SHAFIRA RAHMADHANI
NOTAR: 2130212
Dari data di atas, ada tiga data, sampel A, B, dan C. Data dibagi menjadi tiga
bagian: uji tarik, uji tekan dan uji kekerasan. Setiap sampel memiliki tanggal 23,
24, dan 25.
1
Tabel 2 Grafik Mean, Median, Modus, All
MEAN MEDIAN
80.00 70 65
67.50 60 60 60
70.00 62.17 60.83 60
56.52 50 50
60.00 51.2050.80 50
50.00 39.83 38 38
35.57 37.92 40 34
40.00
30.00 30
20.00 20
10.00 10
0.00 0
UT UTE UK UT UTE UK UT C UTE UK C UT A UTE UK A UT B UTE UK B UT C UTE UK C
A A A B B B C A B C
MODUS
80
70
70
60 60 60
60
50
50 46
40
40 32 34
30
20
10
0
UT A UTE A UK A UT B UTE B UK B UT C UTE C UK C
ALL
80.00
70
70.00 67.50
65 60.83
62.17
60 60 60 60 60 60
60.00 56.52
50 51.20
50 50.80
50
50.00 MEAN
46
MEDIAN
39.83 40
40.00 38 38
37.92 MODUS
35.57
34 34
32
30.00
20.00
10.00
0.00
UT A UTE A UK A UT B UTE B UK B UT C UTE C UK C
2
Uji Parametrik
1. Deskriptif statistic
Std.
N Range Min Max Sum Mean Deviatio Var. Skewness Kurtosis
n
Std. Std. Std.
Statisti Statisti Statisti Statisti Statisti Statisti Statisti Statisti Statisti
Erro Statistic Erro Erro
c c c c c c c c c
r r r
2.31 123.62
U. TARIK A 23 42 20 62 818 35.57 11.118 .657 .481 .020 .935
8 1
4.86 545.05
U. TEKAN A 23 100 0 100 1430 62.17 23.347 -.733 .481 .882 .935
8 9
U
4.81 532.80
KEKERASA 23 90 10 100 1300 56.52 23.083 -.481 .481 .081 .935
3 6
NA
2.79 187.10
U TARIK B 24 48 20 68 956 39.83 13.679 .885 .472 -.080 .918
2 1
4.71 532.60
U. TEKAN B 24 80 20 100 1620 67.50 23.078 -.200 .472 -1.018 .918
1 9
U
4.50 486.23
KEKERASA 24 70 20 90 1460 60.83 22.051 -.301 .472 -1.032 .918
1 2
NB
1.97
U. TARIK C 25 44 22 66 948 37.92 9.874 97.493 .758 .464 1.289 .902
5
3.57 319.33
U TEKAN C 25 60 20 80 1280 51.20 17.870 -.243 .464 -.764 .902
4 3
U
3.69 341.00
KEKERASA 25 70 20 90 1270 50.80 18.466 .434 .464 -.434 .902
3 0
NC
Valid N 23
3
Kurtosis=-1.032). Stress Test Cskewness = -0,243; kurtosis = -0,764). Uji
Kekerasan C (N = 25; range = 70; mean = 50,80; SD = 18,466; skewness = 0,434;
kurtosis = -0,434).
Pengambilan keputusan:
- Nilai normal jika antara 1 dan -1
- Nilai diluar data diatas dianggap tidak normal.
- Jika normal berarti homogen, abnormal berarti heterogen.
Dari data diatas, nilai skewness dan kurtosis uji tekan B, uji kekerasan B, uji tarik
C berada diluar 1 dan -1, sehingga variabel diatas tidak berdistribusi normal, dapat
dikatakan ketiga variabel tersebut adalah. heterogen Dan variabel lainnya
homogen karena masih memiliki nilai antara 1 sampai -1. Pengujian parametrik
dapat dilanjutkan untuk data homogen dan pengujian nonparametrik untuk data
heterogen.
2. Correlation pearson
Tabel 4. Korelasi Pearson
Correlations
UJI UJI UJI UJI UJI
TARIK TEKAN KEKERASAN TEKAN KEKERASAN
A A A C C
UJI TARIK A Pearson 1 .400 .355 -.018 -.151
Correlation
Sig. (2-tailed) .059 .096 .935 .491
N 23 23 23 23 23
UJI TEKAN A Pearson .400 1 .436* -.075 -.029
Correlation
Sig. (2-tailed) .059 .037 .733 .894
N 23 23 23 23 23
UJI Pearson .355 .436* 1 .131 .097
KEKERASAN Correlation
A Sig. (2-tailed) .096 .037 .552 .658
N 23 23 23 23 23
UJI TEKAN C Pearson -.018 -.075 .131 1 .363
Correlation
Sig. (2-tailed) .935 .733 .552 .074
N 23 23 23 25 25
UJI Pearson -.151 -.029 .097 .363 1
KEKERASAN Correlation
C Sig. (2-tailed) .491 .894 .658 .074
N 23 23 23 25 25
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4
Koefisien korelasi :
0,00 - 0,20 = Sangat Lemah
0,21 – 0,40 = Lemah
0,41 – 0,60 = Sedang
0,61 – 0,80 = Kuat
0, 81 – 1 = Sangat Kuat
Pengambilan keputusan :
- Berdasar nilai sig 2 tailed < 0,05 maka terdapat korelasi antar variabel.
- Berdasar nilai sig 2 tailed > 0,05 maka tidak terdapat korelasi antar variabel.
- Jika r hitung > r tabel maka ada korelasi.
- Jika r hitung < r tabel maka tidak ada korelasi.
- Tanda ** juga menggambarkan adanya korelasi.
5
D. Hubungan antara UJI TARIK A dan UJI C. Korelasinya adalah -0,151
(negatif). Nilai sig 2-tailed 0,491 > 0,05. Jadi tidak ada hubungan antara variabel
UJI TARIK A dan UJI KEKERASAN C. Dengan nilai korelasi “SANGAT
RENDAH”. Ini berarti bahwa tarikan A yang lebih tinggi tidak mempengaruhi
kekerasan C. Atau Anda dapat mengatakan bahwa itu berpengaruh tetapi sangat
lemah.
e. Hubungan antara uji tekanan A dan uji kekerasan A. Korelasi 0,436 * (positif).
Nilai tanda dua arah 0,037 <0> 0,05. Jadi tidak ada hubungan antara variabel
TEKANAN A dan TEKANAN C. Nilai korelasinya adalah “SANGAT LEMAH”.
Ini berarti semakin tinggi tekanan A, semakin kecil pengaruhnya terhadap tekanan
F. Perbandingan antara UJI TEKAN A dan UJI KEKERASAN C. Korelasi -0,029
(negatif). Sig 2-tailed adalah 0,894 > 0,05. Oleh karena itu tidak ada hubungan
antara variabel TEKANAN TES A dan TES PRIA C. Dengan nilai korelasi
“SANGAT RENDAH”. Artinya semakin tinggi tekanan A, semakin keras C tidak
terpengaruh.
H. Korelasi antara UJI KEKERASAN A DAN UJI TEKANAN C korelasinya
adalah 0,131 (positif). Dengan nilai korelasi “SANGAT RENDAH”. Artinya
semakin tinggi kekerasan A maka semakin tinggi kekerasan A tidak
mempengaruhi tekanan C.
I. Hubungan antara UJI KEKERASAN A DAN UJI KEKERASAN C.
Korelasinya adalah 0,097 (positif). Nilai sig 2-tailed 0,658 > 0,05. Oleh karena itu
tidak ada hubungan antara variabel tes daya tahan A dan tes daya tahan C. Dengan
nilai korelasi “SANGAT RENDAH”. Artinya semakin tinggi kekerasan A,
semakin kecil pengaruhnya terhadap kekerasan C.
j. Korelasi antara UJI TEKANAN C dan UJI KEKERASAN C. Korelasi 0,363
(positif). Nilai akhir Sig 2 adalah 0,074 > 0,05. Dengan demikian tidak ada
hubungan antara variabel TEKANAN C dan TES KEKERASAN C. Dengan nilai
korelasi “MOBILE”. Artinya semakin tinggi tekanan C, semakin keras C tidak
terpengaruh.
Catatan:
Jika ada tanda minus (-), semakin besar variabel X, semakin kecil variabel Y, dan
sebaliknya.
6
3. Paired sample t-test
Tabel 5. Paired T- test
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 UJI TARIK A & UJI 23 -.045 .837
TARIK B
Pair 2 UJI TEKAN A & UJI 23 -.075 .733
TEKAN C
Pair 3 UJI KEKERASAN A & 23 .097 .658
UJI KEKERASAN C
Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampel adalah 23 data dengan nilai
korelasi
a) UJI TARIK A, dengan korelasi UJI TARIK B sebesar -0,045 dan nilai
signifikansi 0,837 > 0,05. Maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan
antar variabel yaitu UJI TARIK A dan UJI TARIK B. Hubungan keduanya adalah
“SANGAT LEMAH”.
b. UJI TEKAN A dan UJI TEKAN C dengan korelasi -0,075 dan nilai signifikansi
0,733 > 0,05. Maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antar variabel
yaitu UJI TEKANAN A dan UJI TEKANAN C. Hubungan keduanya “SANGAT
LEMAH”.
c. UJI KEKERASAN A dimana korelasi UJI KEKERASAN C adalah 0,097 dan
nilai signifikansi 0,658 > 0,05. Maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan
antara variabel UJI KEKERASAN A dan UJI KEKERASAN B. Kaitan antara
keduanya adalah “SANGAT LEMAH”.
7
Pair UJI TEKAN A - 12.17 30.594 6.379 -1.056 25.404 1.908 22 .069
2 UJI TEKAN C 4
Pair UJI 4.783 28.424 5.927 -7.509 17.074 .807 22 .428
3 KEKERASAN A
- UJI
KEKERASAN C
8
4. One way Anova
Tabel 7. Anova
ANOVA
NILAI
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 11647.523 5 2329.505 6.851 .000
Groups
Within Groups 46584.029 137 340.029
Total 58231.552 142
Pengambilan keputusan :
- Jika nilai sig < 0,05 maka rata-rata berbeda
- Jika nilai sig > 0,05 maka rata-rata sama.
F (142) = 6,851, p < 0,001. Hasil ANOVA pada signifikansi yakni 0,000 < 0,05
sehingga dapat disimpulakan bahwa ketiga data tersebut adalah “berbeda”.
9
UJI 5.652 5.438 .904 -10.07 21.37
KEKERASAN
A
UJI TARIK B 22.341* 5.381 .001 6.79 37.89
UJI TEKAN C 10.974 5.328 .315 -4.43 26.37
UJI 11.374 5.328 .276 -4.03 26.77
KEKERASAN
C
UJI UJI TARIK A 20.957* 5.438 .002 5.24 36.67
KEKERASAN UJI TEKAN A -5.652 5.438 .904 -21.37 10.07
A UJI TARIK B 16.688 *
5.381 .028 1.14 32.24
UJI TEKAN C 5.322 5.328 .918 -10.08 20.72
UJI 5.722 5.328 .891 -9.68 21.12
KEKERASAN
C
UJI TARIK B UJI TARIK A 4.268 5.381 .968 -11.28 19.82
UJI TEKAN A -22.341 *
5.381 .001 -37.89 -6.79
UJI -16.688 *
5.381 .028 -32.24 -1.14
KEKERASAN
A
UJI TEKAN C -11.367 5.270 .265 -26.60 3.87
UJI -10.967 5.270 .303 -26.20 4.27
KEKERASAN
C
UJI TEKAN C UJI TARIK A 15.635* 5.328 .044 .24 31.03
UJI TEKAN A -10.974 5.328 .315 -26.37 4.43
UJI -5.322 5.328 .918 -20.72 10.08
KEKERASAN
A
UJI TARIK B 11.367 5.270 .265 -3.87 26.60
UJI .400 5.216 1.000 -14.68 15.48
KEKERASAN
C
UJI UJI TARIK A 15.235 5.328 .054 -.16 30.63
KEKERASAN UJI TEKAN A -11.374 5.328 .276 -26.77 4.03
C UJI -5.722 5.328 .891 -21.12 9.68
KEKERASAN
A
UJI TARIK B 10.967 5.270 .303 -4.27 26.20
UJI TEKAN C -.400 5.216 1.000 -15.48 14.68
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
10
Pengujian Tukey HSD untuk perbandingan jamak antara variabel yang
berbea secara signifikan dalam jumlah analisis varian. Contoh UJI TARIK A
dengan UJI TEKAN A (mean deference 35,57 – 62,17 = -26,609*; perbedaan
rata-rata lower -42,33 dan upper -10,89; sig 0,000 < 0,05 memiliki rata-rata yang
berbeda dan terdapat perbedaan yang signifikan).
Tukey HSDa,b
Subset for alpha = 0.05
SPECIMENT N 1 2 3
UJI TARIK A 23 35.57
UJI TARIK B 24 39.83 39.83
UJI 25 50.80 50.80 50.80
KEKERASAN
C
UJI TEKAN C 25 51.20 51.20
UJI 23 56.52
KEKERASAN
A
UJI TEKAN A 23 62.17
Sig. .056 .280 .279
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 23.800.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the
group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
Kesamaan Rata-Rata:
11
2. Uji tarik B, kekerasan C, kompresi C. Tidak ada perbedaan yang signifikan,
dengan kata lain ketiga tes tersebut memiliki rata-rata yang sama.
3. Uji kekerasan C, tekanan C, kekerasan A, tekanan A. Tidak ada perbedaan
yang signifikan yaitu. H. ketiga tes tersebut memiliki rata-rata yang sama.
5. Independent T-test
Tabel 10. Uji Independent Uji tarik A dengan Uji kekerasan C
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Std.
Interval of the
Sig. Mean Error
Difference
(2- Differ Differ
F Sig. t df tailed) ence ence Lower Upper
NIL Equal 4.66 .036 - 46 .001 - 4.448 - -6.281
AI variance 8 3.42 15.235 24.189
s 5
assumed
Equal - 39.8 .001 - 4.361 - -6.421
variance 3.49 85 15.235 24.049
s not 4
assumed
Sebagai informasi, saya memberikan contoh Uji-T Independen untuk dua data
yang tidak berpasangan: UJI TARIK A dan UJI KEKERASAN C. Nilai Sig
adalah 0,036<0,05 Perbedaan data UJI TARIK A dengan uji kekerasan C bersifat
heterogen atau berbeda. Sig 2-tailed 0,001 < 0,05 Ho ditolak, sehingga ditemukan
perbedaan antara UJI TARIK A dan UJI KEKERASAN C. T-tabel antara 2,021 -
12
2,000 < t-Hitung 3,425 berarti terdapat selisih rata-rata antara UJI TARIK A DAN
UJI KEKERASAN C. Selisih rata-rata uji tarik A dan uji kekerasan rata-rata C
adalah rata-rata -15,235.
Uji Non-Parametrik
1. Kendal
Tabel 11. Korelasi Kendal
Correlations
UJI
UJI KEKERAS UJI
TEKAN B AN B TARIK C
Kendall's UJI TEKAN B Correlation 1.000 .460** -.020
tau_b Coefficient
Sig. (2-tailed) . .004 .900
N 24 24 24
UJI Correlation .460** 1.000 -.067
KEKERASAN Coefficient
B Sig. (2-tailed) .004 . .667
N 24 24 24
UJI TARIK C Correlation -.020 -.067 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .900 .667 .
N 24 24 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
13
Nilai UJI TEKAN B dengan korelasi (-0,020) KEKERASAN B (sig 0,004
< 0> 0,05) berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua
variabel yang memiliki hubungan “SANGAT LEMAH”. Tidak ada
hubungan antara kedua variabel tersebut yang pengaruhnya sangat lemah.
Nilai korelasi (-0,067) UJI KEKERASAN B dan UJI C (sig 0,667 > 0,05)
berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut
dengan rasio “SANGAT BURUK”. Tidak ada hubungan antara kedua
variabel tersebut yang pengaruhnya sangat lemah.
2. Wilcoxon
Tabel 12. Wilcoxon
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
UJI KEKERASAN B Negative 15a 11.10 166.50
- UJI TEKAN B Ranks
Positive 6b 10.75 64.50
Ranks
Ties 3c
Total 24
UJI TARIK C - UJI Negative 18d 13.89 250.00
KEKERASAN B Ranks
Positive 5e 5.20 26.00
Ranks
Ties 1f
Total 24
UJI TARIK C - UJI Negative 19g 13.95 265.00
TEKAN B Ranks
Positive 4h 2.75 11.00
Ranks
Ties 1i
Total 24
a. UJI KEKRASAN B < UJI TEKAN B
b. UJI KEKRASAN B > UJI TEKAN B
c. UJI KEKRASAN B = UJI TEKAN B
14
d. UJI TARIK C < UJI KEKRASAN B
e. UJI TARIK C > UJI KEKRASAN B
f. UJI TARIK C = UJI KEKRASAN B
g. UJI TARIK C < UJI TEKAN B
h. UJI TARIK C > UJI TEKAN B
i. UJI TARIK C = UJI TEKAN B
Nilai dari UJI KEKERASAN B hingga TES TEKAN B (ada 15 data yang
mengalami penurunan nilai), rata-rata 11,10; dan skor total 166,50); (ada 6 data
yang naik nilainya, rata-ratanya 10,75; dan totalnya 64,50) dengan skor kemiripan
3. Nilai dari UJI TARIK C ke UJI KEKERASAN B (ada 18 data yang mengalami
penurunan nilai, rata-ratanya adalah 13.89 dan jumlahnya 250.00); (5 data naik
nilainya, dengan rata-rata 5,20; dan jumlahnya 26,00) dengan nilai kesamaan 1.
Nilai UJI TARIK C - UJI TEKAN B (19 data mengalami penurunan nilai, dengan
rata-rata 13,59 dan jumlah 265,00); (4 data dengan nilai tinggi, rata-rata 2,75; dan
jumlah 11,00), dengan nilai kesamaan 1.
UJI KEKERASAN B-UJI TEKAN B (sig 2 tail skor 0,072 > 0,05, tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kedua variabel tersebut). UJI TARIK C-UJI
KEKERASAN B & UJI TARIK C-UJI TEKAN B (sig 2 tail nilainya 0,001 dan
15
dan 0,000 < 0,05 ada perbedaan yang signifikan antara kedua uji perbandingan
tersebut). UJI TEKAN B. -3,407 dan -3,864 > 0,05 artinya ada hubungan atau
perbedaan antara kedua uji perbandingan.
3. Krukal Wallis
Nilai sig 0,000 < 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan antara ketiga variabel
data. Dengan nilai Kruskal wallis berjumlah 22,743.
4. Man Whitney
16
NIL UJI 24 32.29 775.00
AI KEKERASAN
B
UJI TARIK C 25 18.00 450.00
Total 49
UJI KEKERASAN B, total 24 data, rata-rata 32,29 dan total 775,00. UJI TARIK
C sebanyak 25 data dengan rata-rata 18.00 dan jumlah 450.00.
Tabel 17. Man Whitney Statistik
Test Statisticsa
NILAI
Mann-Whitney U 125.00
0
Wilcoxon W 450.00
0
Z -3.510
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Grouping Variable:
KATEGORI
Nilai sig 2-tailed 0,00 < 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan antara UJI
KEKERASAN B dan UJI TARIK C. Nilai Z tabel adalah 1,96 < 3,510 maka ada
hubungan atau perbedaan antara dua uji perbandingan. Man Whitney bernilai
125.000 dan Wilcoxon W bernilai 450.000.
UJI TEKAN B, sebanyak 24 data dengan rata-rata 34,38 dan total 825,00. UJI
TARIK C sebanyak 25 data dengan rata-rata 16.00 dan jumlah 400.00.
Tabel 19. Man Whitney Statistik
Test Statisticsa
NILAI
17
Mann-Whitney U 75.000
Wilcoxon W 400.00
0
Z -4.511
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Grouping Variable:
KATEGORI
Nilai sig 2-tailed 0,00 <; 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan antara UJI
KEKERASAN B dan UJI TARIK C. Nilai Z tabel adalah 1,96< 4,511, apakah ada
hubungan atau perbedaan antara dua uji perbandingan. Mann Whitney 75.000 dan
Wilcoxon W 400.000.
REFERENSI
http://www.spssindonesia.com
18