Anda di halaman 1dari 11

ANEMIA

Dosen Pembimbing:

Dr.Trisni Untari Dewi,Sp.Fk

Oleh:

Yunaida (202207110002)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS IPWIJA
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan.Atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Anemia”.Makalah disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah farmakologi,selain itu makalah ini juga bertujuan
menambah wawasan.Penulis mengucap kan terimakasih kepada Dr.Trisni Untari
Dewi,Sp.Fk selaku dosen pembimbing mata kuliah Farmakologi .

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.

Bogor,22 Desember 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Anemia adalah merupakan salah satu masalah salah satu masalah kesehatan
global.Prevalensi anemia pada kehamilan bervariasi,bergantung pada sosio
–ekonomi,gaya hidup,pola makan,serta sikap dan prilaku yang berbeda mengenai
kesehatan.Sekitar 50% kasus anemia disebabkn oleh defisiensi besi.Penyebab lain
anemia adalah defisiensi mikronutrien lain (vitamin A,riboflavin,(B2)B6,asam
folat,(B9),dan B12),infeksi akut atau kronis,(sperti malaria,infeksi cacing
tambang,skistosomiasis,tuberkolosis,dan HIV),serta kelainan sintesis
hemoglobin,yang di turunkan, (seperti hemoglobonopati).

1.2Rumusan Masalah

1.Pengrtian anemia

2.Macam-macam obat anemia

3.Cara kerja/khasiat obat anemia

1.3Tujuan

a.Tujuan umum

Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai Anemia

b.Tujuan Khusus

Makalah ini di buat untuk memberikan informasi mengenai anemia


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi anemia

Anemia merupakan keadaan dimana tidak mencukupinya eritrosit untuk


mengantarkan kebutuhan oksigen jaringan.Karena hal ini sulit di ukur,maka anemia
di definisikan sebagai rendahnya konsentrasi hemoglobin (hb),hitung eritrosit,dan
hematocrit (Hct) dari nilai normal.

Berdasarkan WHO,anemia pada kehamilan di tegakan apabila kadar hemoglobin (hb)


<11 d/dL atau hematokrit (Ht) <33%,serta anemia pasca salin apabila didapatkan Hb
<10 g/dL.Center For Disease mendefinisikan anemia sebagai kondisi dengan kadar
Hb <11 g/dL pada trimester pertama dan ketiga ,Hb <10,5 g/dL pada trimester
kedua,serta <10 g/ d L pada pasca persalinan

2.2 Faktor risiko anemia pada kehamilan

Pada kehamilan terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko anemia
diantaranya:
a.Asupan nutrisi

Asupan nutrisi sangat berpengaruh terhadap risiko anemia pada ibu hamil .Perubahn
fisiologi maternal yang membutuhkan banyak nutrient perlu diimbangi dengan
asupan nutrisi yang cukup.

b.Diabetes Gestasional

Pada kondisi hiperglikemi,tranperin yang mengakomodasi peningkatan kebutuhan


besi janin mengalami hiperglokosilasi sehingga tidak dapat berfungsi
optimal.Akibatnya trnaspor besi kejanin berkurang dan besi terutama digunakan
memrpoduksi eritrosit,sehingga tidak mencukupi kebuthan organ janin.

c.Kehamilan remaja

Anemia pada kehamilan remaja disebabkan oleh multifactorial,seperti akibat


penyakit infeksi,genetik,atau belum tercukupinya status nutrisi yang optimal.

d.Inflamasi dan infeksi dalam kehamilan

Kondisi infeksi dan inflamasi dapat memicu keadaan defisiensi besi.Infeksi seperti
cacing,tuberculosis,HIV,Malaria ataupun penyakit lain seperti inflammatory Bowel
Disease atau keganasan akan memperburuk keadaan anemia,dan anemia pun akan
memperburuk kondisi inflamasi dan /infeksi tersebut.

3.3 Anemia Pada Masa Kehamilan

Anemia akibat perdarahan dapat terjadi selama masa kehamilan (perdarahan


antepartum),namun lebih sering terjadi pada pasca salin.Etiologi dari perdarahan
ante partum tersering adalah plasenta previa,solusio plasenta dan perdarahan
saluran cerna akibat inflamasi (Grohn disease,colitis ulseratif).Kehilangan darah
selama kehamilan dapat menyebabkan anemia berat hingga terjadi peningkatan
angka kelahiran preterm.Selain itu,anemia berat juga dapat meningkatkan resiko
anemia pasca salin dan kebutuhan tranfusi pada maternal saat peripartum.

3.4 Anemia hipoproliferatif


a.Anemia defisiensi baru

Anemia defisiensi baru merupakan anemia yang paing sering terjadi saat
kehamilan,yang dipicu oleh perubahan fisiologis maternal.

b.Defisiensi asam folat vitamin B12 danB6

Anemia yang disebabkan defisiensi asam folat jarang terjadi di Negara


industrial.Namun dapat terjadi pada wanita dengn die tidak
seimbang,malabosorpsi,dan penyalah gunaan alkohol.Gejala yang muncul diawal
kehamilan (disamping gejala umum anemia)melputi mual,muntah serta anoreksia
yang memburuk seiring terjadi nya anemia.

c.Defisiensi vitamin B12

Anemia pada kehamilan jarang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12.Anemia ini
dapat disebabkan oleh defisiensi faktorintrinsik seperti riwayat operasi
lambung,akibat sekunder dari malabsorpsi,serta inflamasi saluran cerna kronis.

d.Defisiensi vitamin B6

Pada hamil dengan anemia yang tidak responsif terhadap pemberia zat besi,perlu di
pertimbangkan adanya defisiensi vitamin B6.Kadar Vitamin B6 pada kehamilan di
pengaruhi oleh alkaline phosphatase (ALP) yang diproduksi oleh plasenta.

3.5 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang ditemukan pada ibu hamil dengan defisiensi besi mirip denga
gejala anemia pada umumnya,yaitu akibat menurunnya penghantar oksigen ke
jaringan.Gejala anemia dapat dibedakan menjadi akut dan kronis.Anemia akut akan
menyebabkan sesak napas tiba-tiba ,pusing dan kelelahan yang mendadak.Pada
kondisi anemia kronis seperti defisiensi besi,gejala yang muncul bersifat gradual
dan baru disadari oleh pasien saat kondisi eritrosit sudah sangat rendah.Khusus
pada anemia defisiensi besi,Kondisi defisiensi besi yang parah akan merusak enzim
yang memerlukan besi,seperti sitokrom di banyak jaringan pada tubuh.Hal ini akan
terlihat paling signifikan pada kulit yang menjadi sangat tidak sehat.Diantaranya
adalah:
a.Koilonikia:kuku berbentuk cekung dan sangat rapuh

b.Angular stomatitis:luka atau ulkus pada ujung mulut

c.Glositis:Perdangan pada mulut

d.Antropik gastritis:Inflamasi pada gaster

e.Arclorydria :Kekurangan asam hialuronat pada gaster

f.Disfagia:Sulit menelan (akibat plummer-vinson syndrome atau Peterson brown


–kelly syndrome)

3.6 Pencegahan anemia defisiensi besi pada kehamilan

Suplementasi besi dan asam folat di rekomendasikan untuk semua wanita hamil di
seluruh dunia.Dosis suplementasi yang di rekomendasikan WHO pada ibu hamil
adalah 60 mg besi elemental dan di lanjutkan hingga 3 bulan pasca salin.Karena
prevalensi anemia dalam kehamilan di Indonesia >40% yaitu 48,9% .Penilaian kadar
feritim di awal kehamilan dapat memberik gambaran dosis suplementasi yang di
perlukan.

3.7 Macam-macam obat anemia

1.Zat-zat anemia

a.Asam folat

Sumbernya sayuran berwarna hijau,hati,ragi,buah-buahan.Dalam makanan tersebut


asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi (poligutamat).Senyawa ini dalam hati
di uraikan oleh enzim dan di reduksi menjadi zat aktif (tetrahidro folic acid).Zat ini
untk sintesis DNA dan RNA serta pembelahan sel.

b.Zat besi (fe)

Dalam makanan zat besi terikat sebagai ferri kompleks,tetapi dalam lambing di ubah
menjadi ferro klorida.Resorpsi hanya berlangsung dalam duodenum,dalam
lingkungan asam netral garam ferro lebih mudah larut.Setelah diserap sebagai
darah,maka akan berlangsung dalam protein menjadi fertin yang di simpan sebagai
cadangan,Sebagian diangkat ke sum-sum tulang,hati dan sel-sel lain untuk sintes
hemoglaobin dan enzim zat besi (metalo enzim).Kebuuhan zat besi sehari 1-2 mg.
c.Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewan:hati,daging,telur,susu dalam bentuk


ikatan dengan protein.Kebutuhan orang perhari 25 mcg.

Obat-obat anti Anemia (hematinika)

NO Nama Generik Nama Sediaan Produsen


Dagang
1 Ferosisi sulfas Ferolat Tiap tablet: Indofarma
+Asam folat Fe.Sulfat eksikatus 200 mg,asam
folat 0,25 mg
2 Cyanocobalamin Vitamin 50 m/tablet IPI
B1
3 Fe Fumarat Ferofort Per kapsul: Kalbe
+Vitamin C +Vit Ferro Femurate + VitaminC +Folic farma
B dll Acid +Vit B1+Vit B2+Vitamin
B6+Vit
B12+Niacinamide+capanthothenat
+Lysin +Dioctyl Na Sulfasuccinate
4 Fe Gluconat Sangobion Per kapsul: Merck
+Vitamin C Fe-Gluconate + CUSO4 +Mn
+Asam Folat Sulfate + Vitamin C +Folic Acid
+Vitamin B12 + Sorbitol
3.8 Cara Kerja obat Anemia

1.Tablet besi (fe)

Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum


proksimal,mkin ke distal absorpsinya makin berkurang.Zat ini lebih mudah di
absorpsi dalam bentuk fero.Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara
transport aktif.Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam
sel mukosa.Selanjutnya ion feri akan masuk ke dalam plasma dengan perantara
transferrin,atau di ubah menjadi ferritin dan disimpan dalam sel mukosa usus,secara
umum bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah,maka
lebih bnyak fe di ubah menjadi ferritin.Setelah diabsorpsi,Fe dalam tubuh akan di ikat
dalam transferrin,(sideropilin)suatu bet 1-globulin glikoprotein untuk kemudian di
angkut ke beberapa jaringan,terutama ke sum-sum tulang dan depot
Fe,indikasi:Sediaan Fe hanya di indikasikan untuk pencegajhan dan pengobatan
anemia defisiensi fe .Penggunaan di luar indikasi ini cenderung menyebakan penyaki
penimbunan besi dan kracunan besi.

2.Vitamin B12

Sianokobolamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK.Kadar


dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM.Absorpsi
ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantara faktor intrinsik castle
(fic)dan absorbs secara langsung.Setelah di absorpsi hampir semua vitamin B12
dalam darah terikat denga protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin
(transkobolamin II).Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (Transkobolamin 1) dan
inter alfa giprotein (Transkobalamin 1) dan inter alfa gliko protein (Transko
bolamin III) Vitamin b12 yang terikat pada transkobolamin II akan di angkut ke
berbabai jaringan terutama hati yang merupakan gudang utama penyimpanan
vitamin B12 (50-90%).Kadar normal vitain B12dalam plasma adalah 200-900 per ml
dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.

3.Asam folat

Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali ,terutama di 1/3 bagian proksimal
usus halus.Dengan dosis oral yang kecil.absorpsi memerlukan energy,sedangkan
pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secara difusi.Walaupun terdapat
gangguan pada usu halus,absorpsi folat biasanya masih mencukupi kebutuhan
terutama sebagai PmGA.
4.Eritroprotein

Berinteraksi dengan reseptor eritroprotein pada permukaan sel induk sel darah
merah,menstimulasi polofrasi dan diferensiasi eritrosit.Eritroprotein juga
menginduksi pelepasan retikulosis dari sum-sum tulang.Eritroprotein endogen di
produksi oleg ginjal sebagai respon terhadap hipoksia jaringan.Bila terjadi anemia
maka eritroprotein di produksi lebih banyak oleh ginjal,dan hal ini merupakan tanda
bagi sum-sum tulang untuk memproduksi sel darah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anemia pada kehamilan merupakan keadaan tidak mencukupinya eritrosit untuk


mengantarkan kebutuhan oksigen jaringan.Karena hal ini sulit di uku,maka anemia di
definisikan sebagai rendahnya konsentrasi hemoglobin(hb),hitung eritrosit, dan
hematokrit (Hct) dari nilai normal.

DAFTAR PUSTAKA

E book judul buku :Anemia Defisiensi Besi Pada Kehamilan

Noroyono Wibowo,Rima Irwinda,Rabania hiksas

Tim penyusun :

Prof.Dr.dr.Noroyono wibowo ,SpOG (IK)

Dr,dr.rima Irwinda ,(SpOG (K)

Dr,Rabania hiksas,BMedSc (Hons),hlm 51-78

UI Publishing

Komplek ILRC Gedung B Lt 1&2

Perpustakaan Lama Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai