Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMUALAIKUM,WR.

WB

KELOMPOK 1:
1. LILI APRIYANI

2. NUR MASEKHA
3. RIZKA DEFI PARANAMESA
4. SEPTI INTAYENI
SINGLE PARENT

Single parent adalah keluarga yang mana, hanya


ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu
saja.
 Sebab-sebab terjadinya single parent

 Pada keluarga sah.

1)    Perceraian
2)    Orang tua meninggal
3)    Orang tua masuk penjara
4)    Study ke pulau lain atau ke negara lain.
5)    Kerja di luar daerah atau luar negeri.
Dampak negative
1)    Perubahan perilaku anak
2)    Perempuan merasa terkucil.
3)    Psikologi anak terganggu
Dampak positif
1)    Anak terhindar dari komunikasi yang kontradiktif dari
orang tua, tidak akan terjadi komunikasi yang berlawanan
dari orang tua, i-nisaInya ibunya mengijinkan teLapi
ayahnya melarangnya.
2)    Ibu berperan penuh dalam pengambilan keputusan clan
tegar.
3)    Anak lebih mandiri dan berkepribadian kuat, karena
terbiasa tidak selalu hal didampingi, terbiasa menyelesaikan
berbagai masalah kehidupan.
Penanganan single parent
a.    Memberikan kegiatan yang positif
b.    Memberi peluang anak belajar berperilaku
baik.
c.    Dukungan komunitas.
PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA

 Perawinan usia muda


Menurut UU Perkawinan No 1 Tahun 1974
pasal 7 bahwa perkawinan diij inkan bila laki-
laki berumur 19 tahun dan wanita berumur 16
tahun.
 Perkawinan usia tua
Adalah perkawinan yang dilakukan bila
perempuan berumur lebih dari 35 tahun.
 Kelebihan perkawinan usia muda
a.  Terhidar dari perilaku seks bebas, karena
kebutuhan seksual terpenuhi.
b.   Menginjak usia tua tidak lagi mempunyai
anak yang masih kecil.
 Kelebihan perkawinan usia tua
Kematangan fisik, psikologis, sosial, financial
sehingga harapan membentuk keluarga sejahtera
berkualitas terbentang.
PENANGANAN PERKAWINAN USIA MUDA

a. Pendewasaan usia kehamilan dengan


penggunaan kontrasepsi sehingga kehamilan
pada waktu usia reproduksi sehat.
b. Bimbingan psikologis.
c.  Dukungan keluarga.
d.  Peningkatan kesehatan dengan peningkatan
pengetahuan kesehatan, perbaikan gizi bagi istri
yang mengalami kurang gizi.
Penanganan Perkawinan Usia Tua
a. Pengawasan kesehatan: ANC secara rutin pada
tenaga kesehatan.
b. Peningkatan kesehatan dengan peningkatan
pengetahuan kesehatan, perbaikan gizi bagi
istri yang mengalami kurang gizi.
WANITA DI TEMPAT KERJA
a.    Aktualisasi diri.
b.    Mata pencaharian.
c.    Relasi positif dalam keluarga.
d.    Pemenuhan kebutuhan sosial.
e.    Peningkaan keterampilan/kompetensi.
f.     Pengaruh lingkungan.
 Upaya pemecahan
a. Bekerja menggunakan proteksi, seperti masker,
sarung Langan, baju khusus untuk proteksi radiasi.
b. Cek kesehatan secara berkala.
c. Melakukan aktifitas bekerja tidak hanya dengan
satu pria misalnya bila lembur, divas luar.
d. Tidak nebeng kendaraan tanpa ditemani orang lain,
sekalipun ditawari oleh atasan.
e. Jangan ragu mengatakan tidak walaupun pada
atasan.
f.  Menetapkan target menikah.
g.  Menjaga komunikasi dengan keluarga.
INCEST 

Incest adalah hubungan seksual yang terjadi


antar anggota keluarga. Anggota keluarga yang
dimaksud adalah anggota keluarga yang
mempunyai hubungan pertalian darah.
Upaya Mengatasi
a. Waspada dalam mengasuh anak. Tidak membiasakan
anak dirumah sendirian dengan anggota keluarga yang
berlainan jenis.
b. Tidak mengabaikan kata hati tiap ada gelagat yang
menjurus pada tindakan pelecehan dalam keluarga.
c. Memisahkan tempat tidur anak mulai umur 3 tahun dari
ayah atau saudara baik sesama jenis kelamin maupun
berlainan jenis kelamin.
d. Perlu juga melibatkan orang lain diluar lingkungan
keluarga.
e. Lapor pada petugas penegak hukum walaupun dibawah
ancaman pelaku.
Penyebab Home Less
a.    Kemiskinan
b.    Bencana Alam
c.    Yatim Piatu
d.    Kurang Kasih Sayang
e.    Tinggal di Daerah Konflik
Dampak Home Less
a.    Kebersihan dan Kesehatan
b.    Pengguna Narkoba
c.    Gizi Kurang
d.    Tindak Kekerasan Sesama Home Less
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
WASSALAMUALAIKUM,WR.WB

Anda mungkin juga menyukai