Kesehatan Perempuan
Yunita Dwi Wulandari
202207110004
ssue perempuan
I
1 Aktualisasi diri
2 Mata pencaharian
3 Relasi positif
dalam keluarga
Alasan wanita bekerja
4 Pemenuhan kebutuhan
sosial
5 Peningkatan keterampilan
6 Pengaruh lingkungan
Dampak wanita
bekerja
1. Terpapar zat-zat kimia yang dapat mempengaruhi kesehatan
daninfertilitas. Asap rokok, bahan radiologi, bahan organik, bahan
organo fosfat dan organo klorin untuk racun hewan perusak.
2. Resiko pelecehan seksual. Pelaku pelecehan seksual bisa teman
sejawat, supervisor, manager atau atasan. Adapun wanita
terkadang tidak kuasa menolak karena ketakutan atau suatu
ancaman.
3. Penundaan usia menikah. Wanita yang sibuk mengejar prestasi
kariernya tidak mempunyai banyak waktu luang untuk memperhatikan
pernikahannya.
4. Keharmonisan rumah tangga terpengaruh.
Berbagai masalah wanita di
tempat kerja
PERAPIAN UNTUK MENGANGKAT DAN
MEMASAK DAN MEMBAWA BEBAN
ASAPNYA BERAT
GANGGUAN
BEKERJA
KESEHATAN KARENA
DENGAN AIR
BAHAN KIMIA
Upaya pemecahan
masalah
a. Bekerja dengan mengggunakan proteksi, seperti masker,
sarung tangan, baju khusus untuk proteksi radiasi.
b. Melakukan cek kesehatan secara berkala.
c. Melakukan aktifitas bekerja tidak hanya dengan satu pria
misalnya bila lembur, atau dinas di luar.
d. Jangan ragu mengatakan tidak walaupun pada atasan.
e. Menetapkan target menikah.
f. Menjaga komunikasi dengan keluarga
Incest
hubungan seksual yang terjadi antar anggota
keluarga. Anggota keluarga yang dimaksud adalah
anggota keluarga yang mempunyai hubungan
pertalian darah. Pelaku biasanya adalah orang
yang lebih dewasa (lebih kuasa) dan korban lebih
banyak adalah anak-anak. Sering terjadi pada
anak tiri oleh bapak tiri, menantu olah
mertua dan cucu oleh kakeknya.
Di Indonesia, perkawinan incest tidak dibenarkan secara
hukum, baik secara hukum Negara maupun hukum agama.
Perlindungan hukum :
Undang-undang perlindungan anak ( UUPA ) pasal 81-
82, UUPKDRT, KUHP pasal 28. KUHP pasal 98, KUHP
perdata pasal 1365.
Tipe Incest
Upaya mengatasi
a. Waspada dalam mengasuh anak. Tidak membiasakan
anak dirumah sendirian dengan anggota keluarga
yang berlainan jenis.
b. Memisahkan tempat tidur anak mulai dari usia 3
tahun dari ayah atau saudara baik sesama jenis
kelmain maupun berlainan jenis kelamin.
c. Melibatkan orang lain di luar lingkungan keluarga
dalam menjaga atau mengasuh anak.
d. Melaporkan pada petugas penegak hukum meskipun
berada dibawah ancaman pelaku.
T e r i ma
K a s i h
Yunita