suhu dan laju alir umpan, konsentrasi umpan,
suhu steam, dan kehilangan panas ke lingkungan.

Gambar Diagram instrumentasi pengendalian umpan balik suhu reaktor tangki.


CONTOH 3: PENGENDALIAN UMPAN BALIK SUHU REAKTOR
TANGKI
Diagram blok pengendalian umpan balik (reverse acting) suhu reaktor tangki

Keterangan:
c: suhu campuran reaksi u: sinyal kendali
m: laju alir steam control valve sebagai unit kendali akhir
r: suhu campuran reaksi yang diinginkan. Transmitter suhu sebagai unit pengukuran
y: suhu terukur
CONTOH 4: PENGENDALIAN UMPAN MAJU SUHU REAKTOR
TANGKI
Latihan seperti contoh 3.
Dikendalikan dengan pengendali umpan maju.
Suhu reaksi dikendalilkan oleh aliran steam.
Diinginkan suhu reaksi sebesar 120 oC.
Gangguan terukur adalah: suhu dan laju alir umpan.

Gambar Diagram instrumentasi pengendalian umpan maju suhu reaktor tangki.


CONTOH 4: PENGENDALIAN UMPAN MAJU SUHU REAKTOR
TANGKI
Gambar Diagram blok pengendalian umpan maju suhu reaktor tangki.

Strategi Pengendalian Umpan Maju:


Asumsi: gangguan hanya berasal dari laju alir umpan dan suhu umpan
Laju alir dan suhu berturut-turut dideteksi. Oleh transmiter (FT dan TT), dikirimkan sinyal
pengukuran ke dalam feedforward control (TC) pengendali umpan maju
Perhitungan matematik berdasar hubungan antara laju alir steam, laju alir, dan suhu umpan
(dalam pengendali)
Perubahan laju alir dan suhu umpan menyebabkan perubahan laju steam.
Dengan demikian suhu produk akan tetap meskipun terjadi perubahan laju alir dan suhu umpan.
CONTOH 5: PENGENDALIAN UMPAN BALIK DAN UMPAN MAJU

Gabungan dua strategi ini menghasilkan pengendalian suhu yang lebih sempurna.
Gambar. Diagram instrumentasi pengendalian umpan balik dan umpan maju.
CONTOH 5: PENGENDALIAN UMPAN BALIK DAN UMPAN MAJU

Gambar Diagram blok pengendalian umpan balik dan umpan maju.


LATIHAN 1
Level Control-1
Sebuah tangki mempunyai aliran masuk dan keluar.
Laju alir keluar berubah-ubah tergantung pada
pemakaian. Level cairan dikendalikan dengan cara
mengatur laju alir masuk sesuai pemakaian aliran
keluar.
(a) Sebutkan apa yang menjadi: variabel proses,
manipulated variable, dan gangguan.
(b) Buat diagram blok dan diagram instrumentasi
sistem pengendalian.
Berikut adalah Gambar sistem level cairan
LATIHAN 2
Level Control-2
Sebuah tangki mempunyai aliran masuk dan keluar.
Laju alir masuk berubah-ubah tergantung pada
pemakaian. Level cairan dikendalikan dengan cara
mengatur laju alir keluar sesuai perubahan aliran masuk
(a) Sebutkan apa yang menjadi: variabel proses,
manipulated variable, dan gangguan.
(b) Buat diagram blok dan diagram instrumentasi
sistem pengendalian.
Berikut adalah Gambar sistem level cairan
LATIHAN 3
Pengenceran aliran umpan dengan pelarut dilakukan dengan tangki pencampur.

Berdasarkan gambar yang ada, jawablah pertanyaan berikut:


1. Apa tujuan pengendalian proses tersebut
2. Apa variabel keluaran proses yang diukur?
3. Apa variabel masukan proses yang dimanipulasikan?
4. Apa saja gangguan yang mungkin terjadi?
5. Apa aksi sistem proses?
6. Apa aksi control valve yang dipilih? Mengapa?
7. Apa aksi pengendali yang dipilih.
8. Buat diagram blok sistem pengendalian

Anda mungkin juga menyukai