Uji Quasi
experiment yang digunakan adalah Quasi-Experiment : One-Group Pretest-Posttest Design
dimana sebuah kelompok diukur dan diobservasi sebelum dan setelah perlakuan (Jack R et all,
2012) dengan melibatkan 20 orang siswa kelas X IPA dan 15 orang siswa kelas XI IPA .
Tabel 1 Desain one group pretest-posttest
Pretes Perlakuan Postes
O1 X O2
Keterangan:
O1 = pretes
O2 = postes
X = penggunaan LKPD dan media
Teknik analisis yang digunakan untuk menilai Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dilakukan melalui analisis gain-ternomalisasi <g>, rumus N-gain yang dikemukakan oleh Hake
(2002: 3) dengan persamaan sebagai berikut.
¿
<g> =% < post test >−%< pre test > 100−%< pre test > ¿ ¿ ¿
Besarnya rata-rata gain <g> ditafsirkan berdasarkan kriteria pada Tabel 11.
Tabel 3. N-Gain UP 3
Nilai
No Post-Pre G-Max(100-Pre) N-Gain
Pretest Postest
1 30 80 50 70 0.71
2 40 80 40 60 0.67
3 20 70 50 80 0.63
4 30 80 50 70 0.71
5 70 100 30 30 1.00
6 40 90 50 60 0.83
7 20 70 50 80 0.63
8 60 80 20 40 0.50
9 30 90 60 70 0.86
10 30 90 60 70 0.86
11 50 80 30 50 0.60
12 60 90 30 40 0.75
13 50 80 30 50 0.60
14 40 80 40 60 0.67
15 50 80 30 50 0.60
16 30 90 60 70 0.86
17 30 90 60 70 0.86
18 50 80 30 50 0.60
19 40 80 40 60 0.67
20 30 70 40 70 0.57
Rata-Rata 40 82.5 0.71
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan siswa pada kompetensi
pengetahuan menunjukkan peningkatan. Sebanyak 20 siswa tidak tuntas pada saat menjawab
soal pretest. Siswa dikatakan tuntas apabila skor yang diperoleh mencapai 75 sesuai KKM yang
ada pada sekolah. Rata-rata skor pre-test siswa yaitu 40, dengan demikian ketuntasannya yaitu
0%, artinya tidak ada skor siswa yang dapat mencapai ketuntasan pada materi Geometri
Molekul. Sedangkan Pada post-test terjadi peningkatan ketuntasan nilai yaitu rata-rata skor post-
test siswa yaitu sebesar 82,5 dengan total 3 orang yang tidak mencapai KKM. Persentase
ketuntasan siswa pada post-test sebesar 85%.
Hasil peningkatan ketercapaian kompetensi pengetahuan untuk UP 3 dapat dilihat dengan hasil
analisis gain ternormalisasi yang disajikan pada tabel 3 dengan nilai rata-rata N-Gain 0,71 yang
termasuk kategori tinggi . Peningkatan nilai rata-rata uji pre-test dan post-test untuk UP 3 dapat
dilihat pafa Gambar 1 berikut.
Tabel 4. N-Gain UP 11
Nilai
No Post-Pre G-Max(100-Pre) N-Gain
Pretest Postest
1 40 80 40 60 0.67
2 30 80 50 70 0.71
3 70 90 20 30 0.67
4 40 80 40 60 0.67
5 30 90 60 70 0.86
6 60 90 30 40 0.75
7 40 80 40 60 0.67
8 30 80 50 70 0.71
9 60 90 30 40 0.75
10 50 80 30 50 0.60
11 30 80 50 70 0.71
12 20 70 50 80 0.63
13 20 80 60 80 0.75
14 30 90 60 70 0.86
15 50 80 30 50 0.60
16 40 90 50 60 0.83
Rata-rata 40 83.13 0.71
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan siswa pada kompetensi
pengetahuan menunjukkan peningkatan. Sebanyak 16 siswa tidak tuntas pada saat menjawab
soal pretest. Siswa dikatakan tuntas apabila skor yang diperoleh mencapai 78 sesuai KKM yang
ada pada sekolah. Rata-rata skor pre-test siswa yaitu 42,67 dengan demikian ketuntasannya yaitu
0%, artinya tidak ada skor siswa yang dapat mencapai ketuntasan pada materi Redoks dan
Elektrokimia. Sedangkan Pada post-test terjadi peningkatan ketuntasan nilai dengan rata-rata
skor post-test siswa yaitu sebesar 83,13 dengan total 1 orang yang tidak mencapai KKM.
Persentase ketuntasan siswa pada post-test sebesar 93,13%.
Hasil peningkatan ketercapaian kompetensi pengetahuan untuk UP 11 dapat dilihat dengan hasil
analisis gain ternormalisasi yang disajikan pada tabel 4 dengan nilai rata-rata N-Gain 0,71 yang
termasuk kategori tinggi. Peningkatan nilai rata-rata uji pre-test dan post-test untuk UP 11 dapat
dilihat pada Gambar 2 berikut.