BIOKIMIA
“Enzim”
DOSEN PENGAMPU :
Apt. Jena Hayu Widyasti, S.Farm., M.Farm.
KELOMPOK :2
ANGGOTA KELOMPOK :
Rudat Ilaina Rahmah (25195683A)
DASAR TEORI
Enzim adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai reaksi kimia dalam
sistem biologis. Sintesis enzim terjadi di dalam sel dan sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari sel
tanpa merusak fungsinya.
Kata enzim berasal dari bahasa Yunani “enzyme” yang berarti “di dalam sel”. Willy Kuchne (1876)
mendefinisikan enzim sebagai fermen (ragi) yang bentuknya tidak tertentu dan tidak teratur, yang dapat
bekerja tanpa adanya mikroba dan dapat bekerja di luar mikroba. Definisi tersebut berubah setelah
dilakukan penelitian lanjutan oleh Buchner pada tahun 1897. Enzim dapat diproduksi oleh mikroba atau
bahan lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Enzim juga dapat diisolasi dalam bentuk murni (Winarno,
1986).
Seperti molekul protein yang lain, sifat biologis enzim sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiko-
kimia. Enzim bekerja pada kondisi tertentu yang relatif ketat. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
antara lain suhu, pH, oksidasi oleh udara atau senyawa lain, penyinaran ultraviolet, sinar X, α, β, dan γ.
Disamping itu kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi oleh konsentrasi enzim dan substratnya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim diantaranya adalah (Dwidjoseputro, 1992) :
1. Suhu
Oleh karena reaksi kimia itu dapat dipengaruhi suhu maka reaksi menggunakan katalis enzim dapat
dipengaruhi oleh suhu. Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein maka kenaikan suhu dapat
menyebabkan denaturasi dan bagian aktif enzim akan terganggu sehingga konsentrasi dan kecepatan
enzim berkurang.
2. pH
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, yang lazimnya berkisar antara pH 4,5-8.0.
Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi non aktif secara irreversibel
karena menjadi denaturasi protein.
3. Kosentrasi Enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi
enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksibertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.
4. Kosentrasi Subtrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepat reaksi.
Akan tetapi, pada batas tertentu tidak terjadi kecepatan reaksi, walaupn konsenrasi substrat diperbesar.
5. Zat-Zat Penghambat
Hambatan atau inhibisi suatu reaksi akan berpengaruh terhadap penggabungan substrat pada bagian
aktif yang mengalami hambatan.
PROSEDUR
HASIL
Menit
4 Putih keruh (A) Kuning (B) Biru kehitaman (C)
dst
kamar/rak
3 0.8 0.6 0.0333
tabung
Apa artinya jika nilai serapan lebih kecil atau lebih besar? Serapan apa yang dibaca oleh
spektrofotometer UV?
Jika nilai serapan lebih kecil, maka konsentrasi pada sempel juga lebih kecil dari
konsentrasi sampel lainnya
Jika nilai serapan lebih besar, maka konsentrasi pada sampel lebih besar dari sampel
lainnya
Apa arti dari nilai perbandingan masing2 kecepatan antara perlakuan suhu dan pH,?
Semakin rendah suhu tidak akan merusak enzim, namun enzim tidak dapat bekerja. Dan
Ketika suhu bertambah sampai suhu optimum kecepatan reaksi enzim naik karena energi
kinetic bertambah. Bertambahnya energi mempercepat gerak vibrasi, translasi,rotasi baik
enzim maupun substrat. Namun jika pertambahan suhu melebihi suhu optimum, dapat
menyebabkan enzim mengalami denaturasi dan mematikan aktivitas katalisnya.
pH optimal enzim amilase adalah sekitar pH 6,7 (asam mendekati netral) dan jika
medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi. Namun
dalam suatu reaksi kimia, pH untuk suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun terlalu
basa karena akan menurunkan kecepatan reaksi dengan terjadinya denaturasi.
kecepatan yang besar atau yang kecil yang mempunyai aktvitas lebih baik?
Jawaban : Kecepatan yang besar sesuai optimum suhu dan pHnya. Karena Kecepatan
aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH
Suhu
pH
Konsentrasi enzim
Konsentrasi Substrat
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 2000. Biologi Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.