Anda di halaman 1dari 28

Obat Anemia

Kelompok 1 :
●Anis Alfiani ●Hemawanti Trezza Yulanda
●Noor Camalia ●Rizkia Oktaviani Hadi ●Yeni
Adelia ●Zhakina Hayun
Pengertian Anemia

Anemia dalam kehamilan merupakan suatu kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr%
ditandai dengan keluhan badan lemas, pucat, mata berkunang-kunang bahkan jantung berdebar.
Upaya pemeliharaan kesehatan pada masa kehamilan harus di mulai sejak janin masih dalam
kandungan dengan meningkatkan nutrisi dan asupan gizi selama kehamilan. Status gizi selama
kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang di kandung. Penilaian status gizi
ibu hamil salah satunya dapat dilakukan melalui pengukuran kadar Hb, dengan diketahui kadar Hb
dapat mendiagnosis terjadinya anemia. Anemia pada ibu hamil bukanlah masalah sederhana karena
sel darah merah mempunyai peranan penting membawa nutrisi dan oksigen untuk pertumbuhan
janin (Fajrin, 2020).
Cara
Penilaian Anemia
Di antara metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling sederhana
adalah metode Sahli, dan yang lebih canggih adalah metode sianmethemoglobin,
pemeriksaan Hb elektrik. Pada metode Sahli, hemoglobindihidrolisis dengan HCl
menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi
menjadi ferriheme yang segera bereaksi dengan ion CI membentuk ferrihemechlorid
yang juga disebut hematin atau hemin yang berwarna coklat. Warna yang terbentuk ini
dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk
memudahkan perbandingan warna standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna
hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran
sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar.
Faktor Penyebab Anemia

01 02
Rendahnya konsumsi zat gizi besi dan Kurangnya asupan zat gizi besi dalam
Tablet Fe makanan sehari-hari

03 04
Usia Ibu Hamil jika <20 tahun dan >35
Kebutuhan ibu hamil yang meningkat tahun
01
Pengertian Obat
Anemia
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal ini
disebabkan karena dalam kehamilan keperluan zat – zat
makanan bertambah dan terjadi pula perubahan dalam darah
dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam
kehamilan disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi,
Anemia dalam bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma, sehingga terjadi peng-enceran darah.
kehamilan Anemia dalam kehamilan sering terjadi terutama bila jarak
antar kehamilan pendek. Anemia dalam kehamilan
menyebabkan: resiko infeksi dan perdarahan. Pasca
persalinan. Faktor nutrisi utama yang terkait : Zat Besi, Asam
Folat, Vitamin B. Penyebabnya : Kurang gizi, Kurang zat besi
dalam diet, Malabsorpsi, Penyakit – penyakit kronik
Gejala Anemia Dalam Kehamilan

Takikardia Gejala Rasa Lesu


Denyut jantung yang cepat, mungkin Rasa lesu bagi sebagian besar wanita hamil
teratur atau tidak teratur, namun tidak dianggap biasa maka gejala yang terkait
berhubungan dengan proporsi usia dan dengan anemia dalam kehamilan jarang
tingkat pengeluaran tenaga atau aktivitas. muncul
Gejala Anemia Dalam Kehamilan

Vasodilatasi Perifer
selama kehamilan menyebabkan
wanita hamil yang menderita anemia
tidak nampak pucat.
02
Anemia Defisiensi Besi
Merupakan anemia yang paling sering ditemukan. Dapat disebabkan karena
kurang asupan besi dalam makanan, gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, atau
karena pengeluaran besi terlalu banyak dari tubuh misalnya pada perdarahan. Jika
terjadi defisiensi besi, maka suplai ke sumsum tulang juga berkurang sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan basal produksi Hb. Hal ini menyebabkan setiap sel darah
merah yang terbentuk mengandung sedikit Hb. Keperluan besi bertambah dalam
kehamilan terutama dalam trimester terakhir. Apabila masuknya besi tidak ditambah
dalam kehamilan maka mudah terjadi defisiensi besi, lebih-lebih pada kehamilan
kembar.
Kadar Hb normal selama kehamilan > 110 g/L. Terapi :Pencegahan : 100 mg
Zat Besi dan Asam Folat 400 mcg/hari. Bila asupan per oral dalam dosis besar tidak
dapat dilaksanakan – alternatif: pemberian zat besi parenteral.
03
Anemia Megaloblastik
Disebabkan karena defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi
vitamin B12. Asam folat dibutuhkan dalam pembentukan asam nukleat dan
defisiensi asam folat menyebabkan gangguan proliferasi sel – ( antara lain
prilferasi sel sumsum tulang ). Pada anemia ini, terjadi hambatan sintesis DNA
menyebabkan partum-buhan sel yang tidak seimbang.
Anemia megaloblastik dalam kehamilan umumnya mempunyai prognosis
yang cukup baik. Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil. Apabila
penderita mencapai masa nifas dengan selamat dengan atau tanpa pengobatan
maka anemianya akan sembuh dan tidak akan timbul lagi. Hal ini disebabkan
karena dengan lahirnya anak keperluan akan asam folik jauh berkurang.
04
Anemia
Hipoplastik / Aplastik
Disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Kegagalan sumsum tulang yang menyebabkan anemia jarang terjadi selama
kehamilan. Pada kehamilan biasanya sembuh spontan dan diperkirakan
merupakan reaksi imunologis yang terjadi selama kehamilan. Biasanya anemia
hipoplastik karena kehamilan apabila selamat mencapai masa nifas akan
sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita
menderita anemia hipoplastik lagi. Pada kondisi yang berat jika tidak diobati
mempunyai prognosis yang buruk bagi ibu maupun anak. Gejalanya Pucat,
lesu, takikardia, ulkus, tenggorokan yang nyeri dan demam. Penyebabnya :
kerusakan sumsum tulang, defisiensi besi, stimulus eritropoetin yang inadekuat
05
Anemia Hemolitik
Pada anemia ini terjadi penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil,
apabila hamil maka anemia menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin bahwa
kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak
menderita anemia. Gejala proses hemolitik seperti anemia. Disamping itu
terdapat tanda regenerasi darah sumsum tulang. Pada hemolisis yang
berlangsung lama dijumpai pembesaran limpa dan pada kasus herediter kadang
disertai kelainan radiologis pada tengkorak dan tulang lain.
06
“Sickle Cell” Anemia
Sickle Cell Anemia adalah kelainan genetik yang hampir selalu terjadi pada
pasien kulit hitam. Ditandai dengan adanya kelainan molekul hemoglobin yang
disebut hemoglobin S sehingga bentuk eritrosit seperti bulan sabit.
Gambaran Klinik : Ditandai dengan anemia hemolitik kronis dengan krisis
berulang, Sering menderita UTI – urinary tract infection, Sel eritrosit cenderung
berubah bentuk saat terjadi hipoksia.
Gejala dan Tanda Anemia kronis: Eritrosit berubah bentuk seperti bulan sabit,
Krisis perdarahan, Manisfestasi lain : Kepekaan terhadap infeksi bakteri
meningkat, Pneumonia Bronchopneumonia, Infark paru, Kerusakan ginja,l
Gangguan SSP, Gangguan Mata.
Macam-Macam
Obat Anemia
1. Zat-Zat Anti Anemia
● Asam Folat
● Zat Besi (Fe)
● Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Macam-Macam Obat Anemia
Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

Tiap tablet:
Ferrosi sulfas + Asam
Ferolat Fe. Sulfat eksikatus 200mg, asam Indofarma
Folat
folat 0,25mg

Cyanocobalamin Vitamin B1₂ 50mg/tablet IPI

Per Kapsul :
Ferro Fumarate + Vit. C + Folic
Fe Fumarat + Vit C + Vit. Acid + Vit.B1 + Vit.B₂ + Vit B6 +
Ferofort Kalbe Farma
B dll Vit B1₂ + Niacinamide + Ca
Panthothenat + Lyisin + Dioctyl Na
Sulfasuccinate
Per Kapsul :
Fe Gluconat + Vit C + Fe-Gluconate + CuSO₄ + Mn
Sangobion Merck
Asam Folat Sulfate + Vit C + Folic Acid + Vit
B1₂ + Sorbitol
Macam-Macam
Obat Anemia
2. Terapi Non Farmakologi

● Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran, daging,


ikan dan unggas.

● Dapat digunakan suplemen multi-vitamin yang mengandung vitamin B 12 dan


asam folat sebagai terapi profilaksis maupun memperbaiki defisiensi vitamin
B12 ataupun asam folat.

● Pada pasien dengan anemia kritis dapat dilakukan transfusi sel darah
merah. Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung
cepat, nafas tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani
dengan transfusi darah.
Macam-Macam
Obat Anemia
3. Terapi Farmakologi

● Terapi untuk anemia bisa dilakukan dengan transfusi darah, transfusi


RBC untuk geriatri, pemberian oral atau parenteral vitamin B12, induksi
asam folat (menginduksi remisi eksogen hematologi). Pemberian
parenteral asam folat jarang diperlukan , karena asam folat oral diserap
dengan baik bahkan pada pasien dengan sindrom malabsorpsi . Dosis 1
mg asam folat oral setiap hari sudah cukup untuk memulihkan anemia
megaloblastik , memulihkan kadar folat serum normal (Katzung, 2009).
Cara Kerja Obat Anemia
Tablet Besi (Fe) VITAMIN B12
(Sianokobalamin)
Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama
berlangsung di duodenum dan jejenum Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah
proksimal; makin ke distal absorpsinya makin pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma
berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah
dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel suntikan IM. Absorpsi ini berlangsung dengan 2
mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor
fero yang sudah di absorpsi -> ion feri dalam instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung.
sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12
kedalam plasma dengan perantara transferin, dalam darah terikat dengan protein plasma sebagian
diubah menjadi feritin dan di simpan dalam besar terikat pada beta-globulin (transkobalamin II),
sel mukosa usus. Setelah di absorpsi, Fe Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein
dalam tubuh akan di ikat dalam transferin (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein
(siderofilin), suatu beta 1-globulin ( transkobalamin III) vitamin B12 yang terikat pada
glikoprotein, kemudian di angkut ke beberapa transkobalamin II akan di angkut ke berbagai
jaringan, ke sumsum tulang dan depot Fe. jaringan, terutama hati yang : gudang utama
penyimpanan vitamin B12.
Cara Kerja Obat Anemia

Asam Folat Eritropoietin


Pada pemberian oral absorpsi folat Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin
baik sekali, terutama di 1/3 bagian pada permukaan sel induk sel darah merah,
proksimal usus halus. Dengan dosis menstimulasi poloferasi dan diferensiasi
oral yang kecil, absorpsi memerlukan eritroit. Eritropoietin juga menginduksi
energi, sedangkan pada kadar tinggi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang.
absorpsi dapat berlangsung secar Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal
difusi. Walaupun terdapat gangguan sebagai respon terhadap hipoksia jaringan.
pada usus halus, absorpsi folat Bila terjadi Anemia maka eritropoietin
biasanya masih mencukupi kebutuhan diproduksi lebih banyak olh ginjal, dan hal
terutama sebagai PmGA. ini merupakan tanda bagi sumsum tulang
untuk memproduksi sel darah.
Indikasi & Kontra Indikasi

• Indikasi : Anemia megaloblastik, pasca • Indikasi : Pengobatan anemia pd gagal


pembedahan lambung total dan ginjal kronik. Pengobatan anemia pd
pemotongan usus, defisiensi vitamin B12 pasien kanker yg menjalani kemoterapi.
• Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, tidak • Kontra Indikasi : Hipertensi yg tdk
boleh digunakan untuk anemia terkendali. Hipersensitif td produk derivat
megaloblastik pada wanita hamil. sel hewan mamalia atau albumine
manusia. Anemia.
B12 (Sianokobalamin)
Eritropin

Tablet Fe Asam Folat


• Indikasi : Untuk pengobatan pada • Indikasi : mengobati defisiensi asam folat seperti
defisiensi zat besi laten dan anemia anemia megaloblastik, keracunan methanol (off-
(anemia defisiensi zat besi) label), sebagai suplemen selama kehamilan, obat
• Kontra Indikasi : kelebihan zat besi anti epilepsi seperti carbamazepine, phenytoin,
(hemokromatosis & hemosiderosis, atau barbiturat.
gangguan utilisasi (talasemia), anemia • Kontra Indikasi : Pengobatan Anemia Pernisiosa
hemolitik, alergi pada obat dan Anemia megaloblastik lainnya yang
diakibatkan defisiensi vitamin B 12.
Dosis Obat-Obat Anemia
Tablet Fe B12 (Sianokobalamin)
• Untuk gejala defisiensi zat besi : 1 • Per oral : untuk defisiensi B12 karena faktor
tab, 1 – 3 kali sehari selama 3 – 5 bulan, asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram
sampai diperoleh angka haemoglobin atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-
normal. 3x/hari.
• Untuk Ibu Hamil : 1 tab, 2-3 kali sehari • Injeksi intramuskular : dosis awal 1mg, diulang
10x dengan interval 2-3 hari.
• Untuk pencegahan : 1 tab, 1 kali sehari
• Dosis rumatan 1 mg per bulan. Sediaan: tablet
50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi
1 mg/ml.

Asam Folat Eritropin


Umumnya folat diberikan per oral, bila Gagal ginjal kronik Dosis awal 50 units/kg
keadaan tidak memungkinkan, folat BB injeksi IV atau SC selama 1-2 mnt
diberikan scr IM atau SC. Untuk tujuan selama 4 minggu. Dosis dpt ditingkatkan
diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral s/d 25 units/kg selama 4 minggu. Jika
selam 10 hari yang hanya menimbulkan anemia sudah dikoreksi, diberikan dosis
respons hematologik pada pasien defisiensi pemeliharaan 25-50 units/kgBB sebanyak
folat. 2-3x/minggu.
Efek Samping & Cara
Mengatasi
• Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi dalam
sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah Fe yang dapat
larut dan yang diabsorpsi pada setiap pemberian. Gejala yang
timbul dapat berupa mual dan nyari lambung, konstipasi, diare dan
kolik. Gangguan ini biasa ringan dan dapat dikurangi dengan
mengurangi dosis atau dengan pemberian sesudah makan.
(farmakologi dan terapi FKUI.2007)
• Pemberian Fe secara IM dapat menyebabkan reaksi local pada
tempat suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna coklat pada tempat
suntikan, peradangan lokal dengan pembesaran kelenjar inguinal.
Peradangan lokal lebih sering terjadi pada pemakaian IM
dibandingkan IV. (farmakologi dan terapi FKUI.2007)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai