Anda di halaman 1dari 8

BERBAKTI KEPADA

ORANG TUA
Sila ke 5 Dasa Sila
Sesi 5
Budi Pekerti III
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Menjadi tolok ukur kerukunan yang paling awal di masyarakat
→ harus disadari penuh
→ logika: bagaimana dapat berdamai dengan lingkungan yang lebih
besar, jika dengan keluarga saja tidak dapat hidup damai.
Kasus 1

• Foto ini diambil setelah proses persalinan melalui operasi


selama 7 jam lamanya. Sebelah kiri, foto bayi yang baru lahir
dalam pelukan ibunya, sedangkan sebelah kanan, foto dokter
yang membantu proses persalinan sedang menangis.
• Ibu → menderita penyakit → tidak memungkinkannya untuk
memiliki anak, 11 tahun ia menanti dengan penuh kesabaran,
setiap hari berdoa kepada Tuhan agar menganugerahinya
seorang anak, doanya akhirnya terkabul.
• Proses melahirkan butuh memilih ibu/anak yang selamat.
Dokter telah berjuang 7 jam lamanya guna menyelamatkan
nyawa keduanya.
• Hasilnya tetap sama.
• Dengan berat hati dokter terpaksa memilih seperti yang
diminta oleh ibunya ini, menyelamatkan sang jabang bayi walau
dengan resiko nyawanya..
Kasus 2
Seorang pemuda → pandai, trampil → melamar pekerjaan di suatu pabrik
besar dan ternama.
Wawancara terakhir oleh “owner”.
Ternyata mempunyai latar belakang anak seorang “buruh cuci pakaian”.
Penampilan: tangannya halus → tidak pernah membantu ibunya
→Ibu tidak mau dibantu
→Diminta “rekonsiliasi”
→Sadar perjuangan ibunya
→Ingin membahagiakan ibunya
Seorang ibu rela berkorban
untuk anaknya, walaupun
harus mengorbankan nyawa
Gambaran sendiri.
Realita
Hidup Seorang ibu rela berjuang
untuk keberhasilan anaknya.
Kasus 3
• Dua bersaudara menyelesaikan jenjang studi S2, mencari pekerjaan.
• Latar belakang:
Anak seorang janda, cerai, bapaknya selingkuh, kdrt terhadap isterinya → tersimpan
“rekaman” ayah yang kejam, sering pulang malam dalam keadaan mabuk, membawa
wanita lain ke rumah, akhirnya menceraikan isteri dan meninggalkan 2 anaknya.
• Anak sulung berpendapat:
Siapa yang mau menerima aku, anak dari seorang lelaki yang kejam & tidak
bertanggungjawab.
• Anak bungsu berpendapat:
Aku mendapat contoh buruk dari seorang ayah yang tidak bertanggungjawab. Aku tidak
boleh berbuat seperti itu, akan kubuktikan anak seorang jahat tidak selalu jahat.
Lanjutan kasus 3
Permasalahan sama, dihadapi dengan cara berbeda.
• Anak sulung:
Menghadapi masalah dengan “negative thinking”.
• Anak bungsu:
Menghadapi masalah dengan “positive thinking”.
Si bungsu memandang penderitaannya sebagai pemicu positif semangatnya untuk maju.

• Kebaktian pada orang tua, walaupun perilakunya jelek, tetap dapat diwujudkan, walaupun
dengan cara yang berbeda.
• Si bungsu melakukan kebaktian pada orang tua nya dengan cara membuktikan bahwa dirinya
mampu berbuat baik.
REFLEKSI

Apa saja yang telah kulakukan sebagai


ungkapan bakti pada orang tua ku?

Berilah beberapa contohnya.

Anda mungkin juga menyukai