Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan

(Dosen Mata Kuliah Elvira Nurul Aini, SST.,M.Keb.)

Disusun Oleh:
ZHAKINA HAYUUN TRIASTAMI
P27824423243

Kelas:
STR Alih Jenjang Surabaya Kelas C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
ANALISIS FAKTOR IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
RS PKU MUHAMMADIYAH BLORA

1. PROFIL RS PKU MUHAMMADIYAH BLORA

1) Alamat

Jalan Raya Jepon, Palkembar, Seso Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa
Tengah Kode Pos 58261

2) Visi

Menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah yang mampu memberikan pelayanan islami,


unggul dan profesional

3) Misi

- Mengembangkan Rumah Sakit sebagai sarana dakwah dan kaderisasi andalan


persyarikatan

- Menyediakan fasilitas kesehatan yang mampu bersaing dalam kemajuan


teknologi

- Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu berdasarkan standart Akreditasi


Nasional

- Meningkatkan kesejahteraan, penampilan dan kompetensi seluruh sumber daya


insani rumah sakit
2. Analisis Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan RS PKU
Muhammadiyah Blora
Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis implementasi kebijakan
tentang konservasi energi adalah teori yang dikemukakan oleh George C.
Edwards III, dimana implementasi dapat dimulai dari kondisi abstrak dan
sebuah pertanyaan tentang apakah syarat agar implementasi kebijakan dapat
berhasil. Menurut George C. Edwards III kerangka berpikir ada 4 (empat)
variabel dalam kebijakan publik yaitu :
1) Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator
kepada komunikan. Komunikasi dalam implementasi kebijakan mencakup
beberapa dimensi penting yaitu transformasi informasi (transmisi), kejelasan
informasi (clarity) dan konsistensi informasi (consistency). Di RS PKU
Muhamadiyyah Blora terdapat sistem informasi berupa website resmi,
poster, maupun aplikasi untuk memberikan info mengenai pelayanan rumah
sakit seperti instagram, facebook untuk menginformasikan jam pelayanan,
jadwal poli, pendaftaran online, whatsapp center, dan lain-lain.
2) Sumber Daya
Dalam sumber daya yang dimiliki RS PKU Muhammadiyah Blora terdapat
sumber daya manusia, teknologi, fasilitas, anggaran, informasi, kebijakan
serta wewenang. Memiliki 20 dokter spesialis, 10 dokter umum, 99 tenaga
paramedis, dan 78 orang tenaga non medis. Rumah sakit ini merupakan
rumah sakit swasta yang wewenangnya terdapat dalam kebijakan rumah
sakit sesuai aturan yang berlaku. Fasilitas yang tersedia di rumah sakit ini
antara lain:
o Pelayanan pendaftaran dan rekam medik
o Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
o Pelayanan Poli Penyakit Dalam
o Pelayanan Poli Anak
o Pelayanan Poli Kandungan
o Pelayanan Poli Bedah
o Pelayanan Poli Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Medik
o Pelayanan Poli Urologi
o Pelayanan Poli THT
o Pelayanan Poli Gigi
o Pelayanan Poli Saraf
o Pelayanan Poli Jantung
o Pelayanan Poli Orthopedi
o Pelayanan Poli Kejiwaan

o pelayanan Poli Mata


o Pelayanan Poli Klinik Umum
o Pelayanan Persalinan
o Pelayanan Kamar Operasi
o Pelayanan Kamar Bayi dan NICU
o Pelayanan Hemodialisa
o Pelayanan Laboratorium
o Pelayanan Radiologi dan CT Scan
o Pelayanan MCU
3) Disposisi
Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi kebijakan
adalah sikap implementor. Jika implemetor setuju dengan bagian-bagian isi
dari kebijakan maka mereka akan melaksanakan dengan senang hati tetapi
jika pandangan mereka berbeda dengan pembuat kebijakan maka proses
implementasi akan mengalami banyak masalah. Dalam sikap/ respon yang
diberikan oleh RS PKU Muhammadiyah Blora sesuai prosedur rumah sakit
tersebut. Contohnya tersedianya tempat duduk prioritas untuk lansia, ibu
hamil, disabilitas; whatsapp pengaduan RS untuk keluhan pelayanan; dll.
4) Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan. Aspek
struktur birokrasi ini mencangkup dua hal penting pertama adalah
mekanisme, dan struktur organisasi pelaksana sendiri. Mekanisme
implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standar operating
procedur (SPO) yang dicantumkan dalam kebijakan yang ditetapkan oleh
kepala rumah sakit . SOP yang baik memuat kerangka kerja yang jelas,
sistematis, dan mudah dipahami oleh siapapun karena akan menjadi acuan
dalam bekerjanya implementor. Sedangkan struktur organisasi pelaksana
pun harus menghindari hal yang rumit, panjang dan kompleks. Struktur
organisasi pelaksana harus dapat menjamin adanya pengambilan keputusan
atas kejadian luar biasa dalam program secara cepat. Struktur birokrasi RS
PKU Muhammadiyah Blora memiliki struktur yang jelas, sumber daya
manusia yang kompeten dan terstandar, alur pelayanan dan SOP yang baik
sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai