Disusun oleh:
Adinda Titan Rossada (B1A019093)
Kelas B
I/6
Asisten: Salma Aulia Salsabila
A. Hasil
45
40
35
Frekuensi Fenotipe
30
25
20
15
10
0
I II III IV
Rombongan
0.7
0.6
0.5
Frekuensi Alel
0.4
0.3
0.2
0.1
0
I II III IV
Rombongan
0.45
0.4
0.35
Frekuensi Genotipe
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
I II III IV
Rombongan
p+q +r=1
p+r=1–q
(p+r)2 = (1-q)2
p2 + 2pr + r2 = (1-q)2
0,2+0,4 = (1-q)2
√ O ,6 = 1-q
0,774 = 1-q
1-0,774 = q
q = 0,226
r2 = IOIO = 0,4
r = √ 0,4
r = 0,632
p+q +r=1
p + 0,226 + 0,632 = 1
p + 0,858 = 1
p = 1 – 0,858
p = 0,142
3. Frekuensi Genotipe
p+q +r=1
(p+ q + r)2 = 12
p2+2pr+q2+2qr+2pq+r2 = 1
A= p2 + 2pr
A = IAIA = p2 = (0,142)2 = 0,02
IAIO = 2pr = 2.0,142.0,632 = 0,179
B = q2+2qr
B = IBIB = q2 = (0,226)2 = 0,051
IBIO = 2qr = 2.0,226.0,632 = 0,285
AB = 2pq
AB = IAIB = 2pq = 2.0,142.0,226 = 0,064
O = r2
O = IOIO = r2 = (0,632)2 = 0,399
B. Pembahasan
Genetika populasi ialah cabang dari genetika yang mempelajari gen-gen
dalam populasi, yang menguraikan secara matematik akibat dari keturunan pada
tingkat populasi. Adapun populasi ialah suatu kelompok dari satu macam
organisme, dan dari situlah dapat diambil cuplikan (sample). Genetika populasi
bertujuan dengan mengembangkan model matematis frekuensi gen, mencoba
untuk mengambil kesimpulan dari model-model tentang pola-pola kemungkinan
variasi genetik dalam populasi yang sebenarnya, dan menguji kesimpulan
terhadap data empiris. Suatu masyarakat merupakan hasil dari perkawinan antar
spesies dan memiliki lungkang gen yang sama. Populasi mendelian ialah
sekelompok individu suatu spesies yang bereproduksi secara seksual, hidup di
tempat tertentu pada saat yang sama, dan di antara mereka terjadi perkawinan
(interbreeding) sehingga masing-masing akan memberikan kontribusi genetik ke
dalam lungkang gen (gene pool). Lungkang gen (gene pool) adalah jumlah dari
semua alel yang berlainan atau keterangan genetik dalam anggota dari populasi
yang membiak secara kawin. Semua makhluk merupakan suatu masyarakat
sebagai hasil dari perkawinan antara spesies dan mempunyai lungkang gen yang
sama (Afandi, 1994). Faktor-faktor lingkungan, seperti seleksi memiliki
kecenderungan untuk mengubah frekuensi gen, sehingga akan menyebabkan
perubahan evolusi dalam populasi (Suryo, 2012).
Prinsip keseimbangan genetik Hardy-Weinberg mengatakan, frekuensi
alel pada suatu generasi akan tetap sama pada generasi setelahnya pada keadaan
populasi yang seimbang. Keadaan populasi yang seimbang pada prinsip
keseimbangan genetik populasi Hardy-Weinberg adalah populasi harus
berukuran besar, perkawinan terjadi secara acak, tidak terjadi mutasi, migrasi,
genetic drift, dan tidak terjadi seleksi alam (Duscheck, 2003). Prinsip
keseimbangan genetik populasi dirumuskan:
(p + q)2 = p2 + 2pq + q2
Rumus perhitungan Hardy-Weinberg dapat dimisalkan terdapat dua alel
A dan a dengan frekuensi p dan q, dengan demikian frekuensi tiga genotip, dua
homozigot dan satu heterozigot dapat dihitung. Kromosom dengan lokus yang
memiliki tiga alel menggunakan rumus :
(p + q + r)2= p2 + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2qr (Ahluwalia, 2009).
Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi
genotif dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam
kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya, kecuali apabila terdapat
pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut
(Passarge, 2007). Frekuensi alel pada suatu populasi dipengaruhi oleh
perkawinan tidak acak, migrasi, mutasi, seleksi alam, dan genetic drift.
Perkawinan tidak acak, migrasi, mutasi, seleksi alam, dan genetic drift memiliki
kesamaan pengaruh terhadap gen populasi, yaitu mempengaruhi frekuensi alel
atau gen dalam suatu populasi (Duscheck, 2003).
DAFTAR REFERENSI
Affandi, M., 1994. Dasar-Dasar Genetika Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Ahluwalia, K. B., 2009. Genetics: Second Edition. New Delhi: New Age
International Limited Publisher.
Dusheck, J., 2003. Population Genetics. Canada: Genetics The Gal Group Inc.
Passarge, E., 2007. Color Atlas of Genetics 3rd ed. German: Georg Thieme Verlag
KG Rüdigerstrabe.