Anda di halaman 1dari 16

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Analisis dengan Spektrofotometer Serapan


Atom (SSA) dilakukan untuk analisis adanya
logam-logam dalam suatu sampel akan
diperoleh hasil yang lebih akurat sensitif dan
selektif bila dibandingkan dengan metode yang
lain. Hal ini disebabkan karena analisis dengan
spektrofotometer serapan atom sampel dibuat
atom terlebih dahulu dan digunakan sumber
sinar lampu katoda berongga yang terbuat dari
logam yang sama dengan logam yang akan
dianalisis.
1.Sumber Sinar (Lampu Katoda)
Lampu katoda merupakan sumber
cahaya pada AAS. Lampu katoda
memiliki masa pakai atau umur
pemakaian selama 1000 jam.
Lampu Katoda, katoda terbuat dari
logam yang sama dengan analit
atau logam yang akan diperiksa,
sampai saat ini ada 70 lampu.
2. Atomizer (tempat atomisasi) terdiri
dari :
- tabung gas asetelin
- kompresor
- Burner (tempat pembakaran) setelah
selesai direndam dalam akuabidest
- cerobong asap
- buangan sisa sampel
3. Monokromator
Monokromator pada
spektrofotometer serapan atom
terletak setelah sampel,
monokromator sudah distel /
diseting pada panjang gelombang
tertentu sesuai dengan logam yang
dianalisis.
4. Detektor
Detektor berfungsi untuk
mendeteksi sinar yang masuk dari
monokromator dengan mengubah
energi sinar menjadi energi listrik
sehingga dapat digunakan untuk
mencatat hasil analisis.
5. Amplifier
energi listrik dari detektor kecil
sehingga harus diperbesar.
Amplifier adalah alat rangkainan
listrik yang berfungsi untuk
memperbesar arus listrik sehingga
dapat digunakan untuk untuk
mencatat hasil analisis.
Keuntungan menggunakan SSA
Keuntungan metode AAS dibandingkan
dengan spektrofotometer biasa yaitu
lebih sensitif, batas deteksi yang
rendah, selektif, dari larutan yang sama
bisa mengukur unsur-unsur logam yang
berlainan, pengukurannya langsung
terhadap contoh, output dapat
langsung dibaca, cukup ekonomis,
dapat diaplikasikan pada banyak jenis
unsur logam.
Penetapan Kadar Logam Pb dalam sampel
Lipstik
1. Pembuatan larutan standar Pb dari Pb(NO3)2
100 ppm 100 ml :
- dilarutkan Pb 10 mg Pb dari :
BM (Pb(NO3)2 / BA Pb) x 10 mg
(331/208) x 10 mg =15,91mgramPb(NO3)2
dengan akudest sampai 100,0 ml.
- membuat seri larutan standar dengan
konsentrasi 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm dengan
cara mengencerkan larutan 100 ppm tadi
- Membuat persamaan kurva kalibrasi
dan regresi linier antara konsentrasi
versus Absorbansinya.
- Ditimbang 5 gram sampel Lipstik lalu
dilakukan pengabuan sampai abu
berwarna putih
- abu dilarutkan dengan asam nitrat
sampai 100 ml
- pembacaan Absorbansi Pb sampel
dengan SSA = 0,67
- Penghitungan kadar logam Pb di sampel
No. Pengenceran Konsentrasi Absorbansi
Larutan Standar
1 2 ml + H2O ad 25 ml 8 0,25

2 4 ml + H2O ad 25 ml 16 0,42

3 6 ml + H2O ad 25 ml 24 0,64

4 8 ml + H2O ad 25 ml 32 0,78

5 10ml + H2O ad 25 ml 40 0,85


Buatlah persamaan regresi linier
dan hitunglah kadar Pb dalam
sampel Lipstik tersebut ?
Penetapan kadar Cu dalam Lipstik
Pembuatan larutan standar Cu
-ditimbang 100 mg CuSO4 .5H2O, lalu
dilarutkan hingga100 ml.
- diambil 2 ml diencerkan hingga 25 ml
- diambil 4 ml diencerkan hingga 25 ml
- diambil 6 ml diencerkan hingga 25 ml
- diambil 8 ml diencerkan hingga 25 ml
- diambil 10ml diencerkan hingga 25ml
No. Pengenceran Konsentrasi Absorbansi
Larutan Standar
1 2 ml + H2O ad 25 ml 0,25

2 4 ml + H2O ad 25 ml 0,42

3 6 ml + H2O ad 25 ml 0,64

4 8 ml + H2O ad 25 ml 0,78

5 10ml + H2O ad 25 ml 0,85


Buatlah persamaan regresi linier
dan berapakah kadar Cu dalam
sampel tersebut ? Jika A Cu = 0,48

Anda mungkin juga menyukai